Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Mitra Husada yaitu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan responsif dengan biaya terjangkau
kepada para pelanggan untuk itu Rumah Sakit Ibu dan Anak melakukan kegiatan
peningkatan mutu yang sesuai dengan standar akreditasi SNARS Edisi 1. Kegiatan ini
dilakukan di setiap unit kerja atau instalasi terkait untuk mengukur kinerja pelayanan RS
dan sebagai manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan.
Program peningkatan mutu Rumah Sakit Ibu dan Anak menetapkan indikator rumah
sakit yang sesuai dengan standar Quality Improvement and Patient Safety (QPS) dari
SNARS Edisi 1.
Selain pemantauan yang dilakukan oleh instalasi atau unit kerja masing – masing,
pemantauan juga dilakukan melalui program validasi data. Validasi data merupakan alat
penting untuk memahami data indikator mutu dan untuk mencapai tingkat dimana data
tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat keputusan.
Laporan triwulan III tahun 2019 ini dibuat untuk mengevaluasi perkembangan antara
data hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi atau unit kerja dari bulan
September - November 2019.

1
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui mutu pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mitra Husada.

2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya peningkatan mutu RSIA Mitra Husada yang telah ditetapkan
berdasarkan standar PMKP triwulan III tahun 2019 di tiap – tiap unit dan instalasi
yang terkait.
b. Didapatkannya rekomendasi dan governing body (Dewan Pengawas) mengenai
program mutu di RSIA Mitra Husada.

2
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU
BULAN SEPTEMBER - NOVEMBER 2019
A. Kegiatan Pokok

Kegiatan pemantauan indikator mutu Triwulan III tahun 2019 di mulai dari bulan
September sampai dengan bulan November 2019. Adapun indikator mutu yang dipantau
adalah sebagai berikut :
1. Kejadian angka plebhitis
2. Kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK)
3. Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO)
4. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
5. Kepatuhan Hand Hygiene

B. Rincian Kegiatan
1. Menetapkan rencana kegiatan peningkatan mutu di RSIA Mitra Husada sesuai dengan
Keputusan Direktur.
2. Melakukan sosialisasi Komite Mutu, Kebijakan, Pedoman, Panduan, dan Program
Kerja seluruh kegiatan Peningkatan Mutu di RSIA Mitra Husada.
3. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan.
4. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu.
5. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu.
6. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-masing
bagian/unit.
7. Melakukan pembandingan data dengan rumah sakit lainnya.
8. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu.
9. Menusun laporan analisa

C. Jadwal Kegiatan
1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-masing bagian/unit
setiap bulan.
2. Menyusun program perbaikan mutu dengan teknik PDCA oleh penanggung jawab
pengumpul data indikator mutu rumah sakit dan dilaporkan pada saat rapat tri wulan.
3. Melakukan pemantauan indikator mutu serta validasi data yang dilaksanakan
berkesinambungan.
4. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu (dilaksanakan setiap
bulan).
5. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu dan validasi data mutu setiap
tiga bulan.

3
6. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit setiap tiga bulan.

D. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dilakukan oleh petugas IPCN, kemudian dilakukan rekapitulasi dan analisa
oleh IPCN. Hasil analisis tersebut kemudian di laporkan ke tim PMKP untuk disetujui.
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis yang telah
dilengkapai dengan laporan Improvement Program dengan teknik PDCA, kemudian akan
dilaporkan kepada direktur setiap 3 bulan sekali dalam rapat evaluasi triwulan. Disamping
itu evaluasi tahunan juga dilakukan guna merangkum hasil pencapaian semua instalasi dan
unit kerja selama setahun. Evaluasi tahunan menghasilkan laporan tahunan yang dilaporkan
kepada Direktur.

4
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Pemantauan Indikator Mutu Kejadian Plebhitis


Grafik 1. Grafik Kejadian Plebhitis

PLAN
1. Tim berencana mengetahui penyebab tingginya angka plebitis di ruang
perawatan VK
2. Target angka kejadian plebhitis tidak kurang dari 5%
3. Tim akan melakukan pemantauan penyebab tingginya angka kejadian plebhitis
di ruang perawatan VK

DO
1. Periode pengumpulan data dilakukan setiap bulan yang kemudian di analisa
setiap 3 bulan
2. Melakukan pemantauan cara pemasangan infus yang sesuai dengan SPO

STUDY
Monitoring pemantauan cara pemasangan infus sesuai dengan SPO yang bertujuan
untuk menurunkan angka kejadian plebhitis di ruang perawatan VK
Berdasarkan grafik 1 dapat dilihat bahwa angka kejadian plebitis di ruang perawatan
VK RSIA Mitra Husada masih tinggi yaitu sebesar 9% di bulan September masih jauh
dari target yang telah ditetapkan yaitu kurang dari 5%.

5
ACTION
Rekomendasi yang di usulkan antara lain melakukan 5 moment cuci tangan,
sosialisasi lagi tentang cara menyuntik aman dan cara pemasangan infus yang sesuai
dengan SPO

B. Pemantauan Indikator Mutu Infeksi Saluran Kencing (ISK)


Grafik 2. Grafik Infeksi Saluran Kencing (ISK)

PLAN
1. Target Infeksi Saluran Kencing tidak kurang dari 5%

DO
1. Tim akan tetap memantau kesterilan alat pada saat memasang kateter
2. Melakukan pemasangan kateter sesuai dengan SPO
3. Periode pengugmpulan data dilakukan setiap satu bulan sekali yang kemudian
akan dianalisa setiap 3 bulan

STUDY
Monitoring kejadian angka Infeksi Saluran Kencing (ISK) dilakukan untuk
mengetahui berapa banyak pasien yang mengalami ISK setelah pemasangan
kateter. Berdasarkan dari grafik diatas dapat diketahui kejadian Infeksi Saluran
Kencing 0%. Pencapaian ini sudah cukup baik dari target yang ditetapkan yaitu
5%

6
ACTION
Rekomendasi yang di usulkan antara lain melakukan 5 moment cuci tangan, tetap
menjaga kesterilan alat pada saat pemasangan kateter, dan memasangan kateter
harus sesuai dengan SPO.

C. Pemantauan Indikator Mutu Infeksi Daerah Operasi (IDO)


Grafik 3. Infeksi Daerah Operasi (IDO)

PLAN
1. Target Infeksi Daerah Operasi tidak kurag dari 2%

DO
1. Melakukan swap di kamar operasi
2. Melakukan monitoring kebersihan dikamar operasi
3. Jaga prinsip sterilitas

STUDY
Monitoring kebersihan dikamar operasi, melakukan swap, dan menjaga prinsip
sterilitas bertujuan untuk mengurangi angka kejadian infeksi daerah operasi.
Berdasarkan dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi infeksi daerah
operas di bulan Oktober sekitar 5%. hal tersebut belum mencapai target yang tela
ditetapkan yaitu sebesar 2%

7
ACTION
Rekomendasi yang diusulkan antara lain, lakukan 5 moment cuc tangan, jaga
kesterilan alat diruang operasi. Kejadian infeksi daerah operasi tidak kurang dari
angk 2%

D. Pemantauan Indikator Mutu Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri


Grafik 4. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri

PLAN
1. Target kepatuhaan penggunaan Alat Pelindung Diri tidak kurang dari 80%

DO
1. Melakukan monitoring kepatuhan penggunaan APD disetiap Unit
2. Melakukan sosialisasi
3. Melakukan Audit

STUDY
Melakukan monitoring kepatuhan penggunaan APD disetiap unit bertujuan
melindungi diri dari paparan darah atau bakteri patogen lainnya. Berdasarkan dari
grafik diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan Alat Pelindung Diri dari Bulan
September - November 2019 masih jauh di bawah target yangtelah ditetapkan yaitu
80%

8
ACTION
Rekomendasi yang diusulkan antaralain, sosialisasi tentang pentingnya penggunaan
APD bagi petugas kesehatan, mengginakan APD sesuai dengan indikasi

E. Pemantauan Indikator Mutu Kepatuhan Hand Hygiene


Grafik Kepatuhan Hand Hygiene

Anda mungkin juga menyukai