2
IGD
Kaki kanan terasa nyeri yang dikeluhkan selama 2 minggu dan memberat dalam 2 hari
SMRS. A
Nyeri dirasakan terutama di area mata kaki hingga ke bawah lutut. Nyeri dirasakan secara
terus menerus, tidak menjalar, dan tidak berkurang dengan istirahat. N
Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kaki kanan. Bengkak dari bawah lutut sampai mata
kaki kanan. A
Kaki yang bengkak terasa panas saat di pegang.
Riwayat benturan tidak ada M
Pasien juga mengeluh demam naik turun sejak 1 minggu yang lalu, menggigil tidak ada,
turun saat meminum obat penurun demam. Tapi turun tidak sampai ke suhu normal. N
Pasien mengaku tidak ada riwayat alergi, baik alergi makanan atau pun alergi obat.
Nafsu makan tidak ada keluhan dan tidak ada penurunan berat badan E
Riwayat DM sejak 13 tahun yang lalu, dengan kadar gula tertinggi 300 mg/dl, pasien
biasanya minum obat sekali sehari, tapi tidak ingat nama obat, dan tidak rutin minum obat. S
Riwayat Hipertensi sejak 13 tahun yang lalu, dengan tekanan darah tertinggi 190 mmhg,
pasien biasannya minum obat sekali sehari pada malam hari, tapi tidak ingat nama obatnya, A
dan tidak rutin minum obat.
Nyeri saat BAK tidak dikeluhkan, tertahan, berpasir dan keluar darah tidak dikeluhkan.
3
IGD
• Aktivitas pasien sehari-hari dalam 2 minggu ini tidak dapat dilakukan sendiri,
bangun dari posisi tidur memerlukan bantuan, pasien dapat berjalan ke kamar A
mandi apabila di papah
• Pasien tidak pernah terjatuh, tidak pernah pingsan. Perasaan melayang atau N
pusing berputar tidak ada
• Pasien tidak memakai kaca mata, tapi melihat jarak jauh tidak terlalu jelas,
A
namun masih biasa menjalani aktivitas sehari-hari, pendengaran pasien tidak
ada keluhan
M
• Pasien masih dapat mengingat serta mengenali waktu dan tempat dengan baik N
• Tidak ada gangguan pola tidur.
E
S
A
4
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
• Hipertensi 13 tahun • Riwayat keluarga dengan DM tipe 2
• DM 13 tahun disangkal
• Riwayat keluarga dengan Hipertensi
disangkal
• Tidak ada anggota keluarga yang sakit
seperti pasien
Riwayat Pemakaian Obat:
• Pasien mengkonsumsi obat anti
Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan
hipertensi dan anti diabetik. Tetapi
Kebiasaan :
pasien tidak mengetahui nama obatnya
dan tidak rutin meminumnya • Pasien sudah menikah dan tinggal
bersama keluarga
• Pasien merupakan pensiunan pegawai
salah satu bank Swasta
• Riwayat merokok (+) selama >30 tahun
dan berhenti 1 tahun yang lalu
• Pasien berobat menggunakan BPJS
5
16
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15 (compos mentis)
TD : 150/90 mmHg
N : 78 kali/menit, reguler, kuat angkat
RR : 18 kali/menit
S : 36,8 °C
NRS : 3
BB : 75 kg
TB : 177 cm
IMT: 23,9 kg/m2 (overweight)
10
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : Benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : Uban (+), alopecia (-), rambut tidak mudah dicabut
Mata Inspeksi : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), mata
cekung (-), edema palpebra (-), pupil isokor (+/+)
Wajah Inspeksi : Wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), pipi cekung (-)
Kulit wajah Inspeksi : Kuning (-), tampak pucat (-)
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis
(-), membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)
13
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)
14
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, ictus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba di ICS IV, LMCS, thrill (-), heaving (-), lifting (-),
tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : ICS IV di LMCS
Batas pinggang jantung : Pada ICS 3 linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : Linea parasternalis dextra
Ekstremitas
Ektremitas Motorik : 5555/5555
superior Washer woman hands (-), koilonikia (-)
Udem (-/-) , kuning (-), pucat (-/-), sianosis (-/-), hematoma (-/-)
Akral hangat
Ektremitas Motorik : 5555/5555
inferior Pitting Udem (-/-) , kuning (-),pucat (-/-), sianosis (-/+),
hematoma (-/-)
-Status Lokalis ar Cruris Dextra
- Look : Tampak hiperpigmentasi disertai hiperemis dan
swelling
- Feel : Teraba hangat dan nyeri, Homan sign (+)
- Movement : ROM terbatas
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 06/12/2021
Ureum 24 13 - 43 mg/dL
Koreksi :
Usia 68 tahun (– 20 %) = -415 kalori
Aktivitas istirahat (+10 %) = +207 kalori
Stress metabolik (+20%) = +415 kalori
27
1. Deep Vein Thrombosis
Atas Dasar Pemeriksaan Penunjang
1. Kaki kanan bengkak Labroratorium : leukositosis, peningkatan netrofil
2. Bengkak pada kaki kanan teraba panas saat di pegang segmen, Hiperglikemia, Peningkatan D dimer,
peningkatan Hba1c dan penurunan HDL
disertai nyeri.
3. Riwayat benturan disanghkal Dipikirkan suatu Deep Vena Thrombosis DD/ selulitis
4. Demam, menggigil tidak ada, turun saat meminum
obat penurun demam Tatalaksana
5. Riwayat merokok (+), Riwayat DM (+), HT (+) Non Farmakologis :
6. Pasien seorang Pensiunan • Diet DM 2285 kkal/hari
• Kompres NaCl 0,9%
Pemeriksaan Fisik
Farmakologis :
5. TD: 150/90 mmHg, N: 78 x/I, RR : 18 x/i, T : 36,8 C, • IV Ceftriaxone 2 gram/ 24 jam
NRS:3, IMT : 23,9 kg/m2 (overweight) • SC. Heparin 5000 IU/ 12 jam
6. Ekstremitas inferior : • Parasetamol 3 x 500 mg
- Status Lokalis ar Cruris Dextra
- Look : Tampak hiperpigmentasi Diagnosis
disertai hiperemis dan swelling • USG Dopler extremitas inferior
- Feel : Teraba hangat dan nyeri,
Homan sign (+) Monitoring
- Evaluasi NRS setiap 8 jam
- Movement : ROM terbatas
- Tanda-tanda sepsis
- ABI Test Ekstremits Kanan/Kiri : 1,15/1,23
- Well Score : 4
- PADUA Score: 5
Deep Vein Thrombosis
Edukasi
-Menjelaskan kepada keluarga pasien rencana terapi dan pemeriksaan yang akan dilakukan
-Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai hal nyeri
-Menjelaskan kemungkinan-kemungkinan penyebab kaki kiri bengkak pada pasien
-Menjelaskan bahwa nyeri disebabkan karena sumbatan yang terjadi
-Mengajarkan teknik seperti tarik napas dalam dan panjang, teknik distraksi (mendengarkan
musik/radio yang disukai pasien)
-Memberi posisi yang nyaman sesuai dengan kondisi pasien, beri/ajarkan sentuhan/pijatan di
area yang nyeri
2. DM Tipe II Overweight Unwel Controlled
Atas dasar : Tatalaksana
1. Pasien dengan riwayat DM sejak 13 tahun Non Farmakologis
yang lalu, dengan kadar gula tertinggi 300 • IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
• Diet DM 2285 kkal/hari, rendah garam
mg/dl, pasien tidak rutin minum obat anti
diabetes.
Farmakologis
• SC Glargine 0-0-0-10 unit
Vital Sign • Metformin 2 x 500 mg
2. TD: 150/90 mmHg, N: 78 x/I, RR : 18 x/i, T : 36,8
C, IMT : 23,9 kg/m2 (overweight) Rencana Monitoring
• GDP dan GD2PP
Pemeriksaan Penunjang • Hba1c / 3 bulan
Hba1c : 9,10 % • Funduskopi
KGDS: 274 mg/dl
Edukasi
• Menjelaskan bahwa pasien harus menggunakan insulin
Dipikirkan suatu DM Tipe II Overweight Unwell karena hasil pemeriksaan Hba1c >9
Controlled • Menjelaskan bahwa pasien tetap harus menjaga pola
makan yang teratur
• Mobilitas ringan
3. HHD
Atas dasar : Tatalaksana
1. Pasien juga dengan riwayat Hipertensi sejak 13 tahun Non Farmakologis
yang lalu, dengan tekanan darah tertinggi 190 mmhg, • Tirah baring
pasien tidak rutin minum obat anti hipertensi. • Diet DM 2285 kkal/hari, rendah garam
Planning Monitoring
Pemeriksaan Penunjang
Echocardiografi
3. Foto Thoraks : cor dalam batas normal
4. EKG : inus rhytm, HR: 78 kali /menit, Left Axis
Planning Monitoring
Deviation,clockwise rotation,,
OMI Septal • Tekanan darah per hari
Planning Edukasi
Dipikirkan suatu Hipertensi Stage I • Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai hipertensi yang diderita pada pasien
• Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga pola makan
terutama menghindrai makanan yang mengandung
garam yang tinggi
• Menjelaskan target Tensi dengan komorbid DM yaitu
kurang dari 140/80 mmHg
TERIMA KASIH
SELULITIS
2
DM TIPE II
Harrison’s Endocrinology, 2010
42
HIPERTENSI
48
49
50
JNC 8
52
Terima kasih
53