Anda di halaman 1dari 31

REFERA

T
KELENJAR DAN HORMON PARATIROID

Disusun oleh : Astridya Nabilah


Pendahuluan
• Kelenjar Paratiroid berfungsi mensekresikan hormon paratiroid
yang merupakan suatu hormon peptida, yang terdiri dari empat
kelenjar kecil yang terletak di permukaan belakang kelenjar tiroid,
satu di setiap sudut. Kelainan kelenjar paratiroid ditandai dengan :
• Hipoparatiroidisme  defisiensi hormon paratiroid, berkurangnya
pembentukan hormon paratiroid, atau ketidakmampuan jaringan
untuk bereaksi terhadap hormon paratiroid.
• Hiperparatiroidi  adenoma paratiroid dan hiperplasia paratiroid.
Anatomi Kelenjar Paratiroid
Perdarahan kelenjar tiroid
Perdarahan kelenjar tiroid
• Penyediaan pasokan darah arteri ke
glandula paratiroidea inferior &
superior  cabang arteri akhir
tersendiri dari arteri tiroidea inferior
pada tiap sisi,
• walaupun glandula paratiroid inferior
dalam mediastinum biasanya dilayani
oleh cabang dari arteri mamaria
interna.
• Drainase vena melalui vena tiroidea
berdekatan ke dalam vena innominata
atau vena jugularis interna.
Fungsi Hormon
Paratiroid
• Efek keseluruhan Hormon paratiroid berfungsi untuk meningkatkan

konsentrasi kalsium dalam plasma dan mencegah terjadinya

hipokalsemia.

• Melalui efeknya pada tulang, ginjal, dan usus hormon paratiroid

meningkatkan kadar kalsium plasma apabila kadar elektrolit tersebut

mulai turun  hipokalsemia dan berbagai efeknya lain yang dapat

dihindari.

• Hormon ini juga bekerja menurunkan konsentrasi fosfat plasma.


Fisiologi kelenjar dan hormon
paratiroid
• Homeostasis Kalsium
• Pengaturan Sekresi Hormon Paratiroid Oleh Konsentrasi Ion
Kalsium
• Absorpsi Kalsium Dan Fosfat Dari Tulang Yang Disebabkan
Oleh Hormon Paratiroid
• Efek Hormon Paratiroid Terhadap Ekskresi Fosfat Dan Kalsium
Oleh Ginjal
• Efek Hormon Paratiroid Pada Absorpsi Kalsium Dan Fosfat
Dalam Usus
Homeostasis Kalsium
• Hormon paratiroid dan vitamin D menjadi faktor utama yang
mengendalikan metabolisme kalsium. Keduanya mempunyai kerja
yang meningkatkan konsentrasi kalsium serum.
• Hormon paratiroid terikat ke reseptor dalam tulang dan ginjal serta
mengaktivasi adenilat siklase, sehingga membentuk adenosin 3’5’
monofosfat siklik (AMP siklik) yang kemudian mengatur enzim
intrasel lainnya.
• Hormon paratiroid bekerja atas tulang untuk mempercepat resorpsi
tulang dan meningkatkan pembentukan kembali tulang dengan
menginduksi aktivitas osteoklastik dan osteoblastik.
Pengaturan Sekresi Hormon Paratiroid
Oleh Konsentrasi Ion Kalsium
• Penurunan konsentrasi ion kalsium yang paling sedikit pun dalam cairan
ekstraselular  kelenjar paratiroid meningkatkan kecepatan sekresinya dalam
waktu beberapa menit,  bila penurunan konsentrasi kalsium menetap, kelenjar
akan menjadi hipertrofi, sering lima kali lipat atau lebih.

Contoh :
• kelenjar paratiroid menjadi sangat membesar pada rikets, di mana kadar kalsium
biasanya hanya tertekan sedikit, kelenjar menjadi sangat besar saat hamil,
walaupun penurunan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraselular ibu
sangat sulit diukur & kelenjar sangat membesar selama laktasi karena kalsium
digunakan untuk pembentukan air susu ibu.
• Sebaliknya, setiap keadaan yang meningkatkan konsentrasi ion
kalsium di atas nilai normal akan menyebabkan berkurangnya
aktivitas dan ukuran kelenjar paratiroid. Beberapa keadaan
tersebut meliputi:
• 1. Jumlah kalsium yang berlebihan dalam diet,

• 2. Meningkatnya vitamin D dalam diet,

• 3. Absorpsi tulang yang disebabkan oleh faktor-faktor yang


berbeda dengan hormon paratiroid (contohnya, absorpsi tulang
yang disebabkan oleh tidak digunakannya tulang itu).
Absorpsi Kalsium Dan Fosfat Dari Tulang Yang
Disebabkan Oleh Hormon Paratiroid
• Hormon paratiroid kelihatannya mempunyai dua efek pada tulang dalam
menimbulkan absorpsi kalsium dan fosfat.
• Tahap pertama merupakan suatu tahap cepat yang dimulai dalam waktu
beberapa menit dan meningkat secara progresif dalam beberapa jam.
• Tahap ini diyakini disebabkan oleh aktivasi sel-sel tulang yang sudah ada
(terutama osteosit) untuk meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat.
• Tahap kedua adalah tahap yang lebih lambat, dan membutuhkan waktu
beberapa hari atau bahkan beberapa minggu untuk menjadi berkembang
penuh  oleh adanya proses proliferasi osteoklas.
Efek Hormon Paratiroid Terhadap Ekskresi
Fosfat & Kalsium Oleh Ginjal
• Pemberian hormon paratiroid  pelepasan fosfat dengan segera dan cepat ke dalam urin karena

efek dari hormon paratiroid yang menyebabkan berkurangnya reabsorpsi ion fosfat pada tubulus

proksimal.

• Hormon paratiroid merangsang penghematan kalsium dan mendorong pengeluaran fosfat oleh

ginjal selama pembentukan urin.

• Di bawah pengaruh hormon Paratiroid, ginjal mampu mereabsorpsi lebih banyak kalsium yang

difiltrasi, sehingga kalsium yang keluar melalui urin berkurang. Efek ini meningkatkan kadar

kalsium plasma dan menurunkan pengeluaran kalsium melalui urin. (Melarutkan tulang untuk

memperoleh lebih banyak kalsium akan menjadi sia-sia apabila kemudian kalsium keluar melalui

urin.)

• Sewaktu merangsang reabsorpsi kalsium oleh ginjal, hormon Paratiroid juga meningkatkan

ekskresi fosfat urin melalui penurunan reabsorpsi fosfat  hormon paratiroid menurunkan kadar

fosfat plasma bersamaan dengan saat hormon tersebut meningkatkan konsentrasi kalsium.
Efek Hormon Paratiroid Pada Absorpsi Kalsium Dan
Fosfat Dalam Usus

• Hormon ini secara tidak langsung meningkatkan reabsorpsi kalsium dan


fosfat dari usus halus melalui perannya dalam pengaktifan 1,25-
dihidroksikolekal-siferal dari vitamin D.
• Vitamin ini, pada gilirannya, secara langsung meningkatkan penyerapan
kalsium dan fosfat oleh usus.
• Tetapi seperti dengan cara kerjanya di ginjal dan tulang hormon paratiroid
dapat juga bekerja pada kondisi patologis atau farmakologis untuk
meregulasi metabolime kalsium melalui stimulasi langsung terhadap
absorpsi kalsium di usus.
Kelainan Kadar Hormon Paratiroid

• Hipersekresi hormon
paratiroid
• Hiposekresi hormon paratiroid

• Pseudohypoparathyroidism

• Neoplasma Kelenjar Paratiroid

• Karsinoma paratiroid
Hiperparatiroidisme
• Disebabkan oleh tumor dengan hipersekresi di salah satu kelenjar
paratiroid, ditandai oleh adanya peningkatan ion kalsium & fosfat
dalam darah dengan kemungkinan terjadi (asimptomatik) atau gejala
yang parah dan bergantung pada besar nya masalah. Kemungkinan
yang dapat terjadi :
 Hiperkalsemia

 Mobilisasi berlebihan kalsium dan fosfat dari simpanan di tulang

 Terjadi penigkatan insiden batu ginjal yang mengandung kalsium

 gangguan pencernaan misalnya tukak peptik, mual, dan konstipasi


Hipoparatiroidisme
• Gejala yang akan terjadi  peningkatan eksitabilitas neuromuskular
yang terjadi, dimana adanya kram dan kedutan otot yang timbul
akibat aktivitas spontan disaraf motorik dan kesemutan dan sesnsasi
seperti ditusuk terjadi karena aktivitas spontan saraf sensorik.
Pseudohypoparathyroidism
• Sindrom ini ditandai dengan adanya Osteodistrofi herediter
herediter: metakarpal pendek, wajah bulat, obesitas trunkal dan
ganglia basal kalsifikasi).
• Ditemukan kadar PTH yang rendah, kadar PTH yang meningkat
hadir dalam serum.
• Hipokalsemia dapat muncul dengan tanda Chvostek positif dan
tanda Trousseau.
Neoplasma Paratiroid
• Sindrom ini ditandai dengan Tumor rahang rahang, paratiroid
adenoma, dan jarang karsinoma paratiroid. Kelainan ginjal juga
dapat terjadi termasuk Tumor Wilm, hamartoma, dan ginjal
polikistik penyakit.
Karsinoma Paratiroid
• Karsinoma Paratiroid adalah keganasan endokrin yang
terjadi. Perjalanan penyakit karsinoma paratiroid jarang

lambat namun progresif. digambarkan

• Karsinoma paratiroid memiliki kecenderungan untuk menyebar ke


kelenjar getah bening dengan metastasis akhirnya ke paru-paru dan
beberapa dilaporkan dapat juga ke hati dan tulang.
• Mayoritas tumor bersifat fungsional (mengeluarkan hormon
paratiroid [PTH] yang mengakibatkan peningkatan kadar kalsium
serum).
Diagnosis Gangguan Fungsi Kelenjar
Paratiroid
• ULTRASOUND, CT DAN MRI

• PET SCAN

• SCINTIGRAPHIC IMAGING
Tatalaksana Gangguan Fungsi Kelenjar
Paratiroid
• Farmakologi
 vitamin D
 Kalsitonin
 Golongan Bisfosfonat

• Pembedahan
 Paratiroidektomi
Vitamin D
Dosis dan Cara Pemberian
• Terapi harus dimulai dari dosis paling kecil, 2 kali 0,25 μg. Bila perlu dosis dapat
ditingkatkan, tetapi kadar Ca darah harus dimonitor setiap 4 minggu sekali. Bila
kadarnya telah melebihi 1 mg/100 ml atau 0,25 mmol/ L diatas harga normal (9-11
mg/100 mL atau 2,25-2,75 mmol/L), dosis harus segera dikurangi atau terapi dihentikan,
untuk mencegah hiperkalisemia dan hiperkalsiuria. Apabila kadar Ca darah telah normal
kembali, obat dapat diberikan kembali.

Efek samping
•Hiperkalsemia; pada fase awal ada keluhan rasa lemah, sakit kepala.

Kontraindikasi
• Pasien dengan hiperkalsemia; yang hipersensitif terhadap kalsitriol; wanita
menyusui. Belum ada data mengenai keamanan kalsitriol untuk wanita hamil.
Kalsiton
• in
Senyawa ini merupakan inhibitor kuat osteoklas yang dapat menyebabkan resorbsi tulang, dan pada pasien
osteoporosis dapat meningkatkan BMD tulang.

Indikasi
• Efek hipokalsemik dan hipofosfatatemik hormone ini digunakan untuk pasien hiperkalsemik misalnya pada pasien
hiperparatiroid, hiperkalsemik idiopatik dan keracunan vitamin D. efektif untuk dekalsifikasi yang dapat terjadi
pada berbagai kelainan; (1) osteoporosis pada usia lanjut, (2) peningkatan resorpsi tulang (3) paget’s disease.

Dosis dan Cara Pemberian


• Hiperkalsemia diberikan 4 IU/kg bb setiap 12 jam. Bila setelah 1-2 hari respon tidak memuaskan, dosis dapat
ditingkatkan sampai 8 IU/kg setiap 12 jam, dan bila 2 hari tidak memuaskan, dosis maksimal 8 IU/kg bb dapat
diberikan tiap 6 jam. Untuk pasien paget dewasa dosis 50-100 IU/hari atau 3x/minggu sampai terjadi respon klinis
atau biokimia yang diinginkan. Dosis pemeliharaan dapat diberikan 50 IU/3 per minggu. Untuk osteoporosis post
menopause diberikan 50 IU 3x/minggu.

Efek samping
• Ruam kulit, mual muntah, diare, flushing didaerah muka dan malaise. Umumnya keluhan saluran cerna dan kulit
ini berkurang walaupun terapi diteruskan. Peningkatan sekresi Na dan air yang bersifat sementara diawal terapi.
Golongan Bisfosfonat
• Sebagai obat anti resorbsi karena secara aktif menghambat resorpsi tulang, menghambat kerja dan juga
menyebabkan apoptosis osteoklas.

Indikasi
• Penyakit paget, terapi diberikan 6 bulan, 10 mg/kg sehari.
• Hiperkalsemia sakit pada fraktur akibat metastatis kanker tulang; untuk ini digunakan pamidronat60 mg
infus IV, atau zaledronat 4 mg, infus diberikan selama min 15 menit setiap 4 minggu sekali.
• Mencegah atau terapi osteoporosis, dan mengurangi resiko fraktur. Diberikan alendronat 70 mg 1 x
seminggu, risedronat 35 mg 1 x seminggu, ibandronat 150 mg 1x sebulan.

Efek Samping
• Biofosfonat dapat menyebabkan gangguan GI, sakit sendi, flu-like syndrome, sakit kepala, reaksi kulit.

Kontraindikasi
• Hipersensitivitas; pasien yang tidak dapat menegakkan tubuh lebih dari ½ jam, ulkus peptikum,
gangguan ginjal dengan klirens kreatinin < 30 ml/menit.
Kesimpulan
• Kelenjar paratiroid berfungsi dalam mensintesis hormon paratiroid/parathormon (PTH)
yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler
dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan
pelepasan kalsium dari tulang.
• Gangguan keseimbangan hormon paratiroid dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit, seperti kelebihan kadar paratiroid (hiperparatiroidisme), seperti kekurangan
kadar paratiroid hipoparatiroidisme, pseudohiperparatiroididme, serta keganasan pada
kelenjar paratiroid.
• Selain pola hidup sehat, farmakoterapi yang dapat berfungsi dalam menangani
beberapa penyakit yang berhubungan dengan gangguan hormon paratiroid adalah
vitamin D dan kalstriol, kalsitonin, dan bisfosfonat.
• Dan adanya tatalaksan pembedahan pada kelenjar paratiroid yang mengalami
keganasan dan adanya indikasi untuk dilakukan pengangkatan pada kelenjar paratiroid.

Anda mungkin juga menyukai