DISUSUN OLEH
AFRILLYA SANDOVA
PO77201201633
2A KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING
ZULYA ERDA,M.SI
NIP.198507252012122002
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
BAB II.................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
2.5 Makanan yang disarankan pada ibu hamil dan menyusui .................... 12
BAB III............................................................................................................... 15
PENUTUP ......................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui peranan gizi bagi ibu hamil yang dimana kita juga tahu
akan dampak apabila ibu hamil kekurangan dan kelebihan gizi, serta mengetahui
jenis-jenis gizi dan apa saja contoh makanan yang baik dikonsumsi pada saat
mengandung dan menyusui.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu.
d. Mengatasi permasalahan selama kehamilan.
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran bayi.
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, saat
kehamilan mencapai usia 1-3 bulan, pada tahap ini ibu hamil memasuki masa
anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari
makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester
berikutnya. Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4-6 bulan,
peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai
menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan
pembentuk ASI saat menyusui nanti. pada tahap trimester ketiga, ketika usia
kehamilan mencapai 7-9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk
mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak. Kebutuhan
energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap
sebelumnya.
7
2.3 Kekurangan dan kelebihan gizi
8
b. Makan berlebihan selama hamil sering menjadi penyebab munculnya
kencing manis dan preeklampsia, selain mengakibatkan calon ibu lekas
lelah dan sulit menjaga keseimbangan badan.
c. Meski tidak selalu ibu hamil yang overweight mengalami preeklampsia
atau diabetes, pertambahan BB yang berlebihan bisa membuat
pertumbuhan janin terhambat. Sebab, bila odem/bengkak dan terjadi
hipertensi, suplai nutrisi ke janin menjadi berkurang karena terjadi
penyempitan pembuluh darah. Bukannya tak mungkin kondisi ini
membuat kematian janin selagi dalam rahim.
A. Saat kehamilan
Ibu hamil membutuhkan tambahan asupan yang mengandung zat gizi yang
dibutuhkan oleh ibu dan untuk perkembangan janin agar lebih optimal. Beberapa
zat gizi yang perlu ditambahkan sehingga asupan sesuai dengan standar yang
dibutuhkan sehingga kesehatan ibu tidak terganggu dan perkembangan janin
pun bisa optimal. Zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil terdiri
dari :
a. Karbohidrat, merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber
9
kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat juga
meningkatkan asupan serat serta untuk serta untuk menegah terjadinya
konstipasi atau sulit buang air besar.
b. Protein, tamabahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus,
jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta
persiapan laktasi.
c. Lemak, merupakan sumber energi terbesar dalam tubuh berfungsi
sebagai cadangan energi tubuh bagi ibu saat melahirkan, pelarut vitamin
A, D, E, K dan asam lemak. Asam lemak omega 3 dan 6 juga diperlukan
untuk perkembangan sistim saraf, fungsi penglihatan dan pertumbuhan
otak bayi juga sebagai bantalan lagi organ-organ tertentu seperti biji mata
dan ginjal.
d. Vitamin A, diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah.
e. Vitamin B6, penting untuk pembuatan asam amino yaitu bahan protein di
dalam tubuh.
f. Vitamin C, jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan
kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk
mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat
dan pembuluh darah.
g. Asam folat, wajib dikomsumsi bagi ibu yang sedang hamil khususnya
pada trimester 1. Asam folat diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah dan putih, mencegah anemia.
h. Kalsium, sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan gigi
janin.
i. Zat besi, bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan
mempertahankan sel darah merah.
j. Fosfor, cukup diperoleh dari makanan sehari-hari. Fosfor berhubungan
erat dengan kalsium. Jika jumahnya tidak seimbang maka akan
menimbulkan gangguan.
k. Seng, jumlah seng dalam tubuh jumlahnya kecil. Kebutuhan seng
terpenuhi dari makanan sehari-hari. Kekurangan mineral ini dapat
menimbulkan cacat bawaan seperti pembentukan tulang dan selubung
saraf tulang belakang yang tidak normal.
10
l. Yodium, fungsi utama yodium adalah untuk pembentukan tiroksin
terdapat dalam garam dan diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Berfungsi dalam pertumbuhan. Jika kekurangan terjadi kemudian
pertumbuhan anak akan terhambat.
m. Natrium, memengang peranan penting dalam metabolism air dan bersifat
mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan
cairan pada ibu hamil. Sehingga ibu hamil cenderung menderita oedema.
n. Flour, diperoleh dari air putih. Flour diperlukan untuk pembentukan gigi
bayi jika ketika hamil ibu mengalami kekurangan flour, maka bayi tidak
normal pertumbuhan giginya. Demikian juga dengan warna serta
bangunan gigi.
B. Saat menyusui
a. Karbohidrat, saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat
sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.
b. Protein, sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu
menyusui membutuhkan tambahan protein 17 gr.
c. Lemak, berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi
ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak
dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4
sendok the minyak (20 gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui
yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6.
d. Vitamin dan mineral
- Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu
hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang
dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar
vitamin ASI.
- Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2,
B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral
adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan.
- Ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya,
diperlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.
e. Cairan
- Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari
11
8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas,
banyak berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas
sehari.
- Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui
atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.
Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan
dan air yang tersedia di dalam makanan.
12
i. Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging berwarna merah, hati,
ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe dan
roti.
j. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan
berwarna hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun
katuk, kangkung, wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti
kacang panjang, buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang
berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa asam, seperti
pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak
dan jeruk.
13
2.6 Makanan yang harus dihindari
A. Ibu hamil
Bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu hamil
a) Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung
bahan tambahan makanan yang kurang aman.
b) Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena
mengandung kuman yang berbahaya untuk janin.
c) Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang
dapat meningkatkan tekanan darah.
d) Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak misalnya: keripik, cake.
e) Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang
dan mentah), kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu
hati pada ibu hamil.
f) Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung
energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat
berlebihan dan bayi lahir besar.
B. Ibu menyusui
Menurut Atikah & Erna (2011) dan Dewi dkk (2013), agar tetap dapat
menjaga kualitas, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari oleh ibu menyusui
diantaranya adalah :
a) Hindari mengkonsumsi alkohol. Konsumsi minuman beralkohol di masa
menyusui dapat menghambat pelepasan oksitosin yaitu hormon yang
menyebabkan kontraksi sel sekitar alveoli sehingga akan mengganggu
produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan.
b) Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa
sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan. karena beberapa zat
yang terkandung dalam obat dapat meresap ke dalam air susu.
c) Hindari rokok karena zat nikotin bisa meracuni bayi.
d) Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi kopi, teh dan soda. Batasi
kosumsi 2-3 gelas teh, kopi dan soda dalam sehari.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2010).
Sedangkan Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara
langsung oleh ibu kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap
keluar air susu dari payudara dengan seefesien dan ibu belajar cara menyusui
bayi dengan senyaman mungkin (Nugroho dkk, 2014).
Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi
secara normal melaui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan
metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dari organ-organ serta menghasilkan
energi (Elya, 2010).
Peranan zat gizi pada ibu hamil dan menyusui sangatlah penting bagi ibu dan
bayinya. Ibu hamil dan menyusui harus memperhatiakan zat gizi selama proses
kehamilan dan menyusui. Ibu hamil membutuhkan tambahan asupan yang
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan untuk perkembangan janin
agar lebih optimal. Sedangkat ibu menyusi harus memperhatikan gizi seimbang
agar ASI baik.
3.2 Saran
Informasi tentang gizi kehamilan penting diberikan kepada setiap ibu hamil
dan menyusui agar ibu dan anak zat gizinya terpenuhi dengan baik. Perlu
diberikan edukasi pada ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya mengetahui
kebutuhan asupan makanan yang sesuai kebutuhan agar tecukupi dan terhindar
terjadi asupan makanan yang kurang atau lebih.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ramadani, Ita. 2017. “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dalam Kehamilan Di
Puskesmas Poasia Kota Kendari”. Kendari: Politeknik Kesehatan Kendari.
Wardana Kusuma, Ruliansyah dkk. 2018. “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro
Dan Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kandungan Zat Gizi Makro pada Air Susu
Ibu (ASI) di Kelurahan Bandarharjo Semarang”. Journal of Nutrition College,
Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018. Semarang: Universitas Diponegoro.
ttp://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/. Diakses pada tanggal 01 September
2021.
Tritya, Defanda. 2016. Gizi seimbang Ibu menyusui. Jurusan Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-
menyusui/. Diakses pada tanggal 01 September 2021.
Ayu Fitriana, Diah. 2016. GIZI SEIMBANG IBU HAMIL. Jurusan Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/.
Diakses pada tanggal 01 September 2021.
Wigawati, Rab. 2016. GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL. Sidoarjo: Poli Gizi
RSUD. http://rsd.sidoarjokab.go.id/pages/artikel/gizi-seimbang-untuk-ibu-hamil.
Diakses pada tanggal 01 September 2021.
16