World Health Organotation (WHO) menemukan ada 285 juta orang yang mengalami gangguan
penglihatan di dunia, 39 juta mengalami kebutaan dan 246 juta memiliki low vision (Syarifah, 2019).
Prevalensi katarak di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas 2018 adalah sebesar 1,8%. Prevalensi
katarak tertinggi di Sulawesi Utara (3,7%), Jambi (2,8%) dan Bali (2,7%) (Kemenkes, 2018).
Definisi
Katarak menyebabkan penglihatan menjadi berkabut/buram. Katarak merupakan keadaan patologik lensa
dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga pandangan seperti
tertutup air terjun atau kabut merupakan penurunan progresif kejernihan lensa, sehingga ketajaman penglihatan
berkurang (Corwin, 2000).
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya (Ilyas, 2008). Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau
kapsul lensa yang mengubah gambaran yang di proyeksikan pada retina. Katarak merupakan penyebab umum
kehilangan pandangan secara bertahap (Istiqomah, 2003).
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa didalam kapsul lensa.
Umumnya terjadi akibat proses penuaan yang terjadi pada semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
(Muttaqin, 2008).
Etiologi
Menurut Tamsuri (2008), katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti :
1) Usia
2) Fisik
3) Kimia
4) Penyakit predisposisi
5) Genetik dan gangguan perkembangan
6) Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan
refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang
mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan warna menjadi
coklat kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior
merupakan bentuk katarak yang paling bermakna, nampak seperti kristal salju pada jendela.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang
memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkanpenglihatan mengalamui distorsi. Perubahan
kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke
retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini
mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran
dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan
pasien yang menderita katarak.
WOC
Manifestasi Klinis
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. Biasanya pasien
mengalami penurunan ketajaman penglihatan dan silau serta gangguan
fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan
penglihatan. Temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara
keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop.
2) Keratometri
5) Dan hitung sel endotel yang sangat berguna sebagai alat diagnostik, khususnya bila dipertimbangkan
Penting dikaji efek katarak terhadap kehidupan sehari - hari pasien. Mengkaji derajat
gangguan fungsi sehari - hari, aktivitas, kemampuan bekerja, ambulasi, dan lain - lain, sangat
penting untuk menentukan terapi mana yang paling cocok bagi masing - masing penderita.
Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja
ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik yang
dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi.
Ada dua macam teknik pembedahan tersedia untuk pengangkatan katarak : ekstraksi
intrakapsuler dan ekstrakapsuler.
Komplikasi
Adapun komplikasi yang umumnya terjadi pada pasien yang
mengalami penyakit katarak adalah sebagai berikut :
1. Uveitis, terjadi karena masa lensa merupakan benda asing
untuk jaringan uvea, sehingga menimbulkan reaksi radang /
alergi.
2. Glaukoma, terjadi karena masa lensa menyumbat sudut bilik
mata sehingga mengganggu aliran cairan bilik mata depan
KASUS
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Ny. N dengan
Katarak
Pengkajian
• Identitas Pasien
Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit terdahulu
Ny. N mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang serius hanya sakit demam batuk dan pilek.
N.y. N mengatakan sering terjatuh karena kesulitan melihat. Ny.N, Ny. N mengatakan nafsu makannya juga berkurang kadang sehari hanya
makan 1 kali dan kadang-kadang 2 kali, Ny.N tampak kurus. Ny. N mengatakan merasa kurang tenaga, mengeluh lelah, lemas, klien tidak
mampu mempertahankan aktivitas rutin, kebutuhan istirahatnya juga meninggkat. Ny. N Tampak lesu. Ny. Nmengatakan pendengarannya juga
mengalami gangguan yaitu tuli, Ny. N mengatakan dapat mendengar perkataan orang-orang ketika didekatkan dengan telinganya dan dengan
suara yang keras barulah Ny. Ndapat mendengarnya.
Terima Kasih