ASKEP KATARAK
DISUSUN OLEH :
DIAN MARIZA
2214201044
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Katarakdi. Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik di lihat dari segi isi maupun cara
penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
1.1.Latar Belakang
Katarak menjadi penyebab kebutaan nomor satu didunia karena penyakit ini
Katarak baru terasa mengganggu setelah tiga sampai lima tahun menyerang lensa mata.
Pada tahun 2024 diperkirakan penderita penyakit mata dan kebutaan meningkat
dua kali lipat. Padahal 7,5% kebutaan didunia dapat dicegah dan diobati. Kebutaan
merupakan masalah kesehatan masyarakat dan sosial ekonomi yang serius bagi setiap
negara. Studi yang dilakukan Eye Disease evalence Research Group (2014)
memperkirakan, pada 2024 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan didunia akan
mencapai 55 juta jiwa. Prediksi tersebut menyebutkan, penyakit mata dan kebutaan
meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun. Semakin tinggi
usia, semakin tinggi pula resiko kesehatan mata. WHO memiliki catatan mengejutkan
Saat ini terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, 60% diantaranya berada
Asia Tenggara dengan angka sebesar 1,5%. Menurut Spesialis Mata dari RS Pondok
harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat. “karena beberapa penyakit mata
disebabkan proses penuaan. “Artinya semakin banyak jumlah penduduk usia tua,
Hingga kini penyakit mata yang banyak ditemui di Indonesia adalah katarak
(0,8%), glukoma (0,2%) serta kelainan refraksi (0,14%). Katarak merupakan kelainan
mata yang terjadi karena perubahan lensa mata yang keruh.Dalam keadaan normal
1
2
jernih dan tembus cahaya.Selama ini katarak banyak diderita mereka yang berusia
tua.Karena itu, penyakit ini sering diremehkan kaum muda. Hal ini diperkuat
berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonsia (Depkes) bahwa 1,5 juta orang
Indonesia mengalami kebutaan karena katarak dan rata - rata diderita yang berusia 40 -
55 tahun.
Penderita rata - rata berasal dari ekonomi lemah sehingga banyak diantara
mereka tidak tersentuh pelayanan kesehatan. Dan kebanyakan katarak terjadi karena
proses degeneratif atau semakin bertambahnya usia seseorang. Bahkan, dari data
statistik lebih dari 90 persen orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak, sekitar 55
(Irawan, 2018).
1.2.1. Tujuan Umum
dengan Katarak .
1.2.2. Tujuan Khusus
Katarak
Sensori : Katarak
Sensori : Katarak
1. Bagi institusi diharapkan hasil penulisan makalah ini sebagai bahan bacaan dengan
2.1 Katarak
2.1.1 Defenisi
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya
(Ilyas, 2014).Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau
bahan lensa didalam kapsul lensa. Umumnya terjadi akibat proses penuaan yang
terjadi pada semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun. (Muttaqin, 2018).
Bola mata merupakan organ sferis dengan diameter kurang lebih 2,5 cm,
yang terletak pada bagian anterior orbit. Bola mata terdiri dari beberapa lapisan. Kuat
dan tidak elastic yang menyususn sclera ini akan mempertahankan bentuk bola mata
- Sclera
- Kornea
- Koroid
- Iris
3. Lapisan dalam, yang terdiri dari :
- Retina
Pada mata terdapat 7 otot volunter dari orbit, 6 diantaranya adapat memutar
mata yang terkoordinasi dan visus yang adekuat diperlukan untuk smemungkinkan
fovea sentralis pada masing - masing mata untuk menerima gambaran pada waktu
area optic darikorteks serebri, tempat otak menginterpretasikan dua gambaran sebagai
1. Fisik
2. Kimia
6. Usia
(Tamsuri, 2012)
1. Katarak congenital, katarak yang sudah terlihatpada usia kurang dari 1 tahun.
Katarak terjadi akibat rudapaksa atau trauma baik karena trauma tumpul maupun
monokular). Penyebab katarak ini antara lain karena radiasi sinar - X, Radioaktif,
Merupakan katarak yang terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia
tertentu.Selain itu, katarak ini juga dapat terjadi karena penggunaan obat seperti
Katarak terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia tertentu. Selai itu,
katarak ini juga dapat terjadi karena penggunaan obat seperti diabetes mellitus,
hipoparatiroidisme, atau akibat kelainan local seperti uveitis, glaucoma, dan miopia
1. Katarak insipient
Merupakan stadium awal katarak yaitu kekeruhan lensa masih berbentuk bercak –
2. Katarak imatur
terjadinya myopia, dan iris terdorong kedepan serta bilik mata depan menjadi
dangkal.
3. Katarak matur
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini, terjadi kekeruhan
lensa.
4. Katarak hipermatur
Pada stadium ini, terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat
mencair sehingga nucleus lensa tenggelam di dalam korteks lensa (Tamsuri, 2012).
PATHWAY KATARAK
CEMAS
Gangguan koagulasi
penerimaan
sensori/status mengabutkan pandangan
organ indera
Terputusnya protein lensa disertai prosedur invasive
influks air kedalam lensa pengangkatan
Menurunnya
katarak
ketajaman
penglihatan Usia meningkat
Resiko tinggi
terhadap infeksi
Penurunan enzim menurun
Gangguan
persepsi sensori-
perseptual Degenerasi pd lensa
penglihatan
KATARAK
Post op Nyeri
2.1.5 Manifestasi Klinis Katarak
Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya
ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah
bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya hitam, akan
tampak kekuningan, abu - abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama
bertahun - tahun, dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang
lebih kuat pun tak akan mampu memperbaiki penglihatan (Suddarth, 2010).
2.1.6 Komplikasi
Adapun komplikasi yang umumnya terjadi pada pasien yang mengalami
1. Uveitis, terjadi karena masa lensa merupakan benda asing untuk jaringan uvea,
2. Glaukoma, terjadi karena masa lensa menyumbat sudut bilik mata sehingga
1. Uji mata
2. Keratometri
2.1.9.Penatalaksanaan
Tak ada terapi obat untuk katarak, dan tak dapat diambil dengan pembedahan
laser.Namun, masih terus dilakukan penelitian mengenai kemajuan prosedur laser baru
yang dapat digunakan untuk mencairkan lensa sebelum dilakukan pengisapan keluar
melalui kanula.
Bila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi kuat sampai
ketitik dimana pasien melakukan aktivitas hidup sehari - hari, maka penanganan
pasien. Mengkaji derajat gangguan fungsi sehari - hari, aktivitas, kemampuan bekerja,
ambulasi, dan lain - lain, sangat penting untuk menentukan terapi mana yang paling
penglihatan yang terbaik yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk
lagi.Pembedahan katarak adalah pembedahan yang paling sering dilakukan pada orang
draping bedah.
Ada dua macam teknik pembedahan tersedia untuk pengangkatan katarak :
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), Pupil menyepit ddan
air mata.
(glaukoma kronis), Nyeri tiba –tiba/berat menetap atau tekanan pada dan
manusia ( status kesehatan dan resiko perubahan sosial) dari individu atau kelompok.
kehilangan vitreous.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d prosedur invasif (bedah pengangkatan katarak).
kognitif.
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
SLKI SIKI
5. Berikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi ansietas klien
Bedah.EGC : Jakarta
http://www.suaramedia.com/kesehatan/penyakit-katarak-menyerang-anamuda.html