TEACHING
Preseptor :
Hj. Ummie Wasitoh,dr.,Sp.PD
Presentan :
Amalia Pratiwi – 12100116291
Bentuk : Normosefal
Rambut : Tidak kusam, lurus, hitam,
tidak mudah dicabut
Mata : Simetris, conjunctiva anemis (-/-),
sclera icteric (-/-), pupil bulat isokor,
refleks cahaya (+/+)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), massa (-),
sekret (-/-)
Telinga: Deformitas (-/-), otorrhea (-/-)
Mulut : Bibir kering; lidah: stomatitis (-);
edema pada gusi;
gusi kemerahan; perdarahan gusi (-);
faring tidak hiperemis; tonsil T1/T1.
Gigi: karies (+), higienitas oral buruk.
• Leher : JVP: 5 + 1 cm H2O
KGB tidak teraba membesar
Trakea tidak deviasi
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Inspeksi: datar
Auskultasi: bising usus (+)
Palpasi: lembut, nyeri tekan (-), pembesaran
hepar (-), pembesaran lien (-)
Perkusi: timpanik, pekak samping (-), pekak
pindah (-)
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
Edema -/- Lihat status lokalis
Sianosis -/-
Capillary refill < 2
detik
Akral hangat
Muscle Strength:
5/5
STATUS LOKALIS
a/r dorsum pedis sinistra:
Ulkus di daerah dorsum pedis sinistra, dengan
kedalaman ± 0,3 cm. Berbatas tegas dengan daerah
sekitarnya, berwarna kemerahan di daerah tepinya
dengan sedikit warna hitam di daerah tengah.
Status Lokalis
a/r femoralis dextra
Terdapat luka post op.amputasi pedis, cruris
sampai ¾ femoralis dextra.
Terlihat luka terbuka dengan adanya penonjolan
tulang ¼ femoralis dengan tepi kehitaman
DIAGNOSIS BANDING
DM tipe 2+Hipoglikemia
DM tipe 2+Hiperosmolar hiperglikemia
DM tipe 2+Ketoasidosis diabetik
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin :
Hb, Ht, leukosit, diff. Count, trombosit
Kimia klinik:
kadar gula darah puasa, 2 jam postprandial dan sewaktu, HbA1C
Profil lipid:
kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida
Urinalisis: ureum, kreatinin, albumin
X-ray thorax
EKG
Kultur bakteri pada luka, uji sensitivitas
X-ray cruris
Pro-konsul gigi, mulut
Fundoskopi
DIAGNOSA KERJA
1. Diabetes mellitus tipe 2
2. Ulkus diabetikum a/r dorsum pedis sinistra grade
1 dan a/r ¼ proximal femoralis dextra grade 5
post amputasi
3. Hipoglikemia
3. Stomatitis
TATALAKSANA
HIPOGLIKEMI
Pemberian dekstrose 20% sebanyak 50cc atau
dekstrose 40% sebanyak 25cc
Diikuti dengan infus D5% atau D10%
Periksa GDS setelah 15 menit pemberian iv
Jika belum mencapai target, berikan D20% oral
Monitoring GDS tiap 1-2 jam
Jika belum mencapai target, berikan lagi D20%
Oral
Evaluasi pemicu hipoglikemi dan komplikasi lain
TATALAKSANA
Farmakologis maintanance
Monitoring kimia klinik : kadar gula darah puasa, 2 jam postprandial dan sewaktu, HbA1C
Insulin:
Insulin Lispro 8-8-8
Metformin 500 mg 2x1 diminum bersama atau sesudah makan (siang dan
malam)
Glibenclamid 2,5 mg 1x1 sebelum makan (pagi)
Antibiotik:
Ciprofloxacin 200 mg 2x1
Vaseline prn
PENATALAKSANAAN
Non-farmakologis
Infus RL tetesan minimal
Edukasi
Tentang penyakit DM (definisi, etiologi, faktor risiko, perjalanan penyakit,
manifestasi klinis, komplikasi, tatalaksana, prognosis)
Intervensi non-farmakologis dan farmakologis serta target pengobatan.
Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat antihiperglikemia
oral atau insulin serta obat-obatan lain.
Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau
urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia).
Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia.
Pentingnya perawatan kaki.
Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan
Wound control debridemen (pelaksanaan dengan
membersihkan luka dan mengangkat adanya jaringan
yang nekrotik).
Dressing: moist wound healing (kompres ulkus
dengan kasa basah bertujuan untuk menyerap eksudat
maupun transudat yang berasal dari asal luka).
Pro-konsul rehabilitasi medik.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam