Anda di halaman 1dari 12

L A P O R A N P R E S E N TA S I J U R N A L

JURNAL UTAMA
PENGARUH TERAPI BERJALAN TERHADAP TINGKAT STRESS PADA LANSIA
DI SEMARANG

JURNAL PEMBANDING
MANFAAT ASUHAN SWEDISH MASSAGE PADA LANSIA YANG
MENGKONSUMSI OLAHAN TOGA DI SAAT PANDEMI COVID-19 TERHADAP
STRES LANSIA

KEL 4
01 L a t a r B e l a k a n g

CONTENTS
02 P r o b l e m

03 I n t e r v e n t i o n

04 C o m p a r a t i o n

04 O u t c o m e
01 Latar Belakang
Kerentanan lansia pada pandemi Covid-19 disebabkan penurunan daya tahan dan penyakit
komorbid pada lansia yang akan meningkatkan risiko kematian Informasi dampak Covid-19 menimbulkan
dampak psikologis bagi lansia (Indarwati, 2020).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) prevalensi kejadian stres pada lansia yang tinggal bersama
keluarga di Indonesia mencapai 8,34%.
Menurut Sunaryo (2013), stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan,
perubahan, dan ketegangan emosi. Sedangkan menurut Saam dan Wahyuni (2012), stres merupakan
reaksi tubuh dan psikis terhadap tuntutan-tuntutan lingkungan kepada seseorang. Reaksi tubuh terhadap
stres misalnya berkeringat dingin, nafas sesak, dan jantung berdebar-debar. Reaksi psikis terhadap stres
misalnya frustasi, tegang, marah, dan agresi. Dalam situasi stres tersebut terdapat sejumlah perasaan
seperti frustasi, ketegangan, marah, rasa permusuhan, atau agresi. Dengan kata lain, kedaan tersebut
berada dalam tekanan (pressure).
02 Problem
No PROBLEM JURNAL I JURNAL II
1 YA Proses penuaan yang terus berlangsung akan Lanjut usia menghadapi risiko yang signifikan
menyebabkan perubahan dan penurunan terkena penyakit virus Corona ini, karena
berbagai fungsi tubuh, termasuk di dalamnya mereka mengalami gangguan kesehatan
perubahan fisik, mental, dan sosial. Hal seiring dengan penurunan kondisi fisiologi.
tersebut akan membuat lansia lebih rentan Banyaknya data yang menyebutkan tentang
terhadap munculnya berbagai penyakit salah peningkatan kasus Covid-19. menyebabkan
satunya stress.Berdasarkan hasil survei yang kondisi kecemasan dan stress pada kelompok
dilakukan peneliti pada lansia di Rumah lansia. Stress lansia disebabkan karena adana
Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang kecemasan rentan terserang berbagai penyakit
diperoleh 10 orang lansia di dapati bahwa termasuk yang disebabkan oleh virus Corona.
terdapat 2 orang lansia tidak mengalami Populasi penelitian merupakan lansia yang
stress, 4 orang lansia mengalami stress terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Desa Blaru
ringan dan 4 orang lansia stress di Kabupaten Pati.
sedang.Populasi penelitian merupakan lansia
di Rumah Rumah Pelayanan Sosial Pucang
Gading Semarang.
CRITICAL THINKING:

Usia lanjut adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur
lainnya (Depkes RI, 2018). Menurut rumusan WHO, batasan lanjut usia sebagai berikut: Usia pertengahan (middle age)
yaitu antara usia 45 – 59 tahun, Lanjut usia (elderly) yaitu antara usia 60 – 74 tahun, Lanjut usia tua (old) yaitu antara usia
75 – 90 tahun, Usia sangat tua (very old) yaitu di atas usia 90 tahun (Depkes RI, 2018).

Proses penuaan yang terus berlangsung akan menyebabkan perubahan dan penurunan berbagai fungsi tubuh, termasuk di
dalamnya perubahan fisik, mental, dan sosial (Indriana, 2010). Hal tersebut akan berakibat lansia menjadi lebih rentan
terhadap munculnya berbagai penyakit. Lanjut usia menghadapi risiko yang signifikan terkena penyakit virus Corona,
karena mereka mengalami gangguan kesehatan seiring dengan penurunan kondisi fisiologi (WHO, 2020)

Respon yang muncul salah satunya adalah stress. Menurut Wahyuningsih, dkk (2011) stres terjadi apabila stresor tersebut
dirasakan dan dipersepsikan sebagai ancaman sehingga menimbulkan kecemasan yang merupakan awal dari gangguan
kesehatan fisik dan psikologis. Stresor adalah variabel yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab timbulnya stres. Sumber
stres dapat berasal dari dalam tubuh dan luar tubuh. Salah satu jenis stresor adalah stresor biologic yang dapat berupa
bakteri, virus, hewan, binatang, tumbuhan, dan berbagai macam makhluk hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan. Stres
mengacaukan hormon di dalam tubuh, membuat cemas, dan mudah marah. Jika stres dibiarkan maka akan membuat beban
fisik ikut terpengaruh karena adanya penurunan imunitas.

Stres lansia tidak boleh terjadi terlalu lama. Stres dalam bentuk kecemasan yang dialami lansia bisa menimbulkan kondisi
penurunan status fungsional, serangan akut, gejala hipertensi, gejala ulkus lambung, bahkan sampai kondisi iritabilitas
usus. Oleh karena itu perlu segera dilakukan berbagai hal menyenangkan untuk mengatasinya.
03 Intervention
No INTERVENTION JURNAL I JURNAL II
YA Untuk mengetahui tingkat Untuk mengetahui tingkat stress lansia di Desa Blaru
stress lansia di Rumah Kecamatan Pati Kabupaten Pati dilakukan intervensi
Pelayanan Sosial Pucang Swedish massage pada lansia yang mengkonsumsi olahan
Gading Semarang TOGA saat pandemi covic-19. Prosedur swedish massage
dilakukan intervensi terapi yaitu pemijatan dilakukan dengan posisi berbaring dan
berjalan. Terapi jalan dimulai dari kaki lalu berlanjut ke paha, pinggang,
dilakukan dengan cara punggung, tangan, bahu, leher, kepala dan wajah.
jalan kaki di pagi hari dan Pemijatan dilakukan peneliti selama 30 menit menggunkan
dilakukan selama kurang hand and body lotion dan minyak zaitun serta minyak
lebih 10 menit. Pengukuran penghangat aromatic untuk pelicin saat memijat dan
stress dilakukan pada lansia menghangatkan badan. Pengukuran stress dilakukan pada
sebelum dilakukan terapi lansia sebelum melakukan swedish massage sebagai pre-
berjalan sebagai pre-test test dan sesudah melakukan swedish massage sebagai
dan sesudah terapi berjalan post-test.Prosedur swedish massage dapat dilakukan 2 kali
sebagai post test. seminggu selama 2 minggu kemudian dievaluasi
perubahan stress melalui pengukuran tanda-tanda vital .
CRITICAL THINKING:

Aktivitas jalan kaki bentuk aktivitas fisik sedang untuk lansia yang dapat memiliki pengaruh pada keadaan fisik lansia yang
mengalami stress dapat mempengaruhi fisiologis tubuh seperti meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah (Hapsari &
Khotimah, 2020). Aktivitas jalan kaki ringan atau jalan kaki cepat memiliki pengaruh dalam menurunkan tekanan darah
dalam stress yang terjadi pada lansia (Aryawan, 2018).

Swedish massage adalah manipulasi pada jaringan tubuh mulai dari kaki sampai ke punggung dengan teknik khusus untuk
mempersingkat waktu pemulihan dari ketegangan otot (kelelahan), meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan
beban kerja jantung, meregangkan otot ligament dan tendon sekaligus menenangkan pada saat yang bersamaan serta
menstimulasi kulit dan saraf (Ritanti R & Sari A, 2019).
04 Comparation
No COMPARATION JURNAL I JURNAL II
YA Desain penelitian ini menggunakan pre- Desain penelitian ini menggunakan one
eksperimental design menggunakan one- group pretest & posttest design. Sampel
group pre-post test design yaitu dalam penelitian ini dilakukan secara acak
dilakukan satu kelompok saja tanpa dengan teknik random sampling jumlah
kelompok kontrol. Populasi pada sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 ibu
penelitian ini adalah lansia di Rumah lansia yang rutin mengkonsumsi olahan
Pelayanan Sosial Pucang Gading TOGA minimal satu minggu sekali. Uji
Semarang. Teknik sampling yang statistik yang digunakan adalah uji paired
digunakan adalah non probability sample t-test dengan tingkat kepercayaan
sampling dengan teknik purposive 95% dimana taraf signifikansi sebesar 0,05.
sampling dengan jumlah sampel 30
orang. Metode analisa data
menggunakan analisa univariat dan
analisa bivariat menggunakan uji
korelasi Uji Wilcoxon Signed Ranks
Test.
CRITICAL THINKING:

Pada kedua jurnal di atas terdapat perbedaan populasi dan sample penelitian, pada terapi berjalan menggunakan populasi
lansia di Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability
sampling dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang (perempuan&laki-laki).

Terapi Swedich Massage 124 lansia perempuan terkonfirmasi Covid-19, pengambilan sampel dengan random sampling
dengan kriteria rutin mengkonsumsi olahan TOGA minimal satu minggu sekali selama masa pandemi Covid-19 dan jumlah
sampel yang didapat 54 lansia. Alat ukur stress yang digunakan pada Swedich Massage adalah dengan pengukuran tanda
vital : tekanan darah, nadi dan pernafasan.
05 Outcome

No OUTCOME JURNAL I JURNAL II


YA Berdasarkan perhitungan menggunakan Dari hasil intervensi yang dilakukan, pasien
analisis Univariat, lansi sebelum mengalami penurunan keluhan fisik,
melakukan terapi berjalan memiliki insomnia, dan kecemasan. Pasien juga
tingkat stress dengan rerata 28,20 dan mengalami perbaikan pemeriksaan tekanan
setelah dilakukan terapi berjalan, turun darah, perhitungan nadi dan juga pernafasan
menjadi 19.43. Berdasarkan analisa setelah dilakukan intervensi. Dari hasil
bivariat dengan menggunakan uji perhitungan nilai Thitung> Ttabel 2,093
korelasi uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan taraf signifikansi (2-tailed) adalah
maka didapatkan hasil p value sebesar 0,000 (p<0,05) maka H0 ditolak dan Ha
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima yaitu terdapat perbedaan tekanan
diterimaartinya ada Pengaruh Terapi darah systole dan diastole, nadim dan
Berjalan terhadap tingkat stress pada pernafasan sebelum dan sesudah dilakukan
lansia di rumah pelayanan sosial lanjut intervensi Swedish massage terhadap stress
usia Pucang Gading Semarang. lansia.
CRITICAL THINKING:

Efektivitas untuk menurunkan stress salah satunya dengan melakukan terapi berjalan dengan waktu kurang lebih selama 10
menit yang dilakukan setiap harinya pada saat pagi hari karena udara pagi yang masih baik dengan lingkungan hidupnya
yang bersih itu lebih efektif (Junaidi, 2011). Aktivitas jalan kaki bentuk aktivitas fisik sedang untuk lansia yang dapat
memiliki pengaruh pada keadaan fisik lansia yang mengalami stress, dimana stress dapat mempengarui fisiologis tubuh
seperti meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah (Hapsari & Khotimah, 2020). Aktivitas jalan kaki baik jalan kaki
ringan atau jalan kaki cepat memiliki pengaruh dalam menurunkan tekanan darah dalam penelitian ini stress yang terjadi
pada lansia. (Aryawan, 2018).

Swedish Massage adalah manipulasi pada jaringan tubuh mulai dari kaki sampai ke punggung dengan teknik khusus untuk
mempersingkat waktu pemulihan dari ketegangan otot (kelelahan), meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan
beban kerja jantung, meregangkan otot ligament dan tendon seklaigus menenangkan pada saat yang bersamaan serta
menstimulasi kulit dan jaringan saraf (Ritanti, 2019). Hasil penelitian menyebutkan bahwa melakukan pemijatan untuk
membuat tubuh tenang dan rileks dapat mencegah terjadinya hipertensi. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pijat kaki dan
punggung selama 10-15 menit selama 3 hari yang dapat mempengaruhi penurunan tekanan darah systole dan diastole
melalui mekanisme dari mekanoreseptor tubuh yang mengatur tekanan sentuhan dan kehangatan menjadi mekanisme
relaksasi. Mekanoreseptor merupakan sel yang menyampaikan sinyal ke system saraf pusat dan mentransduksi rangsangan
mekanik (Alikin dkk, 2014). Kedua jurnal ini sama-sama memiliki pengaruh untuk menurunkan stress pada lansia pada
masa pandemic Covid-19 dengan p value sebesar 0,000 < 0,05 tetapi dari kedua jurnal tersebut yang paling efektif dalam
menurunkan stress pada lansia yaitu terapi berjalan karena lebih mudah dilakukan tanpa bantuan orang lain untuk
melakukannya.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai