Anda di halaman 1dari 22

Kelenjar Paratiroid

Disusun Oleh :

Dilla Aprilla Nanda (1501008)


Fitriani (1501018)
Lidya Anisa (1501025)
Nawwar Irfan (1501032)
Sherina Putri (1501043)
Siti Aisyah (1501045)
Yoni Ardiani Edra (1501056)
Pengertian Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin yang memproduksi hormon
paratiroid. Manusia mempunyai empat kelenjar paratiroid, yang terdapat dibagian
belakang pada kelenjar tiroid, sehingga disebut dengan kelenjar Paratiroid.

Anatomi Dan Fisiologi Kelenjar Paratiroid


Kelenjar paratiroid terletak di atas selaput yang membungkus kelenjar tiroid.
Kelenjar paratiroid terdiri atas dua pasang (4 buah) yang terletak di belakang tiap
lobus dari kelenjar tiroid, masing-masing dua di sebelah kiri dan dua di sebelah
kanan dengan berat antara 25-30mg.
Fungsi Kelenjar Paratoroid

Beberapa fungsi kelenjar paratiroid adalah sebagai berikut :


Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap pada plasma dalam batas sempit
meskipun terdapat variasi-variasi yang luas
Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal, mempunyai efek terhadap
reabsorbsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor
Mempercepat absorbsi kalsium di usus.
Jika pemasukan kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang
sehingga menambah kalsium dalam darah.
Dapat menstimulasi transport kalsium dan fosfat melalui membrane dari mitokondria.
Kelenjar paratiroid tersusun dari 2 macam sel yakni:

1. Chieff cell (sel utama)


Sel ini sudah ada sejak lahir dan akan terus bertahan, dan merupakan sel yang
terbanyak dalam kelenjar ini. Ukuran sel ini kecil dengan inti di tengah, Sel ini
mengandung granula yang diduga menghasilkan parathyroid hormon (parath hormone).
2. Oxyphiel cell (sel oksifil)
Sel ini timbulnya mulai umur sekitar 7 tahun atau pada saat pubertas. Terdiri dari sel yang
ukurannya lebih besar dari chief sel, tersebar diantara chief cell tersebut dan
sitoplasmanya merah muda pucat. Fungsi sel ini belum diketahui. Pada anak-anak,
kelenjar ini penuh dengan sel, tetapi pada keadaan dewasa akan timbul jaringan lemak di
dalam jaringan ikat dan tersebar di antara sel-sel tersebut.
Hormon Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormone paratiroid yang merupakan suatu peptide


yang terdiri atas 84 asam amino. PTH telah dapat diisolasi dalam bentuk murni.
Hormone paratiroid pertama kali dibentuk di ribosom dalam bentuk preprohormon,
suatu rantai polipeptida yang terdiri dari 110 asam amino. Preprohormon ini diubah
pertama kali menjadi suatu prohormone dengan 90 asam amino, kemudian diubah
menjadi hormone itu sendiri dengan 84 asam amino oleh reticulum endoplasma dan
apparatus Golgi, dan akhirnya dibentuk dalam granula-granula sekretorik di dalam
sitoplasma sel.
Hormone paratiroid (PTH) merupakan antagonis kalsitonin dan penting dalam
mempertahankan kadar kalsium dan fosfat normal dalam darah. Organ target PTH
adalah tulang, usus halus dan ginjal.
PTH meningkatkan reabsorpsi kalsium dan fosfat dari tulang ke dalam darah
sehingga PTH meningkatkan kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Absorpsi
kalsium dan fosfat dari makanan di usus halus, yang juga membutuhkan vitamin D,
ditingkatkan oleh PTH. Proses ini juga meningkatkan kadar mineral-mineral ini
dalam darah. Di ginjal, PTH merangsang aktivasi vitamin D dan meningkatkan
reabsorpsi kalsium dan ekskresi fosfat (lebih dari yang didapat dari tulang). Dengan
demikian, efek PTH secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar kalsium darah
dan menurunkan kadar fosfat darah
Reseptor Hormon Paratiroid
1. Hormon Paratiroid
2. Hormon Paratiroid-hubungan protein (PTHrP)
Tipe I reseptor hormon paratiroid :

Ikatan kedua hormon paratiroid dan gugus amino terminal senyawa peptida PTHrP.
Molekul ini adalah G protein-reseptor coupled dengan tujuh segmen transmembran.
Bagian ekstraseluler mempunyai enam residu sistein. Ikatan ligan untuk reseptor ini
aktivitasnya oleh adenylyl cyclase dan ssistem phospholipase C, diturunkan oleh sinyal
protein kinase A dan protein kinase C. Jalur cyclic AMP / protein kinase A adalah lebih
dominan. Kemungkinan pernyataan akan aksi hormon paratiroid, penandaan mRNA
sebagai reseptor tipe I dengan penyebarannya yang luas dalam tulang dan ginjal.
Senyawa mRNA juga dinyatakan pada kadar yang rendahy dalam banyak jaringan,
kemungkinannya digunakan pada reseptor untuk PTHrP.
Tipe II reseptor hormon paratiroid :

Ikatan hormon paratiroid, ditunjukkan sebagai bentuk yang sangat lambat untuk
PTHrP. Molekul ini diekspresikan hanya dalam jumlah yang kecil dari jaringan-jaingan,
dan bentuknya atau sifat fisiologiknya berbeda nyata walaupun dengan karakteristik yang
kecil. Seperti pada reseptor tipe I, juga berada dalam bentuk ikatan dengan adenylyl
cyclace dan induksi ikatan ligan yang meningkat konsentrasi intraseluler untuk siklik
AMP. Jansens methaphyseal chondroplasia adalah sindroma yang pendek dari
kekerdilan hasil dari mutsi aktivitas reseptor. Blomstrands chondroplasia dihasilkan dari
mutasi inaktivasi pada gene reseptor, penyakit yang disebabkannya akan segera timbul
proses kematian engan tertahannya pendewasaan tulang, sangat sama pada tikus dengan
target pelepasan gene PTHrP.
Hormon paratiroid mengontrol jumlah kalsium didarah dan didalam tulang.
Hormon paratiroid bisa menurun sangat rendah pada pasien post operasi pada
pengangkatan kelenjar tiroid karena ikut terangkatnya kelenjar paratiroid yang
akibatnya adalah penurunan kadar kalsium dalam darah hipokalsemia. Hormon
paratiroid mengakibatkan peningkatan reabsorpsi kalsium dari tulang, peningkatan
reabsorpsi diginjal, peningkatan absorpsi kalsium disaluran cerna oleh vitamin D.
Namun peningkatan hormon paratiroid juga mengakibatkan penurunan kadar fosfat
dalam darah, karena hormon ini meningkatkan sekresi dalam darah.
Beberapa fungsi ion kalsium adalah sebagai berikut :

Penting dalam cairan intrasel dan ekstrasel


Komponen utama dalam tulang
Penting dalam pembekuan darah dan kegiatan berbagai system enzim
Pelepasan ca intrasel untuk mengaktifkan sel (proses sekresi dan kontraksi otot)
Ca ekstrasel mengadakan perubahan kecil pada konsentrasi untuk perubahan
kepekaan sel (hipokalsemia yang menimbulkan epilepsy dan tetani)
Fungsi hormone kalsitonin adalah sebagai berikut :

Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat reabsorpsi tulang (menekan aktivitas


jumlah osteoblast dan menghambat permeabilitas sel-sel pada tulang)
Menghambat pelepasan kalsium dari tulang. Vitamin d merupakan bahan untuk
metabolism dan mekanisme dalam banyak hal dengan hormone steroid untuk
menambah absorpsi kalsium dan fosfor dari trakea intestinalis
Vitamin d mempunyai efek langsung terhadap proses kalsifikasi yaitu membantu
pembentukan tulang, menambah ekskresi fosfat, dan membantu menurunkan
konsentrasi fosfat dalam serum
Mekanisme Kerja Kelenjar Paratiroid

Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara


langsung oleh kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat
didalam cairan ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium
didalam plasma menurun. Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam
plasma berada dalam pengawasan hoemostatik dalam batas yang sangat sempit.
Pengawasan ini dipengaruhi oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara
tulang dengan darah.
Kelenjar Paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid. Hormon paratiroid adalah suatu
hormon peptida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil
yang terletak di permukaan belakang kelenjar tiroid Hormon Paratiroid bersama-sama
dengan vitamin D dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis paratiroid
hormon dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar
kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah.
Seperti aldosteron, hormon paratiroid esensial untuk hidup. Efek keseluruhan
Hormon paratiroid adalah meningkatkan konsentrasi kalsium dalam plasma dan
mencegah hipokalsemia. Melalui efeknya pada tulang, ginjal, dan usus hormon
paratiroid meningkatkan kadar kalsium plasma apabila kadar elektrolit ini mulai turun
sehingga hipokalsemia dan berbagai efeknya secara normal dapat dihindari. Hormon ini
juga bekerja menurunkan konsentrasi fosfat plasma.
Gangguan Fungsi Kelenjar Paratiroid

a. Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid
memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya. Hiperparatiroidisme dapat
menimbulkan berbagai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk
abnormal. Selain itu, kadar ion kalsium yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air
seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal
sehingga menyumbat saluran air seni.
Jika jumlah hormon paratiroid yang disekresi lebih banyak dari pada yang dibutuhkan
maka ini disebut hiperparatiroidisme primer. Jika jumlah yang disekresi lebih banyak
karena kebutuhan dari tubuh maka keadaan ini disebut hiperparatiroidisme sekunder.
Hiperparatiroidisme Primer

Hiperparatiroidisme primer merupakan keadaan yang sering ditemukan, terjadi


sekitar 0,1% dari populasi, sering mengenai wanita post-menopause. Berkurangnya
kalsium dalam tulang sehingga timbul fraktur spontan, sering nyari pada tulang, tumor
tulang. Bagian yang sering terkena adalah tulang panjang.
Kelainan traktus urinarius : defek (kegagalan) pada tubulus ginjal biasanya reversible
(bisa kembali), batu ginjal, kadang-kadang neprokalsinosis (deposisi kalsium dalam
nepron) Manifestasi (perwujudan) dari sistem saraf sentral (depresi, konfusi dan koma)
Kelemahan neuromuskular, tenaga otot berkurang, hipotonik (penurunan tonus) otot,
fatigue (hilang tenaga), dan kadang-kadang terjadi aritmia kardiak. Manifestasi
gastrointestinal : kurang nafsu makan, nausea, muntah (vomitus) dan konstipasi.
Hiperparatiroidisme sekunder

Pada penyakit ini terdapat hiperplasia dan hiperfungsi kelenjar paratiroid yang
disebabkan :
1) Gagal ginjal kronik (glomerulonephritis, pielenopritis, dan anomaly kongenital dari
traktus urogenitalis pada anak)
2) Kurang efektifhya pth pada beberapa penyakit (defisiensi vitamin d dan kelainan
gastrointestinal).
b. Hipoparatiroidisme

Hipoparatiroidisme merupakan akibat dari turunnya kadar fosfat plasma.


Hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak
kuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh
kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid,
dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara kongenital).
Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui.
Gejala-gejala utama adalah reaksi-reaksi neuromuscular yang berlebihan yang
disebabkan oleh kalsium serum yang sangat rendah. Keluhan-keluhan dari penderita
(70%) adalah tetani. tetani merupakan hipertonia otot yang menyeluruhnya terbentuk
tremor dan kontraksi spasmodik atau tak terkordinasi yang terjadi dengan atau tanpa
upaya untuk melakukan gerakan volunter.
Penyebab utama hipoparatiroidisme adalah :

Pengangkatan atau rusaknya kelenjar paratiroid pada saat


tiroidektomi
Hipoparatiroidisme idiopatik
Defisiensi kongenital
c. Acute paratiroid intoxication

Kejadian ini jarang disertai dengan gejala (penderita sangat lemah, nausea, dan
vomitus). Pada pemeriksaan, kalsium sangat tinggi dan fosfor serum juga tinggi,
penderita bisa saja jatuh koma.

Anda mungkin juga menyukai