Anda di halaman 1dari 2

Malaria

Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang menyebar melaluii gigitan nyamuk.
Penderita malaria akan mengeluh gejala demam dan menggigil. Walaupun mudah menular
melalui gigitan nyamuk,malaria bisa sembuh secara total bila ditangani secera tepat. Namun jika
tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal,
hinngga kematian. Di Indonesia, jumlah penderita cenderung menurun dari tahun ketahun.
Namun, beberapa provinsi di Indonesia masih banyak yang menderita malaria, terutama di
wilayah timur Indonesia, yaitu papua dan papua barat. Sementara itu, provinsi DKI Jakarta dan
bali sudah masuk ke dalam kategori provinsi bebas malaria.
Malaria disebabkan karena gigitan nyamuk yang terdapat parasite malaria dalam tubuh
nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut menyebabkan parasite masuk kedalam tubuh manusia.
Parasite ini akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah. Parasite
malaria ini Bernama plasmodium. Jenis plasmodium bermacam-macam, dan akan menimbulkan
serta pengobatannya.
Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala
melalui tiga tahap selama 6-12 jam , yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan
banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh Kembali normal. Tahapan gejala malaria dapat
timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu 3 kali sehari (tertiana) atau 4 kali sehari (kuartana).
Malaria harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya.
Penanganan malaria dapat dilakukan dengan pemberian obat anti malaria. Komplikasi yang
dimaksud contohnya seperti anemia berat, hipoglikemia, kerusakan otak dan banyak organ gagal
berfungsi. Komplikasi tersebut berakibat fatal dan lebih rentan dialami oleh balita serta lansia.
Patofisiologi Malaria
Melalui aliran darah, nyamuk anopheles betina menginokulasi sporozoite ke dalam tubuh
manusia. Sporozoite menginfeksi sel hati, berkembang biak menjadi skizon. Lalu pecah dan
mengeluarkan merozoite. Hipnozoid berdiam dalam hati dan dapat kambuh Kembali untuk
menginvasi Kembali dalam darah beberapa minggu atau satu tahun kemudian sesudah
mmperbanyak diri dalam hati. Selanjutnya parasite memasuki perkembangbiakan secara aseksual
dalam eritrosit. Merozoite menginfeksi sel darah merah, stadium ring, trofozoi matur selanjutnya
menjadi skizon, yang akan menghasilkan merozoite. Beberapa parazit berubah menjadi bentuk
stadium sexual eryhtrocyit (gemetosit). Pada stadium parasite dalam darah muncul gejala klinis
penyakit ini. Gametosit, jantan dan betina, masuk nyamuk dalam tubuh nyamuk anopheles
melalui darah yang terhisap. Dalam tubuh nyamuk, parazit memperbanyak diri dengan cara
sporogenic. Dalam tubuh nyamuk, mikrogamet melalukan penetrasi ke makrogamet untuuk
menghasilkan zigot. Zigot bergerak dan memanjang. Keluar dari dinding lambung nyamuk untuk
berkembang menjadi ookista. Ookista tumbuh,matang dan mengeluarkan sporozoid. Selanjutnya
hidup berdiam dalam kelenjar liur nyamuk. Sporozoid siap diinokukulasikan ke tubuh manusia
lainnya Kembali melangsungkan siklus hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai