1 Bulan lalu
• Pasien mengeluhkan sulit menelan makanan. Pasien masih dapat makan makanan padat tetapi hanya
sedikit, namun makanan keluar kembali setelah 2 menit.
• Pasien masih dapat mengkonsumsi makanan cair. Nyeri saat menelan tidak ada.
• Nafsu makan menurun, makan hanya sanggup setengah porsi dari biasanya
• Batuk sesekali dikeluhkan tanpa disertai dahak
• Demam tidak ada
• Pasien mudah lelah dan sesak nafas apabila beraktifitas seperti berjalan ke kamar mandi dalam 1
bulan ini
• Terbangun di malam hari karena sesak nafas dikeluhkan, pasien tidur dengan menggunakan 1 bantal
• Pasien berobat ke RS Swasta (RS Bunda) Lhokseumawe dan dirawat inap selama 4 hari. Pasien
dinyatakan mengalami peradangan di lambung dan pembengkakan jantung.
• Pasien dirawat kembali di RS Swasta (RS Arun) 5 hari pasca berobat jalan dari RS Bunda. Pasien
masuk dengan keluhan mual dan muntah setiap makan sesuatu dan juga mengeluhkan nyeri ulu hati
terutama saat perut dalam keadaan kosong.
• Pasien dinyatakan mengalami gangguan lambung dan pembengkakan jantung pada saat rawatan di
RS Arun
• BAB hitam/ BAB berdarah tidak ada
• Riwayat kaki bengkak tidak ada
• Pasien dianjurkan untuk dirujuk ke RSUDZA dengan tujuan akan dilakukan pemeriksaan penunjang
endoskopi
IGD
• Pasien mengeluhkan sulit menelan sejak 1 bulan lalu yang memberat dalam 3 hari terakhir.
Pasien mengaku setiap menelan makanan padat maupun cair, hanya dapat menelan
beberapa saat saja, kemudian pasien langsung muntah.
• Muntah berisi apa yang dimakan, muntah terjadi jika pasien mengkonsumsi makanan
padat maupun cair
• Nyeri saat menelan tidak ada
• Muntah hitam atau muntah darah disangkal
• Nafsu makan menurun. Berat badan menurun sekitar 3 kg dalam 1 bulan terakhir
• Batuk sesekali dikeluhkan tanpa disertai dahak
• Perubahan suara (suara serak) tidak dikeluhkan
• Rasa panas di dada tidak dikeluhkan
• Sesak nafas, sakit tenggorokan, demam tidak ada.
• Benjolan dileher, dibahu, diketiak, diselangkangan tidak ada.
• BAK tidak ada keluhan, BAK keruh dan BAK warna merah tidak ada. BAK sekitar 2 aqua
gelas/ hari nya.
• BAB tidak ada keluhan, BAB berdarah/hitam, BAB seperti kotoran kambing dan perubahan
pola defekasi tidak ada.
• Riwayat terminum zat korosif tidak ada
• Riwayat kebiasaan merokok 1-2 bungkus/ hari sejak usia muda
• DM dan hipertensi tidak diketahui
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
o Tumor/ kanker tidak ada • Tidak ada anggota keluarga pasien yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien.
Riwayat Pemakaian Obat: • Tidak ada riwayat kanker dalam keluarga.
o Furosemide 1x40 mg
o CPG 1x75 mg
Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :
o Ramipril 1x2,5 mg
o Concor 1x1 o Pasien menikah
o Bekerja sebagai Tukang bangunan
o Riwayat minum alkohol disangkal.
o Pasien merupakan perokok aktif, 1-2 bungkus
perhari sejak usia muda
o Pasien berobat menggunakan BPJS
5
Pemeriksaan Fisik
Wajah Inspeksi : Wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : Kuning (-)
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis (-),
membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)
Bibir Inspeksi : Pucat (-/-), sianosis (-), kering (-), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : Stomatitis angularis (-), mukosa pucat (-), mukosa kering (-), sub lingual
ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal.
Gigi Inspeksi : Gigi palsu (-), karies (-), Perdarahan pada gusi (-), gusi bengkak (-),
sarcoma kaposi (-)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena Jugularis JVP R-2 cmH2O
Auskultasi
9
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)
Auskultasi
10
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba pada ICS 5, 3 cm lateral LMCS, thrill (-), heaving
(-), lifting (-), tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : Pada ICS 5, 3 cm lateral linea midclavicularis
Sinistra
Batas Atas jantung : Pada ICS 3 linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : 1 cm lateral linea parasternalis dextra
Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (+) 3/6
Abdomen
Inspeksi Simetris, kulit kuning (-), Sikatrik (-), collateral vein (-),
pergerakan peristaltik abdomen dan pulsasi (-)
Auskultasi Bising usus normal, bruit arterial (-)
Perkusi timpani, area troube tidak terisi, shifting dullness (-) , nyeri ketok
CVA (-)
Palpasi Nyeri tekan pada perut bagian epigastrium (-), hepar tidak
teraba, defance muscular (-) , spleen tidak teraba , fluktuatif (-),
ballottement (-), bilateral, Ludwig Sign (-), murphy sign (-), Mc
burney sign (-), turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas
Ektremitas Motorik : 5555/5555
superior palmar eritema (-)
Udem : -/- , kuning (-), pucat (-),ptekie (-/-), hematoma (-/-)
• BB : 65 kg, TB : 170 cm
• IMT : 22,4
• TEE = BEE x AF x BF
• BEE = 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU)
• BEE = 66+ (13,7x65) + (5x170) – (6,8x46)
= 66 + 890,5 + 850 – 312,8 = 1.495,7 kkal
• Faktor aktivitas: tirah baring: 1,2
• Faktor stres: 1,2
• TEE = BEE x faktor tirah baring x faktor stres
= 1.495,7 x 1,2 x 1,2 = 2.153 kkal
Eosinofil 0 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Netrofil Batang 1 2-6 %
Netrofil Segmen 91 50 - 70 %
Limfosit 3 20 - 40 %
Monosit 5 2-8 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 19/12/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
GDS 200 < 200 mg/dL
Ureum 204 13 – 43 mg/dL
Kreatinin 2,00 0,67 - 1,17 mg/dL
Natrium 138 132 - 148 mmol/L
Kalium 6,30 3,7 - 5,4 mmol/L
Klorida 103 98 - 106 mmol/L
Albumin 4,10 3,5 – 5,2 g/dL
Kalsium 9,2 8,6 – 10,3 mg/dL
1. Jantung : CTR 70 %
Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (+), gambaran double contour
pada batas jantung kiri (-), boot Shape (+)
2. Paru :
• Parenkim : Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-), infiltrate (+) di 1/3 bawah paru
kanan, Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru meningkat (-)
4. Trakea medial
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk (Kubah) Flatening (-), tak ada udara
bebas di bawah diafragma, diafragma datar (-)
12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam
Dehidrasi AKI
Hiperkalemia
Disfagia
33
Pilihan tatalaksana pada disfagia
34
Pilihan jalur nutrisi enteral
35
36
38
PAPDI VI
47
51
52
55
56
EIMED PAPDI 57
EIMED PAPDI 58
Tatalaksana hiperkalemia
59
60
61
Terminologi Gagal Jantung
• Sindroma klinis kompleks yang dihasilkan
akibat gangguan struktural maupun fungsional
dari pengisian ventrikel (diastole) atau ejeksi
darah (systole)
• Stage A
– Memiliki risiko tinggi untuk terjadi gagal jantung
– Tidak didapatkan kelainan struktural
– Tidak ada gejala gagal jantung
• Stage B
– Didapatkan kelainan struktural
– Tidak ada tanda dan gejala gagal jantung
• Stage C
– Didapatkan kelainan struktural
– Didapatkan gejala gagal jantung
• Stage D
– Gagal jantung refrakter yang membutuhkan intervensi khusus
Klasifikasi Berdasarkan Definisi