DISUSUN OLEH
Afrillya Sandova
PO72201201633
1A Keperawatan
DOSEN
Dewi Pusparianda, SST.,MPH
B. Etiologi
Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit
malaria (yang disebut Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina. Parasit malaria
memiliki siklus hidup yang kompleks, untuk kelangsungan hidupnya parasit tersebut
membutuhkan host (tempatnya menumpang hidup) baik pada manusia maupun nyamuk,
yaitu nyamuk anopheles (Jurnal Averrous Vol.4 No.2 2018).
Ada empat jenis spesies parasit malaria di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah
manusia, yaitu:
1. Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falsiparum (disebut juga malaria tropika), merupakan jenis
penyakit malaria yang terberat, Infeksinya menyebabkan eritrosit mengandung
parasite dan satu-satunya parasit malaria yang menimbulkan penyakit
Mikrovaskular karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti
cerebral malaria (malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan,
sesak nafas, dll.
2. Plasmodium vivax
Menyebabkan malaria tertiana. Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan.
Relaps 50% dalam beberapa minggu hingga 5 tahun setelah penyakit awal.
Menginfeksi eritosit dan gametosit berbentuk oval hampir memenuhi seluruh
eritrosit, kromatin ekstentris pigmen kuning.
3. Plasmodium malariae
Menyebabkan malaria quartana. Malaria quartana disebabkan oleh infeksi parasit
Plasmodium malariae. Menginfeksi eritorsit dan gametositnya berbentuk granula
coklat tua sampai hitam dan kadang berbentuk seperti pita. Penyakit malaria
quartana menyerang setiap empat hari atau 72 jam. Infeksi Plasmodium malariae
ini merupakan jenis penyakit malaria berbahaya.
4. Plasmodium ovale
Malaria ovale di sebabkan oleh parasit Plasmodium ovale. Penyakit yang
disebabkan infeksi parasite, Plasmodium ovale ini disebut juga malaria tertiana
ringan dan merupakan parasit malaria yang paling jarang pada manusia. Parasit ini
menginfeksi eritrosit dan gametositnya menjadi oval/ireguler dan fibriated.
Plasmodium ovale jarang dijumpai di Indonesia dan sering di dapatkan di Afrika
dan Pasifik Barat.
C. Patofisiologi
1. Siklus di dalam tubuh manusia.
Malaria ditularkan ketika nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi
menggigit manusia dan memasukkan sporozoit yang terdapat pada air liurnya yang
sudah mengandung parasite plasmodium ke dalam darah manusia sewaktu menghisap
darah. Dalam waktu yang singkat semua sporozoit menghilang dari peredaran darah
masuk ke dalam sel hati dan segera menginfeksi sel hati. Selama 5-16 hari dalam sel-
sel hati (hepatosit) sporozoit membelah diri secara aseksual, dan berubah menjadi
sizon hati (sizon kroptozoik) tergantung dari spesies parasit malaria yang
menginfeksi. Sesudah sizon kroptozoik dalam sel hati menjadi matang, bentuk ini
bersama sel hati yang diinfeksi akan pecah dan mengeluarkan 5.000-30.000 merozoit
tergantung spesiesnya yang segera masuk ke sel-sel darah merah.
E. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita malaria, antara lain:
1. Anemia parah
Komplikasi ini terjadi karena banyaknya sel darah merah yang hancur atau rusak
(hemolisis) akibat parasit malaria.
2. Malaria otak
Komplikasi ini terjadi saat sel darah dipenuhi parasit, sehingga menghambat
pembuluh darah kecil pada otak. Akibatnya, otak menjadi bengkak atau rusak.
Gejalanya berupa kejang dan koma.
3. Gagal fungsi organ tubuh
Ada beberapa organ yang dapat terganggu karena parasit malaria, antara lain ginjal,
hati, atau limpa. Kondisi tersebut dapat membahayakan nyawa penderita.
4. Gangguan pernapasan
Komplikasi ini terjadi saat cairan menumpuk pada paru-paru (edema paru), sehingga
membuat penderita sulit bernapas.
5. Hipoglikemia
Malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau bahkan kematian.
Daftar Puataka