Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

OBAT-OBAT YANG BERKERJA PADA SISTEM ENDOKRIN DAN GINJAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6
TK IA

1. ANNISA DEWI FORTUNA

2. DELMI YULIA

DOSEN PEMBIMBING :
Hidayati,SKM,M.MKes

D III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Penggolongan obat yang berkerja pada sistem Endokrin” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit
hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari Dosen pembimbing sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan Doa –Nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah
ini dan dapat mengetahui penggolongan obat yang bekerja pada sistem
endokrin.Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Penulis,1 Maret 2019

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata “endokrin” berasal dari bahas yunani yang berarti “sekresi ke dalam” zat
aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormon, dari kata yunani yang berarti
‘merangsang”. Beberapa organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal,
sedangkan yang lain menghasilkan dua atau beberapa jenis hormon: misalnya
kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan
kegiatan banyak organ lain.
Sistem endokrin mengkoordinasi berbagai fungsi internal tubuh, mengatur
perkembangan selama hidup, dan membantu untuk beradaptasi terhadap nutrisi
dan perubahan lingkungan eksternal lainnya. Sistem endokrin berinteraksi dengan
sistem saraf untuk mengatur dua dan mengkoordinasi aktivitas tubuh.
Pengendalian endokrin diperantai oleh pembawa pesan kimia, atau hormon, yang
dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, diabsorbsi ke dalam airan
darah, dan dibawa melalui sistem sirkulasi menuju jaringan (sel) target (Pearce,
2009).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sistem endokrin ?
2. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem endokrin ?
3. Apa saja aktivitas yang dipengaruhi dalam sistem endokrin ?
4. Apa saja jenis obat yang termasuk dalam penggolongan sistem
endokrin?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi sistem endokrin
2. Untuk mengetahui oragn-organ yang terdapat dalam sistem endokrin

4
3. Untuk mengetahui aktvitas yang dipengaruhi dalam sistem endokrin
4. Untuk mengetahui jenis obat yang termasuk penggolongan sistem
endokrin

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi sistem endokrin


Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain (Pearce, 2009).
a. Karakteristik sistem endokrin
1. Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus.
Kelenjar ini mensekresi hormon langsung ke dalam cairan jaringan di sekitar sel-
selnya sebaliknya, kelenjar eksokrin seperti kelenajr saliva, mensekresi produksinya
ke dalam duktus
2.  Kelenjar endokrin biasanya mensekresi lebih dari satu jenis hormon.
(kelenjar paratiroid yang hanya mensekresi hormon paratiroid merupakan suatu
pengecualian).
a) Dalam tubuh manusia telah diidentifikasi sekitar 40 sampai 50 jenis hormon.
b) Hormon-hormon baru ditemukan diberbagai bagian tubuh termasuk di saluran
gastrointestinal (GI), sistem saraf pusat (SSP), dan saraf perifer.
3.    Konsentrasi hormon dalam sirkulasi adalah rendah.
a) Hormon yang bersikulasi dalam aliran darah hanya sedikit jika dibandingkan dengan
zat aktif bilogis lainnya, seperti glukosan dan kolesterol.
b) Walaupun hormon dapat mencapai sebagian besar sel tubuh, hanya sel target tertentu
yang memiliki reseptor spesifik yang dapat dipengaruhi.
4.    Kelenjar endokrin memiliki persendian pembuluh darah yang baik.

5
Secara mikroskopis, kelenjar tersebut terdiri dari korda atau sejumlah sel sekretori
yang dikelilingi banyak kapiler dan ditopang jaringan ikat.

B. Organ dalam sistem endokrin

1.    Kelenjar hipofisis


Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofisis tulang sfenoid.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus, yaitu anterior dan posterior, dan bagian diantara
kedua lobus adalah pars intermedia. Untuk mempermudahkan mempelajari fungsinya
maka dipandang dua bagian, yaitu lobus anterior dan posterior
a. Lobus anterior, kelenjer hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja
sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin
b. Lobus posterior, kelenjar hipofisis mengeluarkan sekret dua jenis hormon: hormon
anti-diuretik (ADH) mengatur jumlah air yang melalui ginjal, sedangkan hormon
oksitosik  merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air
susu sewaktu menyusui .

2.    Kelenjar tiroid

6
Kelanjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri
trakea, dan diikat bersama oleh jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan yang
melandasi trakea di sebelah depannya.
Struktur kelenjar tiroid teridiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi
epitelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah, dan yang disatukan
jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida
tiroid, yang mengandung zat senyawa yodium; zat aktif yang utama dari senyawa
yodium ini ialah hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan
ke aliran darah, baik langsung maupun melaui saluran limfe.
Fungsi sekresi tiroid di atur sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis,
yaitu hormon tirotropik. Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian dengan kegiatan
metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan. bekerja sebagai
perangsang proses oksidasi, mengatur pengaturan oksigen, dan dengan sendirinya
mengatur pengeluaran karbon dioksida.

3.    Kelenjar paratiroid


Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil, yaitu kelenjar paratiroid,
di dalam leher. Sekresi paratiroid, yaitu hormon paratiroid, mengatur metabolisme zat
kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur di dalam darah dan tulang.

7
4.    Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak di dalam toraks, kira-kira pada ketinggian bifurkasi
trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdirinatas dua lobus. Pada bayi yang baru
lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atas lebih. Ukurannya bertambah,
pada masa remaja beratnya dari 30 sampai 40 gram, dan kemudian mengkerut lagi.
Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi
antibodi.

8
5.    Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenalis terletak di atas kutub sebelah atas
setiap ginjal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar yang bewarna kekuning-
kuningan.

6.  Pankreas endokrin


Pancreas adalah organ pipih yang terletak dibelakang dan sedikit dibawah
lambung dalam abdomen. Organini memiliki dua fungsi yaitu fungsi endokrin dan
fungsin eksokrin. Kepulauan langerhans pada prankeas membentuk organ endokrin
yang mensekresikan insulin, yaitu sebuah hormone antidiabetika, yang diberikan
dalam pengobatan diabetes.

9
7.    Kelenjar pineal
Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak di langit-langit
ventrikel ketiga otak. Kelenajr ini terdiri dari pinealosit dan neuroglia penipang.
Seiring pertambahan usia, kelenjar mengakumulasi cadangan kalsium yang disebut
sebagai “brain sand”.

10
C.    Aktivitas yang diatur atau yang dipengaruhi dalam system endokrin
1.    Reproduksi dan laktasi.
2.    Proses system kekebalan.
3.    Keseimbangan asam basa.
4.    Asupan cairan, keseimbangan volume cairan intaseluler dan  ekstraseluler.
5.    Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat.
6.    Digesti, absorsi, dan distribusi nutrisi.
7.    Tekanan darah.

D. Penggolongan Obat pada Sistem Endokrin

1. Hormon Pituitary (Hipofisis)

Obat – obat yang digunakan dalam gangguan kelenjar hipofisis

Obat Dosis Pertimbangan dan


Pemakaian

Anterior Growth Hormone (GH)

Somatropin Genotropin SC : 0,5-0,7 Digunakan pada


(Pfizer) iu/kg/BB/minggu terbagi gangguan pertumbuhan
dalam injeksi karena insufisiensi
sekresi GH endogen,
sindrom turner,
insufisiensi ginjal
kronik, berat badan lahir
rendah

11
Somatropin Saizen SC/IM: 0,7-1 mg/m² luas Digunakan pada
(Merck) permukaan tubuh atau kegagalan pertumbuhan
0,025-0,035 mg/kg/BB pada anak yang
disebabkan karena
penurunan atau tidak
adanya sekresi hormon
pertumbuhan

Kontra indikasi: Tumor

Thiroid Stimulating Hormone (TSH)

Thyrotropin IM, SK : 10 U, 4 kali Untuk mendiagnosa


sehari, 1-3 hari penyebab Hipotiroid,
injeksi terakhir
dilanjutkan dengan
pemeriksaan radioiodine

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)

Kortikotropin IM, SC: 20 Unit, 4 kali Untuk defisiensi ACTH,


sehari untuk sklerosis multiple,
dosis 80-120 U/hari
IV: 10-25 U dalam 500
Ml D5%/8 jam

Kortikotropin Repositori SC, IM : 40 u setiap 12- Untuk defisiensi ACTH,


24 jam untuk mengobati
insufisiensi adrenal
akibat pemakaian
kortison jangka panjang.

12
2. Hormon Hipotalamus

Hormon Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengeluarkan bahan


kimiawi berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk mengendalikan organ dan sel-
sel tubuh. Fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis, yaitu
memastikan dan mempertahankan semua sistem tubuh berjalan stabil.

Hipotalamus menghasilkan hormon-hormon yang mengendalikan produksi


hormon di kelenjar pituitari. Hormon-hormon yang dihasilkan memiliki manfaat
penting dan menjaga berbagai aspek kesehatan manusia. Jika fungsi hipotalamus
mengalami gangguan, maka keseimbangan hormon dalam tubuh secara keseluruhan
akan terpengaruh.

Hormon yang Dihasilkan Hipotalamus

Hormon penting yang dikeluarkan oleh hipotalamus meliputi:

 Hormon antidiuretik. Hormon ini berfungsi mengatur keseimbangan kadar


air dalam tubuh, termasuk volume darah, yang pada akhirnya memengaruhi
tekanan darah.

 Oksitosin
Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi seperti proses persalinan,
menyusui, maupun ejakulasi. Hormon ini juga mengendalikan berbagai perilaku
manusia seperti gairah seksual, rasa cemas, serta membangun ikatan emosi antara
ibu dan bayi dalam proses menyusui.

 Somatostatin
Merupakan hormon yang bekerja di sistem saraf pusat, berfungsi menghambat dan
membatasi produksi maupun kerja hormon lain, terutama hormon pertumbuhan
(growth hormone, GH) dan TSH (thyroid-stimulating hormone).

13
 Hormon pelepas hormon pertumbuhan (growth hormone-releasing
hormone, GHRH)
Hormon ini berperan dalam pertumbuhan, termasuk perkembangan fisik pada
anak-anak serta metabolisme pada orang dewasa, dengan merangsang pelepasan
hormon pertumbuhan.

 Hormon pelepas gonadotropin (gonadotropin-releasing hormone, GRH)


Bekerja merangsang pelepasan hormon yang berhubungan dengan fungsi
reproduksi, pubertas, dan pematangan organ seksual.

 Hormon pelepas kortikotropin (corticotropin-releasing hormone, CRH)


Mengontrol respons tubuh terhadap stres fisik dan emosional, serta bertanggung
jawab untuk menekan nafsu makan dan juga memicu rasa cemas.

 Hormon pelepas titotropin .Hormon ini yang akan merangsang produksi hormon
tiroid, untuk mengendalikan metabolisme tubuh, sistem kardiovaskular,
perkembangan otak, mengontrol otot, serta kesehatan pencernaan dan tulang.

Obat kelenjer Hipotalamus

1. Protirelin
Diindikasikan untuk perawatan penilaian diagnostik fungsi tiroid pada pasien
yang memiliki hipotalamus atau fungsi hipofis gangguan dan kondisi lainnya.

Pemakaian

Protirelin digunakan untuk perawatan,kontrol,pencegahan dan perbaikan


ppenyakit,kondisi dan gejala berikut ini :

 penilaian diagnostik fungsi tiroid pada pasien yang memiliki hipotalamus atau
fungsi hipofis gangguan dan kondisi lainnya.

14
Efek samping
 Flushing atau kemerahan pada kulit
 Mendesak untuk buang air
 Sakit kepala
 Mual
 Sakit perut
 Rasa tidak nyaman dimulut.

Kontra indikasi :
Protirelin tidak boleh dikonsumsi jika anda memiliki kondis berikut :
1. hipersensitivitas

3. Hormon Adrenal

Terdiri dari medulla dan korteks. Korteks adrenal memproduksi dua jenis
hormone atau kortikosteroid. Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid
yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal. Hormon ini berperan pada banyak sistem
fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan
tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar
elektrolit darah, serta tingkah laku.

Kortikosteroid dibagi menjadi 2 kelompok, yakni glukokortikoid (contohnya


kortisol) yang berperan mengendalikan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
juga bersifat anti inflamasi dengan cara menghambat pelepasan fosfolipid, serta dapat
pula menurunkan kinerja eosinofil.

Kelompok lain dari kortikosteroid adalah mineralokortikoid (contohnya


aldosteron), yang berfungsi mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara penahanan
garam di ginjal. Pemberian kortikosteroid dosis tinggi dapat menyebabkan sindrom
Cushing dengan gejala-gejala moon face, berat badan naik, otot lemah terutama bahu

15
dan pinggul, dll, , striae dan acne yang dapat pulih (reversibel) bila terapi dihentikan,
tetapi cara menghentikan terapi harus dengan menurunkan dosis secara bertahap
(tappering-off) untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut. Pada anak,
penggunaan kortikosteroid dapat menghambat pertumbuhan dan dapat mempengaruhi
perkembangan pubertas.

2. Glukokortikoid

Glukokortikoid mempengaruhi metabolism karbohidrat, protein dan lemak serta


aktivitas sel darah dan otot. Kortisol, glukokortikoid utama, memiliki efek
antiinflamasi, antialegi dan anti stress. Glukokortikoid dipakai untuk mengobati
banyak penyakit dan masalah kesehatan. Efek samping glukokortikoid antara lain
diabetes dan osteoporosis, yang berbahaya, terutama pada lanjut usia, dapat terjadi
fraktur osteoporotik pada tulang pinggul dan tulang belakang. Selain itu, pemberian
dosis tinggi dapat mengakibatkan nekrosis avaskular pada kepala femur. Beberapa
obat glukokortikoid akan disajikan pada tabel dibawah ini.

Obat-obat Glukorkotikoid

Obat Dosis Pertimbangan


Pemakaian

Prednisone Dewasa: oral: 5-60 Antiinflamasi atau


mg/hari dalam dosis imunosupresif.
terbagi. Glukokortikoid oral,
merupakan obat pilihan.
Anak : oral: 0,1-0,15
Perhatian khusus pada
mg/kgBB/hari dalam
kondisi : Tukak
dosis terbagi 2-4
lambung, hipertensi
aktif,, gangguan
neurologic, gangguan
hati & ginjal, DM.

16
Dexamethasone Dewasa: oral: 0,25-4 Antiinflamasi yang kuat.
mg, 2-4x sehari Untuk gangguan alergi
akut, serangan asma,
IV: 1-6 mg/kg BB
udema serebral, shock
Aerosol: 3 puff, 2-4 kali dan chusing syndrome.
sehari Efek samping : Retensi
cairan & elektrolit,
meningkatkan
kemungkinan infeksi

Metilprednisolon Dewasa: oral: 4-48 Antiinflamasi atau


mg/hari dalam dosis imunosupresif
terbagi 4

IM/IV : 10-250 mg
setiap 4-6 jam

Triamsinolon Dewasa: oral 4-48 mg Antiinflamasi atau


sehari dalam dosis imunosupresif. Preparat
terbagi 2-4 dapat disuntikkan pada
sendi dan jaringan lunak.
Inhalasi : 2 puff

1. Minerallokortikoid

Mineralokortikoid merupakan type kedua kortikosteroid, mensekresi aldosteron.


Hormon ini mempertahankan keseimbangan cairan dengan meningkatkan
penyerapan natrium dari tubulus ginjal.

17
Natrium menarik air , menyebabkan retensi air. Jika terjadi hipovolemia, sekresi
aldosteron akan ditingkatkan. Dengan reabsorbsi natrium, kalium akan dikeluarkan
dan mengakibatkan terjadinya hipokalemia. Defisiensi minerallo kortikoid biasanya
terjadi dengan defisiensi glukokortikoid, seringkali disebut defisiensi kortikosteroid.

Fludokortison merupakan suatu minerallokortikoid oral yang dapat diberikan


bersamaan dengan glukokortikoid. Obat ini dapat menyebabkan suatu keseimbangan
negative nitrogen, sehingga biasanya diperlukan diet tinggi protein. Karena
pemakaian minerallo dan glukokortikoid terjadi ekskresi kalium, maka kadar kalium
harus dipantau.

4.Hormon Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada
laring. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodontironin(T3).
Hormon ini berpengaruh dalam proses metabolisme sel, pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi jaringan. Beberapa penyakit manusia ada yang
disebabkan oleh kelenjar tiroid. Misalnya kelebihan hormon tiroid (hipertiroid)
dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-
tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak
teratur, mulut menganga, dan mata melebar .

Obat Dosis Pertimbangan dan pemakaian

Hipotiroid

L-thyroxine Na Dewasa : awal 0,05-1 Digunakan pada hipotiroidisme


mg/hari Dosis harian dengan sebab apapun. Supresi
ditingkatkan tiap 2 kadar TSH pd penyakit gondok.
minggu 0,025-0,05
Kontra indikasi : Hipersensitif
mg s/d hasil yang

18
diinginkan tercapai terhadap tiroksin, tiritoksikosis
Efek Samping : Takikardi,cemas,
Sediaan : tablet dan
tremor,sakit kepala, kemerahan
suntikan IV.
muka,banyak
berkeringat,penurunan BB

Levothyroxine Awal 25-50mcg, Digunakan pada hipotiroid.


ditingkatkan 25-50
Efek : Tremor pada jari
mcg pd interval 2-4
tangan,palpitasi,aritmia,berkeringat
minggu.
secara berlebihan,diare, penurunan
Sediaan : tablet dan BB,gangguan tidur, gelisah
suntikan IV

Antitiroid/Hipertiroidisme

Carbimazole Neo Dewasa : awal 20-80 Digunakan pada Hipertiroidisme.


mg/hr. Kontra indikasi : pada Laktasi.

Kasus ringan 5- Efek samping yang dapat terjadi :


10mg/hr, kasus mual dan muntah
sedang 30mg/hr,
kasus berat 40-
60mg/hr. Diberikan
dalam beberapa dosis
terbagi.
Pemeliharaan 5-15
mg/hr.

Sediaan: tablet

Thiamazole Thyrozol Dewasa terapi Terapi konservatif hipertiroid.


konservatif Untuk menghambat produksi

19
hipertiroid : utk hormon tiroid secara komplit,
menghambat persiapan operasi untuk segala
produksi hormon jenis hipertiroid.
tiroid secara komplit
Kontra indikasi: pada penderita
25-40mg/hr .Dosis
Granulositopenia.
harian maks: 40mg
dalam maks 20mg
dosis tunggal.

Mentimazol Sediaan: dalam Untuk hipertiroid.


bentuk oral/tablet.
Dapat menghambat sintesa hormon
Dosis Mula : 15-60
tiroid.
mg dalam dosis
terbagi. Rumatan : 5
mg 3-4 kali sehari

Iodin Oral, 2-6 tetes, 3x Untuk diabetes Insipidus. Untuk


sehari mengurangi ukuran dan
Larutan Iodin Kuat
vaskularisasi kelenjar tiroid

4.Hormon Paratiroid

Hormon paratiroid berasal dari kelenjar paratiroid, merupakan hormon


polipeptida rantai tunggal dengan 84 asam amino. Kelenjar Paratiroid mensekresi
hormone paratiroid (HPT) yang berfungsi mengatur kadar kalsium dalam darah.
Penurunan kalsium dalam serum merangsang pelepasan PTH. PTH mengobati
hipoparatiroid dan kalsitonin mengobati hiperparatiroid. Hipokalsemia dapat

20
disebabkan oleh defisiensi PTH, defisiensi vit D, gangguan ginjal atau terapi
diuretik.

Pengganti PTH dapat membantu untuk memperbaiki kekurangan kalsium.


Hiperparatiroidisme juga dapat disebabkan keganasan kelenjar paratiroid atau
sekeresi hormone PTH ektopik dari kanker paru-paru, hipertiroidisme atau tidak
bergerak dalam jangka waktu lama, dimana kalsium hilang dari tulang.

Obat untuk Hipoparatiroid dan Hiperparatiroid

Obat Dosis Pertimbangan dan


pemakaian

Hipoparatiroidisme dan Hipokalsemia

Analog Vitamin D

Kalsifediol Oral: 50-100 mg/hari Untuk penyakit tulang


akibat GGK dan Dialisa
Ginjal.

Pantau kadar kalsium


serum. Pantau tanda
hiperkalsemia.

Ergokalsiferol Oral 0,25 mg/hari Untuk Hipoparatiroid


dan rikets. Pantau kadar
kalsium serum.

Hiperparatiroidisme dan Hiperkalsemia

Kalsitonin manusia SC, dosis mula 0,5 mg / Untuk penyakit paget


hari, Rumatan : 0,25 mg/
setiap 23 minggu

21
Kalsitonin Salmon SC/IM , dosis mula 100 Untuk penyakit paget,
IU / hari, Rumatan : 50- hiperparatiroidisme,
100 IU/ setiap hari atau hiperkalsemia.
setiap 2 hari

5. Obat Anti Diabetik Oral

a. Sulfonilurea

Kerja utama sulfonilurea adalah meningkatkan sekresi insulin sehingga efektif


hanya jika masih ada aktivitas sel beta pankreas Sulfonilurea digunakan untuk pasien
yang tidak kelebihan berat badan, atau yang tidak dapat menggunakan metformin.
Sulfonilurea dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, yang mungkin menyebabkan
jaundice kolestatik, hepatitis dan kegagalan fungsi hati meski jarang. Dapat terjadi
reaksi hipersensitifitas, biasanya pada minggu ke 6-8 terapi, reaksi yang terjadi
berupa alergi kulit yang jarang berkembang menjadi eritema multiforme dan
dermatitis eksfoliatif, demam dan jaundice.

Obat-obat anti diabetik oral

Obat Dosis Lama kerja Pertimbangan


penggunaan

Sulfonilurea generasi pertama

Kerja singkat

Tolbutamid 0,5 - 1,5 mg / hari 6-12 jam Digunakan pada


dalam dosis diabetes melitus
terbagi 2- tipe 2. Diabsorbsi
3(maksimal 2 g) cepat melalui

22
saluran GI .

Kerja sedang

Asetoheksamid Oral : 0,25-1,5 10-24 jam Diabsorbsi cepat


mg/ hari dalam melalui saluran
dosis tunggal atau GI
terbagi 2

Tolazamid Oral 100-250 mg/ 12-24 jam Diabsorbsi lambat


hari tidak melalui saluran
melebihi 1 gr GI

Kerja Panjang

Klorpropamid Oral , dosis awal Sampai 60 jam Diabsorbsi baik


100250 mg/hr; melalui saluran
Rumatan : 100- GI Efek ADH
500 mg /hari kuat sehingga
dalam dosis mengakibatkan
tunggal atau retensi air dan
terbagi 2. Dosis elektrolit.
Maksimal 750
mg/hari.

Sulfonilurea generasi Kedua

Glibenklamida dosis awal 2,5 – 5 10-24 jam Diabsorbsi baik


mg tiap hari, bila melalui saluran
perlu dinaikkan GI. Mampu
setiap minggu, menstimuli
sampai maksimal insulin setiap
setiap 2 hari 10 pemasukan

23
mg. glukosa (makan).
Resiko
hipoglikemi lebih
besar.

Glipizid dosis awal 2,5 – 5 12-24 jam Diabsorbsi baik


mg, 4 kali sehari melalui saluran
atau 2 kali sehari GI
Rumatan : 5-25
mg/hari;maksimal
40 mg/hari

b. Biguanida

Metformin Hidrochlorida, satu-satunya golongan biguanid yang tersedia,


mempunyai mekanisme kerja yang berbeda dengan sulfonilurea, keduanya tidak
dapat dipertukarkan. Efek utamanya adalah menurunkan glukoneogenesis dan
meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan. Karena kerjanya hanya bila ada
insulin endogen, maka hanya efektif bila masih ada fungsi sebagian sel islet pankreas.

Metformin digunakan pada penderita diabetes melitus tipe 2, terutama untuk


pasien dengan berat badan berlebih (overweight), apabila pengaturan diet dan
olahraga saja tidak dapat mengendalikan kadar gula darah. Metformin dapat
digunakan sebagai monoterapi atau dalam kombinasi dengan obat antidiabetik lain
atau insulin (pasien dewasa), atau dengan insulin (pasien remaja dan anak >10 tahun).

Sedangkan kontraindikasi nya adalah gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis,


hentikan bila terjadi kondisi seperti hipoksia jaringan wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping dapat berupa anoreksia, mual, muntah, diare (umumnya sementara),
nyeri perut, rasa logam, asidosis laktat (jarang, bila terjadi hentikan terapi),
penurunan penyerapan vitamin B12, eritema, pruritus, urtikaria dan hepatitis.

24
Dosis ditentukan secara individu berdasarkan manfaat dan tolerabilitas.
Dewasa & anak > 10 tahun: dosis awal 500 mg setelah sarapan untuk sekurang-
kurangnya 1 minggu, kemudian 500 mg setelah sarapan dan makan malam untuk
sekurang-kurangnya 1 minggu, kemudian 500 mg setelah sarapan, setelah makan
siang dan setelah makan malam. Dosis maksimum 2 g sehari dalam dosis terbagi.

Contoh obat nya :

c. Meglitinid

Repaglinid dan nateglinid merupakan golongan meglitinid. Mekanisme


kerjanya sama dengan sulfonilurea tetapi struktur kimianya sangat berbeda. Golongan
ADO ini merangsang insulin dengan menutup kanal K yang ATP Indeopendent di sel
β pankreas.

Pada pemberian oral absorpsinya cepat dan kadar puncaknya dicapai dalam
waktu 1 jam. Masa paruhnya 1 jam, karenanya harus diberikan beberapa kali sehari,
sebelum makan. Metabolisme utamanya di hepar dan metabolitnya tidak aktif. Sekitar
10% dimetabolisme diginjal. Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal
harus diberikan secara berhati-hati. Efek samping uatamanya hipoglikemia dan
gangguan saluran cerna. Raeksi alergi juga pernah dilaporkan.

Contoh obat nya :

25
 Diuretik dan obat yang mempengaruhi saluran kemih.
A. Diuretik
Diuretik ialah obat yang dapat mengingkatkan kecepatan aliran urin dan
ekskresi natrium dan klorida (NaCl) istilah diuresis mempunyai dua
pengertian,pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan)zat-zat
terlarut dan air. Fungsi utama diuretik adalah memobilitasi cairan edema,yang
berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan
ekstrasel kembali menjadi normal.
Secara umum diuretik dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaiu:
3. Penghambat mekanisme transpor elektrolit di dalam tubuh
4. Diuretik osmotik.

a). Furosemide

Furosemide adalah obat golongan diuretik yang digunakan untuk membuang


cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan
pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal
atau kondisi terkait.

26
Jenis obat Diuretik
Golongan Obat resep
Manfaat Mengatasi penumpukan cairan dan pembengkakan
pada tubuh
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori Kategori C: Studi pada binatang percobaan
kehamilan dan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
menyusui namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.
Bentuk Tablet, sirup, dan suntik

Dosis Furosemide

Dosis furosemide akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien. Dosis
yang umumnya diresepkan dokter bagi penderita edema, khususnya yang berkaitan
dengan gagal jantung adalah 20-40mg/hari. Dosis ini dapat diturunkan per 20 mg
secara berkala, atau justru dinaikkan ke 80mg jika kondisi kesehatan memburuk.

Bagi penderita hipertensi, dosis yang biasa disarankan adalah 40-80mg/hari yang
dikonsumsi secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.

Bagi yang memerlukan perawatan menggunakan cairan suntik, dosis akan


disesuaikan dengan kondisi pasien di rumah sakit.

b). Asetazolamid

Golongan Diuretik

Kategori Obat resep


a.mencegah dan meringankan gejala
Manfaat
penyakit ketinggian

b. menangani glaukoma dan epilepsi

27
Dikonsumsi oleh: Dewasa
Kategori C: studi pada binatang
Kategori kehamilan dan menyusui
percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum
ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besar


manfaatnya yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.
Acetozolamide dapat diserap kedalam
ASI, tidak boleh digunakan selama
menyusui.

a.mencegah dan meredakan gejala


Dosis
penyakit ketinggian

Dewasa: 500-1000 mg per hari, yang


dibagi menjadi beberapa jadwal
konsumsi.

b.Epilepsi dan glaukoma

Dewasa: 250-1000 mg per hari, yang


dibagi menjadi beberapa jadwal
konsumsi.

c.Diuresis

Dewasa: 230-375 mg, sekali sehari

Indikasi Penggunaan asetazolamid yang utama

28
ialah untuk menurunkan tekanan
intraokular pada penyakit glaukoma.

Kontra indikasi Pada sirosis hepatis

Bentuk obat Oral

Efek samping Mengantuk, kebingungan, anoreksia,


kejang, kesemutan

c.Manitol

Manitol digunakan untuk mendorong produksi urin pada orang dengan gagal ginjal
akut (mendadak).

Golongan Diuretik

Sediaan Injeksi IV

Kategori Obat resep

Dosis Dosis dewasa berkisar antara 50-100 g


dengan kecepatan infus 30-50 mL/jam.
Untuk mengurangi edema otak
diberikan 0,25-2 g/kg BB selama 30-60
menit.

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak

Indikasi Pada pasien oliguria akut akibat syok


hipovolemik

29
Kontra indikasi Penyakit ginjal dengan anuria atau pada
keadaan oliguria yang tidak responsif
dengan dosis percobaan, kongesti atau
edema paru yang hebat

Efek samping Sakit kepala, mual, muntah, sesak napas

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang


mensekresikan substansi kimia yang langsung di keluarkan melalui pembuluh darah.
Sistem endokrin adalah jaringan tubuh manusia dari badan mengatur fungsi tubuh
dasar. Didalam sistem endokrin ini terdapat beberapa macam kelenjar yang sangat
berperan penting dalam tubuh manusia seperti contoh : kelenjar hipofisis, kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar reproduksi.

Kelebihan hormon ataupun kekurangan hormon dapat mengakibatkan


gangguan pada tubuh. Kebanyakan gangguan endokrin yang disebabkan oleh
peningkatan atau penurunan tingkat hormon tertentu. Tumor (pertumbuhan jaringan
abnormal) di kelenjar endokrin adalah salah satu penyebab utama dari kelebihan
hormon. Hormon kekurangan produksi sering disebabkan sel-sel reseptor yang rusak,
yang gagal untuk memberitahukan kelenjar endokrin ketika produktif hormon tertentu
yang terlalu rendah. Cedera atau penyakit juga dapat menyebabkan kadar hormon
yang rendah.

30
B. SARAN

Kami mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk memotivasi kami agar
bisa melengkapi makalah ini lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan,Sulistia Gan.2016.Farmakologi dan Terapi (edisi 6).Jakarta:FK UI

Brater DC.1998.Diuretic therapy.New Eng J Med 339:387-95

Lestari,Siti.2016.Farmakologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

31
32

Anda mungkin juga menyukai