Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PATOFISIOLOGI

KATARAK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

Nama :

1. Selvi (1734005)
2. Elta viana (1734023)

Dosen pembimbing : Victoria Ire Tominik.,S.Pd.,S.Kep.,M,Kes

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji bagi tuhan yang maha esa yang tellah
memberikan rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga penulias
dapat menyelesaikan MAKALAH ini dengan waktu yang telah ditentukan

Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai salah satu tugas mata kuliah
patofisiologi. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penyusun megharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
tercapainya kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

2
A. PENGERTIAN KATARAK

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan


penglihatan, penyakit katarak disebabkan oleh lensa mata buram dan tidak
elasatis, hal ini terjadi akibat terjadi pengapuran pada lensa mata sehingga daya
penglihatan mata berkurang. Proses alami metabolisme, yaitu radikal bebas juga
dapat menyebabkan kerusakan lensa mata. Apabila tidak dinetralisir oleh
antioksidan, oksidasi yang terlalu lama berpeluang merusak lipid, protein, dan
komplemen lensa lainnya. Akibanya lensa semakin keruh (buram) yang semula
transparan. Berat tidaknya gangguan penglihatan tergantung kepada lokasi dan
kematangan katarak. Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan
nyeri, biasanya dengan gangguan sebagai berikut.

a) Kesulitan melihat pada malam hari.


b) Melihat lingkaan di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan
mata.
c) Penurunan ketajaman penglihatan, bahkan pada siang hari sekalipun.
d) Sering berganti kaca mata.
e) Penglihatan ganda pada salah satu mata.

Katarak pada orang dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan.


Katarak tersebut dikelompokkan sebagai berikut.

a) Katarak Immatur, yaitu lensa masih memiliki bagian yang jernih.


b) Katarak Matur, yaitu seluruh lensa sudah keruh..
c) Katarak Hipermatur, yaitu ada bagian permukaan lensa yang sudah
merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada
struktur mata yang lainnya.

(Sumber : .Oei Gin Djing2006.Terapi Mata Dengan Pijat Dan Ramuan.Niaga


Swadaya.hal 22)

Katarak adalah kekeruhan atau berkabutnya lensa mata yang bisa


mengaburkan pandangan jika hal ini terjadi, jalannya sinar akan berkurang atau

3
terhambat, sehingga lensa tidak dapat difokuskan. Serangan katarak tidak
menimbulkan bengkak dan nyeri, tetapi dapat mengakibatkan kehilangan
penglihatan yang progresif atau kebutaan total. Gejala umum terjadi adalah semua
cahaya yang harus masuk ke mata memasuki lensa, sehingga bagian lensa yang
tersumbat akan mendidtorsi (mengaburkan) cahaya, lalu mengakibatkan
terganggunya penglihatan. Beberapa gangguan berupa pandangan kabur, jika
melihat harus dari jarak dekat, terjadi perubahan persepsi warna, serta daya
penglihatan sangat menurun sehingga ke tahap palig parah. Perahnya gangguan
penglihatan ini ditentukan oleh lokasi dan kematangan katarak.

(Sumber:Ali,Iskandar.Khasiat & Manfaat Kitolod.Agromedia hal 27)

Menurut WHO (1990)

Katarak adalah merupakan suatu kekeruhan atau hilangnya kejernihan lensa


kristalin dari mata. Terjadinya kekeruhan :

- Karena sebab akibta penimbunan air diantar susunan serabut-serabut lensa


dan absorbsi intraselular
- Karena koagulasi,yaitu suatu perubahan kimiawi dari kandungan protein
lensa yangs emula larut air menjadi tidak larut.

Menurut definisi lain

Katarak adalah suatu keadaan patologis dari lensa dimana menjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa.

(Sumber: Irwan.2018.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Deepublish.Hal 77)

B. ANATOMI FISIOLOGI MATA

4
Sebagaimana organ tubuh lain,organ indra mata juga memiliki bagian-bagian
atau struktur yang membentuk indra penglihatan. Dalam sub bab ini akan
dijelaskan mengenai struktur dan fungsi dari organ mata. Secara umum , mata
terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam dan bagian luar . bagian dalam
terdiri selaput tanduk(kornea), anak mata (pupil), lensa mata, selaput mata
(iris),selaput keras (sklera),selaput koroid,selaput jala (retina),dan bitnik
kuning serta ditambah lagi dengan otot,saraf dan pembuluh darah . sedangkan
organ bagian luat adalah orbita ,kelopak mata,bulu mata,dan kelenjar
lakrimalis.

1. Struktur Dan Fungsi Organ Bagian Dalam


Struktur organ bagian dalam pada mata melakukan kerja sama untuk
mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna
oleh sistem saraf manusia. Organ bagian dalam juga dapat memberi
visualisasi pada objek dan memberi pengertian terhadap objek tersebut.
Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
a. Selaput tanduk(kornea)
Sesuai dengan gambar anatomi diatas, kornea merupakan bagian
mata yang paling depan terbentuk seperti kubah. Ia tidak bewarna
tetapi warnanya bening. Yang sering kali kita lihat seolah-olah hitam
,cokelat ayau warna lainya. Sebenarnya warna tersebut bukan lah
warna dari kornea akan tetapi warna dari iris yang ada dibelakangnya ,

5
makanya kornea ini dalam posisinya menutupi iris mata dan pupil. Jadi
karena kornea bening ,warna dari iris mampu menembus dan memberi
waarna ketika dilihat.
Asupan kornea berasal dari oksigen dan dari air mata yang terus
membasahi ,oleh karenanya tidak ada oksigen. Hal ini karena kornea
tidak ada pembuluh darah dimana fungsinya untuk memberi makan
dan melindungi ari infeksi. Oleh sebab itu, ketika dalam keadaan
terpejam ,misal ketika mata tertidur maka mata dalam kondisi
kekurangan oksigen atau hypoksia yang mengakibatkan kelihatan
merah . warna merah didapatkan lantaran pembuluh darah yang ada
dikongjugtiva dan sclera mengirim oksigen yang ada dalam
darah.sehingga mengakibtakan munculnya pembuluh dara baru atau
neovaskularisasi yang merypakan salah satu komplikasi seseorang
yang memakai lensa kontak.
Pada mata manusia, daya bias kornea mencapai sekitar 43 dioptres,
dalam soal kefokusan terhadap objek, kornea merupakan menyumbang
sbagian besar bagi kekuatan focus mata dimana focus fokusnya adalah
tetap. Kornea sendiri berfungsi sebai media untuk melewatkan
rangsang cahaya dari luar atau dalam istilah laen membiaskan atau
membelokan sinar yang masuk kemata. Sehingga jika ada perubahan
kelengkunganya akan memberi dampak yangbesar terhadap perubahan
jatuhnya sinar atau fokusnya sinar didalam mata.makanya kornea
harus tetap transparan karena untuk membiaskan cahaya yang benar .
sedikit saja ada pembuluh darah dalam kornea justru akan menganggu
proses pembiasan cahaya. Oleh sebab itu , dapat dijawab mengapa
seluruh lapisan kornea harus terlihat bersih dan bening bebas dari
berbagai jaringan pembuluh darah. Kornea sendiri sebenarnya tersusun
dari beberapa lapisan diantara :
1. Epitel
2. Bowman
3. Stroma
4. Membrane descement
5. Endotel

(Jannah,Raodatul. Gangguan Dan Kesehatan Mata.Guepedia Hal 21)


C. KLASIFIKASI KATARAK

6
Menurut terjadinya katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Katarak developmental
Terjadi katarak karena proses pertumbuhan misalnya : katarak
congenital,katarak juvenil
2. Katarak degeneratif
Terjadinya katarak karena proses degenerasi misalnya katarak senile
3. Katarak komplikata
Terjadinya katarak karena komplikasi dari suatu penyakit mata atau
sistemik
4. Katarak traumatic
Terjadinya katarak karena suatu traumna langsung atau tidak langsung,
bisa disertai dislokasi ke anterior (depan) atau posterior(belakang) dari
lensa.

Menurut usia katarak dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Katarak kongenital
Katarak yang dijumpai sejak lahir atau usia <1 tahun
2. Katarak juvenile
Katarak yang terlihat pada usia 1 tahun dan < 40 tahun
3. Katarak presenilel
Katarak yang terjadi pada usia 30-40 tahun
4. Katarak senile
Katarak yang dimulai pada usia > 40 tahun

(Sumber: Irwan.2018.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Deepublish.Hal 78)

D. ETIOLOGI KATARAK
Umumnya, seorang menderita katarak disebabkan usia lanjut, cedera pada
lensa mata, pemaparan yang berlebihan dengan sinar ultraviolet ( radiotrapi
dosis tinggi yang diarahkan ke mata ), sinar matahari yang kuat, radang
mata,obat-obatan tertentu (misalnya kartikosteroid), traumatik, rokok,
alkohol,atau komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes militus, kadang-
kadang ada bayi yang dilahirkan dengan kondisi sudah menderita katarak
( katarak kongenital) atau karena paktor genetik (keturunan).
Katarak bisa terlihat pada orang usia lanjut akibat pengerasan lensa yang tak
terhindarkan. Penderita diabetes militus bisa terkena katarak sekitar 10 tahun
lebih awal daripada non diabetes millitus gangguan katarak umumnya dialami
oleh orang usia lanjut (diatas umur 40 tahun). Gangguan katarak disebabkan
oleh gangguan lever dan kadar kolesterol didalam tubuh yang sangat tinggi.

7
(Sumber:Ali,Iskandar.Khasiat & Manfaat Kitolod.Agromedia hal 28-29)

Menurut Duke Elder,penyebab katarak :


1. Sebab-sebab biologik
- Karena usia tua
- Pengaruh genetic
2. Sebab-sebab imunologik
3. Sebab-sebab fungsional
Akomodasi yang sangat kuat (intokikasi ergot, keadaan tetani, dan
apathyryroidisme).
4. Gangguan yang bersifat lokal terhadap lensa
- Gangguan nutrisi pada lensa
- Gangguan preamebilitas kapsul lensa
- Efek radiasi cahaya matahari
5. Gangguan metabolisme umum
- Defisiensi vitamin & gangguan endokrin (DM, hiperparathyroidea)
- Gangguan keseimbangan air dan elektrolit.

(Sumber: Irwan.2018.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Deepublish.Hal 77)

E. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi katarak utamanya adalah terjadinya perubahan pada kejernihan
lensa (opasitas lensa) sehingga jumlah cahaya yang masuk melalui media
refraksi berkurang dan sulit difokuskam keretina. Hal ini disebabkan oleh
berbagai hal seperti proses degenerative,trauma ataupun kelainan kongenitas.
Pada awalnya lensa bersifat transparan dan berfungsu memfokuskan cahaya ke
retina , pada kataral,terdapat agregasi protein yang memecah cahaya yang
masuk, serta terjadi perubahan struktur protein yang menghasilkan diskolorasi
kuning atau kecoklatan. Factor yang berkontribusi untuk terbentuknya katrak
adlah stress oksidatif dari reaksi radikal bebas,kerusakan dari sinar ultraviolet
dan malnutrisi.
( Sumber : www.aldomedika.com/penyakit/oftalmogi/katarak/patofisiologi)

F. TANDA DAN GEJALA


 Peradangan mata menjadi kabur
Pada awalnya ciri-ciri mata katarak biasanya pandangan mata sedikit
kabur. Jika dibiarkan dalam waktu yang lebih lama, pandangan akan
kabur, terlihat seperti tertutup oleh awan pada mata dan pandangan
menjadi gelap.
 Merasa silau bila terkena cahaya

8
Pada gejala awal, mata yang terkena katarak menyebabkan penderita
katarak tidak bisa melihat secara jelas saat malam hari. Pada saat tertentu,
mata juga menjadi semakin terasa silau terhadap cahaya lampu. Orang
yang memiliki katarak awal sangat rentan mengalami kecelakaan apabila
mengemudi pada malam hari.
 Mata melihat cincin di sumber cahaya
Apabila melihat ada cincin di sumber cahaya. Bisa jadi itu adalah pertanda
bahwa mata anda terkena katarak. Kondisi ini terjadi karena cahaya yang
masuk ke mata tidak diteruskan secara sempurna, sehingga pantulan yang
berasal dari cahaya dapat menyerupai cincin pada bagian sumber cahaya.
Penderita katarak dengan ciri ini biasanya memiliki beberapa gangguan
lain seperti diabetes atau glaucoma.
 Pandangan mata kabur
Orang yang terkena katarak biasanya merasakan pandangan kabur. Pada
awalnya gejala ini bisa diatasi setelah memakai kacamata, tapi tidak bisa
bertahan dalam waktu yang lama.
 Pandangan mata berkabut
Semua orang yang terkena katarak akan merasa beberapa bayangan yang
tertangkap lensa mata memilliki warna seperti kabut agak kekuningan.
Pada dasarnya hal ini disebabkan karena cahaya yang masuk terhalang
oleh kekeruhan lensa, sehingga semua warna tidak tertangkap dengan baik.
 Gambar menjadi ganda
Orang yang terkena katarak melihat bahwa semua objek pandangan
manjadi ganda. Pengujian bisa dilakukan dengan menutup salah satu mata
cara bergantian. Jika kondisinya tetap sama, kemungkinan besar itu adalah
gejala awal katarak.
(Sumber:Dr.Johan A.Hutauruk,dan Dr,Sharita.R.Siregar.2017.Katarak.Pt
Gramedia Pustaka Utama Jakarta.hal 2-4)

E.PENCEGAHAN

Penyakit katarak merupakan salah satu penyakit tidak m enular yang umumnya
dialami oleh seseorang antara lain karena tuntutan usia , namun demikian
penyakit katrak dapat dihindari dengan melakukan pencegahan yaitu: tidak

9
merokok, makan makanan dengan gizi yang seimbang,lindungi mata anda dari
pancaran sinar mathari dan menjaga kesehatan tubuh secara umum.

(Sumber : Irwan.2018.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Deepublish Hal


84)

Pencegahan timbulnya penyakit katarak bisa dilakukan dengan menjaga kadar


gula dalam darah agar selalu normal, terutama jika menderita kencing manis
disamping itu, mengkonsumsi jenis makanan yang dapat melindungi kelainan
degeneratif pada mata dan antioksdida, seperti vitamin C, zink, dan selenium,
mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang kaya kandungan bioflavonoid, serta
buah- buahan yang mengandung vitamin A,C dan E.

(Sumber: Sumber:Ali,Iskandar.Khasiat & Manfaat Kitolod.Agromedia hal 28-


29)

G. PENGOBATAN KATARAK
Tindakan Operasi
Upaya penyembuhan katarak yang paling efektif adalah dengan operasi
pengankatan lensa yang keruh dan diganti dengan lensa buatan disebut sebagai
keratoplasty. disamping mempergunakan lensa buatan tersebut dapat juga
dengan memakai kaca mata khusus yang telah diatur ketebalanya.
Pada saat operasi katarak , dokter akan membuka daerah depan mata dengan
bantuan mikroskop untuk mengangkat lensa yang keruh untuk digantikan
dengan lensa buatan . operasi tidak menimbulkan rasa sakit karena pasien
akan diberi anastesi local berupa tetes mata.
Setelah operasi ,nata yang dioperasi akan ditutup dengan selama 2-4 hari. Pada
awal penglihatan memang belum sejelas seperti yang diharapkan ,tetapi makin
hari akan bertambah jelas.beberapa minggu setelah dilakukan operasi
dilakukan,pasien dapat diberi resep untuk kacamata khusus yang memebantu
agar mempunyai penglihatan yang tepat setelah pengangkatan lensa .selama
masa pasca operasi diharapkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan
matanya agar tidak terjadi infeksi yang diharapkan dan akan menganggu
kesembuahan.
(Sumber : Anies.2006.Seri Lingkungan Dan Penyakit Waspada Penyakit Tidak
Menular.Elex Media Komputindo. Hal 125)

10
Saat ini obat-obatan lokal sistemik yang sering digunakan belum ada yang
dilaporkan pembuktiaannya sehingga tindakan medis berupa operasi atau
pembedahan:esktrasi katarak merupakan terapi yang paling tepat. Tindakan
setelah operasi katarak atau pada pasca bedah katarak akan terjadi penglihatan
tidak jelas dan perlu lensa penganti dan mata tidak dapat melihat dekat atau
berakomodasi sehingga diperlukan bantuan untuk memulihkan kembali tajam
penglihatan pada penderita katarak senilis,untuk itu ada 3 pilihan yang
biasanya diberikan oleh dokter mata pada pasien yaitu:ekstrak katarak disusul
dengan pemakaian kacamata afakia,ekstraksi katarak dengan pemasangan
lensa kontak dan ekstraksi katarak langsung penanaman lensa intra okuler.
Ketiga tindakan medis itu berdampak positif dan negatife yaitu:

 Keuntungan nya :
Tidak terlalu mahal,cukup aman, tajam penglihatan sentral puleh
kembali.
 Kerugian
Efek pembesaran 30 %lebih besar, ada distorsi bayangan, melihat
harus lurus melalui pusat lensa,kacamata terlalu tebal (beban dan
kosmetik)

Lensa kontak

 Keuntungan: tajam penglihatan sentral pulih kembali, efek pembesaran


bayangan lebih kecil ( 5-10%).lapangan pandangan menjadi agak
lurus.
 Kerugian
Tidak semua orang dapat memakai lensa kontak terus menerus karena
teknik pemasangan yang sulit terutama pada orang- orang tua,
kebersihan harus tetap terjaga, pemasangan terasa menganjal atau tidak
enak.

Lensa intra okuler

 Keuntungan
Tidak ada distorsi bayangan, tidak ada efek pembesaran,lapangan pandang
luas karena lensa buatan ditanam pada lokasi lensa mata sesuai mata.
 Kerugian

11
Biaya mahal

(Sumber: Irwan.2018.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Deepublish.Hal 83-


84)

Pengobatan katarak pada penderita diabetes tidak berbeda dengan mereka


tidak mengidap diabetes memang kaca mata kadang bisa berguna, tetapi
pembedahan untuk mengganti lensa atau cangkok lensa baru bisa menjadi terapi
pilihan dan dapat memperbaiki penglihatan pada 90-95% kasus katarak. Obat
tetes mata kaben telah terbukti dapat mengoobati seluruh penyakit katarak, baik
ringan maupun berat. Obat tetes ini juga dapat digunakan sebagai terapi
pengobatan pascaoperasi katarak. Senyawa aktif dalam obat tetes mata yang
bertanggung jawab terhadap penyembuhan penyakit katarak saponin. Deterjen
alami ini dapat meningkatkan aktivitas proteasome, yaitu protein yang mampu
mendegradasi berbagai jenis protein menjadi polipeptida pendek dan asam-asam
amino. Karena aktivitas inilah lapisan protein yang menutupi lensa meta penderita
katarak secara bertahap “ dicuci” sehingga lepas dari lensa dan keluar dari mata
berupa cairan kental bewarna putih kekuningan. Khusus untuk penderita katarak
yang juga menderita diabetes, sebelum dilakukan pengobatan, kada gula darahnya
harus terkontrol dibawah 200mg/dl setelah makan.Selama menggunakan obat
tetes mata kaben obat dokter harus dihentikan. Setelah pengobatan selama 1,5
bulan, penderita dianjurkan memeriksa matanya ke dokter untuk mengetahui
aoakah kataraknya sudah bersih atau belum, bula kataraknya sudah bersih,
pengobatan harus dilanjutka hingga bersih, supay a tidak muncul katrak baru lagi.

(Sumber :Heinrich Melcher & M.Ahkam Subroto.Kesembuhan Melalui Air Mata


( Terapi Penyakit Mata Dengan Keben).Agromedia Hal 30-31)

12
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari paparan makalah diatas bahwa Katarak adalah
merupakan suatu kekeruhan atau hilangnya kejernihan lensa kristalin dari
mata, katarak disebabkan usia lanjut, cedera pada lensa mata, pemaparan
yang berlebihan dengan sinar ultraviolet ( radiotrapi dosis tinggi yang
diarahkan ke mata ), sinar matahari yang kuat, radang mata,obat-obatan
tertentu (misalnya kartikosteroid), traumatik, rokok, alkohol,atau
komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes militus, kadang-kadang ada
bayi yang dilahirkan dengan kondisi sudah menderita katarak
(katarak kongenital) atau karena paktor genetik (keturunan).

13
DAFTAR PUSTAKA

1. .Oei Gin Djing2006.Terapi Mata Dengan Pijat Dan Ramuan.Niaga


Swadaya
2. Irwan.2018.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Deepublish
3. Heinrich Melcher & M.Ahkam Subroto.Kesembuhan Melalui Air Mata
( Terapi Penyakit Mata Dengan Keben).Agromedia
4. Ali,Iskandar.Khasiat & Manfaat Kitolod.Agromedia
5. Dr.Johan A.Hutauruk,dan Dr,Sharita.R.Siregar.2017.Katarak.Pt Gramedia
Pustaka Utama Jakarta
6. Jannah,Raodatul. Gangguan Dan Kesehatan Mata.Guepedia
7. www.aldomedika.com/penyakit/oftalmogi/katarak/patofisiologi
8. Anies.2006.Seri Lingkungan Dan Penyakit Waspada Penyakit Tidak
Menular.Elex Media Komputindo

14

Anda mungkin juga menyukai