KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini yang
berjudul “SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN”.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi
penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna
perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan
sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.Atas semua ini kami mengucapkan
ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah-
mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumen adalah suatu catatan atau rekaman yang dapat dibuktikan keabsahannya atau
dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum (Tungpalan, 1983).Potter & Perry, 1997,
Mendefinisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak tentang suatu
pelaksanaan peristiwa tertentu atau suatu keadaan tertentu dan dapat dijadikan bukti hukum.
Sedangkan pendokumentasian adalah suatu rangkaian proses “action” dari mencatat atau
merekam peristiwa dari sesuatu objek atau aktifitas pemberian jasa atau pelayanan yang
dianggap berharga dan penting. Definisi dari dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti dari
kegiatan pencatatan atau pelaporan dari semua aktifitas yang berkaitan dengan pemberian atau
pelaksanaan proses perawatan ataupun asuhan keperawatan kepada klien yang berguna bagi
kepentingan klien, perawat dan mitra kerja. Dokumentasi keperawatan dapat juga diartikan
sebagai suatu informasi lengkap yang meliputi status kesehatan klien, kebutuhan klien, kegiatan
asuhan keperawatan serta respons klien terhadap asuhan keperawatan yang diterimanya.
Proses pendokumentasian seyogyanya harus dibuat segera setelah selesai memberikan
proses keperawatan kepada klien, proses pembuatannya merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang saling berkaitan serta membentuk sirkulus yang tidak terputus. Proses tersebut dimulai dari
upaya mendapatkan data melalui wawancara baik langsung atau tidak langsung, atau dapat
melalui kwesioner, proses diteruskan dengan mencatat dan memilah data untuk dimasukkan
dalam kelompok tertentu, selanjutnya menginput data sesuai dengan jenisnya, diteruskan dengan
menganalisa data yang diperlukan dengan memperhatikan data yang ditemukan oleh kolega lain,
menarik kesimpulan dari data tersebut dan menentukan rencana yang akan dilakukan,
melaksanakan rencana tersebut dan pada akhirnya melakukan evaluasi serta membuat umpan
balik untuk menyempurnakan hasil.
B. Tujuan
Tujuan Dokumentasi Keperawatan Sebagai dokumen rahasia yang mencatat semua
pelayanan keperawatan klien, catatan tersebut dapat diartikan sebagai suatu catatan bisnis dan
hukum yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaannya. Tujuan utama dari
pendokumentasian adalah untuk :
1. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien,
merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi tindakan,
2. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika.
Hal ini juga menyediakan :
a) Bukti kualitas asuhan keperawatan
b) Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggungjawaban kepada klien
c) Informasi terhadap perlindungan individu
d) Bukti aplikasi standar praktik keperawatan
e) Sumber informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan
f) Pengurangan biaya informasi
g) Sumber informasi untuk data yang harus dimasukan
h) Komunikasi konsep resiko tindakan keperawatan
i) Informasi untuk murid
j) Persepsi hak klien
k) Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab etik dan mempertahankan
kerahasiaan informasi klien
l) Suatu data keuangan yang sesuai
Data perencanaan pelayanan kesehatan di masa akan datang, Selain itu, dokumentasi juga
diperlukan untuk :
a. Menghindari kesalahan, tumpang tindih dan ketidaklengkapan informasi dalam asuhan
keperawatan
b. terbinanya koordinasi yang baik dan dinamis antara sesama perawat atau pihak lain
melalui komunikasi tulisan.
c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas tenaga keperawatan
d. Terjaminnya kualitas asuhan keperawatan
e. Perawat mendapat perlindungan secara hukum
f. Memberikan data bagi penelitian, penulisan karya ilmiah, dan penyempurnaan standar
asuhan keperawatan. (Zaidin Ali, 1999).
BAB II
PEMBAHASAN
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Pengertian Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti secara
hukum.( Tung Palan ) Dokumentasi yaitu setiap penglihatan / bukti fisik dapat berupa tulisan,
foto, video klip, kaset dan lain-lain, yang telah dilakukan dan dpat dikumpulkan / dipakai
kembali ( thyredot ) atau semua data. Otentik yang dapat dibuktikan secara hukum dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat digunakan untuk melindungi klien
(Informed Concent ). Dokumentasi keperawatan adalah metode sistematis untuk mengidenfikasi
masih klien, merencanakan, menimplementasi strategi pemecahan masalah mengevaluasi
efektifitas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.( Kozier dan ERB ) Dokumentasi
adalah suatu dokumen yang berisi data lengkap, nyata, dan tercatat bukan hanya tentang tingkat
kesakitan pasien tetapi juga jenis dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.( Fisbach,
1991). Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh informasi yang
dibutuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan, menyusun rencana keperawatan,
melaksanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan
dapat dipertanggungjawabkan. (Zaidin Ali, 1998 ). Dari beberapa definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa pondokumentasian adalah sebagai berikut :
1. Informasi mencakup aspek biologis, psikologis, social, dan spiritual, yang terjadi pada
setiap tahap proses keperawatan yang dicatat secara menyeluruh.
2. Informasi yang diperoleh menjadi dasar bagi penegakan diagnosis keperawatan,
pembuatan rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan dan
menjadi umpan balik selanjutnya.
3. Informasi disusun secara ssitematis, dalam suatu format yang telah disetujui dan dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun hukum.
Komponen Dokumentasi Keperawatan
Peran perawat sebagaimana kita ketahui adalah salah satunya dokumentasi sebagai
pertanggungjawaban keperawatan, Akan tetapi akhir-akhir ini tanggung jawab perawat tehadap
dokumentasi sudah berubah, Akibatnya, isi dan fokus dari dokumentasi telah dimodifikasi. Oleh
karena perubahan tersebut ,maka perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi yang baru,
lebih efisien dan lebih bermakna dalam pencatatan dan penyimpanannya. Komponen yang
digunakan mencakup tiga aspek :
a. Komunikasi Kapan saja perawat melihat pencatatan kesehatan, perawat memberi
dan menerima pendapat dan pemikiran, Untuk lebih efektif penyaluran ide tersebut,
perawat memerlukan keterampilan dalam menulis, Dalam kenyataannya, dengan
semakin kompleknya pelayanan keperawatan dan peningkatan kualitas
keperawatan, perawat tidak hanya dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan,
tetapi dituntut untuk dapat mendokumentasikan secara benar. Keterampilan
dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan
kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang dan yang
akan dikerjakan oleh perawat. Kegunaan komunikasi :
1) Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat
2) Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan tenaga kesehatan
apa yang telah terjadi dan diharapkan terjadi
3) Manfaat dan data pasien yang akurat dapat dicatat
4) Penulisan catatan menggambarkan sesuatu yang kreatif
b. Proses Keperawatan Perawat memerlukan keterampilan dalam mencatat proses
keperawatan, Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk
pengambilan keputusan yang sistematis, problemasolving dan riset lebih lanjut,
format proses keperawatan merupakan kerangka atau dasar keputusan dan tindakan
termasuk juga pencatatan hasil berfikir dan tindakan keperawatan. Dokumentasi
adalah bagian integral proses, bukan sesuatu yang berbeda dari metode problema-
solving. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi
masalah, perencanaan, tindakan, Perawat kemudian mengobservasi dan
mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya.
Pengkajian ulang dan evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan medis
dapat sebagai petunjuk dan kesinambungan dalam proases keperawatan,dan dapat
sebagai petunjuk adanya perubahan dari setiap tahap. Pendokumentasian Proses
Keperawatan yang efektif adalah :
1. Penggunaan standar terminologi (Pengkajian, diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi),
2. Data yang bermanfaat dan relevan dikumpulkan kemudian dicatat sesuai
dengan prosedur dalam catatan yang permanen,
3. Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan klasifikasi dan analisa data yang
akurat.
4. Rencana tindakan keperawatan ditulis dan dicatat sebagai bagian dari
catatan yang permanen.
5. Observasi dicatat secara akurat, lengkap dan sesuai urutan waktu
6. Evaluasi dicatat sesuai urutan waktunya, meliputi selama dirawat, dirujuk,
pulang ataupun perubahan keadaan klien ,
7. Rencana tindakan keperawatan yang direvisi berdasarkan hasil yang
diharapkan dari klien.
Aditama, Tjandra Yoga. 2004. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UIP Ali,
Zaidin. 2001.
Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika Copy the BEST Traders
and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
BAB II
PEMBAHASAN
Tren perubahan yang terjadi dalam system pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap dokumentasi keperawatan
dan masalah-masalah kegiatan pendokumentasian oleh perawat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.Masalah
yang muncul perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum penyelesaian masalah yang dapat ditemukan dalam
dokumentasi.Masalah-masalah dokumentasi dan perubahan yang memepengaruhi pentingnya pendokumentasian
keperawatan adalah sebagai berikut.
1. 1. Praktik Keperawatan
Dengan terjadinya perubahan dalam system pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peran perawat dalam praktik
keperawatan professional juga mengalami perubahan.Revisi atau perubahan tersebut meliputi penemuan kasus
penyakit yang baru, pendidikan kesehatan, konseling, dan intervensi keperawatan dan medis terhadap respon klien
yang aktualatau potensial. Perubahan lain adalah pengobatan oleh dokter atau tim kesehatan lainnya, kerja sama
dengan tim kesehatan, serta metode pelayanan kesehatan. Perubahan tersebut berdampak terhadap kegiatan
pendokumentasian keperawatan.
1. 2. Lingkup Praktik Keperawatan
Perubahan dalam lingkup praktik keperawatan, berdampak terhadap pendokumentasian. Dengan berkembangnya
lingkup praktik keperawatan berdasarkan tren keperawatan di Indonesia, persyaratan akreditasi, peraturan
pemerintah, peraturan system pendidikan keperawatan, meningkatnya klien yang semakin kompleks, serta
meningkatnya praktik keperawatan secara mandiri dan dan kolaborasi, maka persyaratan pendokumentasian
keperawatan harus sesuai. Akibatnya data yang masuk harus semakin lengkap dan tajam sebagai manifestasi bukti
dasar lingkup wewenang dan pertanggung jawaban.Kemampuan perawat untuk mendokumentasikan sering
disamakan dengan kemampuan dalam mengambil keputusan dan melakukan intervensi keperawatan.
Pendokumentasian yang lengkap dan akurat sangat bermanfaat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien, data statistik yang sangat bermanfaat dalam penelitian atau pengembangan pelayanan kesehatan serta
penentuan jasa pelayanan.
Pendokumentasian yang lengkap dan akurat tentang tingkat keparahan penyakit dan tipe atau jumlah intervensi yang
diperlukan dapat sebagai dasar pertimbangan pemberian asuhan keperawatan kepada klien dengan kasus yang sama
dan perkiraan biaya yang diperlukan.
1. 5. Keterampilan Keperawatan
Tren meningkatnya rasional perawat dalam akurasi perumusan masalah dan intervensi keperawatan pada pendekatan
proses keperawatan, terutama pada perubahan keadaan klien yang cepat akan sangat bermanfaat dalam
pendokumentasian.
1. 6. Konsumen
Tren dan perubahan penggunaan layanan kesehatan oleh klien berpengaruh terhadap pendokumentasian. Waktu
rawat inap yang pendek, biaya yang terjangkau, dan adanya perawatan yang lanjutan dirumah (home care) bagi
klien yang tidak memerlukan perawatan perawatan maksimal merupakan tren pelayanan dimasa depan. Perubahan
tersebut memerlukan suatu pembenahan tentang pendokumentasian yang lengkap dan akurat khususnya pada saat
pertama kali klien masuk rumah sakit, tingkat asuhan keperawatan, dan keahlian dalam pemberian pelayanan.
1. 7. Biaya
Tren perubahan biaya pelayanan berdampak pada pendokumentasian. Pendokumentasian yang baik akan
memberikan gambaran tentang pengeluaran biaya yang harus ditanggung oleh klien.
Pendokumentasian juga dipengaruhi oleh prosedur kendali mutu, terutama tentang audit catatan pelayanan
kesehatan.Data tentang keadaan klien sebelum masuk rumah sakit, pertanyaan, dan wawancara dengan klien
merupakan sumber utama audit data.
1. 9. Akreditasi Kontrol
Perubahan tentang standar pelayanan kesehatan yang disusun oleh instansi yang berwenang akan membawa
pengaruh terhadap pendokumentasian. Instansi pelayanan harus mengikuti dan menyesuaikan aturan
pendokumentasian yang berlaku.
Tren perubahan dalam system pembayaran berdampak terhadap pendokumentasian. Prospektif pembayaran merujuk
pada sisitem pembayaran terhadap asuhan keperawatan yang diterima oleh semua klien khususnya pada waktu klien
masuk rumah sakit.
1. 12. Risiko Intervensi
Ketergantungan terhadap dokumentasi yan komprehensif berarti mengurangi dan mencegah terjadinya factor resiko
manajemen atau pengelolaan.Manajemen resiko adalah pengukuran keselamatan klien untuk melindungi klien dan
profesi keperawatan melalui aspek legal yang melindungi perawat dari intervensi kelalaian.Manajemen resiko
ditekankan pada keadaan klien yang mempunyai resiko terjadinya perlukaan atau kecacatan. Pendokumentasian
yang penting meliputi catatan tentang kejadian, perintah verbal atau non verbal, informed consent, dan catatan
penolakan klien terhadap intervensi.
1. 1. Kesejahteraan Perawat
Membahas seputar gaji perawat honorer, jasa pelayanan dan tunjangan resiko kerja.
Mengupas tentang wewenang dalam melakukan tindakan. Memilah antara tindakan medis dan tindakan
Keperawatan, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh, agar perawat tidak melakukan malpraktek.
1. 3. Pendidikan Keperawatan
Mendiskusikan tentang profesi Ners yang belum mendapatkan pengakuan sebagai golongan III.b yang setara dengan
profesi lain, seperti Apoteker dan Dokter. Kemudian, sulitnya bagi Perawat di Rumah Sakit untuk melanjutkan
pendidikan yang berkelanjutan.
1. 4. Organisasi PPNI
Hanya kritikan : Cendrung anggota bernada sinis terhadap pengurus organisasi PPNI ( Persatuan Perawat Negara
Indonesia). Seakan ada semacam mosi tak percaya terhadap kemampuan pengurus dalam menjalankan roda
organisasi yang baik dan mampu memperjuangkan nasib anggota.
1. 5. RUU Keperawatan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tren perubahan yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap dokumentasi keperawatan dan
masalah-masalah kegiatan pendokumentasian. Adapun perubahan yang mempengaruhi pendokumentasian adalah
sebagai berikut:
4. Keterampilan Keperawatan
5. Konsumen
6. Biaya
8. Akreditasi Kontrol
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J.2000. Nursing Diagnosis: Application to Clinical Practice. 8 ed. Philadelphia: J.B. Lippincott
Company.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.