Anda di halaman 1dari 23

KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PEKANBARU


Jl. Melati no. 60 Sukajadi, Pekanbaru Telp. (0761) 24242 Fax. (0761) 35698
Email : rsiispkb@yahoo.co.id
PEKANBARU

Nomor : 003c/KPMKP/02/V/1438 H Pekanbaru, 16 Februari 2017


Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Laporan Kegiatan PMKP Bulan Januari 2017

Kepada Yth.
Direktur
RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru
Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb
.
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT, semoga kita selalu dalam
lindunganNya serta rahmatNya.

Bersama ini kami selaku KetuaKomite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
ingin melaporkan hasil kegiatan Komite PMKP RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru bulan Januari
2017.
Adapun Laporan yang Kami sampaikan berkaitan dengan hasil kegiatan Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), hasil capaian dari indikator mutu, pelaporan insiden,
dan manajemen risiko.

Demikian laporan ini Kami buat, dan atas perhatian Ibu, Kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ketua Komite PMKP


RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru

dr. Muhammad Wirhan Azhari, SpPD

Tembusan :
1. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya sudah ada (tertanam) dalam kegiatan
pekerjaan sehari-hari dari tenaga kesehatan profesioanl dan tenaga lainnya. Pada
waktu dokter dan perawat menilai kebutuhan pasien dan upayanya mengurangi risiko.
Bab ini dapat membantu untuk melakukan perbaikan nyata dalam hal menolong
pasien dan mengurangi risiko. Demikian juga dengan para manajer, pendukung staf
dan lainnya, mereka dapat menerapkan standar pada pekerjaan sehari-hari untuk
menuju pada proses lebih efisien, penggunaan sumber daya lebih rasional dan risiko
fisik dikurangi.
Menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor, analisis dan
perbaikan proses klinik serta manajemen harus dikelola dengan baik dengan sifat
kepemimpinan jelas agar tercapai hasil maksimal. Pendekatan ini memberi arti bahwa
sebaian besar proses pelayanan klinik terkait dengan satu atau lebih unit pelayanan
lainnya maupun dengan kegiatan dari individual lainnya. Juga pendekatan ini
memperhitungkan keterikatan antara mutu klinik dan manajemen. Jadi upaya untuk
memperbaiki proses harus merujuk pada pengelolaan manajeman mutu dari organisasi
dengan kendali dari Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Dengan diberlakukannya Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen, Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek
kedokteran, Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan Undang-
undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, yang menjamin hak pasien untuk
mengajukan gugatan baik kepada tenaga kesehatan maupun rumah sakit, maka suatu
kejadian tidak diinginkan dapat berakhir dengan tuntutan hukum.
Standar akreditasi ini mengatur struktur dari kegiatan klinik dan manajemen dari
sebuah organisasi, termasuk kerangka untuk memperbaiki proses kegiatan dan
pengurangan risiko yang terkait denagn variasi-variasi dari proses. Jadi kerangka yang
disajikan disini dapat diserasikan dengan berbagai bentuk program terstruktur.
Kerangka yang disajikan disini dapat diserasikan dengan berbagai bentuk program
terstruktur. Kerangka ini juga dapat memuat program monitoring seperti manajemen
risiko dan manajemen sumber daya.
II. TUJUAN
a. Melatih dan melibatkan banyak staf dalam kemampuan belajar mengenai
pelaporan insiden yang terjadi sehingga insiden yang sama tidak terjadi lagi.
b. Menetapkan prioritas apa yang harus dimonitor pada pelaksanaan PDSA.
c. Meningkatkan kemampuan belajar dan insiden yang terjadi untuk mencegah
terulangnya kejadian yang sama dikemudian hari.
d. Tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan kesehatan.
e. Sebagai sarana untuk melaporkan hasil kegiatan dan program kerja Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien tahun 2017.
f. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan program kerja Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien tahun 2017.
BAB II
RUANG LINGKUP PROGRAM

Ruang lingkup Program Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
A. Pemenuhan Indikator Mutu Utama dan Unit
Kegiatan pokok untuk mendukung pemenuhan indikator mutu utama dan unit adalah :
1. Perhitungan dan analisis indikator mutu utama dan unit adalah :
a) Indikator mutu utama yang terdiri dari 25 indikator, yaitu :
 Indikator Area Klinis (IAK) terdiri dari 10 indikator
 Indikator Area Manajemen (IAM) terdiri dari 9 indikator
 Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP) terdiri dari 6
indikator
b) Indikator mutu unit terdiri dari 55 judul indikator
2. Rapat Pimpinan Mutu
3. Pelaporan hasil pelaksanaan indikator mutu utama dan unit
Sedangkan target capaian indikator mutu utama dan unit yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut :
No Sasaran
1 Penghitungan dan analisis indikator mutu dilaksanakan oleh unit kerja dan
dilaporkan kepada Komite PMKP
2 Rapat Pimpinan Mutu dilaksanakan oleh Komite PMKP dengan mengundang
pimpinan unit untuk memaparkan capaian mutu utama dan unit setiap
triwulan
3 Pelatihan Eksternal untuk peningkatan kompetensi staf Komite PMKP dan
pelatihan internal untuk staf RS tentang mutu
4 Komite PMKP melaporkan hasil Rapat Pimpinan Mutu dan capaian indikator
mutu kepada Direksi setiap Triwulan
5 Pelaporan capaian mutu dan keselamatan pasien ke PT Syifa Utama setiap
tiga bulan sekali dan 1 (satu) tahun sekali bersamaan dengan Penyampaian
Laporan Tahunan RS
B. Peningkatan Tata Kelola Manajemen Risiko
Dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien, setiap rumah sakit wajib menetapkan manajemen risiko terutama
pada proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cendrung bermasalah pada setiap
bagian dirumah sakit.
Program tata kelola manajemen risiko tahun 2017 meliputi beberapa kegiatan
yaitu :
1. Pertemuan FMEA
2. Pertemuan RCA
3. Pelaporan Insiden

Target dari program tata kelola manajemen risiko adalah sebagai berikut :
No Sasaran
1 Pelaporan Insiden dari unit kerja 80% terlaporkan
2 Pelaksanaan investigasi sederhana pada insiden terlaporkan sebanyak 100%
3 Pelaksanaan 1 (satu) FMEA ( Failure Mode Effect Analysis) tahun 2017
4 Pelaksanaan assesment risk satu kali dalam setahun
5 Pelaksanaan RCA diselenggarakan minimal 80% dari insiden grading merah
yang dilaporkan
6 Pertemuan Sosialisasi manajemen risiko

C. Peningkatan 6 Sasaran Keselamatan Pasien


Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden standar dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes No. 1691,2011).
Mengacu kepada standar keselamatan pasien, maka RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru
telah mendesign (merancang) proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif Kejadian Tidak Diharapkan, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan
kinerja serta keselamatan pasien.
Untuk peningkatan 6 (enam) sasaran keselamatan pasien di RS Islam Ibnu Sina
Pekanbaru, beberapa program yang sudah dipersiapkan ditahun 2017 antara lain :
1. Jumlah pasien baru rawat inap yang tidak terpasang gelang identitas
2. Pelaksanaan TEBAK ditanda tangani oleh pemberi instruksi via telefon dalam
waktu 1 X 24 jam
3. Kepatuhan Pemberian label ( labeling ) obat High Alert oleh Petugas Farmasi
4. Pelaksanaan Site Marking Pasien Operasi Elektif Diruang Rawat Inap
5. Kepatuhan Petugas dalam melaksanakan kegiatan hand hygiene ( Dokter, Perawat
dan Tenaga Kesehatan lainnya)
6. Kepatuhan pemasangan penandaan risiko jatuh oleh petugas IGD, Instalasi Rawat
Jalan, Instalasi Kamar Bedah untuk pasien rawat inap

Target dari 6 sasaran keselamatan pasien adalah sebagai berikut :


No Sasaran
1 Jumlah pasien baru rawat inap yang tidak terpasang gelang identitas, 0%

2 Pelaksanaan TEBAK ditanda tangani oleh pemberi instruksi via telefon


dalam waktu 1 X 24 jam, 100%

3 Kepatuhan Pemberian label ( labeling ) obat High Alert oleh Petugas


Farmasi, 100%
4 Pelaksanaan Site Marking Pasien Operasi Elektif Diruang Rawat Inap,
100%
5 Kepatuhan Petugas dalam melaksanakan kegiatan hand hygiene ( Dokter,
Perawat dan Tenaga Kesehatan lainnya, ≥75%
6 Kepatuhan pemasangan penandaan risiko jatuh oleh petugas IGD, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Kamar Bedah untuk pasien rawat inap, 100%
D. Pemenuhan indikator standar pelayanan minimal (SPM)
Indikator SPM adalah tolak ukur untuk prestasi kuantitaif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi didalam pencapaian suatu
SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan.
Pemenuhan indikator SPM di RS Islam Ibu Sina Pekanbaru mengacu Kepmenkes
Nomor : 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayananan Minimal (SPM) sehingga
kegiatan pelayanan yang diberikan oleh masing-masing unit kerja dapat diukur
capaian pelaksanaannya, dengan target :

No Sasaran
1 100% SPM dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan

E. Publikasi Mutu
Publikasi mutu berupa kegiatan penyebaran informasi tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang dilakukan secara regular melalui media yang efektif, dengan
tujuan penyampaian informasi tentang hasil cakupan mutu dan keselamatan.
Publikasi hasil cakupan mutu dan keselamatan serta rekapitulasi pelaporan insiden
untuk internal rumah sakit melalui IT Blog RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru, sedangkan
hasil validasi dipublikasikan melalui website rumah sakit.
Kegiatan publikasi mutu dilaksanakan melalui :
1. Publikasi hasil cakupan mutu dan keselamatan
2. Publikasi rekapitulasi pelaporan insiden
3. Publikasi hasil validasi
No Sasaran
1 Publiksi capaian indikator mutu triwulan
2 Publikasi hasil pelaporan insiden dan validasi setiap satu tahun
sekali
BAB III
KINERJA UNIT
3.1 PEMENUHAN INDIKATOR MUTU

A. Indikator Mutu Utama

AREA JUDUL UNIT STANDAR HASIL TARGET KEPATU


INDIKATOR INDIKATOR CAPAIAN HAN
INDIKATOR AREA KLINIS PELAPO
RAN

Asesment Pasien Kelengkapan Instalasi 100% 62,8% Tidak


pengisian asesmen Rawat Inap Tercapai
awal medis Pasien
rawat inap 1x24 Jam

Pelayanan Pelaporan Nilai Kritis Instalasi 100% 93,7% Tidak


Laboratorium Hasil pemeriksaan Laboratoriu Tercapai
Laboratorium m
Pelayanan Waktu tunggu hasil Instalasi ≤ 3 Jam (180 209 Tercapai
Radiologi dan pelayanan foto thorak Radiologi Menit)
Pencitraan
Diagnosis

Prosedur Bedah Kepatuhan 100% 100% Tercapai


pelaksanaan
Sign in Instalasi
Kamar
Kepatuhan 100% 52% Tidak
Bedah
pelaksanaan Tercapai
Time Out

Kepatuhan 100% 44% Tidak


pelaksanaan Tercapai
Sign Out

Penggunaan Pasien dengan Stroke Instalasi 100% 55,6% Tidak


Antibiotik dan Infark mendapat Rawat Inap Tercapai
obat lain resep terapi
antitrombotik saat
keluar/pulang dari
rumah sakit, 100%
Medication Error Tidak adanya Instalasi 100% 100% Tercapai
kesalahan pemberian Farmasi
obat oleh petugas
apotik
Penggunaan Kelengkapan Instalasi 100 % 2% Tidak
Anestesi dan pengkajian pre- Kamar Tercapai
Sedasi anestesi pasien pra Operasi
operasi elektif dengan
anestesi umum di
Ruangan Rawat Inap
Penggunaan Kejadian reaksi Instalasi ≤ 0,01% 2,1% Tidak
Darah dan Produk tranfusi Rawat Inap Tercapai
Ketersediaan isi Kelengkapan Unit Rekam 100% 38,8% Tidak
dan penggunaan pengisian Informed Medis Tercapai
Rekam Medis Consent Tindakan
Kedokteran
PPI Angka kejadian Komite PPI 20‰ 19,8‰ Tercapai
plebitis

INDIKATOR AREA MANAJEMEN

Pengadaan rutin Ketersediaan stok Instalasi 100% 99,8% Tidak


peralatan kesehatan obat di Depo Farmasi Farmasi Tercapai
dan obat penting Rawat Jalan
untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Pelaporan yang Ketepatan waktu Unit Rekam 100% 100% Tercapai
diwajibkan laporan RS (RL) Medis

Manajemen resiko Kejadian tertusuk Unit K3 RS, 0 0 Tercapai


jarum suntik PPI

Utilisasi alat Instalasi 100% 100% Tercapai


Penggunaan laboratorium kimia Laboratoriu
sumber daya darah m

Harapan dan Tingkat kepuasan Humas 80% 95% Tercapai


kepuasan pasien pasien Rawat Inap Marketing
dan keluarga Rawat
Inap
Pelaksanaan Unit K3 RS 100% 100% Tercapai
Harapan dan pemeriksaan dan SDM
kepuasan staf kesehatan karyawan
Instalasi Radiologi

Pelaksanaan 100% 100% Tercapai


pemeriksaan
kesehatan karyawan
Petugas Kemotherapi

Demografi pasien Laporan 10 besar Unit Rekam 100% 100% Tercapai


dan diagnosa klinis penyakit (Demografi Medis
Pasien)

Manajemen Cost Recovery Rate Bagian ≥ 40% 106% Tercapai


keuangan Umum dam
Keuangan

Pencegahan dan Ketaatan Penggunaan Unit K3 RS ≥ 75% 81% Tercapai


pengendalian dari Alat Pelindung Diri dan PPI
kejadian yang
dapat
menimbulkan
masalah bagi
keselamatan
pasien, keluarga
dan staf
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Ketepatan Jumlah pasien baru Instalasi 0% 0,26% Tidak


identifikasi Pasien rawat inap yang tidak Rawat Inap Tercapai
terpasang gelang
identitas

Peningkatan Pelaksanaan TEBAK Instalasi 100% 82,7% Tidak


komunikasi yang ditandatangani Rawat Inap Tercapai
efektif Oleh pemberi
instruksi dalam waktu
1x24 Jam

Peningkatan Angka kepatuhan Instalasi 100% 94% Tidak


keamanan obat pemberian label Farmasi Tercapai
yang perlu (labeling) obat High
diwaspadai Alert oleh petugas
Farmasi
Ketepatan Pelaksanaan site Instalasi 100% 36% Tidak
pelaksanaan marking pasien Kamar Tercapai
operasi tanpa operasi elektif Operasi
adanya kesalahan diruang rawat inap
pasien, tindakan
dan lokasi operasi
Pengurangan Kepatuhan Petugas 62% Tidak
infeksi terkait dalam melaksanakan Tercapai
pelayanan kegiatan hand
kesehatan hygiene Dokter
Kepatuhan Petugas 71% Tidak
dalam melaksanakan Tercapai
kegiatan hand
hygiene Perawat Komite PPI
Kepatuhan Petugas >75% 70% Tidak
dalam melaksanakan Tercapai
kegiatan hand
hygiene tenaga
kesehatan lainnya
Pengurangan Kepatuhan Instalasi 100% 98% Tercapai
risiko jatuh pemasangan Rawat Inap
penandaan risiko
jatuh oleh petugas
IGD, Instalasi Rawat
Jalan, Instalasi
Kamar Bedah untuk
pasien rawat inap

KET: Tercapai

Tidak Tercapai

Dari 25 Judul Indikator Mutu Utama yang tercapai 11 indikator dan yang tidak tercapai sebanyak 14
indikator
DIAGRAM PAI

PENCAPAIAN

11
14

TIDAK TERCAPAI TERCAPAI


INDIKATOR MUTU UNIT KERJA

UNIT JUDUL INDIKATOR STANDAR HASIL TARGET


CAPAIA
N
INSTALASI Waktu tanggap pelayanan dokter di ≤ 5 Menit 0,3 Menit Tercapai
GAWAT Instalasi Gawat Darurat untuk pasien
DARURAT true emergency

Pemberi pelayanan kegawatdaruratan 100% 100% Tercapai


yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ALS/BTCLS

Kemampuan Menangani Life Saving 100% 96% Tidak


Anak dan Dewasa Tercapai

Kepuasan pelanggan khusus pasien 80% 71% Tidak


Rawat Jalan Instalasi Gawat Darurat Tercapai

INSTALASI Ketersediaan pelayanan Rawat Jalan 100% 100% Tercapai


RAWAT JALAN (Anak, Bedah, Obgyn , Penyakit
dalam)

Penegakan diagnosa TB melalui ≥ 60% 72,2% Tercapai


pemeriksaan mikroskopik

Terlaksananya kegiatan pencatatan ≥ 60% 83,3% Tercapai


dan pelaporan pasien TB di RS
Kepuasan Pelanggan Pasien Rawat 80% 89% Tercapai
Jalan

INSTALASI Angka kejadian phlebitis 20‰ 19,85‰ Tercapai


RAWAT INAP
Kejadian Infeksi Daerah Operasi ≤ 1,5% 0% Tercapi

Kepuasan Pelanggan 90% 94% Tercapai

Pemberian ASI eksklusif pada Bayi 100% 80% Tidak


Baru Lahir selama perawatan di RS Tercapai

Kemampuan menangani BBLR 100% 100% Tercapai


1500gr-2500gr

INSTALASI Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 100% 91% Tidak


BEDAH Tercapai
Komplikasi anestesi karena over ≤ 6% 0% Tercapai
dosis, reaksi anestesi dan salah
penempatan endotracheal tube

INSTALASI Rata-rata pasien yang kembali ke <3% 0% Tercapai


RAWAT perawatan intensif dengan kasus
INTENSIF yang sama <72 jam
Perawat minimal D3 dengan sertifikat 75% 90% Tercapai
perawat mahir ICU
INSTALASI Manajemen Akses Vaskuler 68% 40% Tidak
HEMODIALISA Tercapai
Kepuasan Pelanggan >80% 80% Tidak
Tercapai
INSTALASI Pelaksana ekspertise hasil 100% 100% Tercapai
RADIOLOGI pemeriksaan radiologi oleh dokter
Sp.Rad
Kejadian kegagalan pelayanan ≤2% 0,87% Tercapai
pemeriksaan radiologi
Kepuasan pelanggan >85% 90% Tercapai

INSTALASI Waktu tunggu hasil pemeriksaan <140 Menit 59 menit Tercapai


LABORATORI laboratorium (Kimia rutin dan darah
UM rutin)
Hasil Ekspertise oleh dokter Sp.PK 100% 100% Tercapai

Kepuasan pasien rawat inap >80% 93% Tercapai

Kepuasan pasien rawat jalan >80% 87% Tercapai

INSTALASI Angka kejadian drop out terhadap ≤80% 2,2% Tercapai


REHABILITASI pelayanan rehabilitasi
MEDIK Tidak adanya kejadian kesalahan 100% 100% Tercapai
tindakan rehabilitasi medis
Kepuasan pelanggan ≥80% 80% Tercapai

INSTALASI Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi 29 menit Tercapai


FARMASI Depo IGD
≤30 Mnt
Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi 72 menit Tidak
Depo Rawat Jalan Tercapai
Waktu Tunggu Pelayanan Obat 29 menit Tercapai
Racikan Depo IGD
≤60 Mnt
Waktu Tunggu Pelayanan Obat 68 menit Tidak
Racikan Depo Rawat Jalan Tercapai

Kepuasan Pelanggan 80% 69% Tidak


Tercapai
INSTALASI Ketepatan waktu pemberian makanan >90% 94,3% Tercapai
GIZI kepada pasien
Sisa makanan yang tidak termakan <20% 38,7% Tidak
oleh pasien Tercapai
Tidak adanya kesalahan dalam 0 0 Tercapai
pemberian diet pasien
Kepuasan Pelanggan 80% 92% Tercapai

UNIT REKAM Kelengkapan pengisian ringkasan 100% 25,6% Tidak


MEDIK keluar (resume) 24 jam setelah Tercapai
selesai pelayanan
Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 10 menit 77,4% Tidak
medis pelayanan rawat jalan Tercapai

Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 15 menit 56% Tidak


medis pelayanan rawat inap Tercapai

UNIT K3RS Tingkat keberhasilan pengolahan 100% 90% Tidak


limbah cair di IPAL dalam Tercapai
menurunkan polutan dalam air
limbah sesuai baku mutu sebelum
dibuang ke drainase kota

Tingkat komplain pasien rawat inap <25% 0% Tercapai


terhadap gangguan vektor nyamuk
UNIT Angka linen bersih ruangan yang 0% 0% Tercapai
LAUNDRY hilang atau yang tidak dikembalikan
laundry setelah pencucian
Ketepatan waktu pengantaran linen 100% 80%% Tidak
bersih oleh laundry ke ruangan- Tercapai
ruangan
BAGIAN Ketepatan waktu Penyusunan laporan 100% 100% Tercapai
UMUM DAN keuangan
KEUANGAN
Waktu Tunggu Perincian pasien 100% 72,3% Tidak
pulang rawat inap <60 Menit Tercapai
Karyawan yang mendapatkan ≥60% 22% Tidak
pelatihan minimal 20 jam setahun Tercapai
Ketepatan waktu pemberian imbalan 100% 100% Tercapai
(insentif) sesuai kesepakatan waktu
UNIT Waktu pelayanan ambulance/kereta 24 Jam 24 Jam Tercapai
TRANSPORT jenazah 24 jam
Kecepatan memberikan pelayanan 100% 100% Tercapai
ambulance/kereta jenazah di rumah
sakit
UNIT Waktu tanggap pelayanan ≤ I jam 51Mnt Tercapai
KEROHANIAN pemulasaran jenazah
Respon time pelayanan pasien gelisah ≤15Mnit 5Mnt Tercapai
IPSRS Kecepatan Waktu Menanggapi ≥80% 75% Tidak
Kerusakan Alat Medis Tercapai
Kecepatan Waktu Menanggapi 47,9% Tidak
Kerusakan Alat Non Medis Tercapai
Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 92% Tidak
Tercapai

PPI Tersedianya anggota tim PPI terlatih 75% 22,2% Tidak


Tercapai
Tersedianya Alat Pelindung Diri 75% 81% Tercapai
(APD)
UNIT EDP Waktu Tunggu panggilan ≤ 30 menit ≤30 Mnt 5,7Mnt Tercapai

KET: Tercapai
Tidak Tercapai

Dari 55 Judul Indikator Mutu Unit Kerja yang tercapai 38 indikator dan yang tidak tercapai
sebanyak 17 indikator
DIAGRAM PAI

PENCAPAIAN

TIDAK
TERCAPAI
TERCAPAI

3.2.Manajemen Risiko Klinis


A. Pelaporan Insiden
JENIS INSIDEN

NO JENIS INSIDEN JUMLAH


1 KPC 3
2 KNC 6
3 KTC 3
4 KTD 2
5 SENTINEAL 0
14

GRADING INSIDEN

NO GRADING INSIDEN JUMLAH

1 BIRU 9
2 HIJAU 4
3 KUNING 1
4 MERAH 0
14

TYPE INSIDEN

NO TYPE INSIDEN JUMLAH


1 Medikasi /cairan Infus 3
2 Laboratorium 2
3 Administrasi klinik 3
4 Jatuh 1
5 Tranfusi 1
6 Proses/prosedur Klinis 3
7 Nutrisi 1
14

INVESTIGASI SEDERHANA
NO INSIDEN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1 Salah Pemberian Obat 1. Penggunaan barkot untuk 5. Melakukan Penggunaan
identitas obat pasien. barkot untuk identitas obat
pasien.
2. Identifikasi pasien sebelum
memberikan obat 6. Melakukan Identifikasi
pasien sebelum
3. Pelaksanaan pemberian obat
memberikan obat
dengan prinsip 7 benar
7. Melaksanakan pemberian
4. Mengusulkan pemberian obat ke
obat dengan prinsip 7
pasien langsung oleh Apoteker.
benar
8. P pemberian obat ke
pasien langsung oleh
Apoteker
2. Salah Golongan Darah 1. Adanya sistim doble check 1. Melakukan sistim doble
untuk pemeriksaan dan check untuk pemeriksaan
pembacaan hasil dan pembacaan hasil
2. Adanya pelatihan untuk petugas 2. Melaksanakan pelatihan
laboratorium internal/external. untuk petugas
Diusulkan adanya dokter laboratorium
Patologi klinik yang stanby. internal/external.
Diusulkan adanya dokter
Patologi klinik yang
standby
3 Pasien Melarikan diri 1. Tingkatkan koordinasi antar 1. Meningkatkan koordinasi
bagian untuk saling antar bagian untuk
memberikan informasi saling memberikan
informasi
2. Setiap pasien yang tidak ada
keluarga diharapkan petugas 2. petugas kasir bisa
kasir bisa mengambil mengambil administrasi/
administrasi/biaya ke unit rawat biaya ke unit rawat inap
inap untuk memperkecil untuk memperkecil
kemungkinan pasien melarikan kemungkinan pasien
diri. melarikan diri
3. Ingatkan petugas untuk lebih 3. Ingatkan petugas untuk
waspada bagi pasien-pasien lebih waspada bagi
yang tidak ada keluarga. pasien-pasien yang tidak
ada keluarga
4 Salah Penulisan MR di Ingatkan kepada karyawan untuk Mengingatkan kepada
Resep bekerja lebih teliti dan croschek karyawan untuk bekerja lebih
ulang sebelum resep di kirim ke teliti dan croschek ulang
apotik sebelum resep di kirim ke
apotik
5 Identitas Resep yang Penempelan identitas diresep Melakukan penempelan
tidak jelas dengan menggunakan Barkot. identitas diresep dengan
menggunakan Barkot

6 Salah pengambilan obat 1. Tingkatkan koordinasi dengan 1. Meningkatkan koordinasi


bagian farmasi. dengan bagian farmasi.
2. Lakukan serah terima obat 2. Melakukan serah terima
dengan SPO ada,saatcserah obat dengan SPO
terima harus ada pengecekan. ada,saatcserah terima
harus ada pengecekan.
3. Untuk Farmasi lakukan
pembinaan dan arahan kepada 3. Untuk Farmasi melakukan
petugas dengan brefing berulang pembinaan dan arahan
,melakukan sosialisasi ulang kepada petugas dengan
tentang posisi dan letak obat brefing berulang
dirak yang ada dirak farmasi ,melakukan sosialisasi
serta meninjau ulang tata letak ulang tentang posisi dan
obat saat ini sehingga bisa letak obat dirak yang ada
mengurangi kontribusi kepada dirak farmasi serta
petugas yang mengambil obat meninjau ulang tata letak
untuk melakuakan kesalahan. obat saat ini sehingga bisa
mengurangi kontribusi
kepada petugas yang
mengambil obat untuk
melakuakan kesalahan.
7 Pasien jatuh 1. Edukasi ulang dan lebih 3. Melakukan edukasi ulang
menekan kan pada keluarga agar dan lebih menekan kan
pasien tidak di tinggal sendirian. pada keluarga agar pasien
Jika akan ditinggalkan mohon tidak di tinggal sendirian.
beri tahu perawat. Jika akan ditinggalkan
mohon beri tahu perawat.
2. Ingatkan kembali petugas untuk
melaksanakan assesment resiko 4. Mengingatkan kembali
jatuh sesuai SPO. Tindak lanjut petugas untuk
adalah dilakukan RCA oleh melaksanakan assesment
TIM. resiko jatuh sesuai SPO.
Tindak lanjut adalah
dilakukan RCA oleh TIM.
8 Kesalahan hasil 1. Pengarahan kembali kepada 1. Melakukan pengarahan
laboratorium seluruh petugas untuk tetap kembali kepada seluruh
melaksanakan instruksi dokter petugas untuk tetap
penanggung jawab labor. melaksanakan instruksi
dokter penanggung jawab
2. Lakukan Breefing untuk mutu
labor.
pre analitik ( pengambilan dan
penanganan sample ). 2. Melakukan Breefing
untuk mutu pre analitik
(pengambilan dan
penanganan sample ).
9 Kejadian Reaksi Pemberian premedikasi steroid Melakukan Pemberian
Tranfusi premedikasi steroid
10 Salah dalam penandaan/ Semua Radiografer wajib Semua Radiografer wajib
marker pada film memasang maker sebelum pasien di memasang maker sebelum
rongent yang sudah di ekspose pasien di ekspose
print
11 Kesalahan dalam Setiap petugas harus melakukan Setiap petugas harus
interprestasi hasil foto identifikasi terhadap pasien melakukan identifikasi
rongent sebelum melakukan tindakan. terhadap pasien sebelum
melakukan tindakan
12 Sajian diet tidak Tingkatkan hygienis ruangan gizi Meningkatkan hygienis
hygienis ruangan gizi
13 Batal Operasi karena 1. Petugas yang mendampingi 1. Petugas yang
persiapan Operasi yang dokter harus inisiatif untuk mendampingi dokter
salah mengingatkan jika ada jadwal harus inisiatif untuk
yang masih belum jelas. mengingatkan jika ada
jadwal yang masih belum
2. Pada saat serah terima antara
jelas.
rawat jalan dan rawat inap harus
lebih jelas dan lengkap. 2. Pada saat serah terima
antara rawat jalan dan
3. Adanya sistim overan yang baku
rawat inap harus lebih
seperti tehnik overan sesuai
jelas dan lengkap.
dengan SBAR
3. Adanya sistim overan
yang baku seperti tehnik
overan sesuai dengan
SBAR
14 Salah identitas obat 1. Petugas Farmasi bisa 1. Petugas Farmasi bisa
memberikan identitas pada obat memberikan identitas
pasien dengan menggunakan pada obat pasien dengan
Barkode. menggunakan Barkode.
2. Kembali mengingatkan petugas 2. Kembali mengingatkan
untuk bekerja sesuai SPO petugas untuk bekerja
prinsip 7 benar. sesuai SPO prinsip 7
benar

3.3.PENINGKATAN 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Program 6 Sasaran Keselamatan Pasien, adalah sebagai berikut :
N Sasaran Target Formula Jumlah Hasil
o
1 Jumlah pasien baru 0% Jumlah pasien baru rawat 2 0,2%
rawat inap yang tidak inap yang tidak terpasang
gelang identitas
terpasang gelang
Jumlah seluruh pasien 761
identitas rawat inap dalam bulan
tersebut
2 Pelaksanaan TEBAK 100% Pelaksanaan TEBAK 298 82,7%
ditanda tangani oleh ditanda tangani oleh
pemberi instruksi via pemberi instruksi via
telefon dalam waktu telefon dalam waktu 1 X
1 X 24 jam 24 jam dalam 1 bulan
Total Komunikasi efektif 360
via telepon dalam bulan
tersebut X 100%
3 Kepatuhan Pemberian 100% Jumlah obat high alert 138 94,5%
label (labeling) obat yang di label high alert
High Alert oleh dalam 1 bulan
Petugas Farmasi
Jumlah seluruh obat high 146
alert di Farmasi dalam 1
bulan
4 Pelaksanaan Site 100% Jumlah pelaksanaan site 64 36%
Marking Pasien marking pasien operasi
Operasi Elektif elektif di Ruang Rawat
Diruang Rawat Inap Inap dalam 1 bulan
Jumlah seluruh pasien 136
operasi dalam 1 bulan
kecuali yang masuk
kriteria eksklusi
5 Angka kepatuhan >75% Jumlah kepatuhan petugas Dokter/Pera 62%/
petugas melakukan dalam melakukan hand wat/Nakes
71%/
kebersihan hygiene sesuai 5 moment Lain
tangan/hand hygiene hand hygiene dalam 1 70%
32/454/110
bagi Dokter, Perawat bulan
dan Tenaga Kesehatan
÷ Jumlah kesempatan
lainnya
petugas melakukan hand
hygiene sesuai 5 moment
hand hygiene dalam 1
bulan
6 Kepatuhan 100% Jumlah pasien terpasang 295 98,9%
pemasangan penandaan risiko jatuh
penandaan risiko jatuh selama 1 bulan
oleh petugas Instalasi
Jumlah pasien dirawat 348
Gawat Darurat,
yang berisiko jatuh sedang
Instalasi Rawat Jalan,
dan tinggi dalam bulan
Instalasi Kamar Bedah
tersebut
untuk pasien baru
rawat inap
3.4. PUBLIKASI MUTU
Publikasi mutu berupa kegiatan penyebaran informasi tenteng peningkatan mutu
dan keselamatan pasien yang dilakukan melalui media yang efektif, dengan tujuan
penyampaian informasi tentang hasil cakupan mutu dan keselamatan.
Untuk publikasi mutu pada bulan Januari 2016 dilakukan melalui IT Blog RS
Islam Ibnu Sina Pekanbaru

Terlampir

3.5.Pemantauan Health Care Associated Infections (HAIs) oleh Komite PPI


a. IPCN telah melaksanakan tugasnya secara purna waktu
b. Hasil Pemantauan HAIs
No INDIKATOR STANDAR HASIL TARGET
CAPAIAN
1 IADP 20 ‰ 0‰ Tercapai
2 ISK 20 ‰ 0‰ Tercapai
3 VAP 20 ‰ 0‰ Tercapai
4 ANGKA KEJADIAN
PLEBITIS
RUANGAN
MINA 20 ‰ 17,52 ‰ Tercapai
MARWA 20 ‰ 26,39 ‰ Tidak Tercapai
ARAFAH 20 ‰ 21,74 ‰ Tidak Tercapai
ICCU/ICU 20 ‰ 7,41 ‰ Tercapai
MUZDALIFAH 20 ‰ 39,47‰ Tidak Tercapai
RAUDAH 20 ‰ 24,29 ‰ Tidak Tercapai
ARRAHMAH 20 ‰ 10,44 ‰ Tercapai
TOTAL IRS 20 ‰ 19,85 ‰ Tercapai

BAB IV
HASIL VALIDASI

Hasil Validasi Data Indikator Mutu


No STANDAR JANUARI 2017
1 Assesmen Pasien (Kelengkapan Pengisian Assesmen Awal Sudah Akurat
Medis Rawat Inap ≤24 jam)
2 Pelayanan Laboratorium (Pelaporan Nilai Kritis Hasil Sudah Akurat
Pemeriksaan)
3 Prosedur Bedah (Kepatuhan Pelaksanaan Sign In, Time Out Sudah Akurat
dn Sign Out)
4 Penggunaan Antibiotik dan Obat Lain (Pasien dengan Stroke Sudah Akurat
Infark diresepkan antitrombotik terapi pada saat keluar
Rumah Sakit)
5 Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax Sudah Akurat
6 Angka Kejadian Plebitis Sudah Akurat
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
a. Program Kerja PMKP bulan Januari 2017 sebagian besar telah terlaksana.
b. Pengukuran indicator mutu sebagian sudah berjalan dengan hasil :
i. Pengriman laporan dari unit/instalasi belum tepat waktu, masih ada
ii. unit yang terlambat mengirimkan data ke Komite PMKP
iii. Akibat dari keterlambatan pengiriman data ke Komite PMKP maka
data akan terlambat diolah dan dilaporkan.
c. Belum semua unit/instalasi menyerahkan Manajemen Risiko di unitnya
karena belum semua kepala unit/instalasi memahami tentang Manajemen
Risiko
d. Belum semua Kepala Unit/Instalasi memahami pengelolaan data indikator
mutu unit.

B. Rekomendasi
a. Realisasi Program Kerja disesuaikan dengan jadwal Program Kerja yang
sudah ada.
b. Diharapkan kepada seluruh unit untuk menyerahkan data sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
c. Adakan pelatihan manajemen mutu terutama untuk jajaran struktural sehingga
dapat lebih memahami tentang peningkatan mutu.

Pekanbaru, 16 Februari 2017


Dibuat Oleh :
Ketua Komite PMKP
RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru

dr. Muhammad Wirhan Azhari, SpPD

Anda mungkin juga menyukai