Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOLOGI SISTEM ENDOKRIN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV

Dosen Mata Kuliah : Aulia Debby Pelu, S.Farm.,M.Si.,Apt


Mata Kuliah : Farmakologi
Program Studi : S1 Keperawatan
Semester : II (Genap)
Kelas : A1 Ambon (Pagi)

Anggota Kelompok

1. Armenia Riyanti
2. Alfia
3. Fifi Febrianti La Hani
4. Giani Tauran
5. Hapsa Sella
6. Irma Kilbia
7. La Sumitron

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MALUKU HUSADA

AMBON

TAHUN AJARAN 2019


KATAPENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul FARMAKOLOGI SISTEM ENDOKRIN Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi tugas, Program Studi Keperawatan.

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai layanan
internet. Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi untuk saya maupun untuk semuanya.

Ambon 23mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem endokrin


B. Mekanisme Kelenjar Endokrin
C. Kelenjar-kelenjar di Dalam Sistem Endokrin
D. Macam – macam obat pada sistem endokrin
E. Tiga Nama Obat, Indikasi, Mekanisme Kerja Obat, Kontraindikasi, Dosis, Efek
Samping, Dan Cara Mengatasinya.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk


digunanakndi dalam tubuh.

Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerjadidalam


tubuh.Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin
tertentu. terdapathormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat
adalah: Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan
syaraf rangka. Sekretin yangdilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah
menuju penkreas untukmenimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan
diusus halus, diangkutkekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu
dan pankreas sehinggatimbul sekresi enzim.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian sistem endokrin ?
2. Bagaimana mekanisme Kelenjar Endokrin ?
3. Apa saja Kelenjar-kelenjar di Dalam Sistem Endokrin ?
4. Apa saja Macam – macam obat pada sistem endokrin ?
5. Apa saja Tiga Nama Obat, Indikasi, Mekanisme Kerja Obat, Kontraindikasi, Dosis,
Efek Samping, Dan Cara Mengatasinya ?

C. Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang :
1. Pengertian sistem endokrin
2. Mekanisme Kelenjar Endokrin
3. Kelenjar-kelenjar di Dalam Sistem Endokrin
4. Macam – macam obat pada sistem endokrin
5. Tiga Nama Obat, Indikasi, Mekanisme Kerja Obat, Kontraindikasi, Dosis, Efek
Samping, Dan Cara Mengatasinya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Endokrin

Menurut Para Ahli

a. Sistem endokrin merupakan kumpulan jaringan yang sangat terintegrasi dan


terdistribusisecara luas untuk mengoordinasikan keseimbangan metabolisme
(homeostasis) antarberbagai organ tubuh.
(Robbins dan Cotran. 2006. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jakarta : EGC.
Halaman 644)
b. Kelenjar endokrin adalah organ-organ yang menghasilkan sekresi yang disebut
hormon yangdialirkan secara langsung kedalam aliran darah dan sel-sel glandular.
(Roger Witson. 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC. Halaman
177)
c. Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan
mengaturhormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem
ini tumpangtindih dengan sistem saraf dan eksokrin dan tanggung jawabnya meliputi
metabolism pertumbuhan dan perkembangan seksual.
(kamuskesehatan.com/sistem-endokrin/)
Kelenjar dari sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas,
adrenal, dan ovarium atau testis.

Fungsi Sistem Endokrin antara lain sebagai berikut :


1. Menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh
tertentu.
2. Mengontrol dan merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang pertumbuhan jaringan.
4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.

B. Mekanisme Kelenjar Endokrin

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin;Kelenjar endokrin merupakan


sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat
sederhana.Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel
disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler

Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam


pembuluh darah. Sekresinya disebut :

hormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel
khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon

tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormone

C. Kelenjar-kelenjar di Dalam Sistem Endokrin

Macam-macam kelenjar di dalam sistem endokrin, antara lain adalah:

1. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang
bertugas mengendalikan tingkat pembakaran energi dari makanan. Selain itu sel
parafolikular di kelenjar tiroid menghasilkan hormon kalsitonin yang berperan dalam
pembentukan tulang.
2. Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini melepaskan hormon paratiroid yang tugasnya adalah mengatur kadar
kalsium dalam darah. Tugas hormon ini dibantu oleh hormon kalsitonin yang
dihasilkan tiroid.
3. Kelenjar pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisis merupakan kelenjar terpenting dalam sistem endokrin.
Kelenjar pituitari memproduksi hormon yang fungsinya mengatur berbagai kelenjar
endokrin lainnya. Termasuk di dalamnya hormon prolaktin yang sangat penting bagi
ibu menyusui, dan hormon luteinizing yang berperan dalam mengatur estrogen pada
wanita dan testosterone pada pria.
4. Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal terbagi menjadi dua bagian. Pertama, bagian korteks yang
memproduksi hormon kortikostreroid. Hormon ini bertugas mengatur keseimbangan
cairan dan kadar garam di dalam tubuh. Hormon ini juga memengaruhi metabolisme,
sistem imun, respons tubuh terhadap stres, serta perkembangan dan fungsi seksual.
Kedua, bagian medulla yang memproduksi hormon epinefrin atau adrenalin. Ketika
tubuh mengalami stres, epinefrin meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
5. Kelenjar pankreas
Memproduksi dua hormon penting, yaitu glukagon dan hormon insulin. Kedua
hormon ini bekerja sama untuk memelihara kadar gula darah dan memelihara
simpanan energi di dalam tubuh.
6. Kelenjar reproduksi
Kelenjar reproduksi pada pria (testis) terdapat di skrotum, sedangkan kelenjar
reproduksi wanita (indung telur atau ovarium) terdapat di rongga panggul. Testis
memproduksi hormon testosteron, sedangkan indung telur memproduksi hormon
estrogen dan progesteron.
7. Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak di atas rongga dada. Kelenjar ini menghasilkan hormon
timosin yang berfungsi dalam pematangan limfosit T. Limfosit T merupakan jenis sel
darah putih yang berperan dalam kekebalan tubuh.

D. Macam-Macam Obat Endokrin


 Obat Hormon Pertumbuhan
1. Somatrem
2. Somatotropin
 Obat Hormon Tiroid
3. Karbimazole
4. Propiltiourasil (PTU)
5. Metimazol
 Obat Hormon Estrogen
6. Esetreva estradiol 0,1 g, distradiol hemihidrat 0,10125 etanol 45 g
7. Microginon Etinillestradiol 0,03mg Levonorgestrel 0,15 mg
 Obat Insulin Adecco
8. Metformin HCl 500 mg
9. CLAMEGA Glibenklamid 5 mg.
10. Klorpropamid

E. Tiga Nama Obat, Indikasi, Mekanisme Kerja Obat, Kontraindikasi, Dosis, Efek
Samping, Dan Cara Mengatasinya.
 Obat Hormon Tiroid
1. Propiltiourasil (PTU)
Indikasi
Obat PTU yang merupakan obat yang diberikan kepada pasien yang memiliki
gangguan pada kelenjar tiroid. Obat propylthiouracil memiliki beberapa indikasi yang
harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Indikasi obat ptu di antaranya adalah hipertiroidisme, penyakit graves, pembesaran
tiroid, dan thyroidectomy (pengangkatan tiroid). Pasien atau konsumen baru boleh
diberikan obat ptu atau obat propylthiouracil apabila telah terbukti memiliki beberapa
indikasi tersebut.

Cara kerja obat


Mekanisme kerja Propylthiouracil dan karbimazol adalah dengan mempengaruhi
sintesis hormon-hormon tiroid. Manfaat obat ptu yang lain adalah untuk mengobati
penyakit Graves dan pembesaran tiroid. Obat ptu juga bermanfaat untuk mengontrol
beberapa gejala yang Anda rasakan sebelum Anda menjalani operasi tiroid.

Kontraindikasi

Hipersensisitif terhadap Propiltiourasil, blocking replacement regimen tidak boleh


diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.

Dosis Propylthiouracil
Dosis propylthiouracil berbeda-beda, tergantung kondisi dan usia pasien. Berikut
penjelasannya:
Dewasa
 Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Pada
kasus yang parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-1200 mg per hari.
 Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-150
mg per hari, selama 1-2 tahun.
Anak-anak
 Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari
 Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari
 Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari

Efek Samping Propylthiouracil


Sama seperti obat-obat lainnya, propylthiouracil juga dapat menimbulkan efek
samping. Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi
obat ini:
 Rambut rontok
 Mual dan muntah
 Sakit perut
 Rasa terbakar di dada
 Sakit kepala
 Nyeri sendi dan otot
 Jumlah urine berkurang
 Hilangnya kemampuan indera perasa

Cara mengatasinya
Segera temui dokter jika muncul gejala demam, sakit tenggorokan, ruam dan gatal di
kulit, mudah mengalami memar dan perdarahan, sesak napas, serta pembengkakan
pada wajah dan tenggorokan.

 Obat Insulin
1. Glibenclamide (Glibenclamide)
Indikasi
Diabetes militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan
diet saja.

Cara kerja obat


Mekanisme obat anti diabetes tipe 2 yang termasuk golongan sulfonilurea.
glibenclamide menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan kalsium
intraseluler dalam sel beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin.
Glibenclamide dapat di gunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan obat
anti diabetes oral lainnya. dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk
dokter.

Kontra Indikasi
Glibenklamida tidak boleh diberikan pada diabetes militus juvenil, prekoma dan koma
diabetes, gangguan fungsi ginjal berat dan wanita hamil. Gangguan fungsi hati,
gangguan berat fungsi tiroid atau adrenal.

Dosis
Awal 1 kaptab sehari sesudah makan pagi, setiap 7 hari ditingkatkan dengan 1/2 - 1
kaptab sehari sampai kontrol metabolit optimal tercapai. Dosis awal untuk orang tua
2.5 mg/hari. Dosis tertinggi 3 kaptab sehari dalam dosis terbagi
Efek samping
Pada saluran pencernaan seperti :mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu
hati. obat ini juga mempunyai efek samping seperti sakit kepala, demam, kenaikkan
berat badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang peka.
Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu
rendah), terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang
lebih tinggi.

Cara mengatasiya
Jika mengalami efek samping pada obat glibenklamid segera hubungi atau konsultasi
pada Dokter.
2. Metformin
Indikasi :
 Para penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 yang juga memiliki berat badan
berlebih bisa menggunakan obat metformin apabila pola diet dan olahraga
yang dilakukan ternyata tidak dapat mengendalikan kadar gula darah.
 Penderita diabetes mellitus tipe 1 yang ingin memiliki terapi tambahan bisa
menggunakan obat metformin karena penyakit DM tipe 1 tidak bisa diobati
dengan metformin. Selain itu penderita Insulin-dependent diabetes mellitus
(IDDM) juga bisa menggunakan obat metformin sebagai terapi tambahan guna
mengurangi dosis insulin.

Mekanisme kerja
Obat Metformin memiliki efek utama yakni dengan menurunkan glukoneogenesis dan
meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan. Obat metformin hanya bisa bekerja
bila ada insulin endogen dan hanya akan efektif bila masih ada fungsi sebagian pada
sel islet pankreas.

Kontraindikasi Metformin
 Penggunaan obat metformin perlu diperhatikan terlebih bagi pasien atau
konsumen yang memiliki kontraindikasi. Beberapa kontraindikasi metformin
di antaranya adalah gangguan fungsi ginjal, gangguan hati, dan ketoasidosis.
 Pasien yang memiliki gangguan ginjal dan hati, tidak boleh dulu
menggunakan obat metformin sebelum ginjal dan hati kembali berfungsi
secara normal. Pada pasien yang akan menjalani proses pembedahan agar
menghentikan penggunaan metformin 2-3 hari sebelum operasi dilakukan.
 Wanita hamil dan menyusui memiliki kontraindikasi metformin. Hal ini
dikarenakan penggunaan obat metformin bisa mengganggu penyerapan
vitamin B12 yang sangat penting dan dibutuhkan oleh wanita hamil dan
menyusui.

Dosis Metformin
Dosis metformin untuk orang dewasa dan anak berusia lebih dari 10 tahun adalah 3 x
500 mg/ hari sebagai dosis awal. Pemberian metformin dilakukan pada saat setelah
sarapan, setelah makan siang, dan setelah makan malam.
Terapi ini berlangsung tidak kurang dari 1 minggu. Dosis maksimal untuk kasus ini
adalah 2 gram sehari dalam dosis terbagi. Apabila tujuannya adalah untuk
pemeliharaan maka dosis metformin adalah 2 x 850 mg dalam sehari.

Efek Samping Metformin


Pada umumnya, metformin memang memiliki efek samping terutama pada dosis
awalan. Efek samping metformin yang biasanya terjadi pada saat dosis awalan adalah
gangguan pada saluran cerna. Efek samping berupa gangguan saluran cerna lebih
mungkin terjadi bila pemberian dosis sangat tinggi yakni 3 gram/ hari.
Selain itu, efek samping metformin dapat menimbulkan terjadinya asidosis laktat.
Efek samping ini terutama terjadi pada pasien yang memiliki masalah pada ginjalnya.
Beberapa efek samping metformin lainnya seperti penurunan eritema, pruritus,
penyerapan vitamin B12, urtikaria dan hepatitis.

Cara Mengatasinya
Segeralah mendapatkan bantuan medis darurat apabila Anda memiliki efek samping
metformin seperti pusing, mual, muntah, sakit perut, detak jantung melambat, gatal-
gatal, sulit bernapas, nyeri otot, dan pembengkakan pada wajah, bibir, dan lidah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukanfungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankanhomeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapatdibedakan dengan karakteristik tertentu.Sistem endokrin
memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatumensekresikan
hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

B. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsusi
makanan.Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Robbins dan Cotran. 2006. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jakarta : EGC. Halaman
644)

Roger Witson. 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC. Halaman 177
Kamuskesehatan.com/sistem-endokrin
BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id. Kamis, 23 Mei 2019. 10.13
WIT

Us National Library of Medicine: http://medlineplus.gov.Kamis, 23 Mei 2019. 10.13 WIT

Drugs.com.Kamis, 23 Mei 2019. 10.13 WIT

Anda mungkin juga menyukai