Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN JAGA

PPDS ILMU PENYAKIT DALAM


Sabtu Malam, 02 April 2022
Pukul 16.00 – 08.00 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. Alfi Syahrin, SpPD
Supervisor Pinere : dr. Islamuddin, SpPD
Third Call : dr. Ishak Abdul Gaffar NS
Second Call 1 : dr. Zulfikar
Second Call 2 : dr. Nelvi Juliyanti
Second Call Pinere: dr. Rianda Akmal
IGD: dr. Akmal Fachrial Riza
dr. Marcellinus Triyuono Dairo
dr. Julia Sari
IGD Pinere : dr. Putra Basmayus
First Call PDP : dr. Novita Hardeyanti
First Call PDW : dr. Irfandy C S Lubis
First Call ISO : dr. Muhammad Luthfi
First Call Zamzam : dr. M. Fachrial Imam
First Call Jejaring : dr. Ulva Yogia Guslaf
1
First Call Pinere : dr. Muhammad Thaifur
Identitas
• Nama : Tn. B
• Usia : 79 tahun
• Pekerjaan : Petani
• Status pernikahan : Menikah
• Alamat : Nagan Raya
• Pendidikan terakhir : SD
• Agama : Islam
• No RM : 1-27-94-91

Keluhan utama : Penurunan kesadaran sejak 3 hari SMRS

2
2 Minggu SMRS IGD RSUDZA (Alloanamnesa)
 Keluhan pucat dan lemas dikeluhkan  Pasien datang rujukan dari RSUD Iskandar Muda A
N
 Keluhan semakin memberat dari hari ke Nagan Raya dengan keluhan penurunan kesadaran
secara perlahan yang dialami sejak 3 hari terakhir
hari rawatan.

A
 Pasien mengeluh mudah lelah dan  Awalnya pasien mulai berbicara tidak jelas, kemudian
sering pusing pasien tidak sadar dan hanya membuka mata
 Keluhan pandangan kabur dan telinga sebentar jika dipanggil kemudian menutup mata lagi


berdenging tidak ada
1 Minggu kemudian pasien dibawa ke 
tanpa bisa diajak berkomunikasi
Keluhan mata kabur atau berkabut bila melihat
M
RSUD Nagan Raya dikatakan pasien
mengalami penurunan hb sekitar 8, 
objek dari jarak dekat.
Keluhan gangguan pendengaran disangkal N
kemudian pasien mendapatkan transfusi
E
 Riwayat bicara pelo, mulut merot, kelemahan anggota
2 kantong darah merah gerak, kejang, nyeri kepala, muntah menyemprot,
 Keluhan mimisan atau perdarahan gusi nyeri dada, jantung berdebar, riwayat terjatuh dan


disangkal
Mual dan muntah dikeluhkan. Muntah 
kepala terbentur disangkal.
Sesak napas, batuk dan demam sebelumnya, S
terbangun tengah malam karena sesak nafas tidak
A
sebanyak 1-2kali dalam 1 hari, berisi
makanan, volume ¼ aqua gelas, muntah ada. Keluhan tidur dengan kepala harus diganjal 2-3
lapis bantal disangkal.
hitam dan berdarah tidak ada.
 Mudah Lelah dikeluhkan terutama jika beraktivitas
 Pasien mengalami penurunan nafsu dalam 2 minggu terakhir
makan ½ porsi dari biasanya. Penurunan  Mual dan muntah dikeluhkan semakin memberat
berat badan tidak dikeluhkan hingga 2-3 kali/hari. berisi makanan, volume ¼ aqua
 Keluhan kedua tungkai bengkak gelas, muntah hitam dan berdarah tidak ada. Nyeri perut
disangkal tidak dikeluhkan.
 BAK frekuensi 2-3x/per hari dengan  Pasien mengalami penurunan nafsu makan ½ porsi
volume ½ aqua gelas per kali BAK. BAK dari biasanya. Penurunan berat badan tidak
berwarna merah, nyeri BAK disangkal. dikeluhkan.
BAK berpasir dikeluhkan  Keluhan kedua tungkai bengkak disangkal
 BAB frekuensi 1-2x/hari, berwarna
kuning, konsistensi keras, BAB hitam
tidak dikeluhkan. 3
IGD RSUDZA (Alloanamnesa)
A
 Selama dirawat 1 minggu di rumah sakit, pasien hanya bisa menghabiskan waktu N
di tempat tidur. Sebelumnya, pasien masih aktif bergerak dapat beraktivitas
sehari-hari seperti biasa secara mandiri. A
 Pasien masih dapat mengenali seluruh anggota keluarganya dengan baik. Keluhan
sering lupa meletakkan barang disangkal M
Sehari-hari sebelum dirawat, pasien masih aktif bersosialisasi dengan anggota

keluarga dan tetangganya. Kesan menarik diri dari pergaulan disangkal N


Keluhan sulit tidur disangkal
BAK frekuensi 2-3x/per hari dengan volume ½ aqua gelas per kali BAK. BAK
E
berwarna merah, nyeri BAK disangkal. BAK berpasir dikeluhkan. BAK sering tidak
lampias sejak 8 bulan smrs
S
 BAB frekuensi 1-2x/hari, berwarna kuning, konsistensi keras, BAB hitam tidak A
dikeluhkan.
 Riwayat darah tinggi dan penyakit gula disangkal

4
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
- Pasien Riwayat dirawat pada bulan 7 • Riwayat keluarga dengan Hipertensi, batu
2021 oleh bedah urologi. Dikatakan saluran kemih, dan DM tidak ada
ada batu di saluran kemih dan
disarankan operasi tembak batu, Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
namun pasien menolak.
• Pasien seorang petani, sudah menikah, saat
- Riwayat asam urat, hipertensi, ini tinggal bersama istri dan anaknya
diabetes mellitus disangkal
• Seluruh biaya hidup ditanggung oleh anak
pasien
Riwayat Pemakaian Obat: • Riwayat minum alkohol dan minuman
berenergi disangkal
• Pasien berobat dengan menggunakan BPJS

5
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit berat
 Kesadaran : GCS 10 (E3M5V2)
 TD : 130/70 mmHg
 FN : 96 kali/menit, reguler, kuat angkat
 RR : 20 kali/menit,
 S : 36,7°C
 SpO2 : 98% room air
 BB : 44 kg
 TB : 160 cm
 IMT : 17,2 kg/m2 (underweight)
 R-Flaac : 6 (moderate pain)
 LILA : 29 cm
 Lingkar betis: 27 cm
 KH : 48 cm
 Urin Output : 450 cc/24 jam

6
Rumus Chumlea Equation • MNA score: 8 (malnutrisi)
• ADL Barthel saat sakit: 4 (ketergantungan total)
• Weight : (AC x 1,73) + (cc x 0,98) + • ADL Barthel sebelum sakit: 20 (mandiri)
(ST x 0,37) + (KH + 1,16) = 81,69
• AMT: sulit dinilai
• (18 x 1,73) + (28x 0,98) + (3 x • GDS : sulit dinilai
0,37) + (48+ 1,16 • Norton Score: 8 (Very High Risk)
• 125,62-81,69 = 43, 68 –44 kg
• qSofa Score: 1 (Low Risk)
• Well Score: 0 (Low Risk)
IMT 17,2 (underweight)
• MMSE: tidak bisa dinilai
• Padua Score: 4 (high risk)
• EWS: 2
0
1
0
3
0
0
0,5
0
2 0

2 1

Total : 8 0.5
0
0
0
1
0 Total : 8 + 3 = 11

8
Sebelum
2 sakit

2
1

2
2
1
20

9
Selama
0 sakit

0
0

0
0
0
0

10
NORTON SCORE
1

Total 8
11
Qsofa Score: 1
Well’s Score: 0
Padua Score : 4
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : Benjolan (-), lekukan (-), nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : uban (+), alopecia (-)
Mata Inspeksi : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
nodul (-), edema palpebra (-), pupil isokor (+/+), mata cekung (-/-),
shadow test (+/+)
Wajah Inspeksi : Wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : Kuning (-), pucat (-)
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal, ostium auricular externa
hiperemis (-), membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)

Hidung Inspeksi : Bentuk hidung normal


Palpasi : Nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)
Bibir Inspeksi : Pucat (-), sianosis (-), kering (+), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Stomatitis angularis (-), mukosa pucat (-), mukosa basah (+), sub lingual
ikterik (-), atropi papil (-)
Gigi Inspeksi : Gigi palsu (-), karies (-), hipertrofi gingiva (-), perdarahan pada
gusi (-)

15
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena TVJ R-2 cmH2O
Jugularis
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar getah Inspeksi : pembesaran kelenjar getah bening (-)
bening Palpasi : kelenjar getah bening preaurikular,
postauricular, oksipital, tonsilar, submandibular,
submental, servikal superfisial, servikal posterior, rantau
servikal dalam, supraklavikula tidak teraba

16
Pemeriksaan Thoraks Depan
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, retraksi Simetris, sela iga normal, retraksi
intercostal (-), benjolan(-), Ptekie intercostal (-), benjolan(-), Ptekie
(-), spider nevi (-) (-) spider nevi (-)

Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema


subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-),
tekan (-), SF kanan = kiri benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
kiri = kanan
Perkusi Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi

Suara Vesikuler Vesikuler


pernapasan Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler

Suara nafas Ronkhi (-) Wheezing (-) Ronkhi (-) Wheezing (-)
tambahan

17
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, retraksi Simetris, sela iga normal, retraksi
intercostal (-), benjolan(-), Ptekie intercostal (-), benjolan(-), Ptekie
(-), spider nevi (-) (-) spider nevi (-)

Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema


subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-),
tekan (-), SF kanan = kiri benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
kiri = kanan
Perkusi Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi

Suara Vesikuler Vesikuler


pernapasan Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Suara Ronkhi (-) Wheezing (-) Ronkhi (-) Wheezing (-)
tambahan

18
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Ictus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba di ICS V LMCS, thrill (-), heaving (-), lifting (-),
tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : ICS V LMCS
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
Batas kanan jantung : ICS V linea parasternalis sinistra

Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)


Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-)

19
Abdomen
Inspeksi Datar, simetris, kulit kuning (-) Sikatrik (-), collateral vein (-), pergerakan
peristaltik abdomen (-), massa (-)
Auskultasi Bising usus normal, bruit arterial (-)
Perkusi timpani, area troube tidak terisi, shifting dullness (-)
Palpasi Hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (-), defans muscular
(-) , lien tidak teraba, fluktuatif (-), ballottement (-), nyeri ketok CVA (-/-),
murphy sign (-), Mc burney sign (-), massa pulsatil (-), nyeri tekan
suprapubic (+), blast teraba penuh

Ekstremitas
Ektremitas superior Udem (-), ikterik (-), pucat (-), pembesaran KGB axilla (-)
Ektremitas inferior Udem (-), ikterik (-), pucat (-), pembesaran KGB inguinal (-)

Anus
Inspeksi Benjolan (-), fistula (-), tanda-tanda infeksi (-)
Rectal Toucher Tonus sfingter ani ketat, ampula recti tidak kolaps, mukosa licin,
benjolan (-), pole atas prostat tidak teraba, nodul (-), nyeri tekan (-),
feses kuning, darah (-), lendir (-)

20
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 02/04/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 11,6 12,0 – 15,0 g/dL
Hematokrit 34 37 - 47 %
Eritrosit 4,0 4,2 – 5,4 106/mm
Trombosit 228 150 - 450 103/mm
Leukosit 9,31 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 84 80 – 100 fl
MCH 29 27 – 31 pg
MCHC 35 32 – 36 %
RDW 18 11,5 – 14,5 %
Eosinofil 1 0–6 %
Basofil 0 0–2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 72 50 - 70 %
Limfosit 18 20 - 40 %
Monosit 9 2-8 %

21
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 02/04/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Albumin 3,60 3,5 – 5,2 g/dL
Kalsium 8,1
Kalsium terkoreksi 8,4 8,6 – 10,3 mg/dL
Natrium 153 132 – 146 mmol/L
Kalium 3,4 3,7 – 5,4 mmol/L
Klorida 127 98 – 106 mmol/L
Ureum 135 13 – 43 mg/dL
Kreatinin 6,40 0,67 – 1,17 mg/dL
GDS 118 <200 mg/dL

CCT : 5,8

22
Kebutuhan kalori basal
(Rumus Harris Benedict – Laki-laki)

BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: 17,2 kg/m2

BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)


= 66 + (13,7 x 44) + (5 x 160) – (6,8 x 79)
= 66 +602,8+ 800 – 537,2
= 931,6 kkal

TEE = BEE x 1,2 x 1,2


= kkal ≈ 1300 kkal

Protein : 0,8 g/kgBB/hari = 35,2 gram = 140 kkal


Lemak : 1.300 kkal x 20% = 268 kkal = 30 gram
Karbohidrat : 1.300 – 140 – 268 = 892 kkal = 223 gram

23
EKG 03/04/2022

24
• Irama : sinus, reguler • Gelombang T : T inverted (-)
• Heart Rate : 1500/25=60 • LVH : (-)
kali/min Sokolow-Lyon : S V1 + R V5 (10+10= 20 mV)
• Axis Frontal : normoaksis Kornel : S V3 + R aVL (13+2 = 15 mV)
• Axis Horizontal : normorotation • RVH : (-)
• Gel. P : 0,04 detik, 0,1 mV • IMA : (-)
• PR interval : 0,12 detik • VES : (-)
• Q patologis : (-) • Kesimpulan : Sinus ritme dengan HR :60
• QRS kompleks : 0,08 detik x/menit, normoaksis
• Segmen ST : - Elevasi : (-)
- Depresi : (-)

25
• Normal Axis Jantung : +30º s/d +90º
• EKG pasien : resultan sadapan I : +2
resultan sadapan aVF : +5

26
03-04-2022
Identitas : Tn. A
Umur : 64 tahun
Proyeksi : AP

27
1. Posisi Foto :
Antero posterior (AP), clavicula tidak mendatar, scapula kiri dan kanan

03-04-2022 terlihat di lapangan paru, dan tampak depan adalah costae posterior
2. Kualitas Film :
- inspirasi cukup : 8 Iga posterior dan 7 Iga Anterior
- KV Cukup: Vertebra torakal terlihat sampai VT 5
Identitas : Tn. B - KV cukup : Vertebra torakal terlihat samar di T3
Umur : 79 tahun - Asimetris : Klavikula tidak sejajar dengan sternum tidak terletak tepat di
tengah
Proyeksi : AP
3. Tidak terpasang tube
4. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:

1. Jantung : CTR 50 %
Cor: Aorta elongasi (-), pinggang jantung mendatar (-), gambaran double
Contour (-), Boot Shape (-).
2. Paru :
• Parenkim : Perselubungan paru (-), Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-),
• Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cepalisasi (-)
3. Vaskular : Elongasi aorta (-), vaskularisasi paru meningkat (-)
4. Trakea: di tengah
5. Bronkus utama : Normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada Pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak Swelling , tak tampak Emfisema Subkutis
Tulang intact, tak tampak fraktur
9. Mediastinum Pembesaran (-)
10. Sela iga kanan melebar (+)
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah, flatening (-)
• Diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah, Flatening (-), tak ada
udara bebas di bawah diafragma, diafragma datar (-)
12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam

Kesan foto thorax : Tidak layak baca 28


RESUME
• Keluhan pucat dan lemas memberat dari hari ke hari, 9. Vital sign:
sering pusing, perdarahan spontan tidak ada GCS : E3M5V2
• Riwayat transfusi 2 kantong darah merah TD : 130/70 mmHg
• Mual dan muntah frekuensi 1-2 kali, berisi makanan, FN : 96 kali/menit, reguler, kuat angkat
volume ¼ aqua gelas. Penurunan nafsu makan 2 RR : 20 kali/menit
minggu S : 37,0°C
• BAK frekuensi 2-3x/per hari dengan volume ½ aqua SpO2 : 98% room air
gelas per kali BAK. BAK berpasir dikeluhkan. BAK sering
tidak lampias sejak 8 bulan smrs 10. Pemeriksaan Fisik :
• Pasien penurunan kesadaran secara perlahan yang Bibir Kering. NT Suprapubik, Blast terisi penuh
dialami sejak 3 hari terakhir rawatan. RT : Pole prostat tidak teraba
• Keluhan mata kabur atau berkabut bila melihat objek 11. Pemeriksaan penunjang
dari jarak dekat. Laboratorium
• Sebelumnya, pasien masih aktif bergerak dapat Anemia ringan normokrom normositer
beraktivitas sehari-hari seperti biasa secara mandiri. Hipernatremia
• Pasien masih dapat mengenali seluruh anggota Penurunan fungsi ginjal (CCT : 5,8)
keluarganya dengan baik. Keluhan sering lupa
meletakkan barang disangkal Ro thorax : Tidak Layak baca
• Sehari-hari sebelum dirawat, pasien masih aktif Elektrokardiografi : Sinus ritme dengan HR :60 x/menit, normoaksis
bersosialisasi dengan anggota keluarga dan • MNA score: 8 (malnutrisi)
tetangganya. • ADL Barthel saat sakit: 4 (ketergantungan total)
- Pasien Riwayat dirawat pada bulan 7 2021 oleh bedah • ADL Barthel sebelum sakit: 20 (mandiri)
urologi. Dikatakan ada batu di saluran kemih dan • AMT: sulit dinilai
disarankan operasi tembak batu, namun pasien
• GDS : sulit dinilai
menolak.
• Norton Score: 8 (Very High Risk)
- Riwayat asam urat, hipertensi, diabetes mellitus
• qSofa Score: 1 (Low Risk)
disangkal
• Well Score: 0 (Low Risk)
- Pasien seorang petani, sudah menikah, saat ini tinggal • MMSE: tidak bisa dinilai
bersama istri dan anaknya. Seluruh biaya hidup
• Padua Score: 4 (high risk)
ditanggung oleh anak pasien
• EWS: 2
29
Daftar Masalah
1. Penurunan kesadaran
2. CKD Stage V dengan uremic syndrome
3. Retensi Urin
4. High Risk Trombosis
5. Malnutrisi
6. Impairment of vision
7. Imobilisasi
8. Inkontinensia Urin Tipe Campuran
30
PENGKAJIAN

31
1. Penurunan kesadaran
ATAS DASAR DIAGNOSTIK
• Pasien penurunan kesadaran secara perlahan yang Head CT Scan non kontras
dialami sejak 3 hari terakhir rawatan.
• Mual dan muntah frekuensi 1-2 kali, berisi makanan, TATALAKSANA
volume ¼ aqua gelas. Penurunan nafsu makan 2 Non Farmakologi
minggu • Tirah baring, bedside monitor
• BAK frekuensi 2-3x/per hari dengan volume ½ aqua • Pemasangan NGT dan folley Catheter
gelas per kali BAK. BAK berpasir dikeluhkan. BAK sering • Diet sonde ginjal 1300 kkal/hari via NGT 6 x 200cc
tidak lampias sejak 8 bulan smrs
protein 35,2 gram.
• IVFD Sol 2 :1 15tpm
VITAL SIGN • Balance cairan positif 1 liter hari
GCS : E3M5V4
PEMERIKSAAN FISIK Farmakologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG -
Laboratorium
Anemia ringan normokrom normositer MONITORING
Hipernatremia Evaluasi EWS/6 jam
Penurunan fungsi ginjal Elektrolit, Ur, Cr per 3 hari
Siriaj Score -1 Balance cairan per 6 jam
Water deficit 2,5 liter
EDUKASI
Dipikirkan suatu Menjelaskan kemungkinan penyebab penurunan
Penurunan kesadaran ec dd/ kesadaran pada pasien, dan penjajakan yang dilakukan
(1) Hipernatremia hyperosmolar hipovolemik untuk menegakkan diagnostik
(2) Uremic Encephalopaty Menjelaskan terapi-terapi yang diberikan kepada pasien
(3) SDA beserta evaluasi untuk penentuan keberhasilannya
(4) Stroke
32
2. CKD Stage V dengan uremic syndrome
ATAS DASAR DIAGNOSTIK
• Keluhan pucat dan lemas memberat dari hari ke hari, Asam Urat
sering pusing, perdarahan spontan tidak ada AGDA
• Riwayat transfusi 2 kantong darah merah Urinalisis
• Mual dan muntah frekuensi 1-2 kali, berisi makanan, USG urologi
volume ¼ aqua gelas. Penurunan nafsu makan 2
minggu TATALAKSANA
• BAK frekuensi 2-3x/per hari dengan volume ½ aqua Non Farmakologi
gelas per kali BAK. BAK berpasir dikeluhkan. BAK sering • Tirah baring
tidak lampias sejak 8 bulan smrs • Diet sonde ginjal 1300 kkal/hari via NGT 6 x 200cc
• Pasien penurunan kesadaran secara perlahan yang protein 35,2 gram.
dialami sejak 3 hari terakhir rawatan. • Balance cairan positif 1 liter hari
- Pasien Riwayat dirawat pada bulan 7 2021 oleh bedah • Calsium Acetat 2x169mg
urologi. Dikatakan ada batu di saluran kemih dan
disarankan operasi tembak batu, namun pasien MONITORING
menolak. Elektrolit, Ur, Cr per 3 hari
Balance cairan per 6 jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG Awasi tanda-tanda overload cairan
Laboratorium EDUKASI
Anemia ringan normokrom normositer - Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai hasil
Hipernatremia laboratorium yang menunjukkan penurunan fungsi
Penurunan fungsi ginjal ginjal
Water deficit 2,5 liter - Menjelaskan kemungkinan-kemungkinan penyebab
terjadinya hal tersebut
Dipikirkan suatu - Menjelaskan tindakan diagnostik yang akan
CKD Stage V dengan uremic syndrome ec dd dilakukan
(1) PGOI - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
(2) PNC untuk pertimbangan hemodialisis 33
3. Retensi Urin
ATAS DASAR DIAGNOSTIK
• BAK frekuensi 2-3x/per hari dengan volume ½ aqua Urinalisis
gelas per kali BAK. BAK berpasir dikeluhkan. BAK sering Uroflowmetri
tidak lampias sejak 8 bulan smrs Kultur Urin + STAB
- Pasien Riwayat dirawat pada bulan 7 2021 oleh bedah USG urologi
urologi. Dikatakan ada batu di saluran kemih dan
disarankan operasi tembak batu, namun pasien TATALAKSANA
menolak. Non Farmakologi
• Tirah baring
PEMERIKSAAN FISIK • Folley Cathether
Abdomen : nyeri tekan suprapubic (+), blast teraba penuh
Farmakologi
RT: Pool Atas tidak teraba • Drip Ciprofolxacin 200mg/12jam

PEMERIKSAAN PENUNJANG MONITORING


Laboratorium Urine output per 6 jam
Leukosit : 9300 Nutrofil segmen: 72%
Urin tampak keruh EDUKASI
- Menjelaskan kemungkinan-kemungkinan penyebab
Dipikirkan suatu Retensi urin ec dd terjadinya hal tersebut
(1) BPH - Menjelaskan tindakan diagnostik yang akan
(2) ISK dilakukan

34
4. High Risk Trombosis
ATAS DASAR MONITORING
• Riwayat berbaring lebih dari 3 hari PT/APTT
• Usia lebih dari 70 tahun Awasi tanda-tanda perdarahan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PADUA Score: 4 EDUKASI
- Menjelaskan kemungkinan-kemungkinan penyebab
Dipikirkan suatu High Risk Trombosis terjadinya hal tersebut
- Menjelaskan tindakan diagnostik yang akan
DIAGNOSTIK dilakukan
PT/APTT, D-Dimer

TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Tirah baring, Mobilisasi pasif per 2 jam ke kanan dan
kiri selama 15 menit

Farmakologi
SC Heparin 5000 unit/12jam

35
No Geriatric Giant Temuan klinis/lab Diagnosa Rencana Terapi

• Pandangan kabur terutama saat melihat objek Impairment of Konsul Dept. Mata
Impairment of jarak dekat vision ec dd
5. • Pandangan berasap dikeluhkan 1)Katarak Senilis
vision
• Shadow test (+/+) 2) Presbiopi

• Lemas Malnutrisi Diet sonde ginjal 1300


• Penurunan nafsu makan, dalam sehari hanya kkal/hari via NGT 6 x 200cc
mampu menghabiskan ½ porsi makanan per protein 35,2 gram, lemak
kali makan. 30 gram, karbohidrat
6. Malnutrisi • Mual dan muntah dikeluhkan. 223gram.
• MNA Score = 11 (Malnutrisi) Konsul gizi klinik.
• IMT : 17,2 kg/m2 (underweight)

• Sudah terbaring di tempat tidur dalam 3 hari Immobilisasi -Mobilisasi pasif per 2 jam
terakhir ke kanan dan kiri selama 15
• Semua aktivitas dilakukan di tempat tidur menit
dengan bantuan keluarga pasien -Pencegahan ulkus
ADL Barthel saat sakit: 4 (ketergantungan total) decubitus
7. imobilisasi •
• ADL Barthel sebelum sakit: 20 (mandiri)
• NORTON Score : 8 (very high risk)

Inkontinensia urin - Operasi untuk


• BAK tidak lampias tipe campuran menghilangkan sumbatan
• RT : pool atas prostat tidak teraba. (overflow + - Penggunaan
fungsional) kateter/pampers
• Sebelum sakit pasien masih mampu BAK secara
8. Inkontinensia mandiri, namun saat sakit pasien banyak
urin
berbaring di tempat tidur sehingga untuk
Problem Analysis
BPH

Inkontinensia urin Retensi Urin


Impairment of vision

Malnutrisi
ISK/BSK
Geriatri Dehidrasi

CKD Stage V dengan Uremic


Hipernatremia
Syndrome

Imobilisasi Penurunan kesadaran


37
Terima kasih

38
Kebutuhan cairan : (3/15) x 10% x 65 kg x 1 Liter = 1,3 Liter
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
• PSI score : 103

50
55
56
57
58
59
61
62

Anda mungkin juga menyukai