NIM : 17010069
RUANG : 3 C
Aktifitas /istirahat
Hemiparase,quadrepralgia
1
Perubahan frekuensi jantung (bradikardia,takikardia yang diselingi
dengan bradikardia )
Integritas ego
Eliminasi
Makanan/cairan
Neurosensori
2
Perubahan status mental (orientasi,kewaspadaaan,perhatian konsentrasi,
pemecahan masalah,pengaruh emosi, atau tingkah laku atau memori
Apasia,hemiparase, quadrepplegia
Postur (dekortikasi,desebrasi)kejang
Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda biasanya lama
Pernapasan
3
Keamanan
Gangguan penglihatan
Gangguan kognitif
Interaksi social
Penyuluhan pembelajaran
Rencana pemulangan
Prioritas keperawatan
4
2. Mencegah atau meminimalkan komplikasi
Tujuan pemulangan
1. Fungsi serebrakl meningkat defist neurologi dapatb diperbaiki atau distabilkan (tidak
berkembang lagi)
4. Keluarga memahami keadaan yang sebenarnya dan dapat terlibat dalam proses pemulihan
2. Tinjauan kasus
I. PENGKAJIAN DATA
5
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny.S
2. Umur : 78 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Agama : Islam
7. Alamat : Kebun cengkeh
8. Tanggal Masuk RS : 10-04-2020 Pkl. 18.45 WIT
9. Tanggal Pengkajian : 15-04-2020 Pkl. 09.15 WIT
10. No. Register : 884557
11. Diagnose Medis : Trauma Kapitis ( CKR)
12. Ruangan : Kelas 1 Melati
13. Nama Penangguang Jawab : Ny.H
14. Hubungan dengan pasien : Anak
15. Pekerjaan : Wiraswasta
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan utama masuk RS : CKR
2. Keluhan saat pengkajian : Nyeri kepala
3. Keluhan yang menyertai : Pusing, KU Lemah
4. Riwayat kesehatan utama :
P : Terjatuh
Q : Hilang timbul
R : Pada daerah kepala terutama kepala bagian kiri atas
S : tidak menetap
T : Hilang timbul
6
5. Riwayat kesehatan utama
Hal – hal yang :
o Memberatkan : Pada saat pasien hendak berdiri,
dan pada saat tidur
o Meringankan : Tidak beraktivitas ( istirahat )
Catatan Kronologi
Pada tgl 10 apri; 2020 pukul 17:00 wit pasien dengan buru-buru
pergi ke wc untuk BAB, namun ketika smpai pasien terpeleset dan
jatuh sehingga pasien tak sadarkan diri. Akhirnya pukul 17:45 wit
keluarga puyn membawa pasien ke RS Al-fatah ambon. Setiba di
RS pasien diberikan terapi oleh dokter jaga :
IVFD RL 20 tpm
Biocom 1 amp
Ranitidine 2x1/iv
Ceftriaxon 2x1/iv
Ketorolak 3x1/iv
Citicolin 2x1/iv
Amlodipin 1x10 gr
7
Genogram 3 Generasi
x x
: Laki-laki
: perempuan
8
: garis perkawinan
: garis keturunan
X : meninggal
: pasien
: tinggal serumah
9
Pola Makan
Pola Minum
a. Frekuensi 7 – 8 gls / hr
b. Jenis minuman yang
Air putih, teh gula
disukai
c. keluhan Tidak ada
Kuning
Pola eliminasi
Pesing
a. Frekuensi berkemih dalam
2 – 3 x/hari Tidak ada
sehari
b. Warna Tidak ada keluhan
c. Bau
Kuning
d. Kesulitan dalam berkemih
e. Perubahan setelah sakit Pessing
10
b. Warna
c. Konsistensi
d. Komentar
1 -2 x/hari Tidak ada keluhan
Tidak ada
1 Mandi 0 -
11
2 Berpakaian 0 2
4 Ambulasi 0 2
5 Makan 0 1
6 Minum 0 1
7 Naik tangga 0 -
8 Belanja 0 -
9 Masak 0 -
10 Merapikan rumah 0 -
11 Berjalan 0 2
12 Duduk 0 2
13 Olah raga - -
Keterangan :
0 = mandiri
1 = di Bantu sebagian
4 = ketergantungan
12
F. Pemeriksaan Fisik
a. Pengamatan Umum
Keadaan umum : Lemah
Tingkat Kesadaran : Compos mentis
b. Tanda – tanda Vital
TD :150/70mmhg
Nadi : 20 x/m
Pernapasan : 72 x/m
Suhu pada aksila : 36,5 ‘case
c. Kepala
Bentuk : Simetris
Luka : Ada, pada bagian kepala Kiri atas
Perdarahan : Tidak ada
Rambut :
o Warna : putih
o Distribusi :Tidak merata
d. Mata
Ukuran pupil : Normal
Reaksi terhadap cahaya : Ya, ada reaksi
Akomodasi : Baik
Konjungtiva : Normal
Fungsi penglihatan : Kurang
Menggunakan alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
e. Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada reaksi
Bentuk : Simetris
Fungsi penciuman : Baik
Peradangan : Tidak ada peradangan
Perdarahan : Tidak ada perdarahan
13
Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
f. System pencernaan
Mukosa mulut : bersih
Gigi : gigi tidak karies
Lidah : merah muda
Masalah menelan : tidak ada
Gangguan bicara : tidak
Fungsi mengunyah : baik
Terpasang NGT : tidak
Nafsu makan :
Muntah : tidak
g. System pendengaran
Telinga : simetris
Cairan : tidak ada
Fungsi pendengaran : normal
Pemakaian alat bantu : tidak
h. Leher
Vena jugularis : teraba
Arteri karotis : teraba
Pembesaran tiroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
i. Dada/thoraks
Bentuk : simetris
14
Pergerakan nafas : normal
Frekuensi pernafasan : 26 x/m
Bunyi nafas tambahan : tidak ada
j. Jantung
Bunyi jantung (S1, S2) : terdengar
Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Irama jantung : normal
k. Abdomen
Bentuk : normal
Bunyi usus : normal
Pembesaran hepar : tidak ada
Pembesaran ginjal : tidak ada
l. System integument
Warna kulit : tidak sianosis
Turgor kulit : baik
akral/suhu : 36,5’c
hidrasi : tidak
15
o. Muskuluskeletal
Tonus otot : kurang
Anggota gerak : terpasang IVFD pada ekstremitas
atas
Kekuatan otot : Lemah pada ekstremitas atas dan
bawah
GCS
o Sensorik :4
o Motorik :5
o Verbal :6
p. Pemeriksaan neurologis
Tingkat kesadaran : compos mentis
Koordinasi : kurang
Memori : baik
Orientasi : Baik
Kelumpuhan motorik : Tidak ada
Gangguan sensorik : Tidak ada gangguan sensorik
G. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 12-10-2015
Pemeriksaan darah Lengkap:
- HB :
- Leucosit :
- Cholesterol :
- GDS :
- Ureum :
- Creatinin :
- SGOT :
- SGPT :
16
H. Tindakan Medis / Pengobatan pada saat dibangsal
Tanggal 12-10-2015
- IVFD RL 20 tpm
- Neurobion drip
- Inj. Ranitidine 2x1/iv
- Citicolin 2x1/iv
- Ceftriaxon 2x1/iv
- Ketorolac 3x1/iv
Terapi oral :
Amlodipi 1x10 mg
Alganax 1x0,9 gr
2. KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif
Pasien mengatakan :
Pasien mengatakan nyeri kepala sebelah kiri bagian atas
Pasien mengatakan susah tidur jika sakit kepala
Pasien mengatakan takut jika luka cedera kepala saya tidak bisa sembuh
Badan lemas
Data Objektif
17
Keadaan umum : Lemah
TD : 150/70mmhg
Pernapasan : 72 x/m
Nadi : 20 x/m
Suhu : 36,5’c
Ada, luka pada bagian kepala sebelah kiri bagian atas
Pasien Nampak meringis akibat nyeri kepala
P : terjatuh
Q :
R : pada daerah kepala terutama kepala bagian kiri atas
S : 5 sedang
T : hilang timbul
Kekuatan otot : Lemah pada ekstremitas atas dan bawah
GCS
o Sensorik :4
o Motorik :5
o Verbal :6
Pasien Nampak cemas
Pasien bertanya tentang perkembangan penyakitnya sekarang
Tidur siang 1-2 jam
Tidur malam 4-5 jam
Terdapat luka pada bagian kiri atas kepala
18
3. ANALISA DATA
DO :
Keadaan umum Lemah
Skala : 5 sedang
TD :
Pernapasan : 26 x/m
Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,5‘c
Ada, luka pada kepala kirri atas.
Pasien Nampak meringis akibat nyeri
kepala
P : terjatuh
Q:
R : kepala bagian kiri atas
S : 5 sedang
T : hilang timbul
DS : pasien mengatakan
Pasien mengatakan kepala sebelah kiri
terasa sakit transmisi/integrasi akibat
19
Perubahan persepsi-sensori
trauma/deficit neurologis)
DO :
Keadaan umum Lemah
Tingkat Kesadaran : compos mentis
GCS
o Sensorik :4
o Motorik :5
o Verbal :6
Kelumpuhan motorik : cukup, karna
pasien memerlukan bantuan orang lain
DS : pasien mengatakan
Susah tidur jika sakit kepala
Badan lemas
DO :
KU lemah
Nyeri trauma kepala
Tidur siang 1-2 jam
Gangguan pola tidur
Tidur malam 4-5 jam
DS : pasien mengatakan
Pasien mengatakan takut jika luka cedera
20
kepalanya tidak bisa sembuh
DO :
Pasien Nampak cemas ansietas
Koping individu tidak
Pasien bertanya tentang perkembangan efektif
penyakitnya sekarang
Pasien
membuka mata
dengan p
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Mendemonstrasi tanda vital stabil dan tak ada tanda-tanda peningkatan TIK
INTERVENSI RAISONAL
1. Tentukan factor-faktor yang 1. Mungkin memunjukkan bahwa pasien
berhubungan dengan penyebab itu perlu dipindahkan ke perawatan
koma/penurunan perfusi jaringan intensif untuk memantau tekana TIK da
21
otak dan potensial penigkatan TIK atau pembedahan.
5. ukur T/D
4. Menigkatkan airan balik vena dari
kepala
6. kolaborasi dengan pemberian
therapy
5. Autoreglasia mempertahankan aliran
darah otak yang konstan pada saat
adafluktuasi T/D sistemik.
22
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau secara teratur perubahan 1. fungsi serebral bagian atas biasanya
orientasi,kemampuan terpengaruh lebih oleh adanya
berbicara,alam gangguan sirkulasi
perasaan,/afektif,sensorik,dan
2. semua system sensorik dapat
proses berpikir
terpengaruh denga adanya
2. Kaji kesadaran sensorik seperti perubahan yang melibatakan
respon sentuhan,panas/dingin peningkatan/penurunan sensivitas
23
3. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiolgis Deficit/perubahan
memori jarak jauh,saat ini yang baru terjadi
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji rentang perhatian,kebungungan 1. Pasien dalam berkonsentrasi mungkin
dan catat tingkat ansietas pasien memendek secara tajam yang
menyebabkan penyebab dari ansietas.
2. Pastikan dengan rang terdekat untuk
2. Masa pemulihan cedera kepala meliputi
membandingkan
fase agitasi.
kepribadian/tingkah laku pasien
3. Untuk mencegah/membatasi
sebelum mengalami trauma dengan
komplikasi yang mungkin terjadi dan
respon pasien sekarang
tidak menimbulkan suatu hal yang
serius pada pasien dan dapat
3. Jelaskan kepada pasien dan keluarga
menurunkan ansietas.
tentang pentingnya pemeriksaan
4. Memfokuskan kembali perhatian
neurologis secara berulang dan
pasien dan untuk mengurabigi ansietas
teratur
pada tingkat yang dapat ditanggulangi.
4. Instruksikan untuk melakukan 5. Untuk melindungi control dari luar
tehnik relaksasi. untuk melindungi diri [asien oramg lain
dari keadaan bahaya hingga kontol
5. Lakukan tindakan untuk mengontrol
internal pulih kembali.
emosi
24
6. Kebanyakna pasien dengan trauma
6. Beritahu kepada
kepala mengalami masalah dengan
pasien,keluarga/orang terdekat
daya konsentrasi dan memorinya dan
pasien bahwa funsi
mungkindaya memorimya menjadi
intelektual.tingkah laku,dan fungsi
lambat.
emosi akan meningkat secara
7. Untuk kompensasi ganguan pada
perlahan namun beberapa
kemampuan berpikir dan mengatasi
pengaruhnya mungkin tetap ada
masalah konsentrasi
selama beberapa bulan atau bahkan
menetap atau bahkan bias
permanen.
INTERVENSI RASIONAL
1. Periksa kembali keadaan dan 1. Mengidentifikasi kemungkinan
kemampuan secara fungsional pada secara fungsional dan
kerusakan yang terjadi mempengaruhi pilihan intervensi
yang akan dilakukan
2. Letakkan pasie pada posisi tertentu
untuk menghindari kerusakan 2. Perubahan yang teratur dapat
25
Karena tekanan menyebabkan penyebaran terhadap
berat badan dan meningkatkan
3. Bantu pasien untuk melakukan
sirkulasi pada seluruh bagian tubuh.
latiahn rentang gerak
3. Mempertahankan mobilisasi dan
4. Berikan perawatan kulit dengan
fungsi sendi/posisi normal
cermat,masase dengan pelmbab
ekstermitas dan menurunkan
dang anti linen/pakaian yang basah
terjadinya vena statis
dan pertahankan linen tersebut
tetap bersih 4. Menigkatkan sirkulasi dan
elastisitas kulit dan menurunkan
5. Instruksikan pasien untuk
resiko terjadinya ekskorsiasi kulit.
mengikuti program latuahn
penggunaan alat mobilisasi. 5. Untuk menigkatkan keberhasilan
dari suatu program tersebut.
INTERVENSI RASIONAL
1. Berikan perawatan aseptic dan 1. Cara pertama untuuk menghindari
antiseptic. infeksi nosokomial
26
karakteristik, dan adanya inflamasi terhadap komplikasi selanjutnya
6. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
kemampuan untuk mencerna (penurunan tingkat kesdaran),kelemahan otot yang
diperlukan untuk mengunyah
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kemampuan pasien unntuk 1. Menentukan jenis makanan
menguyah,dan menelan. sehingga pasien terlindung dari
aspirasi
2. Timbang BB sesuai indikasi
2. Mengevaluasi keefektifan atau
3. Jaga keamanan saat memberikan
kebutuhan mengubah pemberian
27
makan kepada pasien. nutrisi
INTERVENSI RASIONAL
1. Berika kembali 1. Membantu dalam menciptakan harapan yang
informasi yang realistis dan meningkatkan pemahaman pada
berhubungan dengan eadaan saat ini dan kebutuhan
proses trauma dan
2. Aktivitas,pembatasan,pengobatan,/kebutuhan
pengaruh sesudahnya
terapi yang diberikan/disusun atas dasar
2. Berikan kembali pendekatan antar disiplin dan evaluasi amat
28
pengutan terhadap penting untuk perkembangn
pengobatan yang pemulihan/pencegahan komplikasi
diberikan sekarang
3. Kerja keras akhirnya menunjkkan hasil deficit
3. Tegaskan kembali neurologis dan memampukan pasien untuk
pentingnya untuk memulai gaya hidup baru
melakukan evaluasi
dengan tim rehabilitasi
5.EVALUASI
29
30