0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri non fermenter dan Pseudomonas aeruginosa. Bakteri non fermenter adalah kelompok bakteri gram negatif aerob yang tidak dapat melakukan fermentasi karbohidrat. Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan sering ditemukan sebagai penyebab infeksi nosokomial. Bakteri ini dapat diidentifikasi berdasarkan mor
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri non fermenter dan Pseudomonas aeruginosa. Bakteri non fermenter adalah kelompok bakteri gram negatif aerob yang tidak dapat melakukan fermentasi karbohidrat. Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan sering ditemukan sebagai penyebab infeksi nosokomial. Bakteri ini dapat diidentifikasi berdasarkan mor
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri non fermenter dan Pseudomonas aeruginosa. Bakteri non fermenter adalah kelompok bakteri gram negatif aerob yang tidak dapat melakukan fermentasi karbohidrat. Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan sering ditemukan sebagai penyebab infeksi nosokomial. Bakteri ini dapat diidentifikasi berdasarkan mor
Bakteri non fermenter terdiri dari kelompok heterogen basil aerob gram negatif yang tidak memfermentasi karbohidrat Mayoritas nonfermenter terjadi secara bervariasi di tanah, pada tanaman, air, dan kulit manusia, sementara yang lain hanya ditemukan di saluran pencernaan atau genitourinarius, orofaring, dan pada kulit. Dari 30 spesies dan 8 kelompok yang belum disebutkan namanya yang muncul dalam materi klinis, 2 tidak diragukan lagi adalah patogen (Pseudomonas mallei dan P. pseudomallei), dengan tidak ditemukan di alam atau di antara warga sipil di Amerika Serikat; 3 pseudomonad lain, yaitu, P. aeruginosa, P. malfofilia, dan P. cepacia, adalah umum di lingkungan rumah sakit dan secara etiologis signifikan pada penyakit manusia, seperti Acinetobacter, Flavobacterium, dan Moraxella. Sebagian besar nonfermenter dijumpai lebih jarang di lingkungan manusia dan tampaknya memiliki signifikansi klinis yang terbatas (atau tidak sama sekali). Identifikasi : (Menurut CDC) 1. Tes morfologi dan fisiologis pendahuluan: - Corak kultur yang tidak diketahui pada pelat agar darah untuk koloni yang terisolasi. Inkubasi 35 C selama 18-24 jam. - Lakukan pewarnaan Gram pada koloni. - Catat morfologi seluler dan kolonial. - Perhatikan aksi hemolitik koloni. - Lakukan tes oksidasi - Pilih koloni untuk : HIA, HIB TSIA - TSIA untuk melihat reaksi apakah organisme fermenter atau non fermenter. - HIA dan HIB untuk menginokulasi tes biokimia yang sesuai 2. Tes biokimia ( Semua media di inkubasi pada suhu 35°C selama 48 jam) Pseudomonadase Pseudomonas aeruginosa P. aeruginosa merupakan kuman patogen oportunistik yang dapat menyebabkan keadaan yang invasif pada pasien dengan penyakit kritis maupun pasien yang memiliki tingkat imunitas yang sangat rendah. Umumnya kuman ini sering ditemukan sebagai penyebab infeksi nosokomial. P. aeruginosa bersifat motil dan berbentuk batang, dengan ukuran sekitar 0.6 × 2 μm . Bakteri ini tergolong kelompok bakteri gram negatif dan dapat muncul dalam bentuk tunggal, berpasangan atau kadang-kadang dalam bentuk rantai pendek.P. aeruginosa adalah bakteri obligat yang dapat tumbuh dengan mudah pada berbagai jenis media pembiakan, terkadang mengeluarkan bau manis atau menyerupai bau buah-buahan seperti anggur atau seperti jagung. Beberapa strain menyebabkan hemolisis darah. P. aeruginosa membentuk koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi (fried egg apperance) dan koloni halus dan mukoid yang biasanya didapat dari sekresi saluran pernafasan dan saluran kemih. Bakteri ini juga sering menghasilkan pigmen piosianin, pigmen kebiru-biruan yang tidak berfluoresensi, yang berdifusi kedalam agar. Spesies Pseudomonas yang lain tidak menghasilkan piosianin . Banyak strain P.aeruginosa juga memproduksi pigmen pioverdin yang befluoresensi, yang memberikan warna kehijauan pada agar. Beberapa strain menghasilkan pigmen piorubin yang berwarna merah gelap atau pigmen piomelanin yang berwarna hitam. P. aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37-42°C. Pertumbuhannya pada suhu 42°C membantu membedakannya dari spesies pseudomonas lain dalam kelompok fluoresen. Bakteri ini bersifat oksidase positif, tidak memfermentasi laktosa dan dengan mudah dibedakan dengan bakteri lactose-fermenter, tetapi banyak strain mengoksidasi glukosa. Identifikasi biasanya berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase-positif, adanya pigmen yang khas