Oleh :
Aqil Azizi, S.Ked
Pembimbing :
Dr. Safwan Ahmad, Sp. M
Dr. Zulfri Nur, Sp. M
Definisi
Kesalahan posisi lensa mata karena
Etiologi
Penyebab tersering adalah trauma
Etiologi
Herediter :
Sindrom Marfan penyebab tersering
prevalensinya diperkirakan 5 : 100.000
anak. Dislokasi lensa terjadi 75%
biasanya bilateral
UntukHomosistinuria, hampir 90% dari
penderita mengalami dislokasi lensa
(Luksasi) pada kedua lensanya
Patogenesis
Normal Lensa dipertahankan oleh
Zonulla Zinn
Bila terjadi Trauma Zonula Zinn
dapat putus, sehingga lensa dapat
terlepas dan masuk ke bilik mata depan
atau badan kaca dibagian belakang
Gambaran Klinik
1. Luksasio Anterior
Penurunan tajam penglihatan
Bila terjadi hambatan aqueous humor outflow
Gambaran Klinik
2. Luksasio Posterior
Pasien mengeluhkan adanya skotoma pada
lapangan pandangnya
Gejala mata tanpa lensa (Afakia);
Hipermetrop + 10 D
Bilik mata depan dalam
Diagnosa
Dapat ditegakkan melalui:
Anamnesa yang lengkap
Gambaran klinis yang sesuai
Pemeriksaan objektif mata
Kompikasi
Glaukoma Fakotoksik
Uveitis Fakotoksik
Penatalaksanaan
Luksasio Anterior
Segera keluarkan lensa sebelum TIO meningkat
Apabila TIO tinggi, maka diatasi terlebih dahulu,
baru lensa dikeluarkan
Luksasio Posterior
Bila tidak timbul penyulit, tidak perlu dilakukan
penanganan segera, cukup koreksi visusnya
Bila timbul penyulit, maka lensa harus segera
dikeluarkan
Ilustrasi Kasus
Seorang pasien laki-laki berumur 70
Anamnesa
1. Keluhan utama Pasien mengeluh
mata kabur
2. Keluhan tambahan Kepala pusing,
Anamnesa
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD
Tgk Chik Ditiro Sigli pada hari senin
tanggal 4 April 2015 dengan keluhan
mata kabur serta kepala pusing.
Pasien juga mengeluhkan mata kirinya
silau jika terkena cahaya.
Anamnesa
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku mata kirinya pernah
terkena pecahan batu dan tercolok
ranting pohon, terjadinya kurang lebih 2
tahun yang lalu. Pasien juga
menyangkal memiliki riwayat hipertensi.
Pemeriksaan Fisik
1. Kedaaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Vital Sign
a. Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
b. Frekuensi Nadi : 62 x / menit
c. Frekuensi Nafas : 23 x / menit
d. Suhu
: 35,5oC
Pemeriksaan Penunjang
Status Ophtalmicus
OD
OS
5/36
1/60
Supersilia/ Silia
Madarosis(-),
trikiasis(-)
Madarosis(-),
trikiasis(-)
Palpebra Superior
Edem (-)
Edem (-)
Palpebra Inferior
Edem (-)
Edem (-)
Aparat Lakrimalis
Normal
Normal
Status Ophtalmicus
OD
OS
Konjungtiva Tarsal
Konjungtiva Forniks
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Konjungtiva Bulbi
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Sklera
Hipermi
Putih
Kornea
Jernih
Jernih
COA
Iris
DBN
Iridodalisa
Status Ophtalmicus
OD
OS
Pupil
Lensa
Fundus a. Media
b. Papil
c. Pembuluh
darah
d. Retina
e. Makula
Status Ophtalmicus
OD
OS
TIO (Palpasi)
T=N
T=N=1
Orthoforia
Orthoforia
Diagnosis Kerja
Luxasio Lensa
Terapi
C. Lyters 4x1 tetes sehari OS
Matovit 1x1
Diskusi
Seorang pasien laki-laki berumur 70 tahun
Diskusi
Pada pemeriksaan fisik didapat :
Visus yang menurun
Iris okuli sinistra tidak beraturan
Pupil lonjong, dan
Lensa terdapat pada korpus vitreus.
Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien ini :
Diberikan C. Lyters untuk mencegah infeksi
pada mata
Diberikan Matovit sebagai vitamin untuk
menjaga kesehatan mata
Tindakan pembedahan berupa pengangkatan
lensa perlu dilakukan bila telah terdapat
komplikasi pada mata.
Diskusi
Perlu dilakukan pemeriksaan lebih
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH