Nama : An. AB
Usia : 6 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : laki laki
Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Januari 2013
Alamat : JL. Kali anyar, Rt 06 Rw 01
Pekerjaan : belum bersekolah
Status perkawinan : belum menikah
No Rekam Medis : 66XXXX
Agama : Islam
Tanggal & jam masuk : 12 April 2019, pukul 20.00
Tanggal & jam pemeriksaan : 17 April 2019, pukul 19.31
Riwayat penyakit sekarang
Dilakukan Alloanamnesis pada pasien pada 17 April 2019 pukul 19.31 WIB di ruang
Keluhan utama : pasien datang dengan keluhan sulit BAB sejak berkisar + 5 tahun yang
lalu
• Pasien datang ke RS. Sumber waras dengan keluhan sulit BAB sejak berkisar + 5
tahun yang lalu, saat pasien berusia 2 tahun. Awal nya pasien mengeluh kesulitan
BAB, dan BAB dirasakan dengan adanya rasa mules dan nyeri pada perut ketika
pasien ingin BAB, tetapi hanya sedikit kotoran yang dapat dikeluarkan. Pada
bulan 1 kali. Pada BAB dengan waran kuning kecoklatan, konsistensi lunak, sedikit
(+), nyeri BAB (-), darah (-), serta flatus (+). Keluhan disertai dengan nyeri pada
seluruh lapang perut (+), keringan dingin saat hendak ingin BAB.
Riwayat penyakit sekarang
• Tidak ada faktor yang memperberat dan memperingan keluhan sulit BAB, keluhan
tersebut tidak dipengaruhi aktivitas atau waktu. Tidak didapatkan keluhan lain
seperti : demam (-), mual (-), muntah (-), perut terasa kembung (-), BAK (+) dalam
batasan normal. Pada 2017, berkisar 2 tahun yang lalu pasien sempat melakukan
pemeriksaan biopsi dan pada hasil pastologi anatomi diketahui pasien mengalami
keluhan penyakit hirspchprung, pada saat itu dokter memutuskan ingin melakukan
operasi pada pasien tetapi keluarga pasien masih menolak dengan alasan belum
Makroskopis
Mikroskopis
3.70-5.20
10.7-14.7
31.0-43.0
150-440
5.0-14.5
70.0-102.0
25-35
31-37
Hitung jenis
Basofil 0
Eosinofil 1
Batang 2
Segmen 54 50-70
Limfosit 35 20-40
Monosit 8 0-8
Pemeriksaan Hematologi 17/04/19
LED 21 H
KOAGULASI
PT 13.1 11.0-18.0
Kontrol 14.3
INR 0.90
Kontrol 31.0
Resume
Telah diperiksa Pasien laki laki berusia 6 tahun 3 bulan dengan keluhan
Pasien datang ke RS. Sumber waras dengan keluhan sulit BAB sejak berkisar +
5 tahun yang lalu, saat pasien berusia 2 tahun. BAB dirasakan dengan
adanya rasa mules dan nyeri pada perut ketika pasien ingin BAB, tetapi
hanya sedikit kotoran yang dapat dikeluarkan, diketahui BAB hanya dapat
dilakukan + 1 minggu 1 kali hingga 1 bulan 1 kali. Pada BAB dengan waran
kuning kecoklatan, konsistensi lunak, sedikit (+), nyeri BAB (-), darah (-), serta
flatus (+). Keluhan disertai dengan nyeri pada seluruh lapang perut (+),
keringan dingin saat hendak ingin BAB. Pada pemeriksaan biopsi, terdapat
kesan : Sediaan terdiri atas, mukosa dan submukosa, tamoak serabut saraf
menebal, tidak tamoak sel ganglion pleksus meisner, Sesuai dengan
gambaran hirspchprung, pemeriksaan rontgen colon inloop : Kesan :
Redundant di rectosigmoid yang relatif kecil dengan diameternya tetapi tidak
obstruktif. Pemeriksan lab : terdapat penurunan MCV dan MCH serta
peningkatan LED.
Diagnosis pra bedah :
Daftar Masalah
• Ileus letak rendah ec fecal
• Sulit BAB sejak berusia 2 material e.c hirschprung
disease
tahun, berkisar 5 tahun.
Diagnosis pasca bedah
• Ileus letak rendah ec fecal
material e.c hirschprung
disease
Diagnosis Banding :
• Meconium-plug syndrome
• Meconium ileus
Rencana Diagnostik :
• Sigmoidostomi
• Irigasi (digestive tract
insilation)
Rencana Terapi Rencana Terapi Non
Farmakologis Farmakologis
• Diduga terjadi karena faktor genetik sering terjadi pada anak dengan
Down Syndrom, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding
usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada mesentrik dan sub mukosa
dinding plexus.
Patofisiologi
• Pada penyakit ini, bagian kolon dari yang paling distal – pada bagian
parasimpatis intramural.
• Konstipasi
• Distensi abdomen
• USG abdomen
• Barium enema
• Manometri anarektal
• Biopsi rectal
Pemeriksaan penunjang
• USG abdomen
• Barium enema
• Manometri anarektal
• Biopsi rectal
Diagnosis banding
Meconium-plug syndrome
Meconium ileus
Hypothiroidism
Chronic constipation
• Irigasi calon secara rutin dan terapi antibiotik profilaksis telah menjadi
prosedur untuk mengurangi resiko terjadinya enterocolitis.
Tatalaksana
Penatalaksanaan operasi
tonus dan ukuran usus yang dilatasi dan hipertrofi dapat kembali
itu antara 6-12 bulan (atau bila beratnya antara 9 dan 10 Kg), satu
selubung aganglionik dan bagian posterior kolon normal yang ditarik tersebut.
• Prosedur Soave : dilakukan pada anak-anak yang lebih besar dan merupakan
Dinding otot dari segmen rektum dibiarkan tetap utuh. Kolon yang bersaraf
• Perut kembung
• Muntah
• Diare
• Perdarahan dari rectum
Prognosis
• Prognosis baik jika gejala obstruksi segera diatasi.penyulit
pasca bedah seperti : kebocoran anastomosis atau striktur
anastomosis umumnya dapat diatasi.
Daftar pustaka
• Jong Wim de. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 4. Penerbit EGC. 2017
• Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. WHO. Jakarta. 2009