Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN
DIAGNOSA MEDIS TUBERKULOSIS PARU
DI RUANG ZAITUN 3
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Medikal Bedah II pada
Program Studi Profesi Ners

Disusun Oleh :

Arya Aji Wijaksana – KHGD21107


Asep Dinar – KHGD21086
Dila Nurhamdilah – KHGD21099
Dina Agusti – KHGD21063
Dwi Nadya S – KHGD21046
Erlangga Surya Pratama – KHGD21106
Fitria Budi Rochmawati – KHGD21058
Mega Rahayu – KHGD21026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A
DENGAN TUBERKULOSIS PARU

I. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 02 April 2022 pukul 22.15 di ruang Zaitun 3
RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. Pengkajian dilakukan dengan teknik anamnesa,
obsevasi, pemeriksaan fisik dan catatan medis (CM) pasien.
Tanggal Masuk : 02 April 2022
Ruang : Zaitun 3
No. Kamar : 21
No. CM : 00-812940

1. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA


Identitas Klien
Nama : Tn.A
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp.Citeureup - Dayeuhkolot
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp.Citeureup - Dayeuhkolot
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Hub dengan Klien : Anak Kandung
2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas.
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan Klien Masuk Rumah Sakit
Tn.A masuk RSUD Al-Ihsan melalui IGD pada tanggal 02 April 2022 jam
08.30 WIB, datang dengan keluhan sesak nafas dan batuk berdahak sejak 2 hari
yang lalu sebelum masuk rumah sakit disertai tidak nafsu makan.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh sesak nafas, dan batuk berdahak. Sesak dirasakan sejak 2 hari
yang lalu, sesak dirasakan meningkat saat klien beraktivitas dan sesak
berkurang ketika istirahat. Sesak dirasakan seperti tercekik sehingga sulit untuk
bernafas, sesak dirasakan diarea dada, sesak dinilai derajat 4 karena mudah
terpicu dengan aktivitas ringan, seperti saat makan. Sesak biasanya muncul
dirasakan klien sesaat setelah melakukan aktifitas berlebihan.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan klien sebelumnya pernah sakit dan dirawat dengan
penyakit jantung, TB paru, dan asma. Saat ini klien sedang melakukan
pengobatan TB Paru baru 2 bulan
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang menderita
penyakit yang sama dengan klien.
5) Riwayat Psikososial Spiritual
a. Status psikologi : Klien gelisah ditandai dengan sesak nafas
b. Status mental :
Klien dalam keaadaan compos mentis, orientasi baik. Klien menyadari dirinya
sakit dan sedang di rawat di Rumah Sakit
c. Status sosial :
Klien saat ini sudah berhenti dari pekerjaannya semenjak sakit pada tahun lalu.
Keluarga mengatakan klien adalah seseorang yang suka berinteraksi dengan
orang lain dan memiliki hubungan yang baik dengan semua anggota
keluarganya.
Pada saat perawat melakukan pengkajian, klien mampu berkomunikasi dua
arah, kontak mata baik, pembicaraan sesuai pada pertanyaan yang diajukan
perawat.
d. Status spiritual :
Klien beragama islam. Keluarga mengatakan, untuk kebutuhan spiritualnnya
selama di Rumah Sakit klien biasa beribadah sholat dan berdzikir di tempat
tidur dengan tayamum
6) Riwayat Activity Daily Living
Aktivitas Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
MAKAN
 Jenis Makana Nasi, telur, daging, Bubur, nasi, telur, sayuran,
sayuran, tahu, asin, dll buah-buahan, dll
 Frekuensi 2-3x/hari 1-2x/har
 Porsi 1 porsi habis ½ porsi
 Pantangan Tidak ada Makanan tinggi Na+
 Keluhan Tidak ada Klien mengatakan sebel,
makanan terasa hambar.
Klien juga mengatakan kalo
makan suka mudah cape
MINUM
 Jenis Minuman Air mineral, air teh Air mineral hangat
 Frekuensi 7-8 gelas/hari 5-7 gelas/hari
 Pantangan Tidak ada Tidak ada
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
PERSONAL HYGINE
MANDI Ya Ya, di seka/spon
 Frekuensi 1-2x/hari 1x/hari
GOSOK GIGI Ya Ya
 Frekuensi 1x/hari 1x/hari
BERPAKAIAN Ya Ya
 Frekuensi 2-3x/hari 1-2x/hari
 Kesulitan Tidak Ada Klien terpasang infus dan O2,
sehingga menjadi kesulitan
untuk mengganti pakaian perlu
bantuan keluarga
MOBILISASI
 Aktivitas sehari-hari Bekerja sebagai buruh Hanya terbaring di tempat tidur
harian lepas
 Kesulitan Tidak ada Klien mudah cape ketika
melakukan aktifitas apapun,
sehingga perlu dibantu
keluarga
ELIMINASI
BAB Ya, dibantu keluarga
 Frekuensi 1-2x/hari 1x atau tidak bab/hari
 Konsistensi Padat Lembek
 Kesulitan Tidak ada Keluarga mengatakan klien
dibantu untuk BAB dari kasur
ke toilet
BAK
 Frekuensi 2-4x/hari 3-4x/hari
 Warna Kekuningan terang Kuning terang, kadang agak
pekat
 Kesulitan Tidak ada Klien BAK menggunakan
pispot
ISTIRAHAT & TIDUR
MALAM
 Berapa Jam 6-8 jam 4-5 jam
 Kesukaran Tidur Tidak ada Klien mengatakan suka
terbangun pada malam hari
karna suka tiba-tiba batuk dan
sesak nafas
SIANG
 Berapa Jam 1-2 jam 2-3 jam
 Kesukaran Tidur Tidak ada Tidak ada

3. PEMERIKSAAN FISIK
(1) Keadaan umum : Klien lemah
(2) Kesadaraan : Compos mentis - GCS : 14 (E4 V5 M5)
(3) Tanda-tanda vital :
TD : 150/100 mmHg S : 36,7OC
HR : 96 x/mnt SaO2 : 96 %
R : 29 x/mnt BB : 64kg
(4) Kepala dan Wajah
Bentuk simetris, normochepali, rambut tipis keputihan berminyak, tidak pelo,
tidak ada lesi. Keluarga mengatakan klien belum di spon dari kemarin
(5) Sistem Pernafasan
Hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada secret, retraksi
dinding dada (+), suara nafas ronchi (-/+), wheezing (+/-), terpasang O2 NRM 10
liter, sinusitis (-). Klien mengatakan sesak nafas, RR 29x/menit
(6) Sistem Pancaindera
Mata : Simteris, mata sayu, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, Klien
mengatakan suka terbangun pada malam hari karna suka tiba-tiba batuk
dan sesak nafas
Mulut : Simteris, tidak pelo, tidak ada lesi, mukosa bibir tampak sedikit kering,
tidak ada kesulitan menelan, fungsi pengecapan baik ditandai dengan
ketika diberikan sampel makanan, klien mampu menyebutkan rasanya
Telinga : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, ada secret sedikit
(7) Sistem Kardiovaskuler
Thoraks simetris, klien gelisah, tidak ada pembesaran jantung, CRT 3 detik, HR
96x/maenit.
(8) Sistem Pencernaan
Simetris, tidak ada luka di bagian abdomen, tidak ada nyeri tekan, bising usus
11x/menit,
(9) Sistem Muskuluskeletal
Klien lemas, mudah lelah ketika beraktifitas, tidak ada edema pada ekstremitas,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
(10) Sistem Integumen
Turgor kulit baik, terpasang infus pada ekstremitas kanan, kulit sedikit
mengendur, tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi, tidak ada lesi, decubitus (-),
kuku panjang, suhu 36,7 OC.
(11) Sistem Perkemihan
Tidak ada hernia, distensi kandung kemih (-), inkontinensia urine (-), BAK
menggunakan pispot, klien mengatakan tidak ada nyeri kettika berkemih, klien
merasa puas ketika selesia berkemih.

4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 02 April 2022
Nama Test Hasil Flag Unit Nilai normal
I. HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 14.2 g/dL 13.0 - 16.0
Hematokrit 41.3 % 40 - 52
Lekosit 9,680 /mm3 3,800 – 10,600
Trombosit 143,000 /mm3 150,000 – 440,000
Eritrosit 4.42 juta//mm3 4.5 – 6.5
II. IMUNOS
EROLOGI
Anti HIV Non Non Reaktif
Reaktif
III. KIMIA KLINIK
Elektrolyte (Na,K,Ca)
Natrium (Na) 137 mmol/L 134 - 145
Kalium (K) 4.8 mmol/L 3.6 – 5.6
Kalsium 1.13 mmol/L 1.15 – 1.35
Protein Total 5.97 g/dL 6.6 – 8.3
Albumin 3.2 g/dL 3.7 – 5.3
AST (SGOT) 236 U/L s/d 37
ALT (SGPT) 46 U/L s/d 40
Ureum 69 mg/dL 15 – 50
Kreatinin 1.92 mg/dL 0.7 – 1.3
Glukosa darah Sewaktu 57 mg/dL < 140
b. Pemeriksaan Elektrokardiogram
Tanggal : 02 April 2022
Hasil : Sinus Takikardi
c. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal : 02 April 2022
Foto thorak :
Foto simetris, inspirasi cukup
Posisi trakea masih di tengah
Cor membesar le lateral kiti dengan apeks tertanam pada diafragma.
Pinggang jantung normal. Posisi jantung normal
Klasifikasi aorta (-)
Sinuses costophrenicus normal
Diafragma bilateral normal
Pulmo :
Hili posisi normal
Bronkhovaskular marking bertambah
Tampak infiltrate di lapang atas dan bawah kanan
Kranialisasi (-)
Skeletal : tampak normal
KESIMPULAN :
Tb Paru Aktif
Kardiomegali tanpa bendungan paru
5. TERAPI
- Infus RL (IV) 12tpm/24 jam
- Oksigen NRM O2 10 ltr
- Levofloxacin (IV) 1x750
- Furosemide Lasix (IV) 2x40mg
- Rifampicin tablet 1x450
- INH tablet 1x300mg
- Etambutol tablet 1x100mg
- Pyrazinamid tablet 1x100mg
- VIP albumin syrup 3x2
6. ANALISA DATA
N Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Mycobacterium Tuberculosis Bersihan
Klien mengatakan sesak nafas, jalan nafas
dan batuk berdahak Airbone infection/inhalasi tidak efektif
droplet
DO :
- Klien gelisah Menginvasi saluran
- Mudah lelah ketika pernafasan atas
beraktifitas
- Retraksi dinding dada (+) Bakteri menetap di bronkus
- Suara nafas ronchi (-/+)
- Wheezing (+/-) Inflamasi bronkus
- Terpasang O2 NRM 10 liter
- RR 29x/menit Penumpukan secret

Sesak nafas

Sekret sulit dikeluarkan

Bersihan jalan nafas tidak


efektif
2 DS : Mycobacterium Tuberculosis Intoleransi
- Klien mengatakan mudah Aktifitas
lelah ketika beraktifitas Airbone infection/inhalasi
- Keluarga mengatakan klien droplet
dibantu untuk BAB dari
kasur ke toilet Menginvasi saluran
- Klien juga mengatakan kalo pernafasan bawah
makan suka mudah cape
DO : Bakteri menetap di alveolus
- Klien lemas
- Terbaring di tempat tidur Penyebaran bakteri secara
- BAK menggunakan pispot limfa hematogen
- ADL dibantu keluarga
Keletihan

Ketidakseimbangan anatara
suplai dan kebutuhan oksigen

Intoleransi Aktifitas
3 DS : Gangguan
Klien mengatakan suka Inflamasi bronkus pola tidur
terbangun pada malam hari
karna suka tiba-tiba batuk dan Penumpukkan sekret
sesak nafas
DO : Sputum sulit dikeluarkan
- Mata sayu
- Tidur malam 4-5 jam Batuk Aktif
- Tidur siang 2-3 jam
- Td : 150/100 mmHg Gangguan Pola Tidur
- Nadi : 86x/mnt
- Suhu : 36,7 OC
4 DS : Mycobacterium Tuberculosis Defisit
Keluarga mengatakan klien perawatan
belum di spon dari kemarin Airbone infection/inhalasi diri
DO : droplet
- Kuku panjang
- Telinga ada secret sedikit Menginvasi saluran nafas
- Rambut tipis keputihan
berminyak Tuberkulosis Paru
- Klien terpasang infus dan
O2, sehingga menjadi Penyebaran bakteri secara
kesulitan untuk mengganti limfa hematogen
pakaian perlu bantuan
keluarga Keletihan

Intoleransi Aktifitas

Defisit perawatan diri

III. Diagnosa Keperawatan


1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret dijalan
nafas
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan reflek batuk aktif dimalam hari
4) Defisit perawatan diri berhubungan dengan proses penyakit
IV. Rencana Tindakan Keperawatan
N Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensu Keperawatan Indonesia
o Keperawatan Keperawatan Indonesia (SIKI)
Indonesia (SDKI) (SLKI)
1 Bersihan nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Menejemen Jalan Nafas
tidak efektif keperawatan selama 3x24 Tindakan :
jam diharapkan masalah Observasi :
pada jalan nafas dapat  Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
teratasi dengan kriteria hasil:  Monitor bunyi nafas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing,
1. Jalan nafas paten ronkhi kering)
2. Sekret berkurang  Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
3. Frekuensi nafas dalam Teraupeutik :
batas normal  Posisikan semi-fowler atau fowler
4. Kilen mampu melakuan  Berikan minum hangat
batuk efektif dengan benar  Lakukan fisiotrapi dada, jika perlu
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Berikan oksigen , jika perlu

Edukasi :
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak kontraindikasi
 Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspetoran,mukolitik, jika perlu

2. Latihan Batuk Efektif


Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi kemampuan batuk
 Monitor adanya retensi sputum
 Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas

10
 Monitor input dan output cairan (mis. Jumlah dan karakteristik)
Terapeutik :
 Atur posisi semi fowler atau fowler
 Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
 Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
 Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) 8 detik.
 Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
 Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang
ke-3
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
2 Intoleransi Toleransi Aktivitas 1. Manajemen Energi
aktivitas Tujuan: Setelah dilakukan Tindakan :
tindakan keperawatan 3x24 Observasi:
jam diharapkan toleransi  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
aktivitas meningkat dengan  Monitor pola dan jam tidur
Kriteria Hasil:  Monitor kelelahan fisik dan emosional
1. Kemudahan dalam Edukasi :
melakukan aktivitas sehari-  Anjurkan tirah baring
hari  Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
2. Kekuatan tubuh bagian atas Terapeutik :
dan bawah  Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Keluhan lelah  Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
4. Dispnea saat aktivitas  Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
5. Kemudahan dalam  Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
melakukan aktivitas sehari- berjalan

11
hari meningkat Kolaborasi :
6. Dispnea saat setelah  Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
aktivitas menurun
7. Perasaan lemah menurun 2. Terapi Aktivitas
8. Frekuensi napas normal 12- Tindakan :
20 x/menit Observasi :
 Identifikasi defisit tingkat aktivitas
 Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
 Monitor respons emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik :
 Fasilitasi fokus pada kemampuan, buka defisit yang dialami
 Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
 Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan social
 Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. Ambulasi, mobilisasi, dan perawatan
diri), sesuai kebutuhan
 Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
Edukasi :
 Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
 Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih secara bertahap
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan dan memonitor
program aktivitas, jika perlu

12
3 Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan Tidur
Tidur keprawatan diharapkan Tindakan
kualitas tidur pasien kembali Observasi :
normal dengak kereteria  Identifikasi pola aktivitas dan tidur
hasil sebagai berikut :  Identifikasi faktor pengganggu tidur ( fisik dan / atau pisikologi)
1. Keluhan sulit tidur menurun  Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur ( mis.
/ hilang Kopi, the, alcohol. Makan mendekti waktu tidur, minum banyak air
2. Keluhan sering terjaga sbelum tidur)
menurun/hilang Terapeutik :
3. Keluhan tidur tidak  Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaaan, kebisingan, sushu,matras,
puas tidur dan tempat tidur)
menurun/hilang  Batasi waktu tidur siang, jika perlu
4. Keluhan pola tidur berubah  Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
menurun/hilang  Tetapkan jadwal tidur rutin
5. Keluhan istirahat tidak  Lakukan perosedur untuk meningkatan kenyamanan (mis. pijat,
cukup menurun/hilang pengaturan posisi, terapi akupresur)
Kemampuan beraktivitas  Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/ atau tinjakan untuk menunjang
meningkat siklur tidur terjaga
Edukasi :
 Jelaskan tidur cukup selama sakit
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
 Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola
tidur ( mis. Pisikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja )
 Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmokologi lainnya,
jika perlu

13
2. Edukasi Aktivitas /Istirahat
Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
 Jadwalkan pemeberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi :
 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik / olahraga secara rutin
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengindentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan,
sesak napas saat aktivitas)
4 Defisit Perawatan Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan Perawatan Diri
Diri keperawatan selama 3x24 jam Tindakan :
diharapkan perawatan diri Observasi :
meningkat dengan kriteria  Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
hasil :  Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berhias, berpakaian
dan makan
1. Kemampuan mandi  Monitor tingkat kemandirian
meningkat Terapeutik :
2. Kemampuan mengenakan  Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. Privasi, suasana hangat,
pakaian meningkat rileks)
3. Kemampuan makan  Saipkan keperluan pribadi (mis. Gunting kuku, skiat gigi, sabun mandi,
meningkat dan parfume)
4. Kemampuan toileting  Dampingi dalam melakukan perawatan diri
(BAB/BAK) meningkat  Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan
5. Verbalisasi keinginan diri
melakukan perawatan diri  Jadwalkan rutinitas perawatan diri
secara mandiri membaik

14
6. Mempertahankan Edukasi :
kebersihan mulut dan kuku  Anjurkan keluarga untuk membantu klien melakukan perawatan diri
(makan, BAB/BAK, mandi, sikat gigi, potong kuku)
V. Implementasi Keperawatan
No Hari, Tgl Implementasi Keperawtaan Evaluasi Formatif Paraf
Dx dan Jam
1 Senin S : Klien mengatakan sesak nafas masih
04/4/22  Memberikan terapi nebulizer ada, batuk berdahak sudah agak lega sedikit
09.00 - Combiven dan pulmicort (inhalasi) O:
09.30  Melakukan tarik nafas dalam dan batuk efektif untuk - Sesak (+), batuk (-), retraksi dinding
membantu mengeluarkan sputum klien dada (-)
09.50  Memonitor keadaan umum dan tanda-tanda vital - Ronchi (-/+), wheezing (+/-)
09.55  Mengauskultasi pola dan suara nafas - RR : 26x/menit
10.00  Mempertahankan pemberian O2 NRM 10 liter - SaO2 : 97%
10.30  Memberikan obat sesuai advis dokter A : Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif
- Levofloxacin (IV) 1x750 P : Lanjutkan Intervensi
- Furosemide Lasix (IV) 2x40mg
- Rifampicin tablet 1x450
- INH tablet 1x300mg
- Etambutol tablet 1x100mg
- Pyrazinamid tablet 1x100mg
- VIP albumin syrup 3x2
10.35  Monitor tetesan infus

15
2 Senin S : Klien mengatakan cape
04/04/22 O:
10.40  Memonitor kemampuan kien melakukan aktivitas - Keadaan umum lemas, posisi klien semi
secara mandiri fowler, BAB/BAK, makan dibantu
10.45  Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan keluarga
membantu klien ketika melakukan aktivitas - Nafas cepat, dekubitus (-)
10.50  Menganjurkan miring kanan miring kiri setiap 2 jam - R : 26x/menit
10.55  Melaakukan ROM aktif dan pasif secara bertahap A : Intoleransi Aktifitas
P : Lanjutkan Intervensi

3 Senin S:
04/04/22 - Klien mengatakan tadi terbangun subuh,
08.00  Melakukan perbeden dan membersihkan tempat tidur tidak tahu jam berapa terus tidur lagi
08.10  Memonitor pola dan jam tidur tadi malam - Keluarga mengatakan, semalam klien
08.15  Menganjurkan keluarga untuk membersihkan bed tidur sekitar jam 11.30 an
sebelum klien tidur O:
08.20  Menganjurkan klien untuk membatasi waktu tidur siang - Klien tidur -+ 5 jam
agar tidak terlalu lama - TD : 150/90mmHg
- N : 108x/menit
- S : 36,3
A : Gangguan Pola Tidur
P : Lanjutkan Intervensi

16
4 Senin S : Klien mengatakan mandinya nanti sama
04/04/22 istri saja
08.30  Membantu klien mengganti pakaian O:
08.45  Memotong kuku klien - Klien menolak di mandikan perawat,
08.55  Menganjurkan keluarga untuk membantu klien mandi, rambut masih berminyak
sikat gigi. - Kuku terpotong
- Pakaian sudah diganti
A : Defisit Perawatan Diri
P : Lanjutkan Intervensi

17
V. Evaluasi Keperawatan
No Hari/ Catatan
Dx Tgl/ Perkembangan Paraf
Jam
1 Rabu S : Klien mengatakan sesaknya masih ada, batuk
06/04/22 berkurang
O:
14.15 - O2 nasal kanul 4 liter
14.17 - Sesak (+), batuk berdahak (-), gelisah (-)
14.20 - Ronchi (-/-), wheezing (+/-)
14.30 - RR : 24x/menit
14.30 - SaO2 : 98%
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi
I:
- Mengobservasi keadaan umum+TTV
- Monitor pola dan suara nafas
- Mempertahankan pemberian O2
- Posisikan klien semi fowler
- Berikan terapi nebulizer
- Memberikan obat sesuai advis dokter
E : Infus asering (+), O2 Nasal Kanul (+), sesak (+),
batuk berdahak (-)
2 Rabu S:
06/04/22 - Klien mengatakan sudah tidak lemas
- Keluarga mengatakan klien sudah mulai makan secara
mandiri tidak di bantu lagi
O:
14.35 - Keadaan umum tenang
14.40 - Kekuatan otot
14.50 - Klien sudah mulai duduk
14.55 - ADL masih dibantu keluarga (seperti BAB/BAK.
Mengambil makanan&minum, dsb)
A : Intoleransi Aktivitas
P : Lanjutkan intervensi
I:
- Monitor kemampuan kien melakukan aktivitas secara
mandiri
- Anjurkan keluarga untuk mendampingi klien ketika
melakukan aktivitas
- Anjurkan miring kanan miring kiri setiap 2 jam
- Lakukan ROM aktif dan pasif secara bertahap
E : Infus asering (+), O2 Nasal Kanul (+), klien sudah
mulai duduk.
3 Rabu S:
06/04/22 - Klien mengatakan semalam tidak terbangun pada
malam hari
- Keluarga mengatakan klien mulai tidur jam 10.30 dan
bangun jam 5.30 pagi
O:
15.00 - Pola tidur cukup membaik
15.05 - Klien tidak terjaga pada malam hari
15.07 - Mata tidak sayu
14.30 - TD : 130/90mmHg
14.30 - N : 102x/menit
14.30 - S : 36,4 OC
A : Gangguan Pola Tidur
P : Lanjutkan intervensi
I:
- Menganjurkan klien untuk membatasi waktu tidur
siang
- Anjurkan klien untuk membiasakan menepati waktu
tidur
- Menganjurkan keluarga untuk membersihkan tepat
tidur sebelum klien tidur
- Menganjurkan keluarga untuk membatasi orang yang
menjenguk ketika waktu istirahat klien
E : Infus asering (+), O2 Nasal Kanul (+), klien tidak
terjaga pada malam hari
4 Rabu S : Keluarga mengatakan tadi pagi klien sudah mandi
06/04/22 dengan di spon, dan sikat gigi.
O:
15.20 - Klien terlihat segar dan rapi
15.22 - Keringat (-), kuku sudah terpotong
15.25 - S : 36,4 OC
A : Defisit perawatan Diri
P : Masalah Teratasi
I:
- Menganjurkan keluarga dan klien untuk selalu
menjaga kebersihan diri dengan mandi, sikat gigi,
memotong kuku, dsb.
E : Infus asering (+), O2 Nasal Kanul (+), klien tidak
terjaga pada malam hari

Anda mungkin juga menyukai