Anda di halaman 1dari 31

Presentasi Kasus KLL

MEDIKOLEGAL
IDENTITAS KORBAN

Nama : Tn.T
Jenis kelamin : laki –laki
Usia : 26 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Pekerjaan :karyawan Swasta
Alamat : Bantul, Yogyakarta
IDENTITAS PENYIDIK
Nama : Tn AY
Pangkat : Komisaris Polisi
Jabatan : Kepala Kepolisian Sektor AA Resor, Yogyakarta
NRP : 64090XXX
Tanggal : 28 Juli 2017
Nomor Surat : X / XX / XXX / 2020 / RESKRIM
Jenis Kasus : Kecelakaan Lallu Lintas
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan Luar
KRONOLOGI
• Pada hari Senin, tanggal lima belas bulan Juni tahu dua ribu dua puluh, pukul dua puluh tiga
lewat tiga puluh menit, korban datang ke IGD Rumah Sakit umum AN, Yogyakarta untuk
Pukul 13.00oleh
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan WIB dokter, dengan keluhan luka lecet pada lengan
bawah kanan dan kiri serta tungkai bawah kanan yang diakibatkan kekerasan tumpul pada
kecelakaan lalu lintas yang berlokasi di jalan raya dekat kantor korban.

• Korban mengaku kejadian tersebut terjadi sehabis sepulang kerja saat korban sedang lembur
kerja tengah malam. Korban mengaku telah terserempet oleh sebuah mobil berkecepatan
tinggi dan jatuh tersungkir dengan posisi telentang, dimana posisi wajah korban masih dapat
terlihat dan posisi punggung badan menempel pada aspal jalan, saat korban sedang
mengendarai motor dan melintas dijalan tersebut.
• Saat kejadiaan tersebut, korban masih sempat menggunakan helm dan tidak terlepas dari
kepalanya. Pada hasil pemeriksaan penunjang, seperti, permeriksaan laboratorium darah
lengkap, gula darah sewaktu, urinalisa, pemeriksaan alkohol serta rontgen thorax, bahwa
tidak didapatkan suatu kelainan pada korban.

• Sebelum kejadian peristiwa kecelakaan lalu lintas, kondisi korban dalam keadaan sadar dan
tidak sedang mengantuk ataupun mengkonsumsi obat-obatan tertentu maupun minuman
beralkohol.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Tekanan darah tinggi : disangkal
• Kencing manis : disangkal
• Asma : disangkal
• Penyakit jantung/paru : disangkal
• Alergi obat/ makanan : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Tekanan darah tinggi : disangkal
• Kencing manis : disangkal
• Asma : disangkal
• Penyakit jantung/paru : disangkal
• Alergi obat/ makanan : disangkal
KELENGKAPAN SURAT
Surat Permintaan Visum Tidak ada
Informed Consent Ada
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
• KU : Tampak Sakit ringan
• GCS : E4V5M6  15
• ANTROPOMETRI : TB 170 cm, BB 68 Kg
• Tekanan Darah : 110/70 mmhg
• Nadi : 90 x/menit
• RR : 18x/menit
• Suhu : 36,5˚C
DESKRIPSI LUKA
Anggota gerak atas kanan :
• Lengan bawah kanan :

• Pada lengan bawah kanan bagian luar, berjarak tiga sentimeter ke arah luar dari sumbu tengah lengan bagian
dalam dan lima sentimeter dibawah lipat siku sebelah luar, terdapat luka lecet geser, berjumlah satu, arah
dari luar ke dalam, bentuk tidak beraturan, dengan ukuran panjang dua sentimeter lebar dua sentimeter,
kondisi luka bersih, dasar luka kulit, dengan warna kemerahan.
• Pada lengan bawah kiri :
• Pada lengan bawah kiri bagian luar, berjarak tujuh sentimeter ke arah luar dari sumbu tengah lengan bagian
dalam dan tiga sentimeter dibawah lipat siku sebelah luar, terdapat luka lecet geser, berjumlah satu, arah dari
luar ke dalam, bentuk memanjang, dengan ukuran panjang tujuh sentimeter lebar tiga sentimeter, kondisi
luka kotor, dasar luka kulit, dengan warna kemerahan.

Memar dan luka lecet geser Memar


DESKRIPSI LUKA
Anggota gerak bawah kanan :
• Tungkai bawah kanan :

• Pada tungkai bawah kanan, berjarak tujuh sentimeter ke arah luar dari sumbu tengah lengan bagian dalam
dan tiga sentimeter dibawah lipat lutut, terdapat luka lecet geser, berjumlah satu, arah tegak lurus dari luar
ke dalam, bentuk tidak beraturan, dengan ukuran panjang empat sentimeter lebar tiga sentimeter, kondisi
luka bersih, dasar kulit, dengan warna kemerahan.

Memar dan luka lecet geser Memar


DIAGNOSIS
• Vulnus ekskoriatum antebracii dextra et sinistra
• Vulnus ekskoriatum Tungkai bawah kanan
PLANING
• Pembuatan Visum et repertum kasus trauma tumpul dengan dokter ahli forensik
melalui penyidik.
ANALISIS KASUS
Aspek Medikolegal
Surat Permintaan Visum KUHAP pasal 133 (1)  Tidak terpenuhi
Kecelakaan lalu lintas UU No 22 Tahun 2009, tercantum pada :
Pasal 229
Pasal 230
Pasal 232
Pasal 233
Pasal 235
Pasal 236
Pasal 240
Pasal 241

Aspek Identifikasi
Pada kasus ini sudah jelas
Aspek Patologi Forensik
Lokasi dan Jenis Luka Ukuran luka
Lengan bawah kanan panjang dua sentimeter lebar dua sentimeter

Lengan bawah kiri ukuran panjang tujuh sentimeter lebar tiga sentimeter
Tungkai bawah kanan panjang empat sentimeter lebar tiga sentimeter
Aspek Laboratorium
Tidak ditemukan kelainan bermakna pada hasil laboratorium (darah
lengkap, urinalisa, alkohol.

Aspek pemeriksaan penunjang


Tidak ditemukan kelainan bermakna pada hasil peemriksaan rontgen thorax.
TINJAUAN PUSTAKA
TRAUMATOLOGI
• Traumatologi : ilmu tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan
berbagai kekerasan.
• Trauma / perlukaan : hilangnya kontinuitas jaringan yang disebabkan karena
adanya kekuatan dari luar.
Hasil dari trauma atau kecelakaan adalah luka, perdarahan dan/atau skar atau
hambatan dalam fungsi organ.
Suhu

PEMBAGIAN TRAUMA Tekanan udara

Fisika Akustik

Radiasi

Listrik & petir

Trauma Trauma tajam Memar

Mekanik Trauma tumpul Lecet

Senjata api Robek

Kimia Asam & basa kuat

Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi kedua. Penerbit Percetakan Ramadhan, 2006. Hal 79-81.
Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Idries AM, Sidhi, Hertian S, dkk. Ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.
TRAUMA TUMPUL
Ciri Luka akibat Kekerasan Tumpul :
• Garis batas luka tidak teratur
• Tepi luka tidak rata
• Jembatan jaringan (+)
• Memar/ lecet di sekitarnya (+)
TRAUMA TUMPUL Abrasio
(blunt force injury) (Luka lecet)

Laserasi
(Luka robek)

Jenis Luka akibat


kekerasan benda
tumpul
Kontusio
(memar)

Fraktur
Abrasio (Luka lecet) Laserasi (Luka robek) Kontusio (memar)
Cedera pada epidermis Luka terbuka akibat trauma benda tumpul a. Kontusio Superfisial / memar : kerusakan
Permukaan kasar atau runcing pada pembuluh darah kecil dan dapat
menimbulkan perdarahan pada jaringan
bawah kulit

Penyebab : jejas kuku, gantung, bekas gigitan, Ciri : tepi luka tidak rata (ireguler), akar rambut Perubahan warna pada memar berhubungan
dsb tidak terpotong, terdapat jembatan jaringan, dengan waktu lamanya luka, namun waktu
dan bentuk dasar luka tidak beraturan, di sisi tersebut bervariasi tergantung jenis luka dan
laserasi bisa tampak luka lecet atau luka individu yang terkena. Tidak ada standart pasti
memar untuk menentukan lamanya luka dari warna
yang terlihat secara pemeriksaan fisik.

Berdasarkan mekanisme terjadinya luka lecet b. Kontusio pd organ & jaringan dalam : pd
diklasifikasikan sebagai : tiap organ memiliki karakteristik yg
Luka lecet gores, Luka lecet serut, Luka lecet berbeda.
tekan, Luka lecet geser - Kontusio pd organ vital (seperti jantung &
otak) dpt  kelainan fungsi & bahkan
kematian.
- Kontusio pd organ lain dpt ruptur organ
yg  perdarahan pd rongga tubuh.
DASAR HUKUM KLL: NO 22 TAHUN 2009
• Tercantum dalam pasal :
• Pasal 229
• Pasal 230
• Pasal 232
• Pasal 233
• Pasal 235
• Pasal 236
• Pasal 240
• Pasal 241
DASAR HUKUM KLL UU NO 22 TAHUN 2009

PASAL 229 Kecelakaan Lalu Lintas digolongkan atas:


Kecelakaan Lalu Lintas ringan;
Kecelakaan Lalu Lintas sedang; atau
Kecelakaan Lalu Lintas berat.
Kecelakaan Lalu Lintas ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan Kendaraan dan/atau barang.
Kecelakaan Lalu Lintas sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan Kendaraan dan/atau barang.
Kecelakaan Lalu Lintas berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat. 
Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat
dapat disebabkan oleh kelalaian Pengguna Jalan, ketidaklaikan Kendaraan, serta
ketidaklaikan Jalan dan/atau lingkungan.
 

PASAL 230 Pasal 230


Perkara Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4) diproses dengan acara peradilan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
DASAR HUKUM KLL UU NO 22 TAHUN 2009

Pasal 232 Setiap orang yang mendengar, melihat, dan/atau mengetahui terjadinya Kecelakaan Lalu
Lintas wajib:
memberikan pertolongan kepada korban Kecelakaan Lalu Lintas;
melaporkan kecelakaan tersebut kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan/atau
memberikan keterangan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 
Pasal 233 Setiap kecelakaan wajib dicatat dalam formulir data Kecelakaan Lalu Lintas.
Data Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari data
forensik.
Data Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan
data yang berasal dari rumah sakit.
Data Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan dapat dimanfaatkan oleh pembina Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
DASAR HUKUM KLL UU NO 22 TAHUN 2009

PASAL 235 Jika korban meninggal dunia akibat Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
229 ayat (1) huruf c, Pengemudi, pemilik, dan/atau Perusahaan Angkutan Umum wajib
memberikan bantuan kepada ahli waris korban berupa biaya pengobatan dan/atau biaya
pemakaman dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.
Jika terjadi cedera terhadap badan atau kesehatan korban akibat Kecelakaan Lalu Lintas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (1) huruf b dan huruf c, pengemudi, pemilik,
dan/atau Perusahaan Angkutan Umum wajib memberikan bantuan kepada korban berupa
biaya pengobatan dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.
PASAL 236 Pihak yang menyebabkan terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 229 wajib mengganti kerugian yang besarannya ditentukan berdasarkan putusan
pengadilan. 
Kewajiban mengganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada Kecelakaan Lalu
Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2) dapat dilakukan di luar pengadilan jika
terjadi kesepakatan damai di antara para pihak yang terlibat.
DASAR HUKUM KLL UU NO 22 TAHUN 2009

PASAL 240 Korban Kecelakaan Lalu Lintas berhak mendapatkan:


pertolongan dan perawatan dari pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya Kecelakaan
Lalu Lintas dan/atau Pemerintah;
ganti kerugian dari pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas; dan
santunan Kecelakaan Lalu Lintas dari perusahaan asuransi.
PASAL 241 Setiap korban Kecelakaan Lalu Lintas berhak memperoleh pengutamaan pertolongan pertama
dan perawatan pada rumah sakit terdekat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Analisis kasus
• Anamnesa : Pada hari Senin, tanggal lima belas bulan Juni tahu dua ribu dua puluh, pukul 23.35
WIB, korban datang ke IGD Rumah Sakit umum AN, Yogyakarta datang dengan keluhan luka lecet
pada lengan bawah kanan dan kiri serta tungkai bawah kanan yang diakibatkan kekerasan tumpul
pada kecelakaan lalu lintas yang berlokasi di jalan raya dekat kantor korban.
• Pemeriksaan tanda vita : dalam batas normal.

• PF : Terdapat luka lecet geser akibat kekerasan tumpul pada siku tangan sebelah kanan dan
lengan sebelah kiri serta lutut sebelah kanan.
• Pemeriksaan penunjang : dalam batas normal.
Kesimpulan
• Telah diperiksa seorang korban laki-laki berusia dua puluh enam tahun dengan tinggi
badan seratus tujuh puluh sentimeter dan berat badan enam puluh delapan
kilogram.
• Terdapat luka lecet geser akibat kekerasan tumpul pada siku tangan sebelah kanan
dan lengan sebelah kiri serta lutut sebelah kanan.
• Berdasarkan temuan temuan yang berhasil didapatkan, temukan tersebut sesuai
dengan penyebab yang diriwayatkan.
• Bderdasarkan temuan luka dan dari hasil pemeriksaan, luka tersebut tidak
mengganggu aktivitas sehari - hari dan tidak meninggalkan bekas luka.

Anda mungkin juga menyukai