Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


SEMESTER II
( NOVEMBER - DESEMBER 2022 )

DISUSUN OLEH :

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT UMUM RIMBO MEDIKA

2022
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
B. TUJUAN ............................................................................................. 1
C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PPI........................................................ 2
1. Kebersihan tangan.......................................................................... 2
2. Kebersihan Lingkungan............................................................... 4
3. Surveilens Infeksi........................................................................... 5
4. Investigasi outbreak infeksi........................................................... 11
5. Pengawasan antimikroba yang aman ........................................... 12
6. Kesehatan Karyawan.................................................................... 12
7. Edukasi PPI.................................................................................. 13
8. Assesment berkala........................................................................ 14
9. Sasaran Penurunan resiko........................................................... 17
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi.......................................24
D. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 28
E. PENUTUP..........................................................................................29
LAPORAN KEGIATAN

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

BULAN NOVEMBER - DESEMBER 2020

A. Pendahuluan
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit
sebagai tolak ukur mutu pelayanan kesehatan, dilakukan berdasarkan
susunan progam kerja yang telah disusun Komite PPIRS tahun 2022.
Adapun kegiatan Komite PPIRS sesuai dengan SNARS edisi 1.1meliputi :
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan Lingkungan
3. Surveilens infeksi
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi.
5. Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan antimikroba secara
aman.
6. Kesehatan kerja
7. Edukasi PPI
8. Assesment resiko secara berkala
9. Menetapkan sasaran penurunan resiko
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi
11. Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI

B. Tujuan
Tergambarnya kegiatan yang telah dilakukan oleh Komite PPI dan
pencapaiannya selama bulan November - Desember 2022.
C. LaporanHasilKegiatan PPI
1. Kebersihan Tangan
Kegiatan terkait kebersihan tangan meliputi :
a) Audit Kelengkapan Fasilitas Kebersihan tangan.

Grafik kelengkapan fasilitas Kebersihan Tangan di RSU RIMBO MEDIKA


tahun 2022

Grafik 1. Fasilitas Hand Hygiene Analisa :


Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kelengkapan
fasilitas Kebersihan tangan periode November-Desember
2022yaitu 95 %. Kelengkapan 100 % terdapat pada tersedia
kran, air, tempat sampah dan tersedia leaflet, sedangkan
ketersediaan tisu dan sabun cair masing -masing 85 %. Kurang
lengkapnya fasilitas terjadi karena petugas terkait lupa untuk
melengkapi, sedangkan persediaan tisu, sabun cair dan handrub
mencukupi.

Rencana tindak lanjut :


1. Koordiansi dengan bagian RTP dan IFRS untuk selalu
mencukupi kebutuhan kebersihan tangan semua unit.
2. Re edukasi unit terkait untuk selalu melengkapi fasilitas
kebersihan tangan di unit masing - masing.
3. Koordinasi dengan bagian IPL terkait kelengkapan wastafel
4. Lakukan monitoring evaluasi kelengkapan fasilitas
5. Berikan feed back hasil monitoring kepada unit terkait
b) Audit kepatuhan 6 langkahdan 5 moment kebersihan tangan
RSU Rimbo Medika

Grafik kepatuhan 5 moment kebersihan tangan di RSU RIMBO MEDIKA


tahun 2022
Grafik 2. Kepatuhan Kebersihan tangan

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan 6 langkah
kebersihan tangan periode November-Desember 2022 yaitu 84 %,
sedangkan kepatuhan 5 moment rata- rata 77 %. Hal tersebut terjadi
kemungkinan karena kurangnya kesadaran petugas akan manfaat
kebersihan tangan dan karena fasilitas kadang masih kurang lengkap.
Rencana tindak lanjut :
1. Re edukasi kepada semua karyawan tentang 6 langkah dan 5
moment kebersihan tangan
2. Lengkapi fasilitas kebersihan tangan
3. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan
4. Berikan feed back kepada unit terkait

2. Kebersihan Lingkungan

Grafik kepatuhan Kebersihan Lingkungan di RSU RIMBO MEDIKA


tahun 2022
Grafik 3. Kepatuhan kebersihan lingkungan

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan
lingkungan periode November-Desember 2022 rata - rata 85 %.
Kepatuhan 100 % terdapat pada kepatuhan pengelolaan limbah cair non
infeksius, sedangkan kepatuhan terendah pada pengelolaan 5 R. Hal
tersebut kemungkinan disebabkan karena kurangnya kesadaran petugas
akan manfaat pengelolaan 5 R di unit masing - masing.
Rencana tindak lanjut:
1. Re edukasi pengelolaan 5 R dan pengelolaan limbah di semua unit
2. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan
3. Berikan feed back kepada unit terkait
3. Surveilens Infeksi

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa Infeksi Daerah Operasi

pada periode Juli -Desember 2020 rata - rata 1,9 %, lebih rendah

dibanding periode Januari - Juni 2020 dengan rata -rata 2,1 % serta

sesuaistandar Kemenkes <2 %. IDO dapat terjadi kemungkinan karena


belum patuhnya penerapan Bundles IDO baik pre, Intra, Post Operasi

maupun Lingkungan IBS, ruang ranap dan lainnya.

Rencana tindak lanjut:

1. Lengkapi fasilitas pencegahan IDO


2. Re sosialisasi SPO Pencegahan IDO
3. Monitoring evaluasi Penerapan SPO
4. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian IDO

b. PLEBITIS
Analisa:
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa Insiden Rate Plebitis
bulan November - Desember 2022 rata- rata 0,1 %,lebih rendah
dibanding dengan periode Januari - Juni 2020 yaitu 0,5% dan masih
sesuai Standar Kemenkes < 1 % .
Plebitis terjadi kemungkinan karena kurangnya penerapan SPO
Bundles/ Pencegahan phlebitis, pemilihan ukuran IV catheter tidak
sesuai ukuran Vena, pemilihan dressing IV tidak sesuai regulasi,
perawatan insersi infus kurang adekwat, kondisi pasien imuno
compromised, pemberian obat - obatan parenteral konsentrat tinggi,
personal hygiene kurang, penyakit sekunder dan lain- lainnya.
Rencana tindak lanjut :
1. Lengkapi fasilitas pencegahan Plebitis
2. Re sosialisasi SPO Pencegahan Plebitis
3. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan Plebitis
4. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian Plebitis.
Grafik 6. Insiden Rate ISK
Analisa:

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat

kejadian ISK selama periode tahun 2020. Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena penegakan diagnosis HAIs ISK yang belum valid.

Rencana tindak lanjut :

1. Koordinasi dengan DPJP dalam menegakkan diagnose HAIs

sesuai dengan profil indikator PPI.

2. Lengkapi fasilitas pencegahan ISK

3. Re sosialisasi SPO Pencegahan ISK


4. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan ISK
5. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian ISK

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak ada
kejadian HAP pada periode tahun 2020

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan HAP
2. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan HAP
3. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian HAP.
Analisa
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak ada kejadian
VAP pada perode tahun 2020

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan VAP
2. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan VAP
3. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian VAP.
f. Infeksi Aliran Darah Primer ( IADP )

Analisa
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak ada kejadian
IADP pada periode tahun 2020

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan IADP
2. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan IADP
3. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian IADP.
5.Pengawasan Antimikroba yang aman
Pemantauan pemberian Antimikroba profilaksis

Grafik kepatuhan pemberian AB Profilaksis di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo periode Juli -
Desember 2020

Grafik 12. Kepatuhan pemberian AB Profilaksis

Analisa :
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan
pemberian Anti Biotik Profilaksis periode November-Desember
2022di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo yaitu 40 %, dimana
Anti Biotik profilaksis sesuai panduan diberikan 100 % pada kasus
SC dan Histerectomy, sedangkan kasus lainnya belum
melaksanakan sesuai panduan

Rencana tindak lanjut:


1. Segera laksanakan kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik profilaksis dan terapi di RSU RIMBO MEDIKA
Dr.Tjitrowardojo
2. Lakukan monitoring evaluasi penerapan kebijakan dan
panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi di RSU
RIMBO MEDIKA Dr.Tjitrowardojo

6. Kesehatan Kerja
a. Medical Chek Up seluruh karyawan sesuai prioritas:
- Pemeriksaan RDT Covid-19 sejumlah 779 karyawan dengan hasil
reaktif 12 orang dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR. Adapaun
hasil PCR positip Covid-19 sebanyak 7 orang
- Tindak lanjut dari positip covid -19 dilaksanakan isolasi sesuai
regulasi. Yang dirawat inap di RS sejumlah 2 orang, sedangkan 5
orang menjalani Isolasi mandiri.
b. Laporan pasca pajanan
Pada periode November-Desember 2022tidak terjadi insiden
tertusukjarum dan benda tajam lainnya

c. Imunisasi
Pada periode Juli -Desember 2020 tidak ada pemberian vaksin /
imunisasi
7. Assesment Berkala
Beberapa Audit yang menjadi prioritas oleh Komite PPI adalah sebagai berikut :
No Kegiatan Temuan Rencana tindak lanjut
1. Instalasi Gizi - Kebersihan lingkungan cukup baik - Tingkatkan kepatuhan Prinsip - prinsip PPI di
- Kepatuhan kebersihan tangan, APD cukup semua bagian.
- Alur pelayanan cukup
- Kepatuhan prinsip -prinsip PPI lainnya cukup baik
2. Unit Loundry
- Ruang penerimaan dan pencucian belum terpisah - Usulan penambahan sekat partisi antara
- Masih ditemukan perendaman linen/perlak secara ruang penerimaan dan pencucian
manual - Menunggu realisasi mesin cuci 2 pintu dengan
- Area linen kotor dan instrumen bersih belum terpisah kapasitas yang lebih besar
- Kepatuhan APD masih kurang - Usulan pembuatan sekat /partisi antara
- SDM kurang ruang loundry dan pintu masuk CSSD
- Reedukasi prinsip - prinsip penerapan PPI
- usulkan penambahan SDM

3. Unit CSSD - Belum terlaksananya sentralisasi proses sterilisasi - Belum terlaksananya sentralisasi proses
- Kurangnya jumlah SDM sterilisasi
- Kurangnya sarpras di ruang dekontaminasi = Timer, - Kurangnya jumlah SDM
kompresor dll - Kurangnya sarpras di ruang dekontaminasi =
- Alur dari ruang dekontaminasi dan ruang packing Timer, kompresor dll
belum sesuai - Alur dari ruang dekontaminasi dan ruang
- Belum tersedia alat thermohigrometer di ruang packing belum sesuai

1
8
dekon, packing dan penyimpanan alat - Belum tersedia alat thermohigrometer di ruang
- Suhu di ruang penyimpanan alat steril rata -rata 26 0 dekon, packing dan penyimpanan alat
C - Suhu di ruang penyimpanan alat steril rata -
- Set alat steril masing -masing ruang tidak sama rata 26 ° C
- Indikator steril sudah tersedia, namun belum - Set alat steril masing -masing ruang tidak
terdokumentasi di RM sama
- Staf CSSD belum mendapatkan Food
suplemen/extra Gizi
- Indikator steril sudah tersedia, namun belum
terdokumentasi di RM
-
4. Instalasi - Kebersihan cukup - Tingkatkan kebersihan ruang
Pemulasaraan - Kepatuhan pemakaian APD masih kurang - Re Edukasi pemakaian APD
jenazah - Pengelolaan jenazah Covid-19 dan Infeksius lainnya - Tingkatkan terus pelayanan pengelolaan
cukup baik jenazah baik Non Infeksius maupun Infeksius
- Pengelolaan jenazah Non Infeksius baik
5. Instalasi
Penyehatan - Kebersihan cukup - Tingkatkan kebersihan, kepatuhan
Lingkungan - Kepatuhan pemakaian APD masih kurang pemakaian APD serta pengeloaan limbah
- Pengelolan limbah baik sesuai regulasi

6. IPSRS - Regulasi pengendalian mekanis dan tehnis belum - Revisi regulasi pengendalian mekanis dan
lengkap tehnis
- Bukti pelaksanan pengendalian mekanis dan tehnis - Lakukan pengendalian tehnis dan mekanis
belum lengkap ( Ventilasi positif, - Sediakan bukti pengendalian mekanis dan
BSC,LAF,thermostat kulkas dan mesin pemanas air tehnis dengan lengkap
sterilisasi alat dapur
- Pemeliharaan ruang Isolasi cukup baik

1
9
7. IBS - Tersedia Ruang Operasi Covid-19 tetapi belum sesuai - Follow up resetting ruang operasi covid -19
standar - Tingkatkan kepatuhan pencegahan IDO intra
- Pelayanan operasi Covid masih menunggu ruang operasi
operasi disempurnakan
- Pelaksanaan pencegahan IDO Intra operasi masih
kurang

8. ICU - Kebersihan ruang cukup baik - Tingkatkan kebersihan, APD serta


- Pemakaian APD cukup baik Kewaspadaan standar lainnya
- Pintu masuk pasien dan isolasi sering terbuka - Tingkatkan kepatuhan menutup kembali pintu
masuk pasien dan ruang isolasi

9. Ins. - Kebersihan lingkungan cukup baik - Tingkatkan kepatuhan kewaspadaan standar


Laboratorium - Kepatuhan kebersihan tangan cukup dan penerapan PPI lainnya
Klinik - Kepatuhan pemakaian APD cukup baik

10. Monitoring Terapi


cairan - Kepatuhan Pengenceran, penyiapan dan pemberian - Monev Kepatuhan Pengenceran, penyiapan dan
terapi cairan dengan baik dan benar masih kurang pemberian terapi cairan dengan baik dan
benar
11. Monitoring - Kepatuhan Pengenceran, penyiapan dan pemberian - Re edukasi Kepatuhan Pengenceran, penyiapan
suntikan terapi suntikan dengan baik dan benar masih kurang dan pemberian terapi cairan dengan baik dan
benar

12. Monitoring - Membuang limbah padat non infeksius di kantong - Re edukasi pemilahan limbah
pengelolaan kuning - Gunakan APD rasional saat mengelola limbah
limbah - Membuang limbah cair ke tempat sampah padat cair

2
0
Infeksius - Usul dibuatkan spoolhoek di semua unit
- APD kurang lengkap saat mengelola limbah cair penghasil limbah
- Sebagian penghasil belum mempunyai spoolhoek

13. Monitoring - Masih menutup kembali jarum bekas pakai - Tidak menutup kembali jarum bekas pakai
limbah tajam - Masih ditemukan limbah benda tajam di luar safety - Limbah benda tajam bekas pakai langsung
box dimasukkan ke safety box

14. Monitoring - APD tidak dipakai secara lengkap - Petugas memakai sarung tangan, gaun dan
pemrosesan alat - Perendaman tidak merendam seluruh Permukan alat masker
di luar unit - Perendaman enzimatik lebih dari 15 menit - Perendaman alat sampai seluruh permukaan
CSSD alat selama 15 menit
15. Monotoring - Ruang isolasi tekanan negative ada di ruang IGD dan - Tingkatkan kepatuhan monitoring kamar isolasi
ruang isolasi ICU negatip
airborne dan - Alat ukur tekanan sudah ada
transfer pasien - Monitoring tekanan belum ada
- Kepatuhan APD dan kebersihan tangan kurang

16. Monitoring ranap - Kurangnya kepatuhan kewaspadaan isolasi - Re edukasi terkait kwaspadaan isolasi,
- Kurangnya kepatuhan pelaksanaan PencegahanHAIs Bundles HAIsdan SPO PPI lainnya.
- Kurangnya kepatuhan SPO PPI lainnya - Usul pengadaan ruang isolasi NEGATIF dan
- Belum adanya ruang isolasi tekanan NEGATIF dan POSITIF
POSITIF - Koordinasi dengan Instalasi farmasi terkait
- Area bersih pencampuran obat belum standar area bersih
- Belum adanya area kotor, spoolhoek yang memadai - Usul agar dialokasikan area kotor , spoolhoek
- Belum adanya tempat penyimpanan peralatan dan janitor
kebersihan ( janitor) - Reedukasi prinsip penerapan PPI
- Tirai masih berbahan kain - Usul agar tirai berbahan vinil

2
1
17. Monitoring rajal - Kurangnya kepatuhan kewaspadaan isolasi - Re edukasi terkait kwaspadaan isolasi
- Belum optimalnya screening dan alur pelayanan - Optimalkan screening dan alur pasien TB,
pasien TB, Covid -19 dll Covid-19 dll
- Tindakan rawat luka poli bedah dan orthopedi di poli - Usulan agar semua tindakan rawat luka
tindakan, sedangkan poli obsgin, mata, THT dilakukan di poli Tindakan
dilakukan di poli masing - masing - Usulan agar dibuat kebijakan/surat edaran
- Pintu ruang poli ( khususnya poli tindakan/bedah agar ruang poli klinik tidak untuk lalu lalang
minor ) sering untuk keluar masuk petugas lain,
med.rep dll

18 Monitoring - Terdapat renovasi isolasi ICU - Tingkatkan kepatuhan PPI dalam setiap
Renovasi - Kepatuhan sesuai kajian PPI masih kurang renovasi

2
2
8. Menetapkan sasaran penurunan resiko infeksi
1) Penerapan Bundle IDO

Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IDO Pre Operasi


di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo tahun 2020

CAPAIAN ---------TARGET

Klipper 30-60 normal op di IBS


menit
sebelum incisi di IBS

Grafik 13. Kepatuhan Bundles Pre operasi

Analisa :

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan


pencegahan IDO Pre operasi pada periode November-Desember
2022rata -rata 84 %, adapun kepatuhan paling rendah cukur
dengan klipper electric yaitu 0 dikarenakan belum tersedia.

Rencana tindak lanjut :


1. Realisasikan pengadaan Clipper Electric
2. Tingkatkan kepatuhan pencegahanIDO yang lainnya.

Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IDO Intra Operasi


di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo tahun 2020

2
3
CAPAIAN ---------TARGET

Desinfeksi tehnik aseptic sterilitas alat lingkungan op jumlah Optimalisasi Penerapan Rata-rata
area op personel selimut kewaspadaan penghangat
standar
Grafik 14. Kepatuhan Bundles Intra operasi

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan
bundles intra operasi periode Januari - Juni rata-rata 85%.
Kepatuhan desinfeksi area operasi yaitu 100%, sedangkan
optimalisasi selimut hangat dan kewaspadaan isolasi lainnya 75
%
Rencana tindak lanjut :
1. Re sosialisasi SPO Pencegahan IDO Intra operasi
2. Laksanakan monitoring evaluasi pelaksnaan SPO
3. Berikan feed back kepada unit terkait

2
4
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IDO Post Operasi
di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo tahun 2020

CAPAIAN ---------TARGET

indikasi penutup luka baik dan seimbang Hygiene tanda panduan luka dalam standar benar Infeksi dan
24 jam
TLnya

Grafik 15. Kepatuhan Bundles Post Operasi

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan
bundles post operasi periode Januari - Juni rata-rata 74 %.
Kepatuhan 100% terdapat pada tidak membuka luka dalam 24
jam. Sedangkan kepatuhan paling rendah pada pemberian AB
sesuai panduan, oksigenasi dan dressing standar 50 %.
Rencana tindak lanjut :
1. Tingkatkan kepatuhan pemberian antibiotic sesuai Panduan,
oksigenasi dan penutup luka standar.
2. Tingkatkan kepatuhan bundle post operasi lainnya.
2) .Penerapan Bundle Plebitis

Grafik Kepatuhan Penerapan Pencegahan Plebitis


di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo tahun 2020

CAPAIAN ---------TARGET

2
Hand Hygiene Hand scoon Tehnik Aceptic Tutup insersi dengan IV
5
transparan dressing Lepas bila tidak Rata-rata
indikasi
Grafik 16. Kepatuhan Bundles Plebitis

Analisa:
Berdasarkan Grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
phlebitis periode Januari - Juni 2020 rata - rata 79%, kepatuhan
tertinggi pada memakai handscoon yaitu 95 %, sedangkan terendah
pada kepatuhan Hand Hygiene yaitu 60 %.
Rencana tindak lanjut :
1. Tingkatkan kepatuhan Kebersihan tangan,tehnik aseptic dan
pencegahan phlebitis lainnya
2. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan.
3. Berikan feed back kepada unit terkait
3) .Penerapan Bundle ISK

2
6
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan ISK
di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN ---------TARGET

—100 100 100 100 100 100

75 75 75 75 75 75

llllll
Tepat Indikasi Hand Hygiene APD standar Tehnik Aseptic Lepas segera Rata-rata bila tidak indikasi

Grafik 17. Kepatuhan Bundles ISK

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles ISK
periode Januari - Juni 2020 rata - rata 75%.
Rencana tindak lanjut :
1. Resosialisasi SPO Pencegahan ISK
2. Tingkatkan kepatuhan kebersihan tangan dan kepatuhan pencegahan ISK
lainnya.
3. Laksanakan monitoring, evaluasi dan feedback kepada unit terkait

2
7
4) . Penerapan Bundle VAP

2
8
Grafik kepatuhan Penerapan Pecegahan VAP di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo 2020

Grafik 18. Kepatuhan Bundles VAP.

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
VAP periode Januari - Juni 2020 rata - rata adalah 86%, dimana
kepatuhan tertinggi pada memakai sarung tangan yaitu 100%,
sedangkan terendah pada gosok gigi setiap hari yaitu 50%.

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan VAP
2. Monitoring evaluasi pelaksanaan SPO
3. Berikan feed back kepatuhan kepada unit terkait

5) Penerapan Bundle IADP

2
9
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IADP
di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN ---------TARGET

Hand Hygiene Pemakaian APD Antiseptik kulit Pemilihan Vena Oberservasi tanda Rata-rata standar Chg 4% gejala
Infeksi

Grafik 19. Kepatuhan Bundles IADP.


Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
IADP periode Januari - Juni 2020 rata - rata adalah 88 %, dimana
kepatuhan tertinggi pada memakai APD standar yaitu 95 %,
sedangkan terendah pada hand hygiene yaitu 75 %.

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan IADP
2. Monitoring evaluasi pelaksanaan SPO
3. Berikan feed back kepatuhan kepada unit terkait

6) Penerapan Bundle HAP

3
0
Grafik kepatuhan penerapan pencegahan HAP di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo periode
Januari - Juni 2020

Grafik 20. Kepatuhan Bundles HAP.

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
HAP periode Januari - Juni 2020 rata - rata adalah 60 %, dimana
kepatuhan tertinggi pada cegah aspirasi 75 %, sedangkan kepatuhan
terendah pada oral hygiene dan alih baring yaitu 50 %

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan VAP
2. Monitoring evaluasi pelaksanaan SPO
3. Berikan feed back kepatuhan kepada unit terkait

9. Mengukur dan mereview infeksi


No HAIs TW 4 2019 SMT 1 2020 KET
1 IDO 2,3 % 2,1 % Menurun
2 Plebitis 0,5 %o 0,5 %o Tetap
3 ISK 0 %o 0 %o Tetap
4 VAP 0 %o 0 %o Tetap
5 IADP 0 %o 0 %o Tetap
6 HAP 0 %o 0 %o Tetap

Tabel 5. Review angka infeksi


Analisa :
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan periode Januari - Juni
2020 di RSU RIMBO MEDIKA dr.Tjitrowardojo terjadi HAIs pada
IDO dan Plebitis. Kasus IDO terjadi penurunan bila dibanding
dengan periode Oktober - Desember 2019, sedangkan kejadian

3
1
Plebitis masih sama.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Resosialisasi SPO
2. Revisi SPO bila diperlukan
3. Pengadaan fasilitas pendukung

ll.Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI

NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN CAPAIAN


(%) (%)
1 Kebersihan Tangan Audit6langkah 100 81

Audit 5 moment 85 76
Audit fasilitas 100 95

2 Kebersihan Audit 5 R 100 65


Lingkungan
Audit pengelolaan 100 87
limbah
Hasil lab lingkungan 100 75

3 Surveilens Infeksi Surveilen HAIs 100 100


Surveilen PINERE 100 100
Surveilen MDRO 100 100
4 Investigasi outbreak Investigasi outbreak 100 100
Infeksi Infeksi

5 Pengawasan Pengawasan AB 100 40


antimikroba Profilaksis

6 Kesehatan kerja Pemeriksaan berkala 100 25


Propilaksis pasca 100 100
pajanan
100 25
Imunisasi Hepatitis B

7 Edukasi PPI Staf klinis dan Non 100 40


Klinis
Pasien keluarga 100 30
pengunjung

8 Assesment resiko Monitoring unit 100 60


berkala

3
2
Monitoring renovasi 100 30

9 Sasaran penurunan Pencegahan IDO 100 80


resiko
Pencegahan Plebitis 100 79
Pencegahan ISK 100 75
Pencegahan VAP 100 86
Pencegahan IADP 100 88
Pencegahan HAP 100 60

10 Mengukur/ review Skoring Infeksi 100 100


resiko infeksi

Tabel 6. Monitoring evaluasi PPI

D. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Fasilitas, kepatuhan 6 langkah dan kepatuhan 5 moment masih
kurang
a. Kepatuhan 5 R, kepatuhan pengelolaan limbah serta hasil
laboratorium lingkungan masih kurang
b. Surveilen HAIs, MDRO dan PINERE sudah terlaksana
c. Investigasi Outbreak khususnya Terkait Covid -19 sudah
terlaksana
d. Kepatuhan pemberian Antibiotik khususnya antibiotik profilaksis
dan empirik belum sesuai regulasi
e. Pemeriksaan berkala dan imunisasi terlaksana sebagian,
sedangkan tata kelola pasca pajanan sudah terlaksana.
f. Edukasi PPI untuk karyawan/mahasiswa baru, staf klinis,staf
non klinis, keluarga dan pengunjung masih kurang
g. Monitoring dan evaluasi berkala semua unit dan saat renovasi
belum terlaksana dengan baik
h. Penerapan SPO penurunan resiko infeksi belum optimal
i. Pengukuran dan review infeksi sudah terlaksana
j. Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI terlaksana namun capaian
belum sesuai target

2. Saran

a. Mohon agar kelengkapan fasilitas kebersihan tangan tersedia


dengan cukup serta mohon dukungan untuk re edukasi 6
langkah dan 5 moment kebersihan tanganbagi petugas, pasien

3
3
dan pengunjung.
b. Melaksanakan koordinasi dan monitoring evaluasi dengan unit
terkait sebagai tindak lanjutpermasalahan lingkungan termasuk
hasil laboratorium lingkungan yang belum memenuhi
persyaratan.
c. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Surveilen HAIs( Healthcare
Associated Infections), MDRO ( Multi Drug Resisten Organisme )
dan PINERE ( Penyakit Infeksi New Emerging Re Emerging ).
d. Meningkatkan kerjasama dengan unit terkait untuk
melaksanakan Investigasi Outbreak penyakit infeksi dengan baik
dan benar.
e. Melaksanakan Koordinasi dengan tim PPRA terkait monitoring
evaluasi pelaksanaan Panduan Penggunaan Antibiotik.
f. Menigkatkan kwantitas pemeriksaan kesehatan berkala dan
imunisasi karyawan sesuai resiko.
g. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Edukasi/Pelatihan PPI
untuk Komite PPI/IPCN/IPCLN, karyawan/mahasiswa baru, staf
klinis,staf non klinis, keluarga dan pengunjung.
h. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas monitoring dan evaluasi
berkala semua unit dan saat renovasi
i. Melengkapi fasilitas dan SDM pencegahan dan pengendalian
Infeksi ( APD, Clipper Electric Surgical, Medikasi set, cairan
desinfeksi, fasilitas Loundry, fasilitas CSSD, Fasilitas IPJ, Gizi
dll)
j. Melaksanakan koordinasi dengan semua anggota Komite PPI dan
unit terkait untuk review Infeksi yang terjadi
k. Meningkatkan monitoring evaluasi pelaksanaan PPI secara
komprehensif.

E. PENUTUP
Demikianlaporankegiatan yangtelahdilakukan oleh Komite PPI selama
6(enam) bulanini,atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan banyak
terima kasih.

3
4
Mengetahui
Ketua Komite PPI Sekretaris Komite PPI
Wiwit S.,S.Kep.\Ns M.Kep
NIP.
19790728
dr. Wita Juwitasari Pu adewi, Sp. PK
199803 2 001
NIP. 0604 2 016
19740829

3
5

Anda mungkin juga menyukai