L DENGAN
JENIS OPERASI OS PHACOEMULSIFIKASI DI IBS
RS BETHESDA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Kristina Angwarmase
2004084
Mengetahui,
A. Defenisi
1. Pengertian
Katarak merupakan keadaan dimana pada lensa mata atau kapsula lentis
terjadi kekeruhan (opasitas) yang berangsur-angsur (Kowalak, 2011)
3. Etiologi
Kondisi yang dapat menimbulkan katrak antara lain usia lanjut: usia lanjut
dapat proses penuaian ; kongnital atau bisa di turunkan ; faktor
lingkungan, seperti merokok atau terpapar bahan – bahan beracun ; cedera
mata, penyakit metabolic di abaetes) dan obat – oabt tertentu
(kortikosteroid). American ) Optometric Association (2018) menyebutkan
sebagian besar katarak di sebabkan oleh perubahan yang berkaitan dengan
usia pada lensa mata yang menyebabkannya menjadi keruh atau buram.
Faktor – faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan
katarak :
5. Alkohol,usia,fisik
4. Epidemiologi
6. Klasifikasi
b) Katarak Rubela, virus ini dapat masuk di dalam vasike lensa mata
dan bertahan di dalamaya hingga lebih dari setahun.
7. Manifestasi Klinis
8. Komplikasi
9. Pemeriksaan Penunjang
Katarak terdeteksi melalui pemeriksaan mata komperehensif yang
meliputi:
1) Tes ketajaman visual. Tes grafik mata, mengukur seberapa baik
seseorang melihat pada berbagai jarak
5) EKG, kolestrol
10. Penatalaksanaan
1) Penatalaksaan Nonbedah
2) Penatalaksaan Bedah
11. Patofisiologi
Lensa yang normal adalah suatu struktur posterior iris yang jernih,
transparan, bebentuk kancing baju,mempunyai kekuatan refraksi yang
besar. Pada zona sentral terdapat nucleus, diperifer ada korteks dan yang
mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Perubahan
fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilanganya transportasi,
perubahan pada serabut halus multiple (zunula) yang memanjang dari
bahan selier ke sekitar diluar lensa yang dapat menyebabkan koagulas,
sehingga mengabukan pandangan dengan menghambat jalan cahaya
keretina. Salah satu teori menyebutkaan terputusanya protein lensa normal
terjadi disertai influx air kedalam lensa.
Proses ini memataahkan serabur lensa yang tegang dan mengganggu
transmisi sinar.Katarak biasanya terjadi bilateral,namun mempunyai
kecepatan yang berbeda, dapat di sebabkan oleh kejadian trauma maupun
sistemati, seperti DM, namun sebenarnya merupakan konsekuensi dari
proses penuaian yang normal. Katarak dapat bersifat kongnital dan dapat
diidentifikasi awal, karean bila tidak dapat didiagnosa dapat menyebabkan
ambliopi dan kehilangan penglihatan. Faktor yang paling sering berperan
dalam terjadinya katarak meliputi sinar ultraviolet B, obat-obatan,
alcohol,merokok,DM, dan asupan vitamin yang kurang.
Pathways
Mengaburkan bayangan
Otak menginterprestaasikan
Sebagai bayangan berkabut
Sumber : Corwin, (2006) yas (2004), Istiqomah (2005), Kowalak (2011), Nugroho
(2011),
Tamsuri (2011)
Pasca Operasi:
1. Nyeri berhubungan dengan trauma \, TIOinflamasi tindakan bedah
2. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasis ( bedah
pengangkatan)
3. Cemaas berhubungan dengan kerusakan sensori, dari kurang pemahaman
mengenal perawatan pasca oprasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewasa)
A. IdentitasPasien
Nama : Ny. L
Umur : 75 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Rejosari RT.002. Serut Gedeng
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Tanggal masuk IBS : 23 Maret 2021 Jam 8.30
Repid Test :Negatif
No OK :5
DiagnosaMedis :Katarak
2. Intra Operatif
a. Anamnase : Tidak terkaji
b. Pemeriksaan Fisik : Tidak terkaji
c. Observasi
Ny. N masukkeruang IBS pada jam 9.00 WIB, OK 5.Pasien di bantu
berjalan keruangan operasi.Pada saat di lakukan tindakan operasi
pasien tidak banyak bergerak Pasien di berikanananestesi secara
localdengan Pantocain0.5% (Tetracaine).Ny. L , tidakterpasang infus.
Operasi berjalan lancar tidak ada kendala. Mata kiri pasien ditutup
dengan kasa, penutup mata/dop dan plester.
3. Post Operatif
a. Anamnase
Pasienmengatakansenang karena operasinyaberjalanlancar. Pasien
mengatakan harus berhati-hati saat berjalan karena matanya ditutup.
b. PemeriksaanFisik: Tingkat kesadaran kuantitatif: GCS 15 (E: 4, V: 5,
M: 6), kualitatif composmentis.
c. Observasi
Pada saat oprasi selesai klien diberikanobat tetes mata dan ditutup
dengan kain kasa steril, kemudian di tuntun keluar. Pasien di berikan
obat teteas mata yaitu LFX (Levofloxacin) 2 tetes, Mydriatil 0.5%
(Tropicamide) 1 tetes, Efrisel 10 % (Phenylephrine / FenilefrinHcl)
dosis 1 tetes.Pasienpulangdenganmenggantipakaian.
2. Intra Operatif
Risiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif
3. Post Operatif
Resiko jatuh dibuktikan dengan kondisi pasca operasi (gangguan
pengelihatan)
D. Asuhankeperawatan
Tanggal/
No Diagnosa SOAPIER
Jam
1. Peri Operatif Selasa, S: Pasien merasa tidak nyaman, susah
Gangguan 23 Maret melihat, saat melihat cahaya rasanya
presepsi 2021 silau.
sensori b/d Kedua matanya kabur,tapi yang lebih
gangguan parah mata kiri jadi yang di operasi
pengelihatan terlebih dahulu
P:
a. Kaji ketajaman pengelihatan
b. Tuntun pasien
c. Diskusi tingkat toleransi terhadap
rangsangan (cahaya terlalu terang)
d. Persiapan tindakan operas OS
Phacoemulsifikasi
I:
a. Mengkaji ketajaman pengelihatan
Klien mengatakan mata kanan lebih
jelas untuk melihat dari pada mata
kiri, rasanya silau
b. Menuntun pasien
Klien telah dituntun saat berjalan
c. Mendiskusikan tingkat toleransi
terhadap rangsangan (cahaya terlalu
terang)
Klien mengatakan cahaya diruangan
tidak terlalu terang jadi tidak
merasa silau
d. Mempersiapkan tindakan operasi
OS Phacoemulsifikasi
E:
S:Klien mengatakan pandangan masih
kabur, tetapi tidak silau
O: klien kooperatif
R: Stop Intervensi
2. Intra Operatif Selasa, S:
Risiko infeksi 23 Maret O: Klien mengalami tidak mengalami
dibuktikan 2021 tanda-tanda infeksi
A:
dengan efek
Resiko penglihatan dengan faktor tindakan
prosedur invasive.
P:
invasive
Monitor tanda – tanda infeksi:
( ekstraksi a. Tidak ada tanda kemerahan
b. Tidak ada iritasi
katarak )
I:
Ajarkan klien mencuci tangan sebelum
mengobati mata
a. Memberikan informasi yang tepat
kepada pasien untuk membersihakan
bola mata
b. Memberikan informasi pentinganya
tidak menyentuh atau menggaruk mata
yang di operasi.
c. Memberikan informasi dalam
penggunaan obat agar tidak terjadi
infeksi
E:
S: Klien dipindahkan keruangan untuk
pulang
O : Klien tenang saat di operasi
R: Stop Intervensi
P:
a. Monitor kesadaran klien
b. Identifikasi penyebab
c. Bantu klien untuk berjalan.
d. Anjurkan klien untuk tenang dan
tidak menunduk
e. Berikan pesan yang tepat pada klien
yang telah dipindahkan keruangan dan
akan pulang kerumah
I:
a. Monitor kesadaran klien
Tingkat kesadaran compsmentis GCS
15 E:4 V:5 M:6
b. Identifikasi penyebab
Klien usia >65 tahun, post op katarak,
mata kiri terpasang kasa dan dop.
c. Membantu klien untuk berjalan
Klien telah dituntun, klien berjalan
tidak terhuyung-huyung
d. Menganjurkan klien untuk tenang dan
tidak menunduk
Klien mengerti
e. Memberikan pesan yang tepat pada
klien yang telah dipindahkan
keruangan dan akan pulang kerumah
f. Klien mengerti
E.:
S: klien mengatakan akan berhati-hati
dan meminta bantuan keluargajika perlu
O: Klien telah diserahkan ke keluarga
dengan aman, klien berjalan dengan
tidak terhuyung-huyung
R: Stop Intervensi