DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
TK IA
2. DELMI YULIA
DOSEN PEMBIMBING :
Hidayati,SKM,M.MKes
D III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Penggolongan obat yang berkerja pada sistem Endokrin” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit
hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari Dosen pembimbing sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan Doa –Nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah
ini dan dapat mengetahui penggolongan obat yang bekerja pada sistem
endokrin.Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “endokrin” berasal dari bahas yunani yang berarti “sekresi ke dalam” zat
aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormon, dari kata yunani yang berarti
‘merangsang”. Beberapa organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal,
sedangkan yang lain menghasilkan dua atau beberapa jenis hormon: misalnya
kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan
kegiatan banyak organ lain.
Sistem endokrin mengkoordinasi berbagai fungsi internal tubuh, mengatur
perkembangan selama hidup, dan membantu untuk beradaptasi terhadap nutrisi
dan perubahan lingkungan eksternal lainnya. Sistem endokrin berinteraksi dengan
sistem saraf untuk mengatur dua dan mengkoordinasi aktivitas tubuh.
Pengendalian endokrin diperantai oleh pembawa pesan kimia, atau hormon, yang
dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, diabsorbsi ke dalam airan
darah, dan dibawa melalui sistem sirkulasi menuju jaringan (sel) target (Pearce,
2009).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sistem endokrin ?
2. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem endokrin ?
3. Apa saja aktivitas yang dipengaruhi dalam sistem endokrin ?
4. Apa saja jenis obat yang termasuk dalam penggolongan sistem
endokrin?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi sistem endokrin
2. Untuk mengetahui oragn-organ yang terdapat dalam sistem endokrin
4
3. Untuk mengetahui aktvitas yang dipengaruhi dalam sistem endokrin
4. Untuk mengetahui jenis obat yang termasuk penggolongan sistem
endokrin
BAB II
PEMBAHASAN
5
Secara mikroskopis, kelenjar tersebut terdiri dari korda atau sejumlah sel sekretori
yang dikelilingi banyak kapiler dan ditopang jaringan ikat.
6
Kelanjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri
trakea, dan diikat bersama oleh jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan yang
melandasi trakea di sebelah depannya.
Struktur kelenjar tiroid teridiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi
epitelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah, dan yang disatukan
jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida
tiroid, yang mengandung zat senyawa yodium; zat aktif yang utama dari senyawa
yodium ini ialah hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan
ke aliran darah, baik langsung maupun melaui saluran limfe.
Fungsi sekresi tiroid di atur sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis,
yaitu hormon tirotropik. Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian dengan kegiatan
metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan. bekerja sebagai
perangsang proses oksidasi, mengatur pengaturan oksigen, dan dengan sendirinya
mengatur pengeluaran karbon dioksida.
7
4. Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak di dalam toraks, kira-kira pada ketinggian bifurkasi
trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdirinatas dua lobus. Pada bayi yang baru
lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atas lebih. Ukurannya bertambah,
pada masa remaja beratnya dari 30 sampai 40 gram, dan kemudian mengkerut lagi.
Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi
antibodi.
8
5. Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenalis terletak di atas kutub sebelah atas
setiap ginjal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar yang bewarna kekuning-
kuningan.
9
7. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak di langit-langit
ventrikel ketiga otak. Kelenajr ini terdiri dari pinealosit dan neuroglia penipang.
Seiring pertambahan usia, kelenjar mengakumulasi cadangan kalsium yang disebut
sebagai “brain sand”.
10
C. Aktivitas yang diatur atau yang dipengaruhi dalam system endokrin
1. Reproduksi dan laktasi.
2. Proses system kekebalan.
3. Keseimbangan asam basa.
4. Asupan cairan, keseimbangan volume cairan intaseluler dan ekstraseluler.
5. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat.
6. Digesti, absorsi, dan distribusi nutrisi.
7. Tekanan darah.
11
Somatropin Saizen SC/IM: 0,7-1 mg/m² luas Digunakan pada
(Merck) permukaan tubuh atau kegagalan pertumbuhan
0,025-0,035 mg/kg/BB pada anak yang
disebabkan karena
penurunan atau tidak
adanya sekresi hormon
pertumbuhan
12
2. Hormon Hipotalamus
Oksitosin
Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi seperti proses persalinan,
menyusui, maupun ejakulasi. Hormon ini juga mengendalikan berbagai perilaku
manusia seperti gairah seksual, rasa cemas, serta membangun ikatan emosi antara
ibu dan bayi dalam proses menyusui.
Somatostatin
Merupakan hormon yang bekerja di sistem saraf pusat, berfungsi menghambat dan
membatasi produksi maupun kerja hormon lain, terutama hormon pertumbuhan
(growth hormone, GH) dan TSH (thyroid-stimulating hormone).
13
Hormon pelepas hormon pertumbuhan (growth hormone-releasing
hormone, GHRH)
Hormon ini berperan dalam pertumbuhan, termasuk perkembangan fisik pada
anak-anak serta metabolisme pada orang dewasa, dengan merangsang pelepasan
hormon pertumbuhan.
Hormon pelepas titotropin .Hormon ini yang akan merangsang produksi hormon
tiroid, untuk mengendalikan metabolisme tubuh, sistem kardiovaskular,
perkembangan otak, mengontrol otot, serta kesehatan pencernaan dan tulang.
1. Protirelin
Diindikasikan untuk perawatan penilaian diagnostik fungsi tiroid pada pasien
yang memiliki hipotalamus atau fungsi hipofis gangguan dan kondisi lainnya.
Pemakaian
penilaian diagnostik fungsi tiroid pada pasien yang memiliki hipotalamus atau
fungsi hipofis gangguan dan kondisi lainnya.
14
Efek samping
Flushing atau kemerahan pada kulit
Mendesak untuk buang air
Sakit kepala
Mual
Sakit perut
Rasa tidak nyaman dimulut.
Kontra indikasi :
Protirelin tidak boleh dikonsumsi jika anda memiliki kondis berikut :
1. hipersensitivitas
3. Hormon Adrenal
Terdiri dari medulla dan korteks. Korteks adrenal memproduksi dua jenis
hormone atau kortikosteroid. Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid
yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal. Hormon ini berperan pada banyak sistem
fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan
tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar
elektrolit darah, serta tingkah laku.
15
dan pinggul, dll, , striae dan acne yang dapat pulih (reversibel) bila terapi dihentikan,
tetapi cara menghentikan terapi harus dengan menurunkan dosis secara bertahap
(tappering-off) untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut. Pada anak,
penggunaan kortikosteroid dapat menghambat pertumbuhan dan dapat mempengaruhi
perkembangan pubertas.
2. Glukokortikoid
Obat-obat Glukorkotikoid
16
Dexamethasone Dewasa: oral: 0,25-4 Antiinflamasi yang kuat.
mg, 2-4x sehari Untuk gangguan alergi
akut, serangan asma,
IV: 1-6 mg/kg BB
udema serebral, shock
Aerosol: 3 puff, 2-4 kali dan chusing syndrome.
sehari Efek samping : Retensi
cairan & elektrolit,
meningkatkan
kemungkinan infeksi
IM/IV : 10-250 mg
setiap 4-6 jam
1. Minerallokortikoid
17
Natrium menarik air , menyebabkan retensi air. Jika terjadi hipovolemia, sekresi
aldosteron akan ditingkatkan. Dengan reabsorbsi natrium, kalium akan dikeluarkan
dan mengakibatkan terjadinya hipokalemia. Defisiensi minerallo kortikoid biasanya
terjadi dengan defisiensi glukokortikoid, seringkali disebut defisiensi kortikosteroid.
4.Hormon Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada
laring. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodontironin(T3).
Hormon ini berpengaruh dalam proses metabolisme sel, pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi jaringan. Beberapa penyakit manusia ada yang
disebabkan oleh kelenjar tiroid. Misalnya kelebihan hormon tiroid (hipertiroid)
dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-
tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak
teratur, mulut menganga, dan mata melebar .
Hipotiroid
18
diinginkan tercapai terhadap tiroksin, tiritoksikosis
Efek Samping : Takikardi,cemas,
Sediaan : tablet dan
tremor,sakit kepala, kemerahan
suntikan IV.
muka,banyak
berkeringat,penurunan BB
Antitiroid/Hipertiroidisme
Sediaan: tablet
19
hipertiroid : utk hormon tiroid secara komplit,
menghambat persiapan operasi untuk segala
produksi hormon jenis hipertiroid.
tiroid secara komplit
Kontra indikasi: pada penderita
25-40mg/hr .Dosis
Granulositopenia.
harian maks: 40mg
dalam maks 20mg
dosis tunggal.
4.Hormon Paratiroid
20
disebabkan oleh defisiensi PTH, defisiensi vit D, gangguan ginjal atau terapi
diuretik.
Analog Vitamin D
21
Kalsitonin Salmon SC/IM , dosis mula 100 Untuk penyakit paget,
IU / hari, Rumatan : 50- hiperparatiroidisme,
100 IU/ setiap hari atau hiperkalsemia.
setiap 2 hari
a. Sulfonilurea
Kerja singkat
22
saluran GI .
Kerja sedang
Kerja Panjang
23
mg. glukosa (makan).
Resiko
hipoglikemi lebih
besar.
b. Biguanida
24
Dosis ditentukan secara individu berdasarkan manfaat dan tolerabilitas.
Dewasa & anak > 10 tahun: dosis awal 500 mg setelah sarapan untuk sekurang-
kurangnya 1 minggu, kemudian 500 mg setelah sarapan dan makan malam untuk
sekurang-kurangnya 1 minggu, kemudian 500 mg setelah sarapan, setelah makan
siang dan setelah makan malam. Dosis maksimum 2 g sehari dalam dosis terbagi.
c. Meglitinid
Pada pemberian oral absorpsinya cepat dan kadar puncaknya dicapai dalam
waktu 1 jam. Masa paruhnya 1 jam, karenanya harus diberikan beberapa kali sehari,
sebelum makan. Metabolisme utamanya di hepar dan metabolitnya tidak aktif. Sekitar
10% dimetabolisme diginjal. Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal
harus diberikan secara berhati-hati. Efek samping uatamanya hipoglikemia dan
gangguan saluran cerna. Raeksi alergi juga pernah dilaporkan.
25
Diuretik dan obat yang mempengaruhi saluran kemih.
A. Diuretik
Diuretik ialah obat yang dapat mengingkatkan kecepatan aliran urin dan
ekskresi natrium dan klorida (NaCl) istilah diuresis mempunyai dua
pengertian,pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan)zat-zat
terlarut dan air. Fungsi utama diuretik adalah memobilitasi cairan edema,yang
berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan
ekstrasel kembali menjadi normal.
Secara umum diuretik dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaiu:
3. Penghambat mekanisme transpor elektrolit di dalam tubuh
4. Diuretik osmotik.
a). Furosemide
26
Jenis obat Diuretik
Golongan Obat resep
Manfaat Mengatasi penumpukan cairan dan pembengkakan
pada tubuh
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori Kategori C: Studi pada binatang percobaan
kehamilan dan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
menyusui namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.
Bentuk Tablet, sirup, dan suntik
Dosis Furosemide
Dosis furosemide akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien. Dosis
yang umumnya diresepkan dokter bagi penderita edema, khususnya yang berkaitan
dengan gagal jantung adalah 20-40mg/hari. Dosis ini dapat diturunkan per 20 mg
secara berkala, atau justru dinaikkan ke 80mg jika kondisi kesehatan memburuk.
Bagi penderita hipertensi, dosis yang biasa disarankan adalah 40-80mg/hari yang
dikonsumsi secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.
b). Asetazolamid
Golongan Diuretik
27
Dikonsumsi oleh: Dewasa
Kategori C: studi pada binatang
Kategori kehamilan dan menyusui
percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum
ada studi terkontrol pada wanita hamil.
c.Diuresis
28
ialah untuk menurunkan tekanan
intraokular pada penyakit glaukoma.
c.Manitol
Manitol digunakan untuk mendorong produksi urin pada orang dengan gagal ginjal
akut (mendadak).
Golongan Diuretik
Sediaan Injeksi IV
29
Kontra indikasi Penyakit ginjal dengan anuria atau pada
keadaan oliguria yang tidak responsif
dengan dosis percobaan, kongesti atau
edema paru yang hebat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
30
B. SARAN
Kami mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk memotivasi kami agar
bisa melengkapi makalah ini lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
31
32