DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AERAMO
Jln. Prof. W. Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email : rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY
I. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung
risiko karena menyangkut keselamatan tubuh dan nyawa seseorang.Perkembangan
ilmu pengetahuan, metode pengobatan dan penemuan alat kedokteran canggih
selain memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat pada kenyataannya tidak
mampu menghilangkan resiko terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan,
baik Komitebulnya komplikasi, kecacatan maupun pasien meninggal dunia.
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak
hanya disoroti dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan
pasien dan aspek pemberi pelayanannya, karena muara dari pelayanan rumah
sakit adalah pelayanan jasa.
Oleh karena itu rumah sakit perlu menyusun suatu program untuk
memperbaiki proses pelayanan terhadap pasien, agar kejadian tidak diharapkan
dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif. Dengan
meningkatnya keselamatan pasien, diharapkan dapat mengurangi terjadinya
kejadian tidak diharapkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap mutu
pelayanan rumah sakit kembali meningkat.
Menurut Joint Commission International (JCI) yang menyusun Standar
Internasional Akreditasi Rumah Sakit, program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang ideal perlu menetapkan struktur (input) dari kegiatan
klinik dan manajemen, termasuk kerangka untuk memperbaiki proses kegiatan
serta indikator output yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi.
Lebih lanjut program tersebut perlu menekankan bahwa perencanaan,
perancangan, monitor, analisis dan perbaikan proses klinik serta manajemen harus
dikelola dengan baik dengan sifat kepemimpinan yang jelas agar tercapai hasil
maksimal.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan
sistematik untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap
pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkap.(Jacobalis S, 1989).
Berdasar hal tersebut, Komite MUTU RSUD Aeramo menyusun rancangan
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.Program kerja ini diharapkan
menjadi acuan bagi pimpinan dan staf RSUD Aeramo dalam meningkatkan mutu
dan keselamatan pasien.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tercipta dan terjaminnya mutu pelayanan kesehatan prima dan keselamatan
pasien yang berorientasi pada mutu paripurna (Total Quality Management) dan
peningkatan mutu berkelanjutan (Continous Quality Improvement).
B. Tujuan Khusus
Tujuan secara rinci yang merupakan penjabaran dari tujuan umum adalah
sebagai berikut:
1. Terjaminnya Mutu Pelayanan melalui Indikator Mutu Rumah sakit yang telah
ditetapkan
2. Terciptanya budaya melayani yang berorientasi pada keselamatan pasien di
rumah sakit.
3. Terjaminnya kepastian pelayanan yang aman berorientasi pada pasien,
pelanggan dan masyarakat di rumah sakit.
4. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
5. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Profl indicator
Frekuensi Harian
pengumpulan Mingguan
data Bulanan
Lainnya .................
Frekuensi Mingguan
analisis Bulanan
Triwulan
Semester
Clinical Pathway
Ketua Komite Medik menetapkan paling sedikit 5 (lima) prioritas panduan
praktik klinis(PPK) untuk masing-masing KSM per Tahun. Kemudian PPK
tersebut di jabarkan dalam bentuk alur klinis dan/atau protokol klinis
dan atau prosedur dan atau standing order.
Sosialiasi dan penerapan CP di masing-masing unit
Case Manager melakukan pengumpulan data pelaksanaan CP di unit
kerja
Dilakukan evaluasi pelaksanaan Clinical pathway baik dari sisi efisiensi
biaya dan kepatuhan DPJP, evaluasi dalam bentuk Audit Klinis yang
dipimpin oleh Ketua Komite Medik. Hasil Evaluasi di laporkan ke Komite
MUTU
- Benchmark data
Analisa insiden keselamatan pasien dengan metode RCA oleh Sub Komite
Keselamatan Pasien
Sosialisasi budaya keselamatan RS
Pengukuran budayakeselamatan RS dengan kuisioneroleh Sub Komite
Keselamatan Pasien minimal 1x/tahun
Mengisi link IKP
. Manajemen Resiko
Penyusunan Panduan/kerangka kerja Risk Manajemen oleh Sub Komite
Manajemen Resiko
Identifikasi Resiko di masing- masing unit oleh kepala unit, lalu dilakukan
Analisa Risk Grading (selengkapnya baca pedoman MUTU). Dilakukan
minimal 1x/ tahun
Guna mencapai tujuan dari program yang ada maka ditetapkan target per tahun
yang spesifik dan terukur sehingga menunjukkan hasil yang opKomiteal yang
diperlukan untuk merealisasikan tujuan.Penjabaran Sasaran dari program Upaya
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
1) Penentuan Area Prioritas dan Pelayanan Prioritas, serta Penetapan Indikator
Mutu RS minimal 1x/tahun
2) Diklat Ekternal MUTU minimal 1x/tahun
3) Diklat Internal MUTU minimal 1x/tahun
4) Pelaksanaan pengumpulan data tiap hari dengan sensus harian
5) Supervisi Pengumpulan Data minimal 1x/bulan
6) Validasi data indikator minimal 1x/tahun sesuai kriteria pedoman
7) Analisa data indikator minimal setiap 3 bulan
8) Pembentukan 5 PPK/KSM/Tahun oleh Komite Medik
9) Pelaksanaan & pemantauan 5 CP yg ditetapkan Komite Medik sepanjang tahun
10) Evaluasi implementasi CP Audit Medik minimal setiap bulan
11) Pencatatan, pelaporan, analisa IKP sepanjang tahun
12) Evaluasi Budaya keselamatan RS minimal setiap tahun sekali
13) Identifikasi Resiko, Analisa Risk Grading, Pembuatan FMEA minimal setiap
tahun sekali
14) Pembuatan Risk Register minimal setahun sekali
15) Penyusunan laporan MUTU ke Direktur minimal tiap triwulan
16) Evaluasi pelaksanaan program dan RTL minimal tiap triwulan
17) Pelaksanaan RTL minimal 1 bulan setelah penentuan RTL
18) Pelaporan Tahunan pelaksanaan program MUTU dilakukan di akhir tahun
13 Indikator Mutu Nasional
No Judul Indikator Target capaian
BULAN
NO KEGIATAN J F MA M J J A S O N D KETR.
a e a p e u u g e k o e
n b r r i n li t p t v s
1. Pembentukan Direktur
Komite
Peningkatan Mutu
dan Keselamatan
Pasien
2. Penetapan Direktur
penanggung jawab
data di masing-
masing unit kerja
3. Penyusunan Komite
program dan MUTU
pedoman MUTU
7 Pelaksanaan PJ Unit
pengumpulan data Kerja
8 Supervisi Kepala
Pengumpulan Data Unit &
Komite
MUTU
12 Evaluasi Komite
implementasi CP à Medik
Audit Medik
18 Penyusunan 3 6 9 Sekertaris
laporan MUTU ke dan Ketua
Direktur MUTU
19 Evaluasi Direktur,
pelaksanaan Direksi
program dan RTL dan
Komite
MUTU
IX. PENUTUP
Program Kerja MUTU RSUD Aeramo ini merupakan rangkuman dari proses
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS. Diharapkan Program
kerja MUTU ini dapat menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan peningkatan
mutu RS dan menerapkan keselamatan pasien sehingga asuhan yang diberikan
dapat memberikan rasa aman bagi pasien, karyawan dan RS karena adanya
kegiatan yang berkelanjutan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
RS.