Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (PARU)

PADA KLIEN Ny.S dengan TUBERCULOSIS PARU (TBC)

OLEH:

NAMA : SITI AGUSTIN RAHMA LAUDYANA

NIM : SKP0123023

PRODI : S1 KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IX UDAYANA

2023/2024
1. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan dimulai pada tanggal 18 februari 2012 pukul 10.00 WIB.
Hasil penelitian tentang pengkajian yang didapatkan peneliti melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi pada kedua partisipan dituangkan pada tabel
sebagai berikut.

*Pengkajian keperawatan

PENGKAJIAN PARTISIPASI

Identitas Pasien Studi dokumentasi dan wawancara :

Seorang ibu rumah tangga, Ny. S,


dengan umur 57 tahun, sudah
menikah ,beragama islam,
pendidikan terakhir SD, Nomer MR
002757 dengan diagnosa medis
penyakit TB Paru.
Identitas Penanggung Jawab Tn. N (Menantu) Dari Ny.S

Riwayat Kesehatan Ny.S ± 3 hari sebelum masuk rumah


sakit, klien mengeluh batuk berdarah
dan sesak nafas dengan frekuensi
sering. Sputum yang dikeluarkan
bercampur darah dan buih.saat
sesak klien mengeluh nyeri dibagian
dada dan kesulitan untuk tidur
dengan KU lemah, TD 120/60 mmHg,
Nadi 80/menit serta frekuensi
pernafasan 24/menit. Klien
mengalami sesak jika beraktivitas
berat.
Keluhan Utama Tanggal 18 februari 2012 pukul 10:00
WIB. Pasien datang ke rumah sakit
dengan mengatakan batuk berdarah
dan sesak nafas.
Riwayat Kesehatan Sekarang pada saat melakukan pengkajian
tanggal 18 februari 2012 kondisi
pasien tanpak lemas dengan keluhan
sesak nafas, dan batuk berdarah.
Ny. S tampak menggunakan otot
bantu pernafasan dan sesak
bertambah dengan adanya aktifitas
ringan.
Riwayat Kesehatan Dahulu Ny. S mengatakan ± 5 bulan yang lalu
klien pernah menderita penyakit
yang sama.
Riwayat Kesehatan Keluarga Ny. S mengatakan ± 2 Tahun yang
lalu suami klien pernah menderita
penyakit yang sama.
Riwayat Alergi Terhadap Pengobatan Ny.S mengatakan tidak pernah
mengalami alergi terhadap
pengobatan.
Pola Aktivitas Sehari-hari Pola aktivitas
Makan
- Sehat: pasien mengatakan
biasanya makan 2x sehari dengan
nasi lauk- pauk, sayur berjumlah 1
porsi dan tidak ada masalah saat
makan.
Minum:
-Pasien mengatakan minum air
putih >5x sehari.
- Sakit : pasien mengatakan makan
3x sehari dengan nasi, agar - agar,
buah- buhan, telur, roti dengan 1/2
porsi dan pasien mengatakan kurang
nafsu makan.
Minum:
-pasien mengatakan minum air
putih >5x sehari.
Pola Eliminasi BAB.
- Sehat : pasien mengatakan
biasanya BAB 2x sehari dengan
konsistensi Normal.
- Sakit : pasien mengatakan BAB 2x
sehari dengan konsistensi cair.
BAK
- Sehat : pasien mengatakan
biasanya BAK >2x sehari berwarna
kuning.
- Sakit : pasien mengatakan >2x
sehari berwarna kuning.
Pola Istirahat Dan Tidur - Sehat : pasien mengatakan
biasanya tidur 6 jam dalam sehari
dengan gangguan pola tidur .
- Sakit : pasien mengatakan tidur 2
jam dengan gangguan pola tidur.
Personal hygiene - Sehat : pasien mengatakan Mandi
dengan frekuensi 2x sehari,
menggosok gigi dengan frekuensi 2x
sehari.
- Sakit : pasien mengatakan mandi
dengan frekuensi 2X sehari,
menggosok gigi dengan frekuensi 2x
sehari.
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum pasien lemah ,
tingkat kesadaran compos mentis.
TTV pasien TD 120/60 mmHg , pols
80/menit, Rr 24/permenit, suhu 37˚C
, TB 150cm, BB 41 kg.
Status gizi :
BB 41 kg, Tinggi 150ST, BB ideal 49,9
kg, masalah keperawatan tidak ada.
2. Data Sistemik A. Sistem Persepsi Sensori.
Pendengaran : Normal
Penglihatan : Memakai kacamata
saat membaca
Penghidu : Normal
Peraba : Normal
Masalah Keperawatan : Tidak ada
masalah.

B. Sistem Penglihtan
Lapang Pandang : Normal
Kesimetrisan Mata : Kedua mata
simetris
Kelopak Mata : Cekung
Konjuntiva : Anemis
Skelera : Tidak ikterik
Kornea : Hitam
Masalah Keperawatan : Tidak ada
masalah.

C. Sistem Pernapasan
Frekuensi: 24/menit
Batuk: batuk berdahak bercampur
buih
bunyi nafas : Ronkhi basah
Sumbatan Jalan Nafas : Adanya
sputum
Bentuk Dada : Simetris
Masalah Keperawatan : Bersihan
jalan nafas tidak infektif

D. Sistem Kardiovaskular
TD : 120/60 mmHg
Pols : 80/menit
Suhu: 37˚ C
I : Bentuk dada Simetris
P : Murmur tidak ada
P : Tidak terdapat nyeri tekan
A : BJ1 dan BJ2
Masalah Keperawatan : Tidak ada
masalah.

E. Sistem Saraf
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E (membuka mata) : 4
V (mengikuti perintah) : 5
M (melokalisir nyeri) : 6
Masalah Keperawatan : Tidak ada
masalah.

F.Sistem Intigumen
Warna Kulit : Tidak pucat
Luka : Tidak ada
Memar : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Turgor Kulit : Kurang elastis
Masalah Keperawatan : Tidak ada
masalah

G.Sistem Gastrointestinal
Nafsu Makan : Kurang
Porsi SMRS : 1 Porsi
Porsi MRS : ½
Porsi Kemampuan Mengunyah :
Normal
Kemampuan Menelan : Normal
Perut : Normal
Diet : BB
Masalah Keperawatan : Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.

H. Sistem Muskuloskeletal
Rentang Gerak : Bebas
Cara jalan : Tidak Seimbang dan
dibantu saat berjalan
Kemampuan memenuhi aktivitas :
Dibantu sebagian
Genggaman Tangan : Kuat tangan
kanan dan kiri
Otot Kaki : Kuat kaki kanan dan kiri
Akral : Hangat
Fraktur : Tidak ada
Kekuatan Otot : 4,4,4,4
Masalah Keperawatan : Intoleransi
aktivitas

I.Sistem Perkemih
Urien : Kuning jernih
Frekuensi : 2x sehari
Masalah Keperawatan : Tidak ada
masalah

3. DATA PENUNJANG
Tanggal : 20 februari 2012

No Data Hasil Lab Nilai


Normal
1. Sputum BTA+ BTA+
Pemeriksaan Rontgen thoraks.
Pada hasil pemeriksaan Ronsen thoraks,
sering didapatkan adanya suatu Lesi sebelum
ditemukan adanya gejala subjektif awal dan
sebelum pemeriksaan fisik menemukan
kelainan pada paru.
Bila pemeriksaan rontgen Menemukan
suatu kelainan, tidak ada gambaran khusus
mengenai TB paru awal kecuali di Lobus
bawah dan biasanya berada di sekitaran
hilus, karakteristik kelainan ini terlihat
sebagai daerah per garis garis opaque Yang
ukurannya bervariasi dengan batas Lesi yang
tidak jelas.
Kriteria yang kabur dan gambar yang
kurang jelas ini sering diduga sebagai
Pneumonia Atau suatu proses edukatif, yang
akan tampak lebih jelas Dengan pemberian
kontras.
Pemeriksaan Rontgen Thoraks Sangat
berguna untuk mengevaluasi hasil
pengobatan dan ini bergantung pada tipe
Keterlibatan dan keren Tanan bakteri itu
berkel terhadap obat anti Tuberkulosis,
apakah sama bakarnya dengan respons Dari
klien. Penyembuhan yang lengkap seringkali
terjadi di beberapa area dan ini adalah
observasi yang dapat terjadi pada
penyembuhan yang lengkap.
Hal ini tampak paling menyolok pada klien
dengan penyakit akut yang relatif di mana
prosesnya dianggap berasal dari tingkat
eksudatif yang besar.
2. Thrombosit 282.000 150.000 –
400.000
3. Leuksit 12.300 5000 –
10.000
4. Hematokrik 32 40 - 50

5. Ureum 27 15 - 40

6. Kalium 3,7 3,5 – 5’0

4. Terapi yang diberikan


 KSR 3x1
 Ambroxol 3x1
 INH 100 2x1
 INH 300 2x1
 Valsartan 1x1
 Retaphyl 2x1
 Pulmicart ( digunkan saat sesak )
 RL gtt 20x/menit

PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO DAN SPIRITUAL

Psikologis : Keluarga mengatakan bingung dengan keadaan klien, klien sering marah marah

Sosial : Hubungan klien dengan keluarganya baik, hubungan klien dengan masyarakat
sekitar kurang baik sebab klien dijauhi masyarakat karena takut penyakit klien.

Spiritual : Klien beragama Islam. Sebelum masuk rumah sakit klien rajin sholat 5 waktu.

ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny.S Dx Medis : Tubreculosis

Jenis Kelamin : Perempuan No Medrec : 0027457

No Kamar/bed :7/4 Hari/Tanggal : Sabtu,18 feb 2012

No. Data Senjang Etiologi Masalah paraf


keperawata
n
1. DS : M. Tuberculosis Bersihan
 Pasien Inhalasi droplet. jalan nafas
mengatakan di Bakteri mencapai alveolus. tidak efektif.
tenggorokanya Muncul reaksi radang.
ada dahak. Terjadi pengeluaran secret jaan
nafas. Kebersihan jalan nafas
DO : tidak efektif.
 Bunyi nafas
Ronkhi basah.
 Klien tampak
sesak nafas.
 Secret berbuih.
 Rr :24/menit
 N :80/menit
 Secret : ada

2. DS: Respon batuk-batuk. Nutrisi


 Klien mengatakan kurang dari
kurang nafsu Penggunaan otot-otot abdomen. kebutuhan
makan. tubuh.
DO: Refluk pegal.
 Klien tampak
tidak Nutrisi kurang dari kebutuhan.
menghabiskan
makanannya.
 Ada sisa makanan
di piring klien.
3. DS: Gerakan pernafasan sesak. Intolerasi
 Klien mengatakan Pola nafas tidak efektif. aktivitas.
badanya lemas Trasportasi oksigen terganggu.
sehingga susah Kelelahan kelemahan otot-otot.
beraktivitas. Otropi otot-otot.
DO: Keterbatasan aktivitas.
 Klien tampak Aktivitas kehidupan sehari-hari
memanggil terganggu.
keluarga saat
butuh sesuatu.
 Klien tampak
lemas.
4. DS: Bakteri mencapai alveolus. Cemas.
 Klien mengatkan Perjalanan penyakit TBC.
sangat cemas Muncul respom tubuh berupa
tentang gejala.
penyakitnya. Fisik yang mengganggu aktivitas.

DO: Kurang komunikasi.


 Klien tampak Support berlebihan.
bingung. Stressor keluarga.
 Klien tampak Khawatir kondisi anggota
cemas. keluarga yang sakit.
 Klien tampak Kecemasan.
gelisah.

Prioritas Masalah:

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif.


2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Intoleransi aktivitas.
4. Kecemasan pasien.

Diagnosa Keperawatan:

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. adanya secret.


2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas b.d. keadaan umum lemah.
4. Kecemasan b.d. kurang pengetahuan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny.S Dx Medis : Tubreculosis
Jenis Kelamin : Perempuan No Medrec : 0027457
No Kamar/bed : 7/4 Hari/Tanggal : Sabtu, 18 feb 2012
No Diagnosa keperawatan Jam Tujuan Rencana Rasional Paraf
. (SMART) keperawatan
1. Bersihan jalan nafas 05:3 Setelah 1.Kajifungsi Penurunan bunyi
tidak efektif b.d. 0 dilakukan pernafasan. nafas indikasi
adanya secret. askep 3x24 2.Catat atelektasis, Ronkiin
DS: jam bersihan kemampuan dikasiakumulasi
 Pasien jalan nafas untuk secret /
mengatakan di menjadi mengeluarkan Ketidakmampuan
tenggorokannya efektif, secret. memberikan jalan
ada dahak. dengan 3.Anjurkan nafas sehingga otot
DS: kriteria hasil: klien untuk sesori digunakan dan
 Bunyi nafas sesak nafas Latihan batuk kerja Pernapasan
ronkhi basah. berkurang efektif dan meningkat
 Klien tampak Rr:18x/menit nafas dalam.
sesak nafas. Secret 4.Anjurkan Pengeluaran sulit bila
 Secret berbuih. hilang. klien untuk secret tebal, sputum
 Rr: 24/menit posisi semi Berdarah akibat
 N: 80/menit fowler. kerusakan Paru
 Secret: ada 5.Berikan
terapi Batuk efektif
oksigen. membantu
6.Pantau TTV mengeluarkan Secret
7.Kolaborasi
dengan tim Meningkatkan
medis untuk ekspansi Paru dan
memberi membuka area
bantuan atelektasis
terapi.
Membantu suplai
oksigen
Mengetahui
perkembangan pasien

Di perlukan untuk
pengobatan lanjutan
dalam proses
penyembuhan
2. Nutrisi kurang dari 06.00 Setelah 1.Catat status 1.Berguna dalam
kebutuhan tubuh b.d. dilakukan nutrisi klien mendefinisikan
anoreksi askep 3x24 2.Monitor nutrisi dan cairan
DS: jam intake output 2.Mengukur
 Klien kebutuhan 3.Catat keefektifan nutrisi
mengatakan nutrisi klien adanya dan cairan
kurang nafsu tampak anoreksia dan 3.Menentukan jenis
makan terpenuhi, mual muntah diet dan
DO: dengan 4.Anjurkan mendefinisikan
 Klien tampak kriteria hasil: klien untuk pemecahan masalah
tidak Nafsu makan bedrest untuk meningkatan
menghabiskan meningkat 5.Anjurkan intake nutrisi
makanannya klien untuk 4.Dapat membantu
 Ada sisa makan menghemat energi
makanan di makanan 5.Mencegah irigasi
piring klien porsi sedikit gaster
tapi sering
3. Intoleransi aktivitas 06.20 Setelah Dekatkan 1.Klien dapat dengan
b.d. keadaan umum dilakukan benda- benda mudah mengambil
lemah askep 3x24 yang benda yang
DS: jam aktivitas dibutuhkan dibutuhkan
 Klien klien dapat klien 2.Dapat meringankan
mengatakan terpenuhi, aktivitas yang tidak
badannya lemas dengan Bantu bisa dilakukan klien
sehingga susah kriteria hasil: aktivitas klien 3.Keluarga dapat
beraktivitas membantu
DO: Klien tidak Libatkan kebutuhan yang tidak
 Klien tampak kesulitan keluarga bisa dilakukan klien
memanggil melakukan dalam proses 4.Lingkungan yang
keluarganya aktivitas penyembuha traupetik
saat butuh n mempercepat proses
sesuatu Klien tidak penyembuhan
 Klien tampak lemas Ciptakan
lemah lingkungan
yang taupetik
4. Kecemasan b.d. kurang 06.45 Setelah 1.Faktor ini
pengetahuan dilakukan 1.Pantau pempengaruhi
DS: askep tingkat persepsi klien
 Klien selama 3x24 kecemasaan terhadap ancaman
mengatakan jam 2.Beri diri,pontensial siklus
cemas tentang kecemasan informasi anxieta
penyakitnya klien tentang 2.Dapat menambah
berkurang penyakit yang pengetahuan klien
dengan diderita klien tentang penyakit
kriteria hasil: 3.Dorong yang dideritanya
klien 3.Klien tidak akan
Klien tidak mengakui merasa terbebani
gelisah permasalahan dengan beban pikiran
Klien tidak dan sehingga dapat
bingung mengekspresi mempercepat proses
kan perasaan penyembuhan
Klien 4.Libatkan 4.Memberi keyakinan
mengerti keluarga pada klien bahwa dia
tentang dalam proses tidak menghadapi
penyakitnya penyembuha masalah sendirian
n

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.S Dx Medis : tubreculosis
Jenis Kelamin : Perempuan No Medrec : 0027457
No Kamar/Bed : 7/4 Hari/Tanggal : Selasa,21 feb 2012

No Diagnos keperawatan Jam Tindakan Respon paraf


keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak 08.30 1.Mengkaji fungsi 1.Klien bersedia di
efektif b.d. adanyasecret pernafasan. periksa dengan hasil:
2.Bunyi nafas vesicular
3.Frekuensi pernafasan :
20x/menit.
08.35 2.Menganjurkan 4.Klien melakukan batuk
klien untuk Latihan efektif dan nafas dalam
batuk efektif dan untuk mngeluarkan
nafas dalam secret.
08.40
3.Memberikan 5.Klien bersedia
terapi oksigen. dipasang oksigen(2
11.00 liter/jam)
4.Memantau TTV 6.Klien bersedia di
periksa dengan hasil:

 Pols : 80x/menit
 TD :120/80mmhg
 T :37C
 Rr :20x/menit

2. Nutrisi kurang dari 09.00 Mencatat status 1.Klien bersedia di


kebutuhan tubuh b.d. nutrisi klien. periksa dengan hasil:
anokreksia
 BB : 41kg

09.45 Memonitor intake 2.Klien bersedia


output diperiksa dan
menyebutkan makanan
yang di dapatnya.

INTAKE
 Makanan : nasi,
agar, telur, buah,
roti, dll
Frekuensi : 3x sehari
Porsi : 1 porsi
 Minuman : Air
putih >secangkir
perhari
OUTPUT
 BAB : 2x sehari
 BAK :>2x sehari

Mencatat adanya Klien mengatakan tidak


09.10 anokreksia dan mual lagi.
mual muntah.

3. Imtoleransi aktivitas b.d. 09.30 1.Mendekati benda- 1.Benda-benda yang


keadaan umum lemah benda yang dibutuhkan didekatkan
dibutuhkan klien pada klien

09.35 2.Membantu 2.Klien bersedia dan


aktivitas klien berkata jika butuh
bantuan akan memencet
bel panggil perawat

09.40 3.Melibatkan 3.Keluarga bersedia


keluarga dalam untuk membantu
memenuhi aktifitas klien
kebutuhan
4. Kecemasan b.d. kurang 09.45 1.Memantau tingkat 1.Pasien cemas dan
pengetahuan kecemasan dengan sudah tenang
melihat respon
pasien

EVALUASI
Nama Pasien : Ny.S Dx Medis :Tubreculosis
Jenis Kelamin : Perempuan No Medrec :0027457
Kamar/Bed :7/4 Hari/Tanggal :Rabu,22 feb 2012

No Diagnosa Keperawatan Jam Evaluasi Paraf

1. Bersihan jalan nafas 14.30 S: Klien mengatakan sesak


tidak efektif b.d. berkurang
adanya secret
O: Klien tidak tampak seseak lagi
DS: setelah dipasang oksigen
 Pasien
mengatakan di Tidak terdengar suara ronkhi
tenggorokanny basah
a ada dahak Rr: 20/menit
DO: Secret: masih ada
 Bunyi nafas
ronkhi basah A: Masalah teratasi Sebagian
 Klien tampak P:Tindakan yang diteruskan:
sesak nafas  Kajian frekuensi pernafasan
secret berbuih  Berikan klien terapi oksigen
Rr: 24/menit  Anjurkan klien untuk batuk
N:80/menit efektif dan nafas dalam
Secret:ada  Pantau TTV
2. Nutrisi kurang dari 14.40 S:Klien mengatakan sudah nafsu
kebutuhan tubuh b.d. makan
anoreksi
O:Tidak tampak sisa makanan
DS: dipiring klien
 Klien Klien mengabiskan makanannya
mengatakan
kurang nafsu A:Masalah teratasi
makan
P:Intervensi dihentikan
DO:
 Klien tampak
tidak
menghabiskan
makanannya
 Ada sisa
makanan di
piring klien

3. Intoleransi aktivitas 15.00 S:Klien mengatakan lemas sehingga


b.d. keadaan umum aktivitas terganggu
lemah
O:Klien tampak masih lemah
DS:  Klien tampak masih
 Klien memanggil keluarganya saat
mengatakan butuh sesuatu
badannya lemas
sehingga susah A:Masalah teratasi Sebagian
beraktivitas
P:Intervensi yang diteruskan:
DO:  Dekatkan benda-benda yang
 Klien tampak dibutuhkan klien
lampak  Bantu aktivitas klien
memanggil  Libatkan keluarga dalam
keluarga saat proses penyembuhan
butuh sesuatu
 Klien tampak
lemas
4. Kecemasan b.d. kurang 14.45 S:
pengetahuan  Klien mengatakan tidak
cemas lagi
 Klien mengatakan paham
DS: tentang penyakitnya
 Klien
mengatakan O:
sangat cemas  Klien tampak tidak bingung
tentang lagi
penyakitnya  Klien tampak tidak cemas lagi
 Klien tampak tidak gelisah
DO: lagi
 Klien tampak
bingung A:
 Klien tampak  Masalah teratasi
cemas
 Klien tampak P:
gelisah  Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai