Disusun Oleh :
P27220018120
A. Pengkajian
Hari / tanggal : Senin, 06 Juni 2021
Jam : 21.00 WIB
Oleh : M. Rezza Januar Saputra
Metode : Wawancara, Observasi dan Studi Dokumen
Sumber data : Keluarga, Perawat, Rekam Medis Pasien
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tn X
Umur : 67 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kebangsaan/suku : Jawa
Alamat : Malang
Nomor RM : 0897
Tanggal Masuk RS : 31 Mei 2021
Diagnose medis : Stroke hemoragik
b. Penangung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Malang
Hub. Dengan pasien : Istri
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat pasien sekarang
1) Keluhan Utama
Pihak keluarga menyatakan klien tidak sadarkan diri dari jam 16.00,
sebelumnya mengeluh pusing, klien tidak mual, tidak muntah dan tidak
kejang.
2) Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien saat dibawa ke RS tidak sadarkan diri dari jam 05.00, sebelumnya
mengeluh pusing, tidak mual, tidak muntah dan tidak kejang.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengalami dimensia pada tahun 2013, hipertensi, pernah mengalami
serangan Stroke Non Haemoragik (SNH) pada tahun 2014, setelah stroke
tidak melakukan pengobatan rutin, pasien mengalami kelumpuhan sisi
sebelah kanan tubuhnya dan mengalami kesulitan bicara.
c. Riwayat keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit serupa maupun
menular.
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum : Koma dan tidak responsif
b. Kesadaran :Koma
c. Vital sign : mengalami perubahan sewaktu-waktu.
1) Tekanan Darah : Pukul 19.00 WIB 210/111 mmHg,
Pukul 20.00 WIB 198/130mmHg,
Pukul 21.00 WIB 119/100 mmHg.
2) Suhu :400 C
3) Nadi : Pukul 19.00 WIB 91x/menit,
Pukul 20.00 WIB 64x/menit,
Pukul 21.00 WIB 72x/menit.
4) Respirasi : Pukul 19.00 WIB 21x/menit,
Pukul 20.00 WIB 27x/menit,
Pukul 21.00 WIB 22x/menit.
d. Mata
Pupil dilatasi, tidak ada respon terhadap cahaya, kelopak mata kotor.
e. Hidung
Pernafasan dibantu dengan alat oksigenasi, pernafasan irregular dan
dangkal, serta terdengar mengorok, hidung kering
f. Mulut
Digunakan untuk bernafas, terdapat suara mengorok, mulut kering, dan
bibir pecah-pecah, sulit berbicara
g. Tonus otot
Kehilangan reflek, perlahan-lahan kehilangan refleks muntah. Gerakan
ekstremitas Berangsur-angsur menghilang, tubuh semakin melemah, otot
rahang mengendur,rahang bawah cenderung menurun.
h. Sirkulasi
Sirkulasi melambat dan ekstermitas dingin padahal suhu tinggi. Akral
dingin.
4. Terapi pengobatan
TERAPI DOSIS
O2 10 lpm
Kasur Decubitus -
NGT -
RJP 30 : 2
5. Data penunjang
EKG : T-Inverted
Pemeriksaan lab :
Hb : 14,6g/dL
Hmt : 44,7
AL : 15,86
AT : 220
6. Ananmnesa dengan pihak keluarga :
Keluarga menyatakan pasien seringkali menolak bantuan perawat untuk
pemenuhan perawatan hariannya. Pasien meminta supaya istrinya yang
merawat dan menemaninya. Kebijakan rumah sakit melarang anggota
keluarga menunggu di dalam ruang perawatan. Istri pasien hanya boleh
menemui pasien pada saat waktu kunjungan. Istri pasien selalu menunggu di
luar ruang perawatan dan ingin membantu merawat suaminya.
B. Analisis Data
Hari, tanggal : Kamis,6 Juni 2021
Jam : 21.00 WIB
NO DATA MASALAH PENYEBAB
C. Diagnosa Keperawatan
Berduka berhubungan dengan Penurunan Kapasitas Adaptif
Intracarnial Kesadaran koma, kurang responsif, pernafasan irregular,
cheyne stokes, dan mengorok, sirkulasi ekstermitas melambat tetapi
suhu tinggi 40˚C, pupil dilatasi dan tidak ada respon terhadap cahaya,
tekanan darah semakin lama semakin menurun (210/111
mmhg,198/130mmhg,119/100 mmHg.), gerakan ekstremitas
Berangsur-angsur menghilang, sulit berbicara, tubuh semakin
melemah, otot rahang dan muka mengendur, rahang bawah cenderung
turun.
D. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Berduka berhubungan Setelah 1. Monitor 1. monitoring
dengan Penurunan dilakuka vital sign vital sign
Kapasitas Adaptif n setiap dapat
Intracarnial Kesadaran tindakka waktu mengobser
koma, kurang responsif, n 2. Beri vasi
pernafasan irregular, keperawa informasi keaadaan
cheyne stokes, dan tan dapat yang pasien.
mengorok, sirkulasi membant akurat 2. Informasi
ekstermitas melambat u klien pada yang
tetapi suhu tinggi 40˚C, meningg keluarga akurat
pupil dilatasi dan tidak al dengan tentang dapat
ada respon terhadap tenang kondisi memberika
cahaya, tekanan darah dan pasien. n kesiapan
semakin lama semakin membant 3. Kolaboras fase
menurun (210/111 u i dengan berduka
mmhg,198/130mmhg,11 keluarga rohaniawa dan fase
9/100 mmHg.), gerakan klien n untuk berkabung
ekstremitas Berangsur- menerim bimbinga keluarga.
angsur menghilang, sulit a n spiritual 3. Bagi klien
berbicara, tubuh semakin kenyataa atau
melemah, otot rahang n. 4. Libatkan bahkan
dan muka mengendur, keluarga keluarga
rahang bawah cenderung untuk klien
turun. mendampi dengan doa
ngi atau
pasien. praktik
spiritual
lainnya,
dapat
memberika
n
kenyamana
n dan
kekuatan.
4. Keluarga
dapat
memberika
n energi
positif
untuk klien
dan
ketenangan
untuk
keluarga
karena
berada
didekat
klien.
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi Keperawatan