Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN KASUS GERIATRI

Disusun Oleh:
Astridya Nabilah
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. HS
• Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 16 April 1936
• Usia : 82 tahun
• Status Perkawinan: Janda(suami meninggal tahun 2007)
• Jumlah anak : 5 orang anak
• Pendidikan Terakhir : S2 jurusan Biologi (tidak lulus)
• Pekerjaan Terakhir: Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Jl. Pamulang Permai, Blok M, Pamulang Barat, Jakarta
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku Bangsa : Sunda
• Agama : Islam
• Tanggal Masuk STW : 19 Januari 2013
• Alasan masuk : Tidak ingin merepotkan anak dan keluarga
• Pembiayaan : Biaya diberikan oleh anak-anak pasien
ANAMNESIS
• Tanggal : 10 Oktober 2018, Jam 15.00
• Keluhan utama : Perut terasa kembung sejak 2 minggu lalu
• Keluhan tambahan : Insomnia
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Perut terasa kembung sejak 2 minggu lalu.
• Pasien merasa tidak tuntas dan kesulitan saat BAB, dalam 1 hari
pasien dapat kembali ke kamar mandi untuk BAB dengan konsistensi
feses : lunak, warna kuning kecoklatan, tidak ada darah dan lendir.
• Pasien merasa perut kembung saat pasien telat makan dan setelah
kesulitan BAB
• Keluhan kembung hingga saat ini, telah diobati dengan meminum
obat Omeprazole, dan pasien merasa keluhan nya selalu berkurang
sedikit.
• Tetapi pasien mengaku tidak ingin bergantung terus dengan obat
Omeprazole dikarenakan pasien terganggu dengan efek samping obat
tersebut, seperti mata dan bibir terasa kering setelah pasien
meminum nya.
• Pasien juga mengalami terasa cairan bersifat asam yang ingin keluar
di kerongkongan.
RIWAYAT PENYAKIT TAMBAHAN
• Pasien mengalami gangguan tidur, pasien mengaku pasien sering tertidur pukul
21.00 atau 24.00 (terlama) dan bangun tidur pukul 3.00 Pagi hingga pagi lagi.
• Pasien rutin menkonsumsi obat racikan untuk membantu untuk tidur pada
malam hari.
• Gangguan tidur sudah mulai dialami pasien dari lama, sejak suami pasien
meninggal (2008).
RIWAYAT PENGOBATAN
SEKARANG
• Racikan caps 0-0-1 sebelum tidur malam
• Haloperidol 0,2 mg
• Esilgan 0,5 mg
• Zolta ¼ tab
• Ludiomil 10 mg
mf c dtd No L (50)
• Hypofil (Gemfibrozil) caps 300 mg 1-0-0 a.c pagi
• Allopurinol tab 100 mg 1-0-0 a.c pagi
• Omeprazole 20 mg 1x1 a.c pagi
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Hiperurisemia
• Dislipidemia
• Neuropati diabeticum
RIWAYAT PENGOBATAN DAHULU
• Episode depresi berat
• Hiperurisemia (2013)
• Dyslipidemia (2013)
• Katarak senilis matur ODS (2016)
• Demam tifoid (2013, 2017)
• Malaria (saat SD di Jakarta)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat hipertensi : diakui (ayah pasien)

Riwayat diabetes : diakui (ayah pasien)


mellitus
Riwayat alergi : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat penyakit : diakui (ayah pasien)


jantung
RIWAYAT PENYAKIT IMUNISASI
• Imunisasi Influenza (tahun 2017)
RIWAYAT OPERASI
• Phacoemulsification ODS (tahun 2016)
• Sectiocaesaria (4x dari anak ke-2 sampai anak ke-5)
RIWAYAT KEBIASAAN MAKAN
• Pasien makan secara teratur 3 kali sehari sesuai jadwal makan
yang disediakan oleh STW.
• Komposisi berupa nasi dengan lauk seperti ayam, daging sapi,
ikan sarden, sayuran seperti bayam, nangka, dan kangkung.
• Kadang pasien makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang
sebagai makanan selingan.
• Pasien minum air putih sebanyak 5-6 gelas per harinya.
• Pasien mengakui bahwa dulu ia tidak pernah membatasi jenis
makanan yang dikonsumsi.
• Sejak tinggal di STW Pasien sudah tidak pernah mengonsumsi
jeroan dan emping.
• Pasien juga mengurangi makanan bersantan, pedas, dan
asam.
RIWAYAT KEBIASAAN
Riwayat BAK
• BAK lancar, berwarna kuning jernih dan tidak terdapat darah,
ataupun nyeri saat berkemih.
• Dalam sehari, frekuensi BAK mencapai 4-5 kali sehari, tergantung
dengan jumlah air yang diminum.
Riwayat BAB
• Pasien BAB sebanyak 1 kali sehari dengan konsistensi lunak, warna
kuning kecoklatan, tidak disertai darah, lendir, atau rasa nyeri.
• Pasien mengatakan pola BAB-nya tidak teratur. Saat pasien sulit
BAB, pasien harus duduk di toilet ±1 jam agar BAB bisa
dikeluarkan.
• Setelah BAB pasien merasa tidak tuntas, pasien akan merasakan
perutnya kembung sepanjang hari.
RIWAYAT LINGKUNGAN
SOSIAL
Riwayat remaja
•Saat masa kanak-kanak dan remaja, pasien mengatakan tidak pernah
mengalami masalah yang berarti dan menjalani aktivitas sehari-hari
seperti anak-anak seusianya.

Riwayat masa dewasa


1.Riwayat Pendidikan
•Pasien bersekolah SD di Jakarta. Lalu SMP, SMA, S1 hingga
melanjutkan S2 di Bandung.
•Pasien sempat melanjutkan pendidikan S2, pasien mengaku sudah
lelah mengikuti pendidikan tersebut dikarenakan mengalami
kesulitan dalam mempelajarinya.
•Namun tidak diselesaikan karena setelah menikah pasien mengikuti
suami yang bekerja di luar negeri.
•Sekarang pasien sudah mengikhlaskan hal tersebut dan tidak
menjadi beban pikiran.
RIWAYAT LINGKUNGAN SOSIAL
2. Riwayat Pekerjaan
• Pasien bekerja sebagai guru IPA di sebuah SMA selama ±10 tahun dan
kemudian berhenti untuk menjadi ibu rumah tangga sejak ikut suami pindah
keluar negeri.
• Pasien merasa bahwa pasien berhenti bekerja dengan tidak terhormat karena
tidak menyelesaikan kontrak mengajarnya, sehingga dulu sempat sedih dan
teringatakan pekerjaannya.
• Namun pasien tidak merasa terbebani harus menjadi seorang ibu rumah
tangga.
• Pasien mengatakan bahwa ia lebih suka dirumah mengurus anak-anak.
3. Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah dengan seorang ahli nuklir pada tahun 1958.
• Pasien dan suaminya dikaruniai 5 orang anak. Suami pasien
meninggal pada tahun 2008 lalu karena penyakit jantung.
• Pasien merasa sangat sedih, kehilangan, dan tidak rela
setelah suaminya meninggal hingga saat ini.
• Pasien masih sering memikirkan tentang almarhum
suaminya hingga membuat pasien sering merasa kesepian
hingga saat ini.
4. Riwayat Kelurga
• Pasien anak ke-4 dari 7 bersaudara. Orangtua dan seluruh
saudaranya sudah meninggal karena umur.
• Pasien mempunyai 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Pasien mengaku dekat dengan seluruh anaknya.
• 3 anak pasien menetap di luar negeri (Amerika dan Inggris)
tetapi rutin menelepon pasien setiap hari Sabtu untuk
menanyakan kabar pasien selama tinggal di STW.
• Anak-nya yang tinggal di Jakarta sebulan sekali mengunjungi
pasien.
• Pada saat Hari Raya Lebaran 2018, pasien menginap sehari di
rumah anaknya untuk berkumpul dan bermain dengan
cucunya.
GENOGRAM
5. Riwayat Kehidupan sosial-ekonomi
• Pasien lebih suka menghabiskan waktunya di kamar. Pasien
mengatakan jarang pergi keluar untuk mengobrol-ngobrol
dengan penghuni STW lain.
• Kebutuhan pasien selama di STW dibiayai oleh anak-anaknya.
• Pasien memiliki latar belakang ekonomi menengah keatas.

6. Riwayat Agama
• Pasien beragama Islam. Pasien pun selalu menjalankan sholat
5 waktu dan rutin mengikuti kegiatan agama yang diadakan di
STW dan rajin membaca Al-Quran.
• Bulan Ramadhan lalu, pasien masih kuat untuk berpuasa 1
bulan penuh.
7. Situasi Kehidupan sekarang
• Kegiatan sehari-hari diisi dengan mengikuti kegiatan yang telah disediakan di
STW, membaca Al-Quran dan buku-buku, senam pagi serta berinteraksi
dengan beberapa werdha di STW.
• Seringkali pasien hanya melakukan aktivitas di dalam kamar saja, seperti
membaca Al-quran, ibadah sholat, tidur, makan dan menonton TV.
8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
• Pasien tidak merasa tertekan saat tinggal di STW, namun
sering merasa sedih, kesepian dan bosan dengan
kehidupan saat ini dan merindukan hidupnya dulu saat
suaminya masih hidup.
• Saat suaminya meninggal, pasien merasa tidak rela, dan
susah untuk menjalani hidup.
• Namun lama kelamaan pasien merasa ikhlas menjalani
hidupnya di STW.
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA-TANDA VITAL
• Keadaan umum: Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : 15 (E4 M6 V5)
• Tekanan darah : 130/90 mmHg
• Nadi : 68 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
• Pernafasan : 18 x/menit, thorakoabdominal
• Suhu : 36,9 °C
• Tinggi badan : 156, 35 cm (Rumus Chumlea)
• Berat badan : 58,63 kg (Rumus Ross Laboratories)
• Lingkar perut : 98 cm (normal ♂ < 90 cm ♀ <80 cm)
• Lingkarlengan : 29 cm
• IMT : 24,1 kg/m2(overweight)
PEMERIKSAAN SISTEM
KEPALA MATA
Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba palpebra superior et inferior, dekstra et
benjolan, rambut warna putih sinistra tidak tampak edema/ cekung,
keabuan, terdistribusi merata, tidak konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
mudah dicabut, tidak tampak pupil bulat, isokor, dengan ukuran 3 mm,
kelainan kulit kepala, tidak terdapat refleks cahaya langsung dan tidak
sikatriks dan bekas jahitan. langsung (+/+).

TELINGA MULUT
bentuk normal, nyeri tekan tragus (-), Bentuk simetris, tidak ada perioral
nyeri tarik aurikula (-), liang telinga sianosis, lidah tidak kotor, letak uvula di
dekstra et sinistra lapang, serumen (-), tengah, mukosa faring tidak hiperemis,
sekret (-). Tes berbisik (-/-) tonsil T1-T1, tidak ada detritus.

HIDUNG LEHER
Bentuk normal, septum nasi di tengah, Trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak
tidak ada deviasi, mukosa tidak teraba membesar, KGB servikal,
hiperemis, tidak ada secret. submandibula, intra auricula, supra infra
clavicula tidak teraba membesar.
PEMERIKSAAN SISTEM
TORAKS JANTUNG
• Inspeksi : bentuk normal, • Inspeksi : pulsasi ictus cordis
simetris dalam diam dan saat tidak tampak
pergerakan napas, retraksi • Palpasi : pulsasi ictus cordis
dinding dada (-) teraba di ICS V midclavicula line,
• Palpasi : stem fremitus kanan kiri seluas 1 jari dan tidak ada thrill
sama kuat • Perkusi : redup
• Perkusi : sonor, batas paru hepar • batas atas : ICS II parasternal line
di ICS VI MCL dekstra sinistra
• Auskultasi : vesicular di seluruh • batas kanan : ICS IV parasternal
lapangan paru, ronkhi (-), line dextra
wheezing (-) • batas kiri : ICS V midclavicula line
sinistra
• Auskultasi: BJ I & II normal,
reguler, tidak ada murmur /
gallop
PEMERIKSAAN SISTEM
ABDOMEN TULANG BELAKANG
• Inspeksi : datar, tidak ada • Inspeksi : Tidak ada deviasi, tidak
sikatrik / striae , terdapat nevus ada sikatriks / benjolan, kifosis (-),
pigmentosus lordosis (-), skoliosis (-)
• Auskultasi : bising usus positif • Palpasi : Tidak ada nyeri tekan /
normal, 12x/menit benjolan
• Palpasi : supel, tidak ada nyeri • Perkusi : Tidak ada nyeri ketok
tekan, hepar & lien tidak teraba • Kulit : turgor baik dan ruam(-)
membesar, Ballotement (-)
• Perkusi : timpani, CVA -/-

EKSTEREMITAS TULANG BELAKANG


Akral teraba hangat, pulsasi dan Tidak terdapat deviasi, kifosis,
perfusi baik, CRT < 2 Detik. skoliosis, nyeri
KULIT KGB
Turgor baik, ruam(-) Tidak membesar
Pemeriksaan Neurologis
Fungsi Luhur
• Orientasi : Baik
• Gangguan bicara dan bahasa : Normal, kecepatan bicara normal,
tidak ditemukan adanya afasia motorik atau
Pemeriksaan sensorik
• Daya ingat : gangguan daya ingat ringan
Pemeriksaan Motorik
• Spastik : -/-/-/-
• Trofi otot : Eutrofi
• Tonus otot : Normotonus
• Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
• Pemeriksaan Sensorik : baik
Refleks Fisiologis
• Biceps : +/+
• Triceps : +/+
• Patella : +/+
• Achilles : +/+

Refleks patologis
• Hoffman-Tromner : negatif
• Babinski : negatif
• Chaddock : negatif
• Oppenheim : negatif
• Gordon : negatif
• Schaefer : negatif
• Klonus paha : negative
• Klonus kaki : negative
STATUS MENTAL : DESKRIPSI UMUM
PENAMPILAN UMUM PEMBICARAAN
• Pasien adalah seorang wanita berusia • Pasien berbicara dengan suara yang
82 tahun, tampak sesuai dengan usia. jelas.
• Kulit putih, dan rambut putih dan • Kata-kata serta kalimat dilontarkan
pendek serta tertata rapih. dengan jelas.
• Kebersihan diri baik. Cara berpakaian • Bahasa yang digunakan untuk
bersih dan rapih sesuai tempat dan percakapan sehari-hari adalah bahasa
keadaan. Indonesia.
• Tata bahasa dan pilihan kata-kata
pasien baik.
• Pasien dapat menjawab pertanyaan
dengan asosiasi baik dan tidak
membingungkan

SIKAP PADA PEMERIKSA PERILAKU DAN AKTIFITAS PSIKOMOTOR


Pasien bersikap kooperatif selama Pasien duduk tenang selama diperiksa,
diperiksa, ramah, mengatakan hal-hal tidak gelisah, tidak menunjukkan gerakan
yang dapat dipercaya, tidak ragu-ragu.. yang tidak biasa dan berusaha melakukan
gerakan sesuai instruksi.
STATUS MENTAL : Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Mood : hipotimik
Afek : menyempit
Keserasian : serasi
STATUS MENTAL : Gangguan Persepsi dan Kognitif
• Halusinasi auditorik: tidak ada
• Halusinasi visual : tidak ada
• Ilusi : tidak ada
• Depersonalisasi : tidak ada
• Derealisasi : tidak ada
• Apraksia : tidak ada
• Agnosia : tidak ada
Arus Pikir • Bentuk Pikir
• Produktivitas : baik • Asosiasi longgar : tidak ada
• Kontinuitas pikiran : baik • Ambivalensi : tidak ada
• Hendaya bahasa : tidak ada • Flight of ideas : tidak ada
• Inkoherensi : tidak ada
• Verbigrasi : tidak ada
• Persevarasi : tidak ada

• Isi Pikir
• Fobia : tidak ada
• Obses : tidak ada
• Kompulsi : tidak ada
• Ideas of reference : tidak ada
• Waham : tidak ada
STATUS MENTAL : fungsi intelektual
• Taraf Pendidikan
• Sesuai dengan latar belakang pendidikan
• Orientasi
• Waktu : baik, pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, dan tahun saat
pemeriksaan dilakukan
• Tempat : baik, pasien mengetahui tempat dirinya berada sekarang
• Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal siapa dirinya, siapa
pemeriksa, dan siapa anak atau saudara kandungnya yang lain.
• Atensi : Pengalihan, pemusatan dan mempertahankan perhatian baik
• Memori
 Jangka panjang : baik, pasien masih ingat tentang pekerjaannya dulu
 Jangka sedang : baik, pasien masih ingat koas yang bertanggung
jawab atas nya sebelum ini.
 Jangka pendek : baik, pasien ingat sarapan pagimya.
 Jangka segera : baik, pasien dapat mengulang dengan benar 3
macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa (jeruk, bolpen,meja)
•Daya Konsentrasi dan Kalkulasi
•Baik, pasien hanya dapat menghitung angka 100 – 7 sebanyak 5 kali
•Kemampuan Baca dan Tulis
•Baik, pasien dapat menuliskan sebuah kalimat spontan dan membaca tulisan
tersebut.
•Kemampuan Visuospasial
•Baik, pasien dapat menggambarkan jam bulat, menempatkan jarumnya
sesuai dan dapat meletakkan angka pada jam tersebut dengan benar.
•Pikiran Abstrak
•Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa ada udang dibalik batu.
•Intelegensi & Kemampuan Informasi
•Baik, pasien dapat menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
•Bahasa
•Komunikasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
•Tilikan
•Derajat 6

Daya Nilai Sosial : Baik


•Realibilitas : Secara umum dapat dipercaya
•Kesimpulan : terdapat gangguan mental, reliabilitas secara umum dapat
dipercaya
STATUS INTERNUS
Kesimpulan:
• Tanda-tanda vital dalam batas normal, VAS = 2
• Pada pemeriksaan mata ditemukan: arcus senilis (+/+), VODS
6/6, IOL (+/+)
• Pada pemeriksaan telinga didapatkan tes berbisik: (-/-)

STATUS MENTAL
Kesimpulan :
• Status mental cukup baik, mood hipotimik, afek menyempit,
mengarah ke dystimia.
• Daya kalkulasi dan konsentrasi serta kemampuan visuospasial
kurang baik.
SINDROM GERIATRI
• Immobility : tidak ada
• Instability : tidak ada
• Incontinence (urinary & alvi): tidak ada
• Intellectual impairment : tidak ada
• Infection (Pneumonia, etc) : tidak ada
• Impairment of hearing & vision : ada
• Impaction (constipation) : ada
• Isolation (depression) : ada
• Inanition (malnutrition) : tidak ada
• Impecunity (poverty) : tidak ada
• Iatrogenic : tidak ada
• Insomnia : ada
• Immune deficiency: tidak ada
Resume
• Pasien datang dengan keluhan perut merasa kembung di seluruh bagian abdomen
sejak 2 minggu yang lalu. Pasien merasa tidak tuntas dan kesulitan (konstipasi) saat
BAB, dalam 1 hari pasien dapat kembali ke kamar mandi untuk BAB dengan
konsistensi feses : lunak, warna kuning kecoklatan, tidak ada darah dan lendir.
• Pasien merasa perut kembung saat pasien telat makan dan setelah kesulitan BAB.
• Telah diperiksa seorang pasien berusia 82 tahun tanpa dengan keluhan. Pasien
memiliki riwayat gangguan tidur sejak suami pasien meninggal (2008). Namun
memberat sejak beberapa hari terakhir.
• Pasien merasa sulit untuk memulai tidur dan mempertahankan tidur sehingga
pasien selalu terbangun tengah malam. Setiap hari pasien mulai mencoba tidur
sekitar pukul 21.00, namun pada akhirnya pasien baru benar-benar tertidur sekitar
pukul 23.00.
• Setelah pasien bisa tidur, pasien selalu terbangun pukul 01.00. Setelah itu pasien
mencoba tidur kembali dan bangun pukul 04.00 dan tidak tidur setelahnya.
• Dengan pola tidur seperti itu, pasien sering merasa lelah dan kesal dengan keadaan
sulit tidurnya yang sangat mengganggu. Selain sulit tidur, pasien memiliki keluhan
sakit gigi
Diagnosis
• Diagnosa utama : sindroma dispepsia
• DD/ : Ulkus peptikum,
Adenomyomatosis kandung
Empedu, Batu ginjal, Ca gaster,
Generalized Anxiety Disorder, Menggunakan Kafein.
• Diagnosa tambahan:
• Sulit tidur e.c. Insomnia Organik
• Episode depresif sedang
• Adenomyomatosiskd. Empedu (USG)
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium setiap 6 bulan
• Darah lengkap
• Kimia darah: Asam Urat, Bilirubin, GD2PP, GDP, Ureum, Kreatinin
• Profil lipid : Kolestrol total, LDL, HDL, Trigliserida
• Pemeriksaan ulang USG abdomen
• Konsul ke dokter Spesialis Penyakit Dalam (K) Geriatri
Usul terapi
Insomnia Non-Organik
• Terapi saat ini:
• Racikan caps 0-0-1 sebelum tidur malam
• Haloperidol 0,2 mg
• Esilgan 0,5 mg
• Zolta ¼ tab
• Ludiomil 10 mg
• mf c dtd No L (50)
• Usul :
• Farmakologis:
• Racikan caps 0-0-1 sebelum tidur malam
• Haloperidol 0,2 mg
• Esilgan 0,5 mg
• Zolta ¼ tab
• Ludiomil 10 mg
• mf c dtd No L (50)
• Non farmakologis: Sleep hygiene, seperti mencoba untuk tidur dan
bangun pada jam yang sama setiap harinya, membatasi jam tidur siang,
olahraga rutin, menghindari makan, minum kafein (teh, kopi) sebelum
tidur.
• KIE: Edukasi efek samping obat seperti pusing, lemas, sedasi,
parkinsonism.

Hiperurisemia
Terapi saat ini:
• Farmakologis: Allopurinol tab 100 mg 1-0-0 p.c pagi
• Non farmakologis: -
Usul:
• Farmakologis : Allopurinol tab 100 mg 1-0-0 p.c pagi (lanjutkan terapi)
• Non farmakologis: -
• Pemeriksaan penunjang: periksa ulang kadar asam urat
• KIE: Edukasi mengenai hiperuricemia, gout, dan makanan tinggi purin, banyak
minum air putih.
Dyslipidemia
Terapi saat ini :
• Farmakologis: Hypofil (Gemfibrozil) cap 300 mg 1-0-0 a.c pagi
• Non farmakologis: -
Usul:
• Farmakologis observasi dahulu, hingga dosis dapat di turunkan hingga
tidak lagi ketergantungan obat tersebut yang dikarenakan (Hypofil
kontraindikasi untuk penyakit kandung empedu).
• Non farmakologis:
• Pemeriksaan penunjang: profil lipid
• KIE: mengurangi makan daging merah, jeroan, santan, kuning telur, olahraga
intensitas ringan-sedang
Prognosis
• Ad Vitam : Ad bonam
• Penyakit pasien tidak mengancam jiwa dan dapat dikontrol dengan obat.
• Ad Functionam: Dubia ad Bonam
• Insomnia dan episode depresi sedang membuat pasien merasa mudah
lelah jika beraktivitas sehingga secara tidak langsung akan mengganggu
kegiatan pasien sehari-hari.
• Ad Sanationam: Dubia ad Bonam
• Penyakit insomnia pada pasien akan irreversible dan dapat berulang jika
tidak di tatalaksana dengan baik.
Rencana evaluasi
• Evaluasi pola makan yang teratur dan tepat waktu
• Evaluasi pola tidur pasien
• Evaluasi pola makan dan aktivitas
• Evaluasi hasil pemeriksaan kadar kolesterol, asam urat, gula darah
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai