Kepada Yth.
Direktur
RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
.
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT, semoga kita selalu dalam
lindunganNya serta rahmatNya.
Bersama ini kami selaku KetuaKomite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
ingin melaporkan hasil kegiatan Komite PMKP RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru bulan Januari
2017.
Adapun Laporan yang Kami sampaikan berkaitan dengan hasil kegiatan Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), hasil capaian dari indikator mutu, pelaporan insiden,
dan manajemen risiko.
Demikian laporan ini Kami buat, dan atas perhatian Ibu, Kami ucapkan terima kasih.
Tembusan :
1. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya sudah ada (tertanam) dalam kegiatan
pekerjaan sehari-hari dari tenaga kesehatan profesioanl dan tenaga lainnya. Pada
waktu dokter dan perawat menilai kebutuhan pasien dan upayanya mengurangi risiko.
Bab ini dapat membantu untuk melakukan perbaikan nyata dalam hal menolong
pasien dan mengurangi risiko. Demikian juga dengan para manajer, pendukung staf
dan lainnya, mereka dapat menerapkan standar pada pekerjaan sehari-hari untuk
menuju pada proses lebih efisien, penggunaan sumber daya lebih rasional dan risiko
fisik dikurangi.
Menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor, analisis dan
perbaikan proses klinik serta manajemen harus dikelola dengan baik dengan sifat
kepemimpinan jelas agar tercapai hasil maksimal. Pendekatan ini memberi arti bahwa
sebaian besar proses pelayanan klinik terkait dengan satu atau lebih unit pelayanan
lainnya maupun dengan kegiatan dari individual lainnya. Juga pendekatan ini
memperhitungkan keterikatan antara mutu klinik dan manajemen. Jadi upaya untuk
memperbaiki proses harus merujuk pada pengelolaan manajeman mutu dari organisasi
dengan kendali dari Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Dengan diberlakukannya Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen, Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek
kedokteran, Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan Undang-
undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, yang menjamin hak pasien untuk
mengajukan gugatan baik kepada tenaga kesehatan maupun rumah sakit, maka suatu
kejadian tidak diinginkan dapat berakhir dengan tuntutan hukum.
Standar akreditasi ini mengatur struktur dari kegiatan klinik dan manajemen dari
sebuah organisasi, termasuk kerangka untuk memperbaiki proses kegiatan dan
pengurangan risiko yang terkait denagn variasi-variasi dari proses. Jadi kerangka yang
disajikan disini dapat diserasikan dengan berbagai bentuk program terstruktur.
Kerangka yang disajikan disini dapat diserasikan dengan berbagai bentuk program
terstruktur. Kerangka ini juga dapat memuat program monitoring seperti manajemen
risiko dan manajemen sumber daya.
II. TUJUAN
a. Melatih dan melibatkan banyak staf dalam kemampuan belajar mengenai
pelaporan insiden yang terjadi sehingga insiden yang sama tidak terjadi lagi.
b. Menetapkan prioritas apa yang harus dimonitor pada pelaksanaan PDSA.
c. Meningkatkan kemampuan belajar dan insiden yang terjadi untuk mencegah
terulangnya kejadian yang sama dikemudian hari.
d. Tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan kesehatan.
e. Sebagai sarana untuk melaporkan hasil kegiatan dan program kerja Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien tahun 2017.
f. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan program kerja Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien tahun 2017.
BAB II
RUANG LINGKUP PROGRAM
Ruang lingkup Program Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
A. Pemenuhan Indikator Mutu Utama dan Unit
Kegiatan pokok untuk mendukung pemenuhan indikator mutu utama dan unit adalah :
1. Perhitungan dan analisis indikator mutu utama dan unit adalah :
a) Indikator mutu utama yang terdiri dari 25 indikator, yaitu :
Indikator Area Klinis (IAK) terdiri dari 10 indikator
Indikator Area Manajemen (IAM) terdiri dari 9 indikator
Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP) terdiri dari 6
indikator
b) Indikator mutu unit terdiri dari 55 judul indikator
2. Rapat Pimpinan Mutu
3. Pelaporan hasil pelaksanaan indikator mutu utama dan unit
Sedangkan target capaian indikator mutu utama dan unit yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut :
No Sasaran
1 Penghitungan dan analisis indikator mutu dilaksanakan oleh unit kerja dan
dilaporkan kepada Komite PMKP
2 Rapat Pimpinan Mutu dilaksanakan oleh Komite PMKP dengan mengundang
pimpinan unit untuk memaparkan capaian mutu utama dan unit setiap
triwulan
3 Pelatihan Eksternal untuk peningkatan kompetensi staf Komite PMKP dan
pelatihan internal untuk staf RS tentang mutu
4 Komite PMKP melaporkan hasil Rapat Pimpinan Mutu dan capaian indikator
mutu kepada Direksi setiap Triwulan
5 Pelaporan capaian mutu dan keselamatan pasien ke PT Syifa Utama setiap
tiga bulan sekali dan 1 (satu) tahun sekali bersamaan dengan Penyampaian
Laporan Tahunan RS
B. Peningkatan Tata Kelola Manajemen Risiko
Dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien, setiap rumah sakit wajib menetapkan manajemen risiko terutama
pada proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cendrung bermasalah pada setiap
bagian dirumah sakit.
Program tata kelola manajemen risiko tahun 2017 meliputi beberapa kegiatan
yaitu :
1. Pertemuan FMEA
2. Pertemuan RCA
3. Pelaporan Insiden
Target dari program tata kelola manajemen risiko adalah sebagai berikut :
No Sasaran
1 Pelaporan Insiden dari unit kerja 80% terlaporkan
2 Pelaksanaan investigasi sederhana pada insiden terlaporkan sebanyak 100%
3 Pelaksanaan 1 (satu) FMEA ( Failure Mode Effect Analysis) tahun 2017
4 Pelaksanaan assesment risk satu kali dalam setahun
5 Pelaksanaan RCA diselenggarakan minimal 80% dari insiden grading merah
yang dilaporkan
6 Pertemuan Sosialisasi manajemen risiko
No Sasaran
1 100% SPM dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan
E. Publikasi Mutu
Publikasi mutu berupa kegiatan penyebaran informasi tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang dilakukan secara regular melalui media yang efektif, dengan
tujuan penyampaian informasi tentang hasil cakupan mutu dan keselamatan.
Publikasi hasil cakupan mutu dan keselamatan serta rekapitulasi pelaporan insiden
untuk internal rumah sakit melalui IT Blog RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru, sedangkan
hasil validasi dipublikasikan melalui website rumah sakit.
Kegiatan publikasi mutu dilaksanakan melalui :
1. Publikasi hasil cakupan mutu dan keselamatan
2. Publikasi rekapitulasi pelaporan insiden
3. Publikasi hasil validasi
No Sasaran
1 Publiksi capaian indikator mutu triwulan
2 Publikasi hasil pelaporan insiden dan validasi setiap satu tahun
sekali
BAB III
KINERJA UNIT
3.1 PEMENUHAN INDIKATOR MUTU
KET: Tercapai
Tidak Tercapai
Dari 25 Judul Indikator Mutu Utama yang tercapai 11 indikator dan yang tidak tercapai sebanyak 14
indikator
DIAGRAM PAI
PENCAPAIAN
11
14
KET: Tercapai
Tidak Tercapai
Dari 55 Judul Indikator Mutu Unit Kerja yang tercapai 38 indikator dan yang tidak tercapai
sebanyak 17 indikator
DIAGRAM PAI
PENCAPAIAN
TIDAK
TERCAPAI
TERCAPAI
GRADING INSIDEN
1 BIRU 9
2 HIJAU 4
3 KUNING 1
4 MERAH 0
14
TYPE INSIDEN
INVESTIGASI SEDERHANA
NO INSIDEN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1 Salah Pemberian Obat 1. Penggunaan barkot untuk 5. Melakukan Penggunaan
identitas obat pasien. barkot untuk identitas obat
pasien.
2. Identifikasi pasien sebelum
memberikan obat 6. Melakukan Identifikasi
pasien sebelum
3. Pelaksanaan pemberian obat
memberikan obat
dengan prinsip 7 benar
7. Melaksanakan pemberian
4. Mengusulkan pemberian obat ke
obat dengan prinsip 7
pasien langsung oleh Apoteker.
benar
8. P pemberian obat ke
pasien langsung oleh
Apoteker
2. Salah Golongan Darah 1. Adanya sistim doble check 1. Melakukan sistim doble
untuk pemeriksaan dan check untuk pemeriksaan
pembacaan hasil dan pembacaan hasil
2. Adanya pelatihan untuk petugas 2. Melaksanakan pelatihan
laboratorium internal/external. untuk petugas
Diusulkan adanya dokter laboratorium
Patologi klinik yang stanby. internal/external.
Diusulkan adanya dokter
Patologi klinik yang
standby
3 Pasien Melarikan diri 1. Tingkatkan koordinasi antar 1. Meningkatkan koordinasi
bagian untuk saling antar bagian untuk
memberikan informasi saling memberikan
informasi
2. Setiap pasien yang tidak ada
keluarga diharapkan petugas 2. petugas kasir bisa
kasir bisa mengambil mengambil administrasi/
administrasi/biaya ke unit rawat biaya ke unit rawat inap
inap untuk memperkecil untuk memperkecil
kemungkinan pasien melarikan kemungkinan pasien
diri. melarikan diri
3. Ingatkan petugas untuk lebih 3. Ingatkan petugas untuk
waspada bagi pasien-pasien lebih waspada bagi
yang tidak ada keluarga. pasien-pasien yang tidak
ada keluarga
4 Salah Penulisan MR di Ingatkan kepada karyawan untuk Mengingatkan kepada
Resep bekerja lebih teliti dan croschek karyawan untuk bekerja lebih
ulang sebelum resep di kirim ke teliti dan croschek ulang
apotik sebelum resep di kirim ke
apotik
5 Identitas Resep yang Penempelan identitas diresep Melakukan penempelan
tidak jelas dengan menggunakan Barkot. identitas diresep dengan
menggunakan Barkot
Terlampir
BAB IV
HASIL VALIDASI
A. Kesimpulan
a. Program Kerja PMKP bulan Januari 2017 sebagian besar telah terlaksana.
b. Pengukuran indicator mutu sebagian sudah berjalan dengan hasil :
i. Pengriman laporan dari unit/instalasi belum tepat waktu, masih ada
ii. unit yang terlambat mengirimkan data ke Komite PMKP
iii. Akibat dari keterlambatan pengiriman data ke Komite PMKP maka
data akan terlambat diolah dan dilaporkan.
c. Belum semua unit/instalasi menyerahkan Manajemen Risiko di unitnya
karena belum semua kepala unit/instalasi memahami tentang Manajemen
Risiko
d. Belum semua Kepala Unit/Instalasi memahami pengelolaan data indikator
mutu unit.
B. Rekomendasi
a. Realisasi Program Kerja disesuaikan dengan jadwal Program Kerja yang
sudah ada.
b. Diharapkan kepada seluruh unit untuk menyerahkan data sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
c. Adakan pelatihan manajemen mutu terutama untuk jajaran struktural sehingga
dapat lebih memahami tentang peningkatan mutu.