Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah

Diagnosa Medik Acute Kidney Injury


Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :
Cindy Silvia Maya
P2002010
Acute Kidney Injury

 Acute Kidney Injury atau Acute Renal Failure (ARF) adalah fungsi ginjal yang
menurun secara tiba-tiba (penurunan GFR [Glomerular Filtration Rate]) dan
terjadi hampir dalam hitungan jam atau hari. Acute Kidney Injury biasanya secara
mendadak tanpa didahului dengan gejala penurunan fungsi ginjal.
 Gejala biasanya baru teridentifikasi di rumah sakit yang berupa oliguria (output
urin dalam 24 jam kurang dari 400 cc [Cubic centimeter]), azotemia progresif dan
disertai kenaikan ureum dan kreatinin (Diyono, 2019).
Kasus

Tn. KM (25 tahun) alamat jalan Sidodadi masuk ke IGD RS Karyadi dengan keluhan badan
lemas, tidak ada kencing dan dirumah diare sudah 2 hari, makan minum sedikit disertai mual
muntah, saat diukur tekanan darah 100/60 MmHg, Suhu tubuh 37,8 C, RR 22 x/mnt, nadi
102x/mnt, SPO2 95% tanpa oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M5 dan pasien compos
mentis . Hasil pemeriksaan darah lengkap HB: 12,1 g/dL, Hematokrit 42 %, lekosit 6.200
10³/µL, LED 10 mm/jam,, ureum 200 mg/dL, creatinin : 3 mg/dL. Hasil elektrolit Natrium :
110 mmol/L, kalium : 5,4 100 mmol/L, Chloride : 105 100 mmol/L. Dokter IGD mendiagnosa
Tn. KM dengan Acute Kidney Injury dan memberi terapi pasang infus Nacl 20 tetes/ menit,
Injeksi ranitidin 2x 50 mg (IV), Injeksi metclopermide 3x10 mg (IV) serta segera menjalani
hemodialisa juga pasang kateter. Saat dipasang kateter oleh petugas IGD urine keluar sekitar
150 cc berwarna kuning pekat.
Pengkajian
I. Identitas diri klien
Nama : Tn. KM Suku : Jawa
Umur : 25 tahun Pendidikan : SMA
Jemis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sidodadi Lama bekerja : 3 tahun
Tanggal masuk RS : 14 Januari 2021
Status perkawinan : Belum kawin Tanggal Pengkajian : 14 Januari 2021
Agama : Islam Sumber Informasi : Pasien

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama saat masuk RS:
Badan lemas, tidak ada kencing dan dirumah diare sudah 2 hari, makan minum sedikit
disertai mual muntah
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang pada 14 januari 2021 pukul 08.30 di lakukan pengkajian pada tanggal 14 januari 2021
pukul 11.20. Pasien masuk ke IGD RS Karyadi dengan keluhan badan lemas, tidak ada kencing
dan dirumah diare sudah 2 hari, makan minum sedikit disertai mual muntah, saat diukur
tekanan darah 100/60 MmHg, Suhu tubuh 37,8 C, RR 22 x/mnt, nadi 102x/mnt, SPO2 95%
tanpa oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M5 dan pasien compos mentis.
5. Pola tidur dan istirahat
I. Pengkajian saat ini Pola istirahat klien teratur. Jam tidur siang pukul 14.00 sampai 16.00
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan dengan waktu tidur 2 jam dengan kualitas tidur nyenyak tanpa
Pengetahuan pasien tentang penyakit belum terlalu memahami, pasien terbangun.
mengatakan tidak memahami penyakit yang dialaminya serta ingin Tidur malam pukul 23.00 sampai 05.00 dengan waktu tidur 6 jam
mengetahui perawatan yang akan di berikan. dengan kualitas nyenyak tanpa terbangun.

2. Pola Nutrisi/metabolic 6. Pola persepsual


Pengelihatan tidak ada gangguan
Program Diit RS : Mendapatkan diet bubur dan telur rebus.
Pendengaran tidak ada gangguan
Intake makanan : Frekuensi makan 3x sehari dengan selera makan
Pengecap : lidah terasa pahit tidak ada nafsu makan
kurang. Jenis makan bubur putih, dan telur rebus dengan 1 porsi makan
penuh. Namun pasien hanya mampu menghabiskan 4 sendok saja. 7. Pola seksualitas dan reproduksi

Minum 2 gelas -/+ 600 cc/hari Pasien berjenis kelamin laki-laki, belum menikah, sudah sirkumsisi

3. Pola Eliminasi 8. Pola peran hubungan


Hubungan pasien dan keluarga terjalin baik, pasien mendapatkan
Eliminasi urin : tidak ada BAK, terpasang kateter urine keluar sekitar
dukungan keluarga.
150 cc berwarna kuning pekat.
9. Pola managemen koping dan stress
Eliminasi fekal : BAB >7 x/hari pasien mengalami diare sudah 2 hari.
Pasien mengatakan stress dengan penyakit yang dialami nya,
4. Pola persepsi diri namun merasa lebih kuat dengan dukukungan dari keluarga.
Pasien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialaminya, dan merasa
tidak berdaya.
Tanda-tanda Vital
 TD : 100/60 mmHg Suhu tubuh 37,8 C RR 22 x/mnt Nadi 102x/mnt, SPO2 : 95%
 BB : 50 kg, TB : 166 cm, IMT : 18,1 (<18,5-23,9)
 Keluhan saat ini : badan lemas, tidak ada kencing dan dirumah diare sudah 2 hari, makan minum sedikit disertai mual muntah.

Terapi (Tanggal, 14 Januari 2021)


 Terapi pasang infus Nacl 20 tetes/ menit, Injeksi ranitidin 2 x 50 mg (IV), Injeksi metclopermide 3 x 10 mg (IV), Terpasang kateter, urine keluar
sekitar 150 cc berwarna kuning pekat. serta segera menjalani hemodialisa.
 Hasil pemeriksaan darah lengkap
 HB: 12,1 g/dL (Hb normal 14-18 g/dL)
 Hematokrit 42 % (Hematokrit normal 40-54 %)
 Lekosit 6.200 x10³/µL (Leukosit normal 5.000-10.000 10 3/ µL)
 LED 10 mm/jam (laju endap darah normal 0-15 mm/jam)
 ureum 200 mg/dL ( ureum tinggi, normal nya 8-24 mg/dL)
 creatinin : 3 mg/dL (kreatinin tinggi, normalnya 0,5 – 1,2 mg/dL)
 Hasil elektrolit
 Natrium : 110 mmol/L ( rendah, normalnya 135 – 145 mmol/L)
 Kalium : 5,4 mmol/L (tinggi, normalnya 3,7 – 5,2 mmol/L)
 Klorida : 105 mmol/L (klorida normal, 98 – 108 mmol/L)
Analisa Data 2
.
DS :
- Pasien mengatakan tidak
Penurunan perfusi ginjal Hipovolemia

ada kencing Kehilangan cairan karena


No. Data Penunjang Etiologi Masalah
- Intake cairan minum muntah & diare
1. DS : Muntah Resiko Defisit Nutrisi
dalam sehari 2 gelas
- Pasien mengatakan badan
ukuran ± 600 ml
lemas Tubuh kehilangan natrium Pasien dehidrasi
- Terpasang infus 20 tpm
- Pasien mengatakan makan
Timbul gejala lemas dan  
minum sedikit disertai mual Defisit volume cairan
mual DO :
muntah
- Terpasang kateter urin
DO :
Hipovolemia
Tidak nafsu makan keluar sekitar 150
- Pasien tampak lemas  
cc(<900-2100 cc)
- TD :100/60 MmHg  
Resiko Defisit Nutrisi berwarna kuning pekat.
- Suhu : 37,8 C  
- Membran mukosa kering
- RR 22 x/mnt
- TD : 100/60 mmHg
- Nadi 102x/mnt, SPO2 95%  
- Natrium 110 mmol/L 3. DS :   Bakteri E.Coli Diare
- BB : 50, TB :165, IMT : 18.1 - Pasien mengatakan pusing
(kurang) - Pasien mengatakan mengalami Suhu tubuh naik
diare sudah 2 hari BAB >
7x/hari BAB > 7x/hari
DO :
1. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan mual muntah
Suhu : 37,8 C Diare
2. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan dan kehilangan
cairan aktif Kulit teraba hangat
3. Diare berhubungan dengan infeksi bakteri e.coli diare BAB > 7x/hari
Rencana Keperawatan 2.
berhubungan
Hipovolemia
dengan
kekurangan intake cairan
Status Cairan
Definisi : Kondisi volume
cairan intravaskuler,
Manajemen Hipovolemia
Definisi : Mengidentifikasi
dan mengelola penurunan
dan kehilangan cairan interstisiel, dan/atau volume cairan intravaskuler
aktif intraseluler.  
SDKI SLKI SIKI     Aktivitas :
Definisi : Penurunan Setelah dilakukan tindakan Obsevasi
1. Resiko Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi volume cairan keperawatan diharapkan: 2.1 Identifikasi tanda dan
berhubungan dengan Definisi : Definisi : Mengidentifikasi
intravaskuler, intertistial, 2.1 Intake cairan (2) – (5) gejala hipovolemia (mis.
mual muntah Keadekuatan asupan nutrisi dan mengelola asupan
dan/atau intraseluler. 2.1 Membrane mukosa (2) – tekanan darah menurun,
Definisi : Berisiko untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang.
  (5) turgor kulit menurun,
mengalami asupan nutrisi metabolisme. Aktivitas :
Penyebab 2.3 Kadar elektrolit (2) – (5) membrane mukosa kering,
tidak cukup untuk Observasi
- Kehilangan cairan aktif 2.4 Merasa lemah (2) – (5) lemah)
memenuhi kebutuhan Setelah dilakukan tindakan 1.1 Identifikasi status nutrisi
- Kekurangan intake 2.2 Monitor intake dan output
metabolisme. keperawatan di harapkan : 1.2 Identifikasi alergi dan
cairan cairan
1.1 Porsi makan yang intoleransi makanan
dihabiskan (2) – (5) 1.3 Indentifikasi makanan
  Terapeutik
Kondisi Klinis Terkait :
Acute Kidney Injury 1.2 Nafsu makan (2) – (5) yang disukai Gejala Tanda Mayor : 2.1 Hitung kebutuhan cairan
1.3 Berat badan (2) – (5) 1.4 Identifikasi kebutuhan Subjektif : - 2.2 Berikan asupan cairan
1.4 Diare (2) – (5) kalori dan nutrient Objektif : oral
1.5 IMT (2) – (5) Terapeutik - Tekanan darah Edukasi
1.1. Lakukan oral hygine, jika menurun 2.1Anjurkan memperbanyak
perlu   asupan cairan oral
1.2. Sajikan makanan secara Gejala Tanda Minor :  
menarik dan suhu yang - Merasa lemah
sesuai. Subjektif : -
Edukasi Objektif :
1.1 Anjurkan pasien posisi - Berat badan
duduk menurun
1.2 Ajarkan diet yang  
diprogramkan  
3. Diare berhubungan Eliminasi Fekal Manajemen Diare
dengan infeksi Definisi : Proses defekasi Definisi : Mengidentifikasi dan
bakteri e.coli diare normal yang disertai dengan mengelola diare dan
Definisi : Pengeluaran feses pengeluaran feses mudah dan dampaknya.
yang sering , lunak dan tidak konsistensi, frekuensi serta Tindakan :
berbentuk. bentuk feses normal. 1.1 Identifikasi penyebab
Setelah dilakukan asuhan diare (proses infeksi)
Penyebab : keperawatan diharapkan 1.2 Monitor jumlah dan
 Proses infeksi kriteria hasil : pengeluaran diare
1.1 Konsistensi feses (2) – (5) 1.3 Monitor keamanan
Gejala dan Tanda Mayor : 1.2 Frekuensi defekasi (2) – penyiapan makanan
Objektif: Defekasi lebih dari (5) Terapeutik
tiga kali dalam 24 jam 1.3 Bising usus (2) – (5) 1.1 Berikan asupan cairan oral
1.2 Ambil sampel darah untuk
Gejala dan Tanda Minor pemeriksaan darah
Objektif : Bising usus lengkap dan elektrolit
hiperaktif 1.3 Ambil sampel feses
Edukasi
1.1 Anjurkan makan porsi kecil
dan sering
1.2 Anjurkan menghindari
1. Tindakan keperawatan yang

Analisis Tindakan dilakukan


Nama Pasien
Diagnosa Medis
:
:
Tn. KM
Acute Kidney Injury
14 jan 2021
Tanggal Tindakan :
2. Diagnosa Keperawatan Resiko Defisit Nutrisi (Manajemen Nutrisi)
3. Tujuan tindakan Memberikan makanan yang tepat kepada pasien
sesuai dengan penyakit dan kondisi umum maupun
kondisi saluran cerna pasien
4. Prinsip tindakan dan rasional Prinsip bersih
Pemberian makan secara oral untuk pemenuhan
intake makanan dan nutrisi pasien
5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi Aspirasi (tersedak)
akibat tindakan tersebut dan cara Pencegahan :
Pemberian makan tidak lebih dari 45 menit - 1 jam
pencegahan untuk mempertahankan posisi duduk atau kepala
agak naik
Menganjurkan pasien untuk makan secara perlahan
dan mengunyah makanan dengan benar.
6. Hasil yang didapat dan makna Pasien menghabiskan makanan yang disediakan
7. Identifikasi tindakan keperawatan a. Lakukan observasi selama dan setelah
lainnya yang dapat dilakukan untuk pemberian makanan
mengatasi masalah/diagnosa b. Hentikan pemberian makanan dan
tersebut. minuman jika pasien batuk-batuk,
tersedak atau sesak
c. Manuver Hemlich
d. Manajemen saluran nafas
8. Referensi Poltekes Kemenkes Malang, No. Dokumen
SOP.KDM026. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Tahun 2017.
Catatan Perkembangan
 
Nama klien : Tn, KM Umur : 25 tahun
No. RM : 01-01 Ruang : IGD
Hari/tgl No.Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Kamis, 1. 1.1 Mengidentifikasi status S : Klien mengatakan nafsu makan  
nutrisi
14/01/21 1.2 Mengidentifikasi alergi dan mulai membaik
intoleransi makanan O:
1.3 Mengindentifikasi makanan - Pasien tampak lemas
yang disukai
- TD :100/60 MmHg
1.4 Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan nutrient - Suhu : 37,8 C
1.5 Melakukan oral hygine - RR 22 x/mnt
1.6 Menyajikan makanan secara - Nadi 102x/mnt, SPO2
menarik dan suhu yang sesuai 95%
  A:
Intervensi teratasi sebagian
 
P : Intervensi dilanjutkan
1.1 Mengidentifikasi status
nutrisi
1.4 Mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan
nutrient
1.5 Melakukan oral hygine
1.6 Menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
Kamis, 2.  2.1 Mengidentifikasi tanda dan S : Pasien mengatakan masih merasa
14/01/21 gejala hipovolemia (mis. tekanan darah lemas
menurun, turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, lemah) O:
2.2 Memonitor intake dan - Terpasang kateter urin
output cairan keluar sekitar 150 cc(<900-2100 cc)
2.3 Menghitung kebutuhan berwarna kuning pekat.
cairan - Membran mukosa
2.4 Memberikan asupan cairan kering
oral - TD : 100/60 mmHg
2.5 Menganjurkan A:
memperbanyak asupan cairan oral Intervensi belum teratasi
P:
2.3 Memonitor intake dan
output cairan
2.4 Menghitung
kebutuhan cairan
2.5 Memberikan asupan
cairan oral
2.6 Menganjurkan
memperbanyak
Kamis, 3. 3.1 Mengidentifikasi penyebab S : Pasien mengatakan badan lemas,
14/01/21 diare (proses infeksi) pusing dan mengalami diare
3.2 Memonitor jumlah dan  
pengeluaran diare O:
3.3 Memonitor keamanan Suhu 37,8 C
penyiapan makanan Kulit teraba hangat
3.4 Memberikan asupan cairan oral BAB >7 x/hari
3.5 Mengambil sampel darah  
untuk pemeriksaan darah lengkap A : Intervensi belum teratasi
dan elektrolit  
3.6 Mengambil sampel feses P:
3.7 Mengnjurkan makan porsi 3.2 Memonitor jumlah dan
kecil dan sering pengeluaran diare
3.8 Mengnjurkan menghindari 3.3 Memonitor kemanan
makanan berbentuk gas, pedas dan penyiapan makanan
mengandung laktosa. 3.7 Menganjurkan makan
porsi kecil dan sering
3.8 Menganjurkan
menghindari makanan
berbentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa

Anda mungkin juga menyukai