UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny.L
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 16 Februari 1968
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kampung Al Falah Biru Rt 03 Rw 06
Desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul,
Kabupaten Garut
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Pendidikan Terakhir : S-1
Pekerjaan : PNS
Ruangan/Kamar : Azalea (kamar 3 bed 3)
Diagnosa Medis : Sub Arachnoid Bleeding Primer et causa Suspec
Rupture Aneurysma
Tanggal Dikaji : 22 April 2018
Tanggal Masuk RS : 16 April 2018
No. Medrek : 0001676725
Nama Penanggung Jawab : Tn.N
Hubungan dengan Klien : Suami
5. Riwayat keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit penyerta dikeluarganya.
Minum : Klien mengatakan bahwa dalam Minum : Klien mengatakan bahwa dalam
sehari klien minum habis ±2 liter (8 sehari klien minum habis ±500 ml. Jenis
gelas). Jenis minuman air putih. minuman air putih. Klien mendapatkan
cairan infus RL 1500 cc/hari
Kebutuhan
Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
Dasar
b. Eliminasi BAK : Klien mengatakan BAK ±4- BAK : Klien BAK menggunakan kateter,
BAK 5x/hari, warna kuning jernih dan tidak BAK sehari ±1.300 cc (urine bag), warna
& ada keluhan kuning jernih. Klien mengatakan kateter
BAB dipasang pada tanggal 20 April 2018.
BAB : Klien mengatakan BAB 1x/hari, BAB : Klien mengatakan sudah 3 hari
konsistensi lembek, berwarna kuning, klien belum BAB. BAB 3 hari lalu
dan tidak ada keluhan konsistensi keras berwarna coklat
c. Istirahat Klien mengatakan tidur di malam hari ±8
Klien mengatakan sulit tidur nyenyak
jam, tidur dirasa nyenyak dimalam hari karena rasa nyeri yang
timbul. Klien juga mengatakan sering
tidur di pagi atau siang hari untuk
mengganti tidur yang kurang dimalam
hari.
d. Kebersihan Klien mengatakan mandi 2x/hari, Klien mengatakan mandi 1x/hari dengan
Diri keramas 1x/hari, gosok gigi 2x/hari, dan cara diseka waslap dan air hangat oleh
menggunting kuku seminggu sekali suaminya. Klien mengatakan rambut
dicuci air hangat saat mandi, gosok gigi
1x/hari, dan menggunting kuku seminggu
sekali.
e. Aktivitas Klien bekerja sebagai seorang guru Selama dirumah sakit klien bedrest dan
aktivitas sehari-hari dibantu oleh
suaminya
7. Keadaan Umum
a. Kondisi umum
Keadaan umum : Penampilan bersih, ekspresi klien tampak tenang
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 (E4 M6 V5)
Pengkajian Nyeri : Numeric Pain Rating Scale (klien mengatakan
skala nyeri 6 dari skala 0-10)
b. Tanda-Tanda Vital dan Antropometri
TD : 160/95 mmHg (Hipertensi)
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 24 x/menit (Takipnea)
SpO2 : 99%
Suhu : 37,2 0 C
BB : 145 cm
TB : 47 kg
IMT : 22,35
Status Gizi : Normal
Laki-Laki Perempuan
2
Kurus < 18 kg/m Kurus < 17 kg/m2
Normal 18 – 25,0 kg/m 2
Normal 17 - 23 kg/ m2
Kegemukan 25,1 - 27 kg/m2 Kegemukan 23 - 27 kg/m2
2
Obesitas > 27 kg/m Obesitas > 27 kg/m2
Sumber : Pedoman praktis terapi gizi medis Departemen Kesehatan RI 2003
√
Kedua mata klien ditutup
Lubang hidung ditutup
Dilihat apakah tidak ada gangguan pengaliran udara
Kemudian bahan satu persatu didekatkan pada lubang
hidung yang terbuka dan klien diminta menarik nafas
panjang, kemudian klien diminta untuk mengidentifikasi
bahan tersebut (kopi, kayu putih, dan lain-lain)
Nervus II (N. Opticus) Kelopak
- Penglihatan sentral mata kanan
Memakai jari-jari tangan dimana secara normal dapat tidak dapat
dilihat pada jarak 60 meter membuka
Meakai gerakan tangan dimana secara normal dapat
dilihat pada jarak 300 meter
- Penglihatan Perifer
√
Tes Konfrontasi :
Pasien diminta untuk menutup satu mata, kemudian
menatap mata pemeriksa sisi lain.
Mata pemeriksa juga ditutup pada sisi yang lain, agar
sesuai dengan lapang pandang pasien.
Letakkan jari tangan pemeriksa atau benda kecil pada
lapang pandang pasien dari 8 arah.
Pasien diminta untuk menyatakan bila melihat benda
tersebut. Bandingkan lapang pandang pasien dengan
lapang pandang pemeriksa.
Tidak Tidak
Pemeriksaan Normal Keterangan
Normal Terkaji
Syarat pemeriksaan tentunya lapang pandang pemeriksa
harus normal
- Tes Melihat Warna
Persepsi warna dengan gambar stilling Ishihara. Untuk
mengetahui adanya polineuropati pada N II
- Pemeriksaan Fundus Occuli
Pemeriksaan ini menggunakan alat oftalmoskop.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah pada
papilla N II terdapat :
Stuwing papil atau protusio N II
(papilla cembung atau menonjol karena adanya TTIK,
tampak pembuluh darah yang berkelok-kelok dan adanya
bendungan)
Neuritis N II (tampak adanya udema tetapi papilla tidak
cembung)
Nervus III, N.IV & N.VI (N. Oculo-Motorius, N. Kelopak
Trokealis dan N. Abducens) mata kanan
- Retraksi kelopak mata atas (Hidrosefalus terdapat tanda tidak dapat
matahari terbit) membuka
- Ptosis
- Pupil
Bentuk dan ukuran pupil
Perbandingan pupil kanan dengan kiri
- Refleks pupil (Refleks Cahaya, Refleks Akomodasi,
√
Refleks Konsensual)
- Gerakan bola mata (bersama-sama dengan N.IV & N.VI)
- Sikap Bola Mata (kedudukan mata pada waktu istirahat)
Exopthalmus, dimana mata terdorong kemuka karena
proses mekanis retroorbital
Strabismus yang dapat divergen atau convergen. Secara
subyektif ditanyakan apakah ada diplopia.
Nystagmus atau gerakan bola mata yang spontan.
Deviasi conjugae, adalah sikap bola mata yang dalam
keadaan istirahat menuju kesatu jurusan tanpa dapat
dipengaruhi oleh kesadaran, dengan sumbu kedua mata
tetap sejajar secara terus-menerus.
Nervus V (N. Trigeminus)
√
- Sensibilitas
Pemeriksaan menggunakan ujung pensil pada bagian dahi,
pipi dan dagu. Pemeriksaan dilakukan pada tiap cabang
dan dibandingkan kanan dengan kiri.
Tidak Tidak
Pemeriksaan Normal Keterangan
Normal Terkaji
- Motorik
Klien disuruh menggigit yang keras dan kedua tangan
pemeriksa memegang didaerah otot masseter. Jika kedua
otot masseter berkontraksi maka akan terasa pada tangan
pemeriksa. Kalau ada parese maka dirasakan salah satu
otot lebih keras.
- Refleks
Klien diminta melirik kearah laterosuperior, kemudian
dari arah lain tepi kornea disentuhkan dengan kapas agak
basah. Bila reflek kornea mata positif, maka mata akan
berkedip.
Nervus VII (N. Facialis)
- Dalam keadaan diam, perhatikan :
Asimetris muka (lipatan nasolabial)
Gerakan-gerakan abnormal (tic fasialis, grimacing, kejang
tetanus/rhesus sardonicus, tremor, dsb)
- Perintahkan klien untuk :
Mengangkat alis, bandingkan kanan dengan kiri.
Menutup mata sekuatnya (perhatikan asimetri), kemudian
pemeriksa mencoba membuka kedua mata tersebut
(bandingkan kekuatan kanan dan kiri).
√
Memperlihatkan gigi (asimetri).
Bersiul dan mencucu (asimetri/deviasi ujung bibir).
Meniup sekuatnya (bandingkan kekuatan udara dari pipi
masing-masing).
Menarik sudut mulut ke bawah (bandingkan konsistensi
otot platisma kanan dan kiri). Pada kelemahan ringan,
kadang-kadang tes ini dapat untuk mendeteksi kelemahan
saraf fasialis pada stadium dini.
- Sensorik khusus (pengecapan 2/3 depan lidah)
Pemeriksaan ini membutuhkan zat-zat yang mempunyai
rasa : Manis (gula), pahit (kinine), asin (garam), asam
(cuka). Paling sedikit menggunakan 3 macam.
Klien diminta membuka mulut dan menjulurkan lidah.
Zat diletakkan di 2/3 bagian depan lidah kanan dan kiri
Nervus VIII (N. Acusticus)
√
- Detik arloji
Arloji ditempelkan ditelinga, kemudian dijauhkan sedikit
demi sedikit, sampai tak mendengar lagi, dibandingkan
kanan dan kiri.
- Gesekan jari/tes bisik
Tidak Tidak
Pemeriksaan Normal Keterangan
Normal Terkaji
- Tes Weber (Garpu tala yang bergetar ditempelkan
dipertengahan dahi. Bandingkan mana yang lebih keras,
kanan/ kiri)
- Tes Rinne (Garpu tala yang bergetar ditempelkan pada
Processus mastoideus)
Nervus IX-X (N. Glossopharyngeus & N. Vagus)
- Gerakan Palatum
Klien diminta mengucapkan huruf a atau ah dengan
panjang, sementara itu pemeriksa melihat gerakan uvula
√
dan arcus pharyngeus. Uvula akan berdeviasi kearah yang
normal (berlawanan dengan gerakan menjulurkan lidah
pada waktu pemeriksaan N XII)
- Reflek Muntah dan pemeriksaan sensorik
Pemeriksa meraba dinding belakang pharynx dan
bandingkan refleks muntah kanan dengan kiri. Refleks ini
mungkin menhilang pada pasien lanjut usia.
- Kecepatan menelan dan kekuatan batuk
Nervus XI (N. Accesssorius)
- Pemeriksaan komponen motorik.:
- Kekuatan otot sternocleidomastoideus diperiksa dengan
√
menahan gerakan fleksi lateral dari kepala/leher klien atau
sebaliknya (pemeriksa yang melawan/ mendorong
sedangkan klien yang menahan pada posisi lateral fleksi).
- Kekuatan M.Trapezius bagian atas diperiksa dengan
menekan kedua bahu klien kebawah, sementara itu klien
berusaha mempertahankan posisi kedua bahu terangkat
(sebaliknya posisi klien duduk dan pemeriksa berada
dibelakang klien)
Nervus XII (N. Hypoglossus)
- Pemeriksaan :
- Menjulurkan lidah
Pada lesi unilateral, lidah akan berdeviasi kearah lesi.
Pada Bell,s palsy (kelumpuhan saraf VII) bisa
menimbulkan positif palsu.
√
- Menggerakkan lidah kelateral
Pada kelumpuhan bilateral dan berat, lidah tidak bisa
digerkkan kearah samping kanan dan kiri.
- Tremor lidah
Diperhatikan apakah ada tremor lidah dan atropi. Pada
lesi perifer maka tremor dan atropi papil positip
- Articulasi
Perhatikan bicara dari klien. Bila terdapat parese maka
didapatkan dysarthria
9. Pengkajian Sistem Respirasi
Batuk (-), Sputum (-), Saturasi Oksigen 99 %, Oksigen (tidak memakai alat
bantu nafas/oksigen bebas), Frekuensi dan Pola nafas (takipnea dan reguler),
Suara nafas (vesikuler di semua lapang paru)
Total Skor 60
Definisi resiko :
0–24 = pasien tidak berisiko 25 -45 = risiko rendah >45 = risiko tinggi
*Lakukan implementasi pencegahan sesuai dengan kategori risiko
19. Skrining Status Fungsional
MANDIRI KETERGANTUNGAN
(1 POIN) (O POIN)
AKTIFITAS Tidak perlu supervise, Memerlukan supervise, Skor
arahan, atau bantuan arahan, bantuan personal
personal atau asuhan penuh
Mandiri secara penuh Perlu bantuan mandi pada
Memerlukan bantuan hanya lebih dari 1 bagian tubuh
pada satu bagian tubuh, Bantuan saat masuk dan
MANDI missal: punggung, area keluar kamar mandi atau 0
genital atau ekstremitas yang shower
terkena Mandi dilakukan oleh
orang lain
Dapat mengambil pakaian Perlu bantuan memakai
dari lemari baju dan laci baju sendiri
MEMAKAI Memakai baju dan pakaian Perlu bantuan dipakaikan
0
BAJU lain secara lengkap baju secara komplit
Memerlukan bantuan
mengikat tali sepatu
Dapat pergi ke kamar kecil Perlu bantuan penuh
Dapat naik dan turun dari untuk berpindah ke toilet
toilet Dapat membersihkan diri
TOILETING 0
Dapat merapihkan baju Memerlukan pispot atau
Dapat membersihkan area popok
genital tanpa dibantu
Dapat berpindah dari dan ke Memerlukan bantuan
tempat tidur atau kursi tanpa berpindah dari tempat
BERPINDAH
bantuan tidur atau kursi 0
TEMPAT
Memerlukan bantuan
berpindah secara penuh
Dapat mengendalikan dan Inkontinensia BAB atau
menahan rasa ingin buang BAK sebagian atau total
KONTINENSIA 0
air kecil (BAK) dan buang
air besar (BAB)
Dapat mengambil makanan Memerlukan bantuan
dari piring ke mulut tanpa sebagian atau total saat
MAKAN bantuan proses makan 1
Persiapan makan dapat Memerlukan metode
dilakukan oleh orang lain parenteral
Total skor 1
6 = Pasien Mandiri
Definisi resiko :
4 = Pasien Ketergantungan Sedang
0 = Pasien Sangat Tergantung
*Lakukan bantuan ADL sesuai dengan tingkat ketergantungan
20. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
/ Jam Rujukan
22 April HEMATOLOGI
2018 Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin 14,9 g/dL 12,3 – 15,3
Hematokrit 44,7 % 36,0 – 45,0
Eritrosit 5,06 103/uL 4,2 – 5,5
Leukosit 13,52 Juta/uL 4,50 – 11,0
Trombosit 380 ribu/uL 150 – 450
INDEX ERITROSIT
MCV 88,0 fL 80 – 96
MCH 29,6 Pg 27,5 – 33,2
MCHC 33,6 % 33,4 – 35,5
KIMIA
Natrium (Na) 136 mEq/L 135 – 145
Kalium (K) 4,3 mEq/L 3,5 – 5,1
Kasium Ion 4,89 mg/dL 4,5 – 5,6
Magnesium 2,1 mg/dL 1,8 – 2,4
Gukosa Darah Sewaktu 101 mg/dL < 140
P: Lanjutkan intervensi
2 S: - Klien dan keluarga mengerti penyebab konstipasi yang dialami
klien merupakan efeksamping dari konsumsi obat Codein untuk
pereeda nyeri dan Nimodipine untuk mengatasi hipertensi
- Klien mengatakan sehari minum 3 gelas air putih
- Keluarga mengatakan mengerti mengenai teknik pijatan lembut
searah jalan keluar feces
- Keluarga mengatakan mengerti dan akan melakukan kompres
hangat pada bagian perut pasien
P: Lanjutkan intervensi
3 S: - Keluarga klien mengatakan mengerti mengenai tujuan membantu
kebutuhan klien
O: - Keluarga klien mengatakan mengerti mengenai tujuan
mendampingi dan membantu klien saat melakukan mobilisasi untuk
A: meminimalkan resiko jatuh
Lanjutkan intervensi
4 S: - Klien dan keluarga klien mengatakan mengerti mengenai tujuan dan
manfaat dari miring kanan-kiri setiap 2-4 jam sekali dengan cara
punggung disangga bantal untuk mencegah adanya luka tekan
- Klien dan keluarga klien mengatakan mengerti mengenai tujuan dan
manfaat dari menggunakan pakaian yang tidak ketat ataupun tidak
terlalu longgar bagi klien untuk mencegah adanya luka tekan
P: Lanjutkan intervensi
1 23 April 1 S: - Klien mengatakan nyeri kepala bagian belakang, nyeri terasa tajam
2018 seperti ditusuk. Nyeri tidak timbul setiap saat. Klien mengatakan
skala nyeri 5 (skala 0-10). Klien mengatakan tidak muntah
Pukul - Klien mengatakan nyerinya agak berkurang setelah kakinya dipijit
No Tanggal Dx Catatan Perkembangan
07.00
s/d O: - Kesadaran : Composmentis
14.00 - GCS : 15 (E4 M6 V5)
WIB - TD : 130/90 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36,7 0C
- MAP : 103,3 mmHg
- Klien diposisikan head of bed 300
- Keluarga klien tampak mempraktekkan cara memijat telapak kaki
klien
- Nimotop (Nimodipine) tablet per oral dengan dosis 4 x 60 mg per
hari diberikan pada jam (12.00 WIB)
- Codein tablet per oral dengan dosis 3 x 30 mg per hari diberikan
pada jam (08.00 WIB)
- Paracetamol tablet per oral dengan dosis 2 x 500 mg per hari
diberikam pada jam (08.00 WIB)
P: Lanjutkan intervensi
2 S: - Klien mengatakan tadi subuh BAB 1 kali padat berwarna kuning
kecoklatan
- Klien mengatakan sehari minum 3 gelas air putih
P: Lanjutkan intervensi
3 S: -
P: Lanjutkan intervensi
No Tanggal Dx Catatan Perkembangan
4 S: - Klien mengatakan selalu miring kanan dan kiri dibantu oleh
keluarganya
P: Lanjutkan intervensi
1 24 April 1 S: Klien mengatakan nyeri kepala bagian belakang, nyeri terasa tajam
2018 seperti ditusuk. Nyeri tidak timbul setiap saat. Klien mengatakan
skala nyeri 4 (skala 0-10). Klien mengatakan tidak muntah
Pukul
14.00 O: - Kesadaran : Composmentis
s/d - GCS : 15 (E4 M6 V5)
21.00 - TD : 140/80 mmHg
WIB - Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 37,0 0C
- MAP : 100 mmHg
- Klien diposisikan head of bed 300
- Nimotop (Nimodipine) tablet per oral dengan dosis 4 x 60 mg per
hari diberikan pada jam (18.00 WIB)
- Candesartan tablet per oral dengan dosis 1 x 8 mg per hari diberikan
pada jam (18.00 WIB)
- Codein tablet per oral dengan dosis 3 x 30 mg per hari diberikan
pada jam (16.00 WIB)
- Paracetamol tablet per oral dengan dosis 2 x 500 mg per hari
diberikam pada jam (20.00 WIB)
- Lansoprazol IV dengan dosis 1 x 30 mg per hari diberikan pada jam
(16.00 WIB)
P: Lanjutkan intervensi
2 S: - Klien mengatakan BAB tadi pagi sekitar jam 06.00. BAB 1 kali
lembek berwarna kuning kecoklatan
No Tanggal Dx Catatan Perkembangan
- Klien mengatakan sehari minum 3 gelas air putih
P: Lanjutkan intervensi
3 S: -
P: Lanjutkan intervensi
4 S: - Klien mengatakan selalu miring kanan dan kiri dibantu oleh
keluarganya
P: Lanjutkan intervensi
VI. Catatan Perkembangan
Nama Klien : Tn.A Ruangan : Kemuning 2 (7.8)
No Medrek : 0001676725 Nama Mahasiswa : Yayat Fajar Hidayat
No Tanggal Dx Catatan Perkembangan
1 24 April 1 S: Klien mengatakan nyeri kepala bagian belakang, nyeri terasa tajam
2018 seperti ditusuk. Nyeri tidak timbul setiap saat. Klien mengatakan
skala nyeri 4 (skala 0-10). Klien mengatakan tidak muntah
O: - Kesadaran : Composmentis
- GCS : 15 (E4 M6 V5)
- TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 37,0 0C
- MAP : 100 mmHg
A: Masalah Gangguan Perfusi Serebral Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 S: Klien mengatakan BAB tadi pagi sekitar jam 06.00. BAB 1 kali
lembek berwarna kuning kecoklatan
O: Bising usus 8 x/menit (aktif)
A: Masalah Konstipasi Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3 S: Klien mengatakan terkadang masih pusing dan aktivitasnya dibantu
keluarganya. Klien dan keluarga mengatakan selama dirawat di
RSHS klien tidak terjatuh.
O: - Klien tampak bedrest
- Bed plang terpasang
A: Masalah Resiko Jatuh Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4 S: Klien mengatakan selalu miring kanan dan kiri dibantu oleh
keluarganya
O: - Tidak ada tanda-tanda dekubitus pada area tubuh yang mendapat
tekanan dan area penonjolan tulang
- Panas (-), kemerahan (-), bengkak (-), lesi(-)
- Aspek risiko dekubitus, Persepsi Sensori (3), Kelembapan (3),
Aktivitas (1), Mobilisasi (3), Status Nutrisi (3), Friksi/ Gesekan (2)
- Total skor skrining risiko dekubitus (15) dengan interpretasi
Beresiko
- Klien tampak dimiring kanan-kiri setiap 4 jam sekali dibantu oleh
keluarganya
A: Masalah Resiko Dekubitus Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Daftar Pustaka
Bulechek, G.M, Dochterman, J.M, Butcher, H.K & Wagner, C.M. (Eds.). (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC), Sixth Edition. Missouri: Elsevier Mosby.
Herdman, H, 2014. NANDA International, Inc. Nursing Diagnoses : Definitions
&Classification 2015-2017. India : Willwy
Lippincott Williams & Wilkins. (2012). Medical-surgical nursing made incredibly easy! -
3rd ed. Ambler, Pennsylvania, US: Wolters Kluwer.
Nair, M., & Peate, I. (2015). Pathophysiology for Nurses at a Glance. John Wiley & Sons,
Ltd: West Sussex, UK.
Ralph, S.S, Taylor, C.M. (2011). Sparks and Taylor’s Nursing Diagnosis Pocket Guide.
Ambler, Pennsylvania, US: Wolters Kluwer