Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERANAN ZAT GIZI BAGI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

DISUSUN OLEH
AFRILLYA SANDOVA
PO77201201633
2A KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING
ZULYA ERDA,M.SI
NIP.198507252012122002

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan


hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
berjudul “PERANAN GIZI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI” yang diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet, jurusan DIII ilmu keperawatan.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini


masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.

Tanjungpinang, 31 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

BAB I................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan ................................................................................................... 5

BAB II.................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ................................................................................................... 6

2.1 Pengertian ibu hamil dan menyusui ....................................................... 6

2.2 Peranan gizi .......................................................................................... 6

2.3 Kekurangan dan kelebihan gizi .............................................................. 8

2.4 Jenis-jenis gizi yang penting .................................................................. 9

2.5 Makanan yang disarankan pada ibu hamil dan menyusui .................... 12

2.6 Makanan yang harus dihindari ............................................................. 14

BAB III............................................................................................................... 15

PENUTUP ......................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 15

3.2 Saran ................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kecukupan makanan yang
tepat dan bervariasi dapat menciptakan kesehatan yang optimal. Kecukupan gizi
akan memberikan pengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI yang akan
dihasilkan oleh seorang ibu menyusui. Seseorang yang mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk dapat menghasilkan air susu dalam jumlah
maksimal, maka diperkirakan kandungan zat gizi yang terdapat dalam air susu
juga mencukupi (Arisman M.B, 2007).
Ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dengan ibu yang tidak
hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan nutrisi dilihat bukan
hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat nutrisi yang
terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Derek, 2005).
Ibu hamil harus mendapat nutrisi yang baik untuk dirinya sendiri maupun bagi
janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya
cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat nutrisi dan energi
agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu mengalami
banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang
dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi
yang dilahirkannya (Francin, 2005).

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa pengertian dari ibu hamil dan menyusui?
3. Bagaimana peranan gizi bagi ibu hamil dan menyusui?
4. Bagaimana dampak apabila kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi ibu
hamil dan menyusui?
5. Apa jenis-jenis gizi yang penting bagi ibu hamil dan menyusui?
6. Apa saja contoh makanan yang disarankan bagi ibu hamil dan menyusui?
7. Apa saja makan yang harus dihindari oleh ibu hamil dan menyusui?

4
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui peranan gizi bagi ibu hamil yang dimana kita juga tahu
akan dampak apabila ibu hamil kekurangan dan kelebihan gizi, serta mengetahui
jenis-jenis gizi dan apa saja contoh makanan yang baik dikonsumsi pada saat
mengandung dan menyusui.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ibu hamil dan menyusui


Ibu hamil adalah seseorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2005). Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (Manuaba, 2010). Kehamilan merupakan masa ketika
seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Awal kehamilan
terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk ke dalam saluran sel telur
(Astuti, 2010).
Menyusui merupakan suatu proses ilmiah, namun sering ibu-ibu tidak
berhasil atau menghentikan menyusui lebih dini dari semestinya (Depkes RI,
2008). Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara
langsung oleh ibu kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap
keluar air susu dari payudara dengan seefesien dan ibu belajar cara menyusui
bayi dengan senyaman mungkin (Nugroho dkk, 2014). Menyusui yang
dikategorikan ASI eksklusif adalah gerakan menghisap dan menelan dari mulut
sang bayi langsung ke puting susu ibu (Sitepoe, 2013).

2.2 Peranan gizi


Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi
secara normal melaui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan
metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dari organ-organ serta menghasilkan
energi (Elya, 2010). Status gizi menurut Principle of Nutritional Assessment
adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat
gizi yang masuk ke dalam tubuh beserta fungsinya.

A. Pada ibu hamil


Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil ialah:
a. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin.
b. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan baik dan aman.

6
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu.
d. Mengatasi permasalahan selama kehamilan.
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran bayi.
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, saat
kehamilan mencapai usia 1-3 bulan, pada tahap ini ibu hamil memasuki masa
anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari
makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester
berikutnya. Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4-6 bulan,
peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai
menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan
pembentuk ASI saat menyusui nanti. pada tahap trimester ketiga, ketika usia
kehamilan mencapai 7-9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk
mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak. Kebutuhan
energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap
sebelumnya.

B. Pada ibu menyusui


Kandungan ASI dapat dipengaruhi oleh asupan makanan dan status gizi.
Asupan makanan dengan kandungan zat gizi makro berubah menjadi cairan ASI
ketika makanan tersebut dicerna dalam tubuh lalu dibawa oleh sel darah menuju
keseluruh tubuh dan salah satu tempat pemberhentian zat gizi tersebut adalah
pada kantung ASI. Asupan zat gizi makro makanan selama menyusui perlu
ditingkatkan, karena selama menyusui ibu membutuhkan energi ekstra untuk
pemulihan setelah persalinan dan proses metabolisme pembentukan ASI.
Manfaat zat gizi seimbng pada ibu menyusui:
a. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh.
b. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil.
c. Sebagai cadangan dalam tubuh.
d. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk
pertumbuhan bayi.
Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan
bayi juga akan berhasil dan tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas
dan kuantitas produksi ASI menjadi baik.

7
2.3 Kekurangan dan kelebihan gizi

A. Pada ibu hamil


Status gizi ibu hamil sebelum hamil dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertubuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang
dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
 Kekurangan gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini :
a. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan
asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
prematur, kematian janin dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester I dan II dapat
menghambat pertumbuhan janin atau tidak berkembang sesuai usia
kehamilannya.
b. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur),
perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
c. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janindan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra
partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) (Waryana, 2010).
 Kelebihan gizi
a. ibu hamil menjadi gemuk dan bisa menjadi faktor penyulit saat persalinan
maupun kelak setelah melahirkan kala ingin menurunkan BB.

8
b. Makan berlebihan selama hamil sering menjadi penyebab munculnya
kencing manis dan preeklampsia, selain mengakibatkan calon ibu lekas
lelah dan sulit menjaga keseimbangan badan.
c. Meski tidak selalu ibu hamil yang overweight mengalami preeklampsia
atau diabetes, pertambahan BB yang berlebihan bisa membuat
pertumbuhan janin terhambat. Sebab, bila odem/bengkak dan terjadi
hipertensi, suplai nutrisi ke janin menjadi berkurang karena terjadi
penyempitan pembuluh darah. Bukannya tak mungkin kondisi ini
membuat kematian janin selagi dalam rahim.

B. Pada ibu menyusui


 Kekurangan gizi
Ibu menyusui sering kekurangan energi karena kebutuhan ibu menyusui yang
meningkat tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang. Dampak
kekurangn gizi bagi ibu menyusui akan memengaruhi ibu serta bayinya, antara
lain:
a. Pada bayi
Proeses tumbuh kembang terganggu, daya tahan tubuh menurun
sehingga bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, menimbulkan
gangguan pada mata ataupun tulang.
b. Pada ibu
Gangguan pada mata, kerusakan gigi dan tulang, mengalami kekurangan
gizi dan darah dan kualitas ASI menurun.

2.4 Jenis-jenis gizi yang penting

A. Saat kehamilan
Ibu hamil membutuhkan tambahan asupan yang mengandung zat gizi yang
dibutuhkan oleh ibu dan untuk perkembangan janin agar lebih optimal. Beberapa
zat gizi yang perlu ditambahkan sehingga asupan sesuai dengan standar yang
dibutuhkan sehingga kesehatan ibu tidak terganggu dan perkembangan janin
pun bisa optimal. Zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil terdiri
dari :
a. Karbohidrat, merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber

9
kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat juga
meningkatkan asupan serat serta untuk serta untuk menegah terjadinya
konstipasi atau sulit buang air besar.
b. Protein, tamabahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus,
jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta
persiapan laktasi.
c. Lemak, merupakan sumber energi terbesar dalam tubuh berfungsi
sebagai cadangan energi tubuh bagi ibu saat melahirkan, pelarut vitamin
A, D, E, K dan asam lemak. Asam lemak omega 3 dan 6 juga diperlukan
untuk perkembangan sistim saraf, fungsi penglihatan dan pertumbuhan
otak bayi juga sebagai bantalan lagi organ-organ tertentu seperti biji mata
dan ginjal.
d. Vitamin A, diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah.
e. Vitamin B6, penting untuk pembuatan asam amino yaitu bahan protein di
dalam tubuh.
f. Vitamin C, jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan
kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk
mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat
dan pembuluh darah.
g. Asam folat, wajib dikomsumsi bagi ibu yang sedang hamil khususnya
pada trimester 1. Asam folat diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah dan putih, mencegah anemia.
h. Kalsium, sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan gigi
janin.
i. Zat besi, bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan
mempertahankan sel darah merah.
j. Fosfor, cukup diperoleh dari makanan sehari-hari. Fosfor berhubungan
erat dengan kalsium. Jika jumahnya tidak seimbang maka akan
menimbulkan gangguan.
k. Seng, jumlah seng dalam tubuh jumlahnya kecil. Kebutuhan seng
terpenuhi dari makanan sehari-hari. Kekurangan mineral ini dapat
menimbulkan cacat bawaan seperti pembentukan tulang dan selubung
saraf tulang belakang yang tidak normal.

10
l. Yodium, fungsi utama yodium adalah untuk pembentukan tiroksin
terdapat dalam garam dan diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Berfungsi dalam pertumbuhan. Jika kekurangan terjadi kemudian
pertumbuhan anak akan terhambat.
m. Natrium, memengang peranan penting dalam metabolism air dan bersifat
mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan
cairan pada ibu hamil. Sehingga ibu hamil cenderung menderita oedema.
n. Flour, diperoleh dari air putih. Flour diperlukan untuk pembentukan gigi
bayi jika ketika hamil ibu mengalami kekurangan flour, maka bayi tidak
normal pertumbuhan giginya. Demikian juga dengan warna serta
bangunan gigi.

B. Saat menyusui
a. Karbohidrat, saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat
sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.
b. Protein, sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu
menyusui membutuhkan tambahan protein 17 gr.
c. Lemak, berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi
ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak
dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4
sendok the minyak (20 gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui
yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6.
d. Vitamin dan mineral
- Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu
hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang
dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar
vitamin ASI.
- Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2,
B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral
adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan.
- Ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya,
diperlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.
e. Cairan
- Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari

11
8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas,
banyak berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas
sehari.
- Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui
atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.
Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan
dan air yang tersedia di dalam makanan.

2.5 Makanan yang disarankan pada ibu hamil dan menyusui

A. Untuk ibu hamil


a. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau
serealia seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti
ubi, singkong, dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan,
mi, roti, makaroni, havermout, dan bihun.
b. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur,
susu, dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan
berupa kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan
kacang tolo; serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai,
dan oncom.
c. Sumber lemak antara lain daging, susu, telur, mentega, dan minyak
tumbuhan.
d. Sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain kuning telur,
mentega, wortel, tomat dan nangka.
e. Makanan yang mengandung vitamin B6 antara lain hati sapi, daging
ayam tak berlemak, ikan salmon, beras merah, pisang, tomat dan lain-
lain.
f. Sumber vitamin C terdapat dalam beberapa makanan seperti tomat,
jeruk, jambu biji dan brokoli.
g. Beberapa bahan olahan yang banyak mengandung asam folat adalah
bayam, brokoli, jus jeruk, pisang dan lain-lain.
h. Kalsium, sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan gigi
janin yang banyak terdapat pada produk susu, keju, udang, teri, ikan,
kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau.

12
i. Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging berwarna merah, hati,
ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe dan
roti.
j. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan
berwarna hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun
katuk, kangkung, wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti
kacang panjang, buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang
berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa asam, seperti
pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak
dan jeruk.

B. Untuk ibu menyusui


a. Karbohidrat yang bersumber dari nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie,
roti, makaroni dan jagung.
b. Protein hewani seperti ikan, daging, telur, unggas, susu dan hasil
olahannya.
c. Protein nabati yaitu ahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya
(susu kedelai).
d. Lemak yang bersumber dari Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol,
lemuru, tenggiri, sarden dan cakalang. Omega 6 : minyak kedelai, minyak
jagung dan minyak bunga matahari. DHA merupakan asam lemak omega
3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangan otak. Anda
dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan mengonsumsi ikan 2-3 kali
per minggu.
e. Zat besi yang bersumber dari kuning telur, hati, daging, makana laut
(ikan, kerang), kacang-kacangan dan sayuran hijau.
f. Yodium yang bersumber dari minyak ikan, ikan laut dan garam
beryodium.
g. Kalsium yang bersumber dari susu, keu, teri dan kacang-kacangan.
h. Vitamin A yang bersumber dari kuning telur, hati, mentega, sayuran
berwarna hijau dan buah berwarna kuning.
i. Vitamin C yang bersumber dari buah-buah yang memiliki rasa kecut
seperti jeruk, mangga, sirsak, apel, tomat dan sabagainya.
j. Vitamin B1 dan B2 yang bersumber dari padi, kacang-kacangan, hati,
telur, ikan dan lainnya.

13
2.6 Makanan yang harus dihindari

A. Ibu hamil
Bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu hamil
a) Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung
bahan tambahan makanan yang kurang aman.
b) Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena
mengandung kuman yang berbahaya untuk janin.
c) Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang
dapat meningkatkan tekanan darah.
d) Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak misalnya: keripik, cake.
e) Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang
dan mentah), kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu
hati pada ibu hamil.
f) Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung
energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat
berlebihan dan bayi lahir besar.

B. Ibu menyusui
Menurut Atikah & Erna (2011) dan Dewi dkk (2013), agar tetap dapat
menjaga kualitas, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari oleh ibu menyusui
diantaranya adalah :
a) Hindari mengkonsumsi alkohol. Konsumsi minuman beralkohol di masa
menyusui dapat menghambat pelepasan oksitosin yaitu hormon yang
menyebabkan kontraksi sel sekitar alveoli sehingga akan mengganggu
produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan.
b) Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa
sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan. karena beberapa zat
yang terkandung dalam obat dapat meresap ke dalam air susu.
c) Hindari rokok karena zat nikotin bisa meracuni bayi.
d) Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi kopi, teh dan soda. Batasi
kosumsi 2-3 gelas teh, kopi dan soda dalam sehari.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2010).
Sedangkan Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara
langsung oleh ibu kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap
keluar air susu dari payudara dengan seefesien dan ibu belajar cara menyusui
bayi dengan senyaman mungkin (Nugroho dkk, 2014).
Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi
secara normal melaui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan
metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dari organ-organ serta menghasilkan
energi (Elya, 2010).
Peranan zat gizi pada ibu hamil dan menyusui sangatlah penting bagi ibu dan
bayinya. Ibu hamil dan menyusui harus memperhatiakan zat gizi selama proses
kehamilan dan menyusui. Ibu hamil membutuhkan tambahan asupan yang
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan untuk perkembangan janin
agar lebih optimal. Sedangkat ibu menyusi harus memperhatikan gizi seimbang
agar ASI baik.

3.2 Saran
Informasi tentang gizi kehamilan penting diberikan kepada setiap ibu hamil
dan menyusui agar ibu dan anak zat gizinya terpenuhi dengan baik. Perlu
diberikan edukasi pada ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya mengetahui
kebutuhan asupan makanan yang sesuai kebutuhan agar tecukupi dan terhindar
terjadi asupan makanan yang kurang atau lebih.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ramadani, Ita. 2017. “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dalam Kehamilan Di
Puskesmas Poasia Kota Kendari”. Kendari: Politeknik Kesehatan Kendari.

Wardana Kusuma, Ruliansyah dkk. 2018. “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro
Dan Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kandungan Zat Gizi Makro pada Air Susu
Ibu (ASI) di Kelurahan Bandarharjo Semarang”. Journal of Nutrition College,
Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018. Semarang: Universitas Diponegoro.
ttp://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/. Diakses pada tanggal 01 September
2021.

Radharisnawati, Ni Kadek dkk. 2017. “Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu


Dengan Kelancaran Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui di Puskesmas Bahu
Kota Manado”. e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017.
Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Tritya, Defanda. 2016. Gizi seimbang Ibu menyusui. Jurusan Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-
menyusui/. Diakses pada tanggal 01 September 2021.

Ayu Fitriana, Diah. 2016. GIZI SEIMBANG IBU HAMIL. Jurusan Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/.
Diakses pada tanggal 01 September 2021.

Wigawati, Rab. 2016. GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL. Sidoarjo: Poli Gizi
RSUD. http://rsd.sidoarjokab.go.id/pages/artikel/gizi-seimbang-untuk-ibu-hamil.
Diakses pada tanggal 01 September 2021.

Ipoel. 2014. Kekurangan atau kelebihan gizi sam buruknya.


https://nakita.grid.id/read/027044/kekurangan-atau-kelebihan-gizi-sama-
buruknya. Diakses pada tanggal 01 September 2021.

16

Anda mungkin juga menyukai