Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan
Gelombang II PPN XLII
Disusun Oleh:
Devi Futri Intan Maria 220112210011
Dosen Pembimbing:
Furkon Nurhakim., S.Kp M.Kep
Kosim, S.Kep.,M.Kep
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis E4M6V5
B. Tanda tanda vital dan Antropometri
TD : 110/78 mmHg
HR : 79x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7 C
BB : 57 kg
TB : 150 cm
C. Pemeriksaan fisik terfokus
Dada
Tampak ada luka post op CABG kurang kebih 15cm
Ekstremitas bawah
Tampak ada luka bekas pengambilan vena .. pada kedua ektremitas bawah dekstra
dan sinistra
4. KONDISI PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikologis
Klien mengatakan cemas terhadap penyakit yang sedang dialaminya karena post
operasi dan harus dirawat sehingga mengganggu pola tidurnya.
b. Sosial dan spiritual
Ny. S mengatakan hubungan dengan tetangga nya atau lingkungan tempat tinggalnya
sangat baik, saat klien di rawat tetangganya selalu menanyakan kondisi klien lewat
saudara dan anak klien. Mengenai spiritual selama klien sakit klien mengatakan sulit
untuk melakukan ibadah. Klien juga selalu berdzikir setiap hari berharap agar
kondisinya cepat membaik dan bisa pulang dengan keadaan sehat walafiat.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 8.3 g/dL 12.3-15.3 g/dL
Hematokrit 26.1 % 36.0-45.0 %
Leukosit 15.00 10^3/uL 4.4-11.3 10^3/uL
Eritrosit 299 juta/uL 4.5-5.1 juta/uL
Trombosit 128 ribu/uL 150-450 ribu/uL
MCV 87.3 fL 80-96 fL
MCH 27.8 pg 27.5-33.2 pg
MCHC 31.8 % 33.4-35.5 %
RDW CV 13.1 % 11.5-14.5 %
RDW SD 41.3 Fl 36.4-46.3 fL
- Rontgen Foto Thorax Digital
Kesan :
- Suspek efusi pleura kanan ditandai dengan penebalan pleura kanan
- Roentgenologis cor dalam batas normal
- Atherosclerosis aorta
6. TERAPI
NO Obat Dosis/rute Manfaat Efek samping
1. Fondafarinux 1x2 gr/IV Untuk Nyeri perut,
mengobati dan mual, muntah,
mencegah diare, pusing,
infeksi bakteri mengantuk,
sakit kepala,
bengkak,
muncul keringat
yang berlebihan
2. Lansoprazole 2x40 mg/IV Untuk Sakit kepala,
mengurangi perut kembung,
kadar asam mual atau
lambung muntah, diare
dan sembelit
3. Sucralfat 1x2/supositoria Untuk Sensasi terbakar
mengatasi di dubur, nyeri
sembelit atau atau kram perut,
konstipasi lemas, diare,
mual atau
muntah dan
pusing
4. Ciprofloxacin 1x1 Untuk Gangguan
membantu elektrolit,
meredakan pusing, edema,
konstipasi mual atau
muntah, nyeri
perut, nyeri
dada dan
menggigil
5. Laxadin 3x30 mg/IV Untuk Sakit perut,
meredakan pusing, sakit
peradangan dan kepala, mual
nyeri dan muntah,
perut kembung,
diare dan
konstipasi
6. Atorvastatin 3x500 mg/IV Untuk Pusing, sakit
mengatasi kepala, mual,
infeksi bakteri muntah,
yang hilangnya nafsu
disebabkan oleh makan, diare,
bakteri anaerob sembelit, rasa
pahit dimulut,
perubahan
warna urine
menjadi gelap
7 Canccr
8 Nitrokap
9 alfrazolam
Tnamsinolon Oles tipis pada
acetonide sanan
7. ANALIS DATA
Data yang menyimpang Etiologi Masalah Keperawatan
Data subjektif : Prosedur pembedahan Nyeri akut
(colostomy)
- Klien juga
mengatakan nyeri
pada bagian perut
Terdapat luka post operasi
sebelah kiri
colostomy
Data Objektif :
- Klien tampak
Stimulasi serabut saraf
meringis
pada area operasi
- Klien tampak gelisah
- Klien tidak mampu
Merangsang mediator nyeri
menuntaskan
aktivitas
- Pola tidur klien Nyeri akut
berubah
- Skala nyeri 4
- Tampak luka pada
bagian perut kiri
POD 1
Data subjektif : Dilakukan bedah colostomi Gangguan integritas
kulit/jaringan
Data objektif :
- Kerusakan Dibuat jalan keluar untuk
jaringan/lapisan kulit feses
- Adanya luka post
operasi dibagian
Terbentuk stoma
perut kiri
- Terlihat tampak nyeri
Gangguan integritas
kulit/jaringan
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d.d klien mengatakan nyeri pada
bagian perut sebelah kiri, klien tampak meringis , klien tampak gelisah, klien tidak
mampu menuntaskan aktivitas, pola tidur klien berubah, skala nyeri 4
- Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor mekanik (sayatan operasi) d.d kerusakan
jaringan/lapisan kulit, adanya luka post operasi dibagian perut kiri, terlihat tampak nyeri
9. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN BERDASARKAN ANALISIS PROBLEM BASED ASUHAN
Tujuan Item Ideal Issue Urgency Severity Grouwth Total skor Penentuan
Prioritas Bobot
Terdapat asuhan Manjemen nyeri Man: Man: Man: 3 Man: 3 Man: 3 Man: 9 Methode: 12
non famakologi non farmakologi
SDM memahami teknik SDM sudah mengetahui Methode: 4 Methode: 4 Methode: 4 Methode: 12 Material/Money: 9
dalam mengurangi aroma terapi
relaksasi non Farmakologi teknik relaksasi non
nyeri pada pasien lavender Material/Money: Material/Money: Material/Money: Material/Money: 9 Man: 9
mengatasi nyeri Farmakologi mengatasi
post colostomy 3 2 4
nyeri
SDM memahami manfaat
mengatasi nyeri relaksasi 2 tahun yang lalu SDM
aromaterapi sudah mendapatkan
informasi penggunaan
SDM memiliki kemampuan
aroma terapi
mengatasi nyeri dengan
relaksasi aromaterapi Methode:
Methode: SDM sudah memahami
pengukuran intesitas nyeri
Mengukur intensitas nyeri
sebelum relaksasi SDM masih terpaku pada
menggunakan numerical SOP yang ada
scale
Material/Money:
Memberikan aromaterapi Belum terlihat tersedianya
lavender sebanyak 10 tetes alat aromaterapi
dengan menggunakan
diffuser ± 15 menit Belum terlihat danya
pengjuan permintaan alat
Meminta klien untuk aromaterapi
bernafas normal
Menganjurkan tidak
melakukan aktivitas lain
selama menghirup aroma
terapi
Mengkondisikan ruangan
yang tenang
Material/Money:
Terdapat alat diffuser, dan
aromaterapi
Satu set aromaterapi
Rp.30.000
10. SOP ASUHAN DI RUANGAN
11. INOVASI BERDASARKAN EBP
Pasien pasca operasi colostomy seringkali dihadapkan pada permasalahan adanya
proses nyeri yang mengakibatkan keterbatasan gerak. Akibat nyeri pasca operasi, pasien
menjadi immobil yang merupakan kontraindikasi yang dapat mempengaruhi kondisi
pasien. Dari segi penderita, timbulnya dan beratnya rasa nyeri pasca bedah dipengaruhi
fisik, psikis atau emosi, karakter individu dan sosial kultural maupun pengalaman masa
lalu terhadap rasa nyeri (Widya, 2010). Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan dengan
teknik non farmakologi. teknik non farmakologi adalah penanganan nyeri dengan tidak
menggunakan obatobatan seperti aromaterapi. Salah satu aromaterapi yang bisa
digunakan adalah aromaterapi lemon, untuk menurunkan intensitas nyeri pasien post
operasi laparatomi (Rahmayati, Hardiansyah & Nurhayati, 2018).
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Mutholib (2018), pada pasien laparatomi
yang mengalami nyeri dengan penggunaan aromaterapi inhalasi ekstrak lavender
(Lavandula angustifolia) merupakan intervensi yang efektif untuk meredakan nyeri.
Memiliki efek menenangkan, keseimbangan, sara nyaman, rasa keterbukaan dan
keyakinan, selain itu lavender juga dapat mengurangri sara tertekan, stres, rasa sakit,
emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan, lavender bermanfaat
mengurangi rasa nyeri, dan dapat memberikan relaksasi. Sebelum dilakukan pemberian
aromaterapi diukur terlebih dahulu skala nyeri dengan numeric rating scale (NRS),
kemudian diberikan aromaterapi lavender sebanyak 10 tetes dicampurkan dengan air 50-
100ml yang menggunakan tungku/diffuser aromaterapi, kemudian dihirup aromanya,
dilakukan selama 15 menit diruangan dengan jarak kurang lebih satu meter dari tempat
tidur pasien. Klien diminta bernafas normal, tidak melakukan aktivitas lain selama
menghirup aroma terapi, dalam kondisi ruangan yang tenang. Selanjutnya Setelah itu
diukur kembali skala nyeri menggunakan numeric rating scale (NRS)
Bahan:
Aroma terapi ekstrak lavender 10 tetes
Diffuser
Kabel data untuk diffuser
Air
Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan Aroma terapi yang sudah diteteskan 10 tetes pada alat
diffuser
2. Informed consent
2. Menjaga privasi klien dan pencahayaan yang cukup
2. Jelaskan maksud dan tujuan
2. Memposisikan klien senyaman mungkin
2. Letakkan diffuser
2. Berikan selama 15 menit
2. Evaluasi dan dokumentasi
12. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
N Waktu Implementasi Respon Evaluasi SOAP
o
D
X
1 Kamis, 1. Mengkaji tingkat nyeri Apabila nyeri S: Klien
02 Juni klien muncul sebelum mengatakan dapat
2022 waktunya mengontrol nyeri
2. Mengidentifikasi teknik
diberikan obat, yang dirasakan dan
non farmakologi yang
klien masih dapat
biasa dilakukan klien
mengatasinya ditahan.
apabila nyeri
dengan tidur dan
O: klien tampak
3. Mendiskusikan teknik teknik relaksasi
memverbalisasikan
non farmakologi lain atau nafas dalam
nyeri berkurang,
yang ingin klien terapkan dengan begitu
dan dapat dikontrol
nyeri yang
4. Menganjurkan klien dirasakan dapat
A: Masalah nyeri
untuk dikontrol dan teratasi sebagian
mengimpelmentasikan sedikit
non farmakologi apabila berkurang. Tidak P: Intervensi
nyeri muncul ada efek manajemen nyeri
samping yang pemberian non
5. Mengidentifikasi efek
dirasakan oleh farmakologi
samping obat
klien. dilanjutkan
6. Advice dokter
memberikan kerorolac
3x30 mg IV
Klien pulang pada Jumat, 03 Juni 2022 sehingga tidak dapat dilakukan implementasi
manajemen nyeri pemberian aroma terapi lavender.
B. Saran
luka post colostomy akan menyebabkan nyeri, oleh karena itu penerapan aroma terapi
lavender dapat dijadikan salah satu intervensi mengurangi ketidaknyaman klien
terutama dalam mengatasi nyeri.