Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN JAGA

PPDS ILMU PENYAKIT DALAM


Sabtu Malam, 18 Desember 2021
Jam 16.00 – 08.00 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. M.Reza Febrilliant, Sp.PD
Supervisor Pinere : dr. M.Reza Febrilliant, Sp.PD
Third Call IGD Existing : dr. Muhsin
Second Call PDP : dr. Ahmad Hibban Awriya
Second Call PDW : dr. Rianda Akmal
Second Call ISO + Pinere : dr. Akmal
FirstCall PDP : dr. Ira Yuli Fitria
First Call PDW : dr. Khing Hendra Kusuma
First Call ISO : dr. Umar Ar Rasyidin Lubis
First Call First Call Zamzam + Pinere : dr. Merizka Adelina
First Call ISO : dr. Aidil Fadly
Fitst Call IGD : dr. Murdia
dr. Julia Sari
First Call IGD Pinere : dr. Amelia Cassandra
Identitas
• Nama Pasien : Tn. M
• Umur : 46 tahun
• Alamat : Lhokseumawe
• No. RM : 129-43-77
• Pembiayaan : BPJS
• Pendidikan terakhir : SLTA
• Agama : Islam
• Status perkawinan : Menikah

Keluhan Utama : Sulit menelan sejak 1 bulan memberat 3


hari SMRS
ANAMNESIS
(Alloanamnesa)

1 Bulan lalu
• Pasien mengeluhkan sulit menelan makanan. Pasien masih dapat makan makanan padat tetapi hanya
sedikit, namun makanan keluar kembali setelah 2 menit.
• Pasien masih dapat mengkonsumsi makanan cair. Nyeri saat menelan tidak ada.
• Nafsu makan menurun, makan hanya sanggup setengah porsi dari biasanya
• Batuk sesekali dikeluhkan tanpa disertai dahak
• Demam tidak ada
• Pasien mudah lelah dan sesak nafas apabila beraktifitas seperti berjalan ke kamar mandi dalam 1
bulan ini
• Terbangun di malam hari karena sesak nafas dikeluhkan, pasien tidur dengan menggunakan 1 bantal
• Pasien berobat ke RS Swasta (RS Bunda) Lhokseumawe dan dirawat inap selama 4 hari. Pasien
dinyatakan mengalami peradangan di lambung dan pembengkakan jantung.
• Pasien dirawat kembali di RS Swasta (RS Arun) 5 hari pasca berobat jalan dari RS Bunda. Pasien
masuk dengan keluhan mual dan muntah setiap makan sesuatu dan juga mengeluhkan nyeri ulu hati
terutama saat perut dalam keadaan kosong.
• Pasien dinyatakan mengalami gangguan lambung dan pembengkakan jantung pada saat rawatan di
RS Arun
• BAB hitam/ BAB berdarah tidak ada
• Riwayat kaki bengkak tidak ada
• Pasien dianjurkan untuk dirujuk ke RSUDZA dengan tujuan akan dilakukan pemeriksaan penunjang
endoskopi
IGD
• Pasien mengeluhkan sulit menelan sejak 1 bulan lalu yang memberat dalam 3 hari terakhir.
Pasien mengaku setiap menelan makanan padat maupun cair, hanya dapat menelan
beberapa saat saja, kemudian pasien langsung muntah.
• Muntah berisi apa yang dimakan, muntah terjadi jika pasien mengkonsumsi makanan
padat maupun cair
• Nyeri saat menelan tidak ada
• Muntah hitam atau muntah darah disangkal
• Nafsu makan menurun. Berat badan menurun sekitar 3 kg dalam 1 bulan terakhir
• Batuk sesekali dikeluhkan tanpa disertai dahak
• Perubahan suara (suara serak) tidak dikeluhkan
• Rasa panas di dada tidak dikeluhkan
• Sesak nafas, sakit tenggorokan, demam tidak ada.
• Benjolan dileher, dibahu, diketiak, diselangkangan tidak ada.
• BAK tidak ada keluhan, BAK keruh dan BAK warna merah tidak ada. BAK sekitar 2 aqua
gelas/ hari nya.
• BAB tidak ada keluhan, BAB berdarah/hitam, BAB seperti kotoran kambing dan perubahan
pola defekasi tidak ada.
• Riwayat terminum zat korosif tidak ada
• Riwayat kebiasaan merokok 1-2 bungkus/ hari sejak usia muda
• DM dan hipertensi tidak diketahui
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
o Tumor/ kanker tidak ada • Tidak ada anggota keluarga pasien yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien.
Riwayat Pemakaian Obat: • Tidak ada riwayat kanker dalam keluarga.
o Furosemide 1x40 mg
o CPG 1x75 mg
Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :
o Ramipril 1x2,5 mg
o Concor 1x1 o Pasien menikah
o Bekerja sebagai Tukang bangunan
o Riwayat minum alkohol disangkal.
o Pasien merupakan perokok aktif, 1-2 bungkus
perhari sejak usia muda
o Pasien berobat menggunakan BPJS

5
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos mentis
 TD : 110/70 mmHg
 FN : 76 kali/menit, reguler, kuat angkat
 RR : 18 kali/menit
 S : 36,5°C
 SpO2 : 98% (room air)
 BB : 65 kg
 TB : 170 cm
 IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight)
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali,
Palpasi : Benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : Uban palpebra inferior pucat (-/-), (-), skuama seboroik (-).
Mata Inspeksi : Konjungtiva sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-), pupil isokor (+/+)

Wajah Inspeksi : Wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : Kuning (-)
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis (-),
membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)

Sinus paranasalis Inspeksi : Bentuk hidung normal


& hidung Palpasi : Nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)

Bibir Inspeksi : Pucat (-/-), sianosis (-), kering (-), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : Stomatitis angularis (-), mukosa pucat (-), mukosa kering (-), sub lingual
ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal.

Gigi Inspeksi : Gigi palsu (-), karies (-), Perdarahan pada gusi (-), gusi bengkak (-),
sarcoma kaposi (-)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena Jugularis JVP R-2 cmH2O

Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)


Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar Getah Bening Inspeksi : tidak ada benjolan
(preauricular, postauricular, Palpasi : tidak teraba benjolan
oksipital, tonsilar,
submandibular, submental,
servikal superfisial, servikal
posterior, rantai servikal
dalam, dan supraklavikular)
Pemeriksaan Thoraks Depan
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)

Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema


subkutis (-), subkutis (-),
benjolan(-), nyeri tekan (-), SF benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
normal normal
Perkusi sonor sonor

Auskultasi

Suara Vesikular (+) Vesikular (+)


pernapasan
Suara wheezing (-), ronkhi (+) 1/3 wheezing (-), ronkhi (-)
tambahan bawah

9
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)

Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema


subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF normal tekan (-), SF normal

Perkusi sonor sonor

Auskultasi

Suara Vesikular (+) Vesikular (+)


pernapasan
Suara wheezing (-), ronkhi (+) 1/3 wheezing (-), ronkhi (-)
tambahan bawah

10
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba pada ICS 5, 3 cm lateral LMCS, thrill (-), heaving
(-), lifting (-), tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : Pada ICS 5, 3 cm lateral linea midclavicularis
Sinistra
Batas Atas jantung : Pada ICS 3 linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : 1 cm lateral linea parasternalis dextra
Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (+) 3/6
Abdomen
Inspeksi Simetris, kulit kuning (-), Sikatrik (-), collateral vein (-),
pergerakan peristaltik abdomen dan pulsasi (-)
Auskultasi Bising usus normal, bruit arterial (-)
Perkusi timpani, area troube tidak terisi, shifting dullness (-) , nyeri ketok
CVA (-)
Palpasi Nyeri tekan pada perut bagian epigastrium (-), hepar tidak
teraba, defance muscular (-) , spleen tidak teraba , fluktuatif (-),
ballottement (-), bilateral, Ludwig Sign (-), murphy sign (-), Mc
burney sign (-), turgor kulit kembali cepat

Ekstremitas
Ektremitas Motorik : 5555/5555
superior palmar eritema (-)
Udem : -/- , kuning (-), pucat (-),ptekie (-/-), hematoma (-/-)

Ektremitas Motorik : 5555/5555


inferior Udem : -/- , kuning (-), pucat (-), ptekie (-/-), hematoma (-)
KEBUTUHAN KALORI

• BB : 65 kg, TB : 170 cm
• IMT : 22,4
• TEE = BEE x AF x BF
• BEE = 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU)
• BEE = 66+ (13,7x65) + (5x170) – (6,8x46)
= 66 + 890,5 + 850 – 312,8 = 1.495,7 kkal
• Faktor aktivitas: tirah baring: 1,2
• Faktor stres: 1,2
• TEE = BEE x faktor tirah baring x faktor stres
= 1.495,7 x 1,2 x 1,2 = 2.153 kkal

Kebutuhan karbohidrat: (60%) x 2.153 kkal = 1.291 kkal = 322 gram


Kebutuhan protein : (20%) x 2.153 kkal = 430 kkal = 107,5 gram
Kebutuhan lemak : (20%) x 2.153 kkal = 430 kkal = 47,7 gram
13
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RZUDZA 19/12/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 14,3 14,0 - 17,0 g/dL
Hematokrit 43 45 - 55 %
Eritrosit 5,7 4,7 - 6,1 103/mm
Trombosit 166 150 - 450 103/mm
Leukosit 14,9 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 77 80 - 100 fl
MCH 25 27 – 31 pg
MCHC 33 32 - 36 %

Eosinofil 0 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Netrofil Batang 1 2-6 %
Netrofil Segmen 91 50 - 70 %
Limfosit 3 20 - 40 %
Monosit 5 2-8 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 19/12/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
GDS 200 < 200 mg/dL
Ureum 204 13 – 43 mg/dL
Kreatinin 2,00 0,67 - 1,17 mg/dL
Natrium 138 132 - 148 mmol/L
Kalium 6,30 3,7 - 5,4 mmol/L
Klorida 103 98 - 106 mmol/L
Albumin 4,10 3,5 – 5,2 g/dL
Kalsium 9,2 8,6 – 10,3 mg/dL

Anti HCV Negatif Negatif


HbsAg Non Reaktif Non reaktif
EKG (19/12/2021)
EKG (19/12/2021)

 Irama : Sinus ritme  QT Interval : 400 ms


 Rate : 72 kali/menit  Segmen ST : ST depresi (+) V5 V6, ST elevasi
reguler (-)
 Gel. T : T inverted (+) I, AVL, T tall (+)
HR : 1500 / 21 kotak kecil = 72 x/i
V3, V4
Frontal Axis : LAD  LVH : Positif
Horizontal Axis : CWR Sokolow-Lyon : S V1 + R V5 ( 19 + 17 = 36 )
Gel P : 0,06 detik Cornell : R aVL + S V3 ( 10 + 13 = 23)
 PR interval : 0,16 detik  RVH : Negatif
 Gel Q : Q patologis (-)  IMA : negatif
 QRS komplek : 0,08 detik  AV Blok : negatif
 Fragmanted QRS II,III, AvF
kesan: Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit, LVH, Iskemik
17
lateral
Normal Axis Jantung : -30º s/d +110º
EKG pasien : resultan sadapan I : + 1
resultan sadapan aVF : +11
FOTO THORAKS (18/12/2021)
Identitas : Tn. M
Umur : 46 tahun
Klinis : Sulit Menelan
FOTO THORAKS (18/12/2021)
1. Posisi Foto :
Identitas : Tn. M Antero posterior (AP), clavicula tidak mendatar, scapula di dalam lapangan paru,
Umur : 46 tahun dan tampak belakang adalah costae posterior
Klinis : Sulit Menelan 2. Kualitas Film :
- inspirasi tidak cukup : 7 Iga posterior dan 5 Iga Anterior
- KV tidak cukup: Vertebra torakal kurang terlihat jelas
- simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya

3. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube


4. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:

1. Jantung : CTR 70 %
Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (+), gambaran double contour
pada batas jantung kiri (-), boot Shape (+)
2. Paru :
• Parenkim : Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-), infiltrate (+) di 1/3 bawah paru
kanan, Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru meningkat (-)
4. Trakea medial
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk (Kubah) Flatening (-), tak ada udara
bebas di bawah diafragma, diafragma datar (-)
12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam

Kesimpulan: kardiomegali (LVH) dan Pneumonia


RESUME
1. Sulit menelan 1 bulan, memberat dalam 3 hari SMRS 15. VS :
2. Muntah setiap menelan makanan padat maupun cair Kesadaran : Compos mentis
3. Nyeri saat menelan, muntah hitam atau muntah darah Hemodinamik stabil
disangkal IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight)
4. Nafsu makan menurun.
16. Pemeriksaan Fisik
5. Berat badan menurun sekitar 3 kg dalam 1 bulan Jantung :
terakhir - Kardiomegali dengan LVH
6. Batuk kering sesekali - Murmur (+) 3/6 di katup mitral
7. Rasa panas di dada, perubahan suara (suara serak) Paru :
tidak dikeluhkan - Infiltrat 1/3 bawah paru kanan
8. Sesak nafas, sakit tenggorokan, demam tidak ada. 17.Lab :
9. Benjolan dileher, dibahu, diketiak, diselangkangan tidak Leukositosis
ada. Segmentasi netrofil
10. BAK tidak ada keluhan, BAK keruh dan BAK warna Limfopenia
Hiperkalemia
merah tidak ada. BAK sekitar 2 aqua gelas/ hari
Peningktan Fungsi Ginjal
11. BAB tidak ada keluhan, BAB berdarah/ hitam dan
perubahan pola defekasi, seperti kotoran kambing 18.EKG : Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit, LVH,
tidak ada. Iskemik lateral
12. Riwayat terminum zat korosif tidak ada 19. Rontgen Thorax : Kardiomegali dan Pneumonia
13. Riwayat kebiasaan merokok 1-2 bungkus/ hari sejak
usia muda
14. DM dan hipertensi tidak diketahui
Daftar Masalah
1. Disfagia
2. Pneumonia
3. AKI Stage 2
4. Hiperkalemia
5. Heart Failure Stage C
1. DISFAGIA

1. Sulit menelan 1 bulan, memberat dalam 3 hari SMRS 15. VS :


2. Muntah setiap menelan makanan padat maupun cair Kesadaran : Compos mentis
3. Nyeri saat menelan, muntah hitam atau muntah darah Hemodinamik stabil
disangkal IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight)
4. Nafsu makan menurun.
16.Lab :
5. Berat badan menurun sekitar 3 kg dalam 1 bulan Leukositosis (14,9) ,
terakhir N.Segmen (91%)
6. Batuk sesekali dikeluhkan tanpa disertai dahak Limfopenia (3%)
7. Rasa panas di dada, perubahan suara (suara serak) Hiperkalemia (6,3)
tidak dikeluhkan Ureum / Kreatinin : 204/ 2,00
8. Sesak nafas, sakit tenggorokan, demam tidak ada. 17.EKG : Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit, LVH,
9. Benjolan dileher, dibahu, diketiak, diselangkangan tidak Iskemik lateral
ada.
18. Rontgen Thorax : Kardiomegali dan Pneumonia
10. BAK tidak ada keluhan, BAK keruh dan BAK warna
merah tidak ada. BAK sekitar 2 aqua gelas/ hari
11. BAB tidak ada keluhan, BAB berdarah/ hitam dan
perubahan pola defekasi, seperti kotoran kambing
tidak ada.
12. Riwayat terminum zat korosif tidak ada
13. Riwayat kebiasaan merokok 1-2 bungkus/ hari sejak
usia muda
14. DM dan hipertensi tidak diketahui
1. Lanjutan

Dipikirkan suatu Disfagia akibat akalasia Rencana Diagnostik :


Dipikirkan kemungkin sebab lain: Esofagogastroduodenoskopi
1) Striktur esofagus Barium esofagogram
2) Esofagitis
3) Ca Esofagus Rencana monitoring :
4) Ca Gaster • Pantau kecukupan gizi pasien
• Pantau hemodinamik pasien
Non Farmakologi
• Diet Cair 2100 kkal/hari, dengan Rencana edukasi:
karbohidrat 322 gram, protein 107 • Menjelaskan kepada pasien
gram dan lemak 47 gram via NGT mengenai kemungkinan penyebab
• IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes per menit penyakit, pilihan pengobatan yang
akan diberikan, dan komplikasi yang
Farmakologi : dapat terjadi.
IV Omeprazole 40 mg/24 jam • Menjelaskan pentingnya kecukupan
gizi pada pasien ini
IV Ondansetron 4 mg/8 jam
2. Pneumonia

1. Batuk sesekali dikeluhkan tanpa disertai dahak Non Farmakologi


2. Pasien merupakan perokok aktif dari usia muda, • Diet Cair 2100 kkal/hari, dengan karbohidrat 322
konsumsi 2 bungkus / hari gram, protein 107 gram dan lemak 47 gram.
3. Demam dan sesak nafas tidak ada • IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes per menit
• Pemasangan NGT
VS : Farmakologi :
1. Kesadaran : Compos mentis IV Levofloxacin 750 mg / 24 jam
2. Hemodinamik stabil Rencana Diagnostik :
3. IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight) - Kultur sputum + STAB
- Sputum BTA SPS
Pemeriksaan Fisik - LED
Paru : - Rencana monitoring :
- Rhonkhi basah kasar 1/3 bawah paru kanan • Darah Rutin / 3 hari
Rencana edukasi:
Laboratorium : Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai :
Leukositosis (14,9) , • Kondisi penyakit pasien saat ini.
N.Segmen (91%) • Penanganan yang akan diberikan
• Pemeriksaan yang akan dilakukan
EKG : Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit, LVH, • Pemeriksaan untuk evaluasi keberhasilan
Iskemik lateral pengobatan
• Komplikasi
Rontgen Thorax : Kardiomegali dan Pneumonia • Menjaga asupan makanan yang cukup
PSI Score : 56 • Anjuran untuk memiringkan posisi jika batuk atau
Dipikirkan suatu Pneumonia ec dd Infeksi paru keluar dahak
spesifik
3. AKI Stage II

1. Mual dan muntah Non Farmakologi


2. BAK tidak ada keluhan, BAK keruh dan BAK warna merah • Diet Cair 2100 kkal/hari, dengan karbohidrat 322
tidak ada. BAK sekitar 2 aqua gelas/ hari gram, protein 107 gram dan lemak 47 gram.
• IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes per menit
VS : • Pemasangan NGT
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Hemodinamik stabil Rencana Diagnostik :
3. IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight) USG Urologi
Urinalisa
Pemeriksaan Fisik
Paru :
- Rhonkhi basah kasar 1/3 bawah paru kanan Rencana monitoring :
• Balance Cairan Seimbang
Laboratorium :
Ureum/ Creatinin : 204 / 2,00
Rencana edukasi:
EKG : Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit, LVH, Iskemik lateral - Menjelaskan pada keluarga kondisi saat ini
membutuhkan asupan makanan dan minuman
Rontgen Thorax : Kardiomegali dan Pneumonia yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Menjelaskan perlunya menghitung jumlah cairan
Dipikirkan suatu AKI Stage 2 Pre Reanal yang masuk dan keluar
ec dd: 1) Infeksi
2) Dehidrasi
4. Hiperkalemia

1. Mual dan muntah Non Farmakologi


2. BAK kurang • Diet Cair 2100 kkal/hari, dengan karbohidrat
322 gram, protein 107 gram dan lemak 47
gram.
VS :
• IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes per menit
3. Kesadaran : Compos mentis
4. Hemodinamik stabil
Farmakologi:
5. IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight) - Nebule albuterol 10-20 mg dalam 4ml NaCl 0,9%
selama 10 menit (extra)
Pemeriksaan Fisik
- IV Ca Gluconas 1000mg (extra)
Laboratorium :
Kalium : 6,30 Rencana Diagnostik :
Ureum/ Creatinin : 204 / 2,00 - Kalium urin

EKG : Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit, LVH,


Iskemik lateral Rencana monitoring :
• Elektrolit
Rontgen Thorax : Kardiomegali dan Pneumonia
Rencana edukasi:
Dipikirkan suatu Hiperkalemia - Menjelaskan pada keluarga kondisi saat ini
membutuhkan asupan makanan dan minuman
yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Menjelaskan untuk membatasi konsumsi
buah-buahan
5. Heart Failure Stage C
ANAMNESA Dipikirkan suatu Heart Failure Stage C NYHA Fc
Nyha II ec dd – IHD – HHD
• Mudah lelah
• Tidur menggunakan 1 bantal
PLANNING TERAPI
• Riwayat kaki bengkak tidak ada Non Farmakologi
• Riwayat hipertensi tidak diketahui Tirah Baring
VITAL SIGN Diet 2100 kkal/hari, dengan karbohidrat 322
1. Kesadaran : Compos mentis gram, protein 107 gram dan lemak 47 gram.
2. Hemodinamik stabil Farmakologi
3. IMT: 22,4 kg/m2 (Normoweight • Ramipril 1 x 2,5 mg
Pemeriksaan Fisik P/ Diagnostik
Jantung : - Echocardiography
- Kardiomegali
- Murmur (+) 3/6 di katup mitral Monitoring :
• Tekanan darah/hari
EKG : Sinus ritme , LAD, HR 72 x/menit,
LVH, Iskemik lateral Edukasi :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
Rontgen Thorax : Kardiomegali dan tentang penyebab keluhan pada pasien
Pneumonia - Menjelaskan pada pasien dan keluarga untuk
mengatur pola hidup seperti menjaga
makanan yang sehat dan olahraga secara
teratur 28
Terima kasih
PROBLEM ANALYSIS
IHD
• Striktur esofagus
• Akalasia
• Esofagitis Kardiomegali
• Ca Esofagus
• Ca Gaster

Pneumonia Refluks/Aspirasi DISFAGIA HF Stage C

Dehidrasi AKI

Hiperkalemia
Disfagia

33
Pilihan tatalaksana pada disfagia

34
Pilihan jalur nutrisi enteral

35
36
38
PAPDI VI
47
51
52
55
56
EIMED PAPDI 57
EIMED PAPDI 58
Tatalaksana hiperkalemia

59
60
61
Terminologi Gagal Jantung
• Sindroma klinis kompleks yang dihasilkan
akibat gangguan struktural maupun fungsional
dari pengisian ventrikel (diastole) atau ejeksi
darah (systole)

2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure


Staging Gagal Jantung ACCF / AHA 2017

• Stage A
– Memiliki risiko tinggi untuk terjadi gagal jantung
– Tidak didapatkan kelainan struktural
– Tidak ada gejala gagal jantung
• Stage B
– Didapatkan kelainan struktural
– Tidak ada tanda dan gejala gagal jantung
• Stage C
– Didapatkan kelainan struktural
– Didapatkan gejala gagal jantung
• Stage D
– Gagal jantung refrakter yang membutuhkan intervensi khusus
Klasifikasi Berdasarkan Definisi

• Gagal Jantung Sistolik


– Dikarakteristikan dengan adanya penurunan fraksi ejeksi dan pembesaran
ukuran ventrikel.
– Secara klinis ditandai dengan gagal jantung kiri dan kardiomegali yang jelas
• Gagal Jantung Diastolik
– Dikarakteristikan dengan adanya peningkatan tekanan dan resistensi
pengsian (ventrikel)
– Secara klinis ditandai dengan adanya kongesti paru dengan ukuran jantung
yang normal atau sedikit membesar

2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure


Klasifikasi Berdasarkan Fraksi Ejeksi
• HFrEF (Heart Failure with reduced Ejection Fraction
< 40%)
– Didapatkan disfungsi sistolik seiring bersamaan dengan
disfungsi diastolik
– Penyebab paling sering : coronary artery disease
• HFpEF (Heart Failure with preserved Ejection
Fraction 40 – 60%)
– Dapat didagnosa berdasarkan : 1) tanda dan gejala
klinis; 2) adanya bukti pEF / normal EF; 3) adanya bukti
disfungsi LV diastolic (echo / LV catheterisation)
2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure
Klasifikasi Berdasarkan Cardiac Output
• High Output Failure
– Jantung normal gagal mempertahankan output yang
normal atau meningkat pada pada kondisi-kondisi
seperti anemia, hipertiroid, kehamilan.
– Biasanya gagal jantung kanan diikuti dengan diikuti
dengan gagal jantung kiri
• Low Output Failure
– Jantung gagal menghasilkan output yang adekuat
pada kondisi-kondisi seperti kardiomiopati, penyakit
jantung katup, tamponade, bradikardi.
2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure
Gagal Jantung Sisi Kanan dan Kiri
• Gagal Jantung Sisi Kanan
– Dikarakterisikan dengan adanya edema perifer,
peningkatan JVP, hipotensi, dan hepatomegali
kongestif
• Gagal Jantung Sisi Kiri
– Edema paru merupakan gambaran yang paling
mencolok. Gejala lainnya takikardi, bunyi jantung 3
• Gagal Jantung Kongestif
– Dikarakteristikan dengan kombinasi dari gagal jantung
sisi kanan dan kiri 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure

Anda mungkin juga menyukai