• Nama : Tn MD
• Usia : 39 tahun
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
• Status pernikahan : Belum Menikah
• Alamat : Banda Aceh
• Pendidikan terakhir : SMA
• Agama : Islam
• No RM : 1-03-50-28
5
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• TD : 100/70 mmHg
• N : 124 x/menit, regular, volume cukup
• RR : 22 x/menit, reguler, tidak kusmaul
• T : 38,2 °C
• SpO2 : 99 % (room air)
• NRS :1
• BB : 50 kg
• TB : 165 cm
• IMT : 18,38 kg/m2 (underweight)
6
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : uban (-), rambut merata, tidak mudah dicabut
Mata Inspeksi : nodul (-), edema palpebra (-), conjunctiva palpebra inferior pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (+)
Wajah Inspeksi : wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : kuning (-)
Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis (-), membran timpani intak,
mastoid normal.
Bibir Inspeksi : pucat (+), sianosis (-), kering (-), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : leukoplakia (+) , mucosa pucat (+), mucosa Basah (+), sub lingual ikterik (-), atropi papil (-),
gerakan lidah normal
Gigi Inspeksi : gigi palsu (-), karies (-), warna gigi putih kekuningan (+)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena Jugularis JVP R-2 cmH2O
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar getah bening Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (+)
Palpasi : kelenjar getah bening submandibular teraba membesar, kelenjar
getah bening preaurikular, postauricular, oksipital, tonsilar, submental,
servikal superfisial, servikal posterior, rantau servikal dalam, supraklavikula
tidak teraba
Inspeksi Simetris, barrel chest (-), sela iga normal, Simetris, barrel chest (-), sela iga normal,
retraksi intercostal (-), benjolan (-), spider retraksi intercostal (-), benjolan (-), spider
nevi (-), gynecomasti (-) nevi (-), gynecomasti (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema subkutis (-), Sela iga normal, emfisema subkutis (-),
benjolan(-), nyeri tekan (-), SF kanan = Kiri benjolan(-), nyeri tekan (-), SF kanan = Kiri
Perkusi Redup Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi
10
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Palpasi Emfisema subkutis (-), benjolan(-), nyeri Emfisema subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kanan = kiri tekan (-), SF kanan=kiri
Perkusi Redup Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi
11
Abdomen
Inspeksi Membesar asimetris, kulit kuning (-), Sikatrik (-), collateral vein (-), pergerakan peristaltik
abdomen dan pulsasi (-)
Auskultasi Peristaltik normal, bruit arterial (-)
Perkusi Redup, area troube tidak terisi
Palpasi Abdomen soepel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas
Ektremitas superior Motorik : 5555/5555
Palmar eritema (-/-)
ikterik (-), pucat (+), edema (-/-), ptekie (-/-), hematoma (-/-)
CD 8
- CD8 Absolut 118 220 – 1.129 sel
- CD8 % 63,35 13 - 39 %
+15
20
FOTO THORAKS (21/10/2021)
Identitas : Tn. MD
Umur : 39 tahun
Klinis : demam 1 bulan
FOTO THORAX 20/10/2021
1. Identitas 1. Posisi Foto :
Jenis kelamin : Laki laki Anterio Posterior (AP), clavicula tampak mendatar, scapula dalam lapangan paru, dan tampak depan adalah costae
Tgl foto : 21/10/2021 anterior.
Marker : Positif 2. Kualitas Film :
Klinis : Demam 1 bulan Inspirasi cukup : 8 Iga posterior dan 6 Iga Anterior
KV cukup: Vertebra torakal terlihat samar th 5
Vertebra torakal terlihat samar
Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
23
PENGKAJIAN
24
Daftar Masalah
1. HIV Stadium III
2. TB Paru
3. Anemia Sedang Hipokrom Mikrositer
4. Limfadenopati ar Coli Dextra
5. Hipoalbuminemia Berat
6. Hiponatremia Hipoosmolar Hipovolemik
1. HIV Stadium III
Atas dasar : Pemeriksaan Fisik
Mata: konjuntiva palpebra inferior pucat (+/+)
• demam, naik turun, semakin berat sejak 2 hari SMRS
Mulut: leukoplakia
• Sariawan dirasakan di mulut
KGB: submandibular: teraba pembesaran kelenjar getah
• Nafsu makan menurun bening, mobile
• Batuk berdahak Paru : Bronkovesikuler (+)/(+), Rhonki basah kasar pada 2/3
• Benjolan di leher kanan atas paru Kanan, Rhonki basah kasar pada 1/3 atas paru
• Nafsu makan menurun
Kiri.
Extremitas : Pucat (++/++)
• Penurunan berat badan
• BAB cair 1 bulan, konsistensi cair Pemeriksaan Penunjang
• Riwayat berhubungan sex dengan PSK 3 tahun yang Laboratorium :
lalu, sebanyak 2 kali, tidak memakai kondom • Anemia : 8,9 g/dl, hipokrom mikrositer:
• Riwayat berhubungan sex dengan sesama jenis tidak MCV/MCH/MCHC: 76/26/35
ada • Leukositosis: 12600/ mm3
• Riwayat menggunakan jarum suntik dan konsumsi
• CD4 :
alkohol tidak ada EKG: Sinus takikardia, normoaxis, HR 125 x/menit,
fragmented QRS di lead aVF dan V6
• Riwayat menggunakan Narkoba jenis sabu-sabu
Foto thorax AP : Kesan Tb paru
• Riwayat menerima transfusi darah ada
• Sudah periksa Rapid HIV 3 metode dan CD4 Dipikirkan suatu HIV Stadium III
26
Terapi : Monitoring
Non Farmakologi • Viral load setiap 6 bulan
• Bed rest • CD4
• Diet Makanan lunak 1.800 kkal/hari
• IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang proses penularan
Farmakologi penyakit pasien
• Cotrimoxazole 1 x 960mg • Menjelaskan kepada pasien pentingnya terapi pada penyakit pasien
• Paracetamol 3 x 500 mg untuk meningkatkan imunitas pasien
• Nystatin drop 4 x 100.000 IU • Menjelaskan pentingnya oral hygiene
• Flukonazole 200mg/ 24 jam/ drip • Menjelaskan terapi yang akan diberikan dan rencana pemeriksaan
selanjutnya yang akan dilakukan
• Menganjurkan untuk menjaga asupan makanan yang cukup dan
bergizi
• Minum obat dan kontrol secara teratur serta ada pemantau minum
obat
• Pentingnya tidak melakukan multipartner tanpa pengaman,
penguunaan jarum suntik Bersama.
27
2. TB Paru Resisten Rimfamisin
Atas Dasar : Terapi
• Batuk berdahak Non Farmakologi
• Dahak berwarna putih • Bed rest
• Batuk berdarah tidak ada • Diet MB TKTP 1.800 kkal/hari
• Penurunan berat badan
• Sesak nafas tidak ada. Farmakologi
• IV. Ceftriaxon 2g/24jam
• OAT 4FDC 1x4 tablet (2bulan)
Vital Sign : • Dilanjutkan 2FDC 1x4 tablet (4-7 bulan)
Kesadararan: compos mentis • Vitamin B6 1x1004
TD: 100/70 mmHg • (OAT LINI KEDUA )
HR: 124 x/menit
RR: 22 x/menit Monitoring :
Suhu: 37,6 C • SGOT dan SGPT
SpO2: 99% (room air) • Billirubin Total, Direct dan Indirect
NRS: 0 • Ureum dan Creatinin
Pemeriksaan Fisik
Paru : bronkovesikuler (+/+) ronkhi basar kasar (+/+) di 2/3 paru Edukasi
kanan atas dan 1/3 paru kiri atas Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
Laboratorium pasien :
• leukosit : 12.100 /mm3 • Tentang penyakit yang diderita pasien
• Skrining Kepada Keluarga Terkait Penyakit TB Paru
• Neutrofil segmen : 90 %
• Menjelaskan Efek Samping Obat TB Paru
Rontgen Thorax : Kesimpulan : Kesan TB paru • Jangan buang dahak dan ludah sembarangan
• Menjelaskan tatakrama ketika batuk yang baik secara medis
Dipikirkan suatu TB paru dd 1) Pneumonia HAP • Menggunakan masker atau menutup mulut saat batuk
2) Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP) • Rencana pemeriksaan selanjutnya
• Prognosis penyakit
3. Anemia Sedang Hipokrom Mikrositer
Atas Dasar Terapi
Anamnesa Non Farmakologis :
• Pucat - Tirah baring
• Mata berkunang-kunang
- Diet TKTP 1.800 kkal/hari
• Lemah
• Tanda-tanda perdarahan tidak ada -Transfusi PRC s/d Hb> 10 gr/dl
Transfusi PRC: Δ Hb X BB X 4 cc: (10-8,9)X50X4 cc = 220 cc = 1 kolf PRC
Vital Sign
Kesadararan: compos mentis, TD: 100/70 mmHg, HR: 124 x/menit, RR: 22
x/menit, Suhu: 37,6 C, SpO2: 99% (room air), NRS: 0 Rencana Diagnostik
Feritin Serum
Pemeriksaan Fisik SI/TIBC
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+) MDT
Bibir : pucat (+) Feses rutin, Benzidine test
Ekstremitas : pucat (+/+)
Monitoring
Laboratorium Darah rutin post transfusi
Hb : 8,9 g/dL Pantau tanda-tanda Perdarahan
MCV : 76 fl Pantau Hemodinamik
MCH : 26 pg
MCHC : 35 % Edukasi
Mentzer indeks : MCV/RBC =76/3,4 : 22,3 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien :
• Menjelaskan kondisi penyakit pasien dan kemungkinan penyebab anemia
Dipikirkan kemungkinan anemia Hipokrom Mikrositter e.c DD • Menjelaskan pemeriksaan yang direncanakan untuk mengetahui
1) Penyakit kronik penyebab sakit pasien dan rencana transfusi
2) Defisiensi besi • Menjelaskan pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosis
3) Occult bleding • Menjelaskan reaksi transfusi yang bisa terjadi
4) Thalassemia
4. Limfadenopati a/r ?
Atas dasar Dipikirkan suatu Limfadenitis TB dd Limfoma Maligna
Anamnesa
• Benjolan di leher sebelah kanan Terapi
• Demam hilang timbul dalam 1 bulan.
Non Farmakologi
• Berat badan menurun 10-15 kg dalam 2 bulan
• IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit makro
Vital Sign
Kesadararan: compos mentis Farmakologi
TD: 100/70 mmHg • Vit B6 1 x 100 mg
HR: 124 x/menit
RR: 22 x/menit Edukasi
Suhu: 37,6 C Menjelaskan kepada keluarga dan pasien :
SpO2: 99% (room air) -
NRS: 0
Pemeriksaan Fisik
• Submandibula dextra : Teraba pembesaran kelenjar getah
bening, mobile, permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal,
ukuran ?
5. Hipoalbuminemia Berat
Atas Dasar : Terapi
Anamnesa Non Farmakologi
• Nafsu makan kurang • Bed rest
• Diet MB TKTP 1.800 kkal/hari
Vital Sign
Kesadararan: compos mentis Farmakologis
TD: 100/70 mmHg Koreksi albumin : (4 – 2,4) x 50 x 0.8 = 64 g 2 flash albumin 25%
HR: 124 x/menit 100cc
RR: 22 x/menit
Monitoring :
Suhu: 37,6 C
Evaluasi Albumin post koreksi
SpO2: 99% (room air)
NRS: 0 Edukasi
• Menjelaskan kemungkinan penyebab hipoalbumin pada pasien
Pemeriksaan Fisik dimana bisa disebabkan asupan protein yang kurang, atau akibat
Extremitas : Pitting edema (-/-) suatu proses peradangan akut, bisa juga akibat kehilangan protein
(renal loss)
Laboratorium : Albumin 2,4 g/dL • Menjelaskan pentingnya koreksi albumin agar obat-obat yang
Urinalisa : Protein ? ditransportasikan dengan cara berikatan dengan albumin dapat
optimal
Dipikirkan suatu Hipoalbuminemia ec malnutrisi
6. Hiponatremia Hipoosmolar Hipovolemik
Atas Dasar Terapi
Anamnesa
• Mual
Non Farmakologi
• Muntah • Bed rest
• Nafsu makan menurun ( di sesuikan dengan anamnesa awal) • Diet Makanan lunak 1.800 kkal/hari
• IVFD NaCl 0,9 % 500ml rehidrasi lanjut 1500ml/24jam
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadararan: compos mentis
TD: 100/70 mmHg
HR: 124 x/menit
RR: 22 x/menit
Monitoring
Suhu: 37,6 C • Evaluasi Elektrolit / 3 hari
SpO2: 99% (room air)
NRS: 0
Laboratorium Edukasi
Natrium : 127 mmoL/ l • Menjelaskan kepada keluarga tentang penyebab
Osmolalitas = 2Na + (Glukosa/18)+ (urea/6) hiponatremia pada pasien
= (2x127) + (112/18) + (42/6) = 267,2 Osm/L
Osmolaritas 264 Osm/L Hipoosmolar
• Menganjurkan pasien agar menjaga intake makanan
dan minuman
Kebutuhan natrium:
∆Na x BB x 0,6 = (135-127) x 50 x 0,6 = 240 meq/L
Imunitas Tubuh
Menurun
Penurunan perfusi O2 ke ?
jaringan Candidiasis Oral
Hiponatremia Hipoalbuminemia
34
35
36
37
PNPK Tahun 2019
38
40
41
Fase Monitoring
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
63
PAPDI 64
PAPDI 65
66
Albumin
Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak, dimana
jumlahnya > 50% dari semua protein plasma yang dibentuk
• Peningkatan katabolisme
– Infeksi
– Sepsis
– Kanker
• Gangguan distribusi
– Hemodilusi
– Penurunan klirens limfatik
• Peningkatan klirens
– Renal : sindrom nefrotik
– Luka bakar berat
– Traktus GIT : enteropathy
Indikasi Pemberian
Albumin
Indikasi Pemberian Albumin yang Tidak Tepat
Sediaan (Human Albumin)
• Komposisi
– Albumin manusia 50g/L , 200g/L, 250g/L
• Sediaan
– Albumin 5% : botol 250 mL ; albumin 20% : botol 100 mL ; albumin
25% : botol 50 dan 100 mL
Skor Penapisan
malnutrisi = 5
Sumber : PAPDI VI 78
PAPDI Jiid VI 79
Sumber: Harrison
Terapi Hiponatremia Secara Umum
• Hilangkan penyebab atau yang memperberat
hiponatremia dan dilakukan terapi spesifik sesuai
penyebab
• Terapi tidak hanya bertujuan untuk menaikkan
kadar natrium plasma tetapi memperbaiki
keseimbangan cairan tubuh
• Hindari kenaikan > 10 mmol/L dlm 24 jam pertama
dan > 8 mmol/L dalam setiap 24 jam berikutnya
• Pemeriksaan kadar natrium plasma setiap enam
jam sampai kadar natrium plasma stabil dalam
pengobatan
TERIMA KASIH