Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTENSI PADA NY. Y DI


HIBRIDA UJUNG 01

Kelompok 3 :
1. NERA DIFIA (2026010006)
2. RESKI PERMATA SARI (2026010023)
3. ESI NURYATI (2026010037)
Definisi
Hipertensi secara umum dapat
didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih
dari 90 mmHg. Tekanan darah manusia
secara alami berfluktuasi sepanjang hari.
Tekanan darah tinggi menjadi masalah
hanya bila tekanan darah tersebut persisten.
Etiologi
hipertensi esensial atau primer
• Penyebab pasti dari hipertensi esensial
sampai saat ini masih belum dapat diketahui.
hipertensi sekunder
• Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang
penyebabnya dapat diketahui, antara lain
kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan
kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar
adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain.
Manifestasi klinis
• sakit kepala
• kelelahan
• mual
• muntah
• sesak napas
• gelisah
Klasifikasi
• Hipertensi esensial (primer) Tipe ini
terjadi pada sebagian besar kasus tekanan
darah tinggi, sekitar 95%.
• Hipertensi sekunder Tipe ini lebih jarang
terjadi, hanya sekitar 5% dari seluruh
kasus tekanan darah tinggi.
Komplikasi
• Stroke dapat timbul akibat perdarahan
tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh non otak yang
terpajan tekanan tinggi.
• Infark miokard dapat terjadi apabila arteri
koroner yang arterosklerosis tidak dapat
menyuplai cukup oksigen ke miokardium
atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh
darah tersebut.
Patofisiologi
Hipertensi esensial melibatkan interaksi yang sangat rumit
antara faktor genetik dan lingkungan yang dihubungkan oleh
pejamu mediator neurohormonal. Secara umum hipertensi
disebabkan oleh peningkatan tahanan perifer dan atau
peningkatan volume darah. Gen yang berpengaruh pada
hipertensi primer (faktor herediter diperkirakan meliputi 30%
sampai 40% hipertensi primer) meliputi reseptor angiotensin
II, gen angiotensin dan renin, gen sintetase oksida nitrat
endotelial; gen protein reseptor kinase G; gen reseptor
adrenergic; gen kalsium transport dan natrium hidrogen
antiporter (mempengaruhi sensitivitas garam); dan gen yang
berhubungan dengan resistensi insulin, obesitas,
hyperlipidemia, dan hipertensi sebagai kelompok bawaan.
WOC
Pemeriksaan Penunjang
• Hemoglobin/hematokrit
• BUN/kreatinin
• Glukosa
• Kalium serum
• Kalsium serum
• Kolesterol dan trigeliserida serum
• Pemeriksaan tiroid
• Kadar aldosteron urin dan serum
• Urinalisa
• VMA urin (metabolit katekolamin):
• Asam urat
• Steroid urin
• IVP:
• Foto dada
• CT scan
• EKG
Pencegahan
• Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alkohol.
• Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolahraga secara
teratur dapat mengurangi ketegangan pikiran (stres) membantu
menurunkan berat badan, dapat membakar lemak yang berlebihan.
• Diet rendah garam atau makanan, kegemukan (kelebihan berat
badan harus segera dikurangi)
• Latihan olahraga seperti senam aerobik, jalan cepat, dan bersepeda
paling sedikit 7 kali dalam seminggu.
• Memperbanyak minum air putih, minum 8-10 gelas/hari. 6.
Memeriksakan tekanan darah secara berkala terutama bagi
seseorang yang memiliki riwayat penderita hipertensi.
• Menjalani gaya hidup yang wajar mempelajari cara yang tepat
untuk mengendalikan stres
Penatalaksanaan
tujuan tiap program penanganan bagi setiap
pasien hipertensi adalah mencegah
terjadinya morbiditas dan mortalitas
penyerta dengan mencapai dan
mempertahankan tekanan darah di bawah
140/90 mmHg. Efektivitas setiap program
ditentukan oleh derajat hipertensi,
komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas
hidup sehubungan dengan terapi.
KASUS
Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2023
Identitas Klien
• Nama : Yahuda
• Alamat : Hibrida Ujung 01
• Jenis kelamin : Wanita
• Umur : 82 Th
• Status Perkawinan : Cerai mati
• Agama : Islam
• Suku : Serawai
• Pendidikan terakhir : SMA
• Sumber Pendapatan : Warung dan pensiunan dari Suami
• Keluarga yang dapat dihubungi : Anak
• Riwayat Pekerjaan : IRT
Keluhan Utama (Masalah Kesehatan
sekarang)
• Sakit Kepala
• Kelelahan
• Kesulitan tidur
• Sering lupa
• Penglihatan Berkurang
• Kaki sudah tidak kuat lagi saat berjalan
(sering memakai tongkat)
• Pendengaran berkurang (dari 2 bulan yang
lalu)
Riwayat kesehatan
Masalah kesehatan dahulu :
• Pendengaran berkurang (dari 2 bulan yang
lalu)
• Hipertensi
• Masalah kesehatan keluarga/keturunan :
Status Fisiologis
• Kaji bagaimana postur tulang belakang
lansia : Membungkuk
Tanda-tanda vital dan status gizi :
• Suhu : 37,2 C⸰
• Tekanan darah : 150/95
• Nadi : 30x/menit
• Respirasi : 130x/menit
• Berat badan : 58 kg
• Tinggi badan : 150 cm
Pengkajian Head to toe
Kepala
• Kebersihan : Bersih
• Kerontokan rambut : Tidak
• Keluhan : Tidak
Mata
• Konjungtiva : Anemis
• Sklera : Ikterik
• Strabismus : Tidak
• Penglihatan : Kabur
• Peradangan : Tidak
• Riwayat katarak : Ya
• Keluhan : Ya
Pengkajian keseimbangan untuk lansia
Perubahan posisi atau gerakan kesimbangan
Bangun dari kursi
• Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak
ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali.
Duduk ke kursi
• Klien menjatuhkan diri di kursi : Namun masih
berpegangan disisi kiri kanan pegangan kursi, kursi yang
keras.
• Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong
sternum perlahan-lahan sebanyak 3 kali). Klien
menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya.
Mata tertutup
Perputaran leher
• Klien menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan
vertigo, pusing dan keadaan saat berdiri tidak stabil.
Gerakan menggapai sesuatu
• Klien tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan
bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung-
ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk
dukungan. Seperti berpegangan disisi tangan kursi.
Membungkuk
• Klien tidak mampu untuk membungkuk, untuk
mengambil objek-objek kecil (misal : pulpen) dari
lantai, memegang suatu objek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun.
Komponen gaya berjalan atau gerakan
Klien berjalan tampak ragu-ragu sehingga memegang objek untuk
dukungan.
Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki pada saat melangkah)
• Kaki klien tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser).
Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
• Setelah langkah-langkah awal, klien tidak konsisten memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai.
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping pasien)
• Panjang langkah kaki klien yang tidak sama (sisi yang patologis
biasanya memiliki langkah yang lebih panjang : masalah dapat
terdapat pada pinggul, lutut, pergelangan kaki atau otot sekitarnya).
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari
belakang klien)
• Klien tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
Berbalik
• Saat klien berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan
memegang objek untuk dukungan.
• Penilaian Skala Risiko Jatuh Ontario
Modified Sratify – Sydney Scoring
Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain di luar rumah:
• Sebatas kenal
Kebiasaan lansia berinteraksi di luar rumah :
• Jarang
Stabilitas emosi
• Labil
Motivasi penghuni
• Kemampuan sendiri
• Pengukuran tingkat depresi
No Pernyataan
1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas dengan kehidupannya? Ya Tidak
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini? Ya Tidak
3. Apakah bapak/ibu sering merasa hampa/kosong dalam hidup ini? Ya Tidak
4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ? Ya Tidak
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang baik di masa depan ? Ya Tidak
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang mengganggu terus menerus ? Ya Tidak
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik setiap saat ? Ya Tidak
8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? Ya Tidak
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian besar waktu? Ya Tidak
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu berbuat apa-apa? Ya Tidak
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan gelisah ? Ya Tidak
12. Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal dirumah dari pada keluar dan mengerjakan sesuatu ? Ya Tidak
13. Apakah bapak/ibu sering mersa khawatir tentang masa depan ? Ya Tidak
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupa? Ya Tidak
15. Apakah bapak/ibu piker bahwa hidup bapak/ibu sekarang ini menyenangkan ? Ya Tidak
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus asa ? Ya Tidak
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-akhir ini? Ya Tidak
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa lalu? Ya Tidak
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini menggembirakan? Ya Tidak
20. Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai kegiatan yang baru? Ya Tidak
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ? Ya Tidak
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada harapan ? Ya Tidak
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari pada bapak/ibu? Ya Tidak
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang sepele ? Ya Tidak
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ? Ya Tidak
26. Apakah bapak/ibu sulit berkosentrasi ? Ya Tidak
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur dipagi hari ? Ya Tidak
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di pertemuan social ? Ya Tidak
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu keputusan ? Ya Tidak
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam memikirkan sesuatu seperti dulu ? Ya Tidak
• Pengukuran tingkat kerusakan intelektual
Benar Salah Nomor Pertanyaan
 1. Tanggal berapa hari ini ?
 2. Hari apa sekarang ?
 3. Apa nama tempat ini ?
 4. Dimana alamat anda ?
 5. Berapa umur anda ?
 6. Kapan anda lahir ?
 7. Siapa Presiden Indonesia
 8. Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?
 9. Siapa nama ibu anda ?
 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, secara menurun.
Jumlah
• Identifikasi aspek kognitif
Skor Skor Orientasi
Maksimum Manula
4 0 Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa dan (musim) apa?
5 0 Sekarang kita berada dimana? (jalan), (no. rumah), (kota), (kabupaten),
(propinsi).
REGISTRASI
3 0 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk tiap benda.
Kemudian mintalah lansia mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan satu angka
untuk setiap jawaban yang benar. Bila masih salah, ulanglah penyebutan ke 3
nama tersebut, sampai ia dapat mengulangnya dengan benar. Hitunglah jumlah
percobaan dan catatlah (bola, kursi, sepatu)
(jumlah percobaan ……………………..)
ATENSI DAN KALKULASI
0 0 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah 1 angka untuk tiap
jawaban yang benar. Berhenti setelah 5 hitungan. (93, 86, 79, 72, 65).
Kemungkinan lain : ejalah kata “dunia” dari akhir ke awal (a-i-n-u-d).
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
3 0 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan di atas. Berikan 1
angka untuk setiap jawaban yang benar.
BAHASA
8 0 a. apakah nama benda-benda ini ? (perlihatkan pensil dan arloji) (2 angka)
b. ulanglah kalimat berikut : “ Jika Tidak Dan Atau Tapi” (1 angka)
c. laksanakan 3 buah perintah ini : “peganglah selembar kertas dengan tangan
kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 angka)
d. bacalah dan laksanakan perintah berikut : “pejamkan mata anda” (1 angka).
e. Tulislah sebuah kalimat (1 angka)
f. Tirulah gambar ini (1 angka)

Skor Total 23
• Tingkat kemandirian dalam kehidupan
sehari-hari
No Aktivitas Nilai
Bantuan Mandiri
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan 5 – 10 15
sebaliknya , termasuk duduk di tempat tidur.
3. Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir, 0 5
mencukur dan menggosok gigi.
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di jalan yang datar (jika tidak mampu 10 15
berjalan lakukan dengan kursi roda)
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
Jumlah 100
Analisa Data
No Data Interprestasi (Etiologi) Masalah keperawatan
(Problem)
1 DS : - Potensi terjadinya Nyeri akut
- Ny.Y mengatakan sakit kepala hipertensi
- Ny.Y mengatakan sering merasa lelah - Gejala penyakit
DO : - TTV - Frekuensi nadi
- TD : 150/95 mmHg meningkat
- Nadi : 30 x/menit - Gelisah
- Respirasi : 130 x/menit - Pola napas berubah
- Suhu : 37,2 C⸰ - Proses berfikir
terganggu
2 DS : - Mengeluh sulit tidur Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan kesulitan tidur - Mengeluh sering
- Klien mengatakan setiap 2 jam selalu terbangun terjaga
DO : - Mengeluh pola tidur
- Klien mengatakan sulit mengawali saat mau tidur, berubah
sehingga sering kali klien terbangun saat tengah malam
3 DS : - Usia lebih dari 65 Resiko jatuh
- Klien mengatakan penglihatan berkurang tahun
- Klien mengatakan kaki sudah tidak kuat lagi saat - Riwayat jatuh
beraktivitas atau berjalan - Penggunaan alat bantu
- Klien mengatakan pendengaran sudah berkurang berjalan
- Perubahan fungsi
DO : kognitif
- Saat melihat klien mengatakan pandangan terasa buram, - Kekuatan otot
dan mata sering terasa sakit menurun
- Saat berjalan klien mengatakan kaki sudah tidak kuat saat - Gangguan
berjalan, sehingga sering menggunakan alat bantu berjalan pendengaran
(tongkat) - Gangguan
- Klien mengatakan pendengaran berkurang sudah sejak 2 keseimbangan
bulan yang lalu
4 DS : - Ketidakadekuatan Gangguan memori
- Klien saat ditanyai sering lupa stimulasi intelektual
DO : - Proses penuaan
- Saat melakukan pengkajian pada beberapa pertanyaan - Gangguan tidur
klien tidak bisa menjawab karena lupa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri akut (D.0077)
• Ganguan pola tidur (D.0055)
• Risiko jatuh (D.0143)
• Gangguan memori (D.0062)
• Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan SIKI SLKI
1. Nyeri akut (D.0077) Intervensi utama : Luaran utama :
- Manajemen nyeri - Tingkat nyeri
Intervensi pendukung: Luaran tambahan :
- Edukasi manjemen nyeri - Fungsi
- Edukasi proses penyakit gastrointestinal
- Pemberian obat - Mobilitas fisik
- Pemantauan nyeri (Hal.485-486) - Status kenyamanan
Manajemen nyeri (I.08238) (Hal.174)
Definisi : mengidentivikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan atau pungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, prekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. Akupresur)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Pemberian analgetik jika perlu (Hal.201-202)
2. Gangguan pola tidur Intevensi utama : Luaran utama :
(D.0143) - Dukungan tidur - Pola tidur
Intervensi pendukung : Luaran tambahan :
- Fototerapi gangguan mood/tidur - Status kenyamanan
- Manajemen demensia - Tingkat depresi
- Teknik menenangkan - Tingkat keletihan
- Terapi relaksasi (Hal.464) (Hal.160)
Dukungan tidur (I.05174)
Definisi : mempasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
Tindakan :
Onservasi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (minum banyak air putih sebelum tidur)
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan (mis.suhu, tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis.pijat)
Edukasi
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang menganggu tidur
3. Risiko jatuh (D.0143) Intervensi utama : Luaran utama :
- Pencegahan jatuh - Tingkat jatuh
Intervensi pendukung: Luaran tambahan :
- Dukungan ambulasi - Ambulasi
- Dukungan mobilisasi - Fungsi sensorik
- Identifikasi risiko (Hal.506) - Keseimbangan
Pencegahan jatuh (I.14540) - Mobilitas fisik
Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik atau psikologis. - Status kognitif
Tindakan : - Tingkat cedera
Observasi (Hal.184)
- Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. Usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran, gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan)
- Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (mis.lantai licin, penerangan kurang)
- Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
Terapeutik
- Gunakan alat bantu berjalan (tongkat)
Edukasi
- Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
- Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri (Hal.279)
4. Gangguan memori (D.0062) Intervensi utama : Luaran utama :
- Latihan memori - Memori
Intervensi pendukung Luaran tambahan :
- Dukungan emosional - Orientasi kognitif
- Manajemen demensia (Hal.461) - Perfusi serebral
Latihan memori (I.06188) - Proses informasi
Definesi : mengajarkan kemampuan untuk meningkatkan daya ingat - Status niorologis
Tindakan : - Status kognitif
Observasi (Hal.159)
- Identifikasi masalah memori yang dialami
- Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
Terapeutik
- Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yang terakhir kali diucapkan, jika perlu
- Koreksi kesalahan orientasi
- Fasilitasi mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas pembelajaran (mis.mengingat informasi verbal dan gambar)
- Fasilitasi kemampuan konsentrasi (mis.bermain kartu pasangan), jika perlu
- Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yang baru terjadi (mis.bertanya kemana saja ia pergi akhir-
akhir ini), jika perlu
Edukasi
- Ajarkan Teknik memori yang tepat (mis. Imajinasi pisual, permainan memori, papan nama)
Kolaborasi
- Rujuk pada terapi okupasi, jika perlu
(Hal.143-144)
Implementasi
• Pada diagnosa keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral dan iskemia selama 1x24
jam dilakukan tindakan keperawatan seperti
melakuakan pengkajian nyeri secara
komprehensif, berikana tindakan non
farmakologis, kehilangan/ minimalkan
aktivitas vasokontraksi, bantu pasien dan
keluarga dalam ambulansi kebutuhan,
berikan cairan, makana lunak dan perawatan
mulut yang teratur, melakukan kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian analgesic.
Pada diagnosa keperawatan gangguan pola
tidur berhubungan dengan peningkatan intra
kranial. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan
tidur pasien tercukupi. Dilakukan tindakan
keperawatan seperti mengkaji pola tidur dan
istirahat pasien, menciptakan lingkungan
yang nyaman, menganjurkan pasien untuk
banyak istirahat dan tidur yang cukup,
membatasi pengunjung, menganjurkan pasien
dan keluarga menjaga kebersihan
• Pada diagnosa keperawatan risiko jatuh berhubungan
dengan penglihatan berkurang, pendengaran berkurang
dan saat berjalan tidak kuat lagi. Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan selama 1x24 jam di harapkan
masalah teratasi. Anjurkan pada klien untuk
berkonsentrasi menjaga keseimbangan tubuh, anjurkan
melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri.

• Pada diagnosa keperawatan gangguan memori yang


berhubungan dengan klien sering lupa. Selama 1x24 jam
dilakukan tndakan latihan memori, ajarkan teknik memori
yang tepat (misalnya imanijasi pisual, permainan memori,
papan nama) dan juga bisa berikan rujuk terapi okupasi.
Evaluasi
• Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang
memungkinkan perawat untuk menentukan apakah
intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan
kondisi pasien ( potter dan perry,2009).
• Evaluasi adalah respon pasien terhadap terapi dan
kemajuan mengarah pencapaian hasil yang
diharapkan. Aktifitas ini berfungsi sebagai umpan balik
dan bagian control proses keperawatan, melalui mana
status pernyataan diagnostic pasien secara individual
dinilai untuk diselesaikan, dilanjukan atau
memerlukan kebaikan (Doesngoes,2009).

Anda mungkin juga menyukai