Anda di halaman 1dari 38

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Kampung Bangka


Pontianak Tenggara
No. Berkas :1
No. Rekam Medis : 01003754
Data Administrasi Tanggal : 24 April 2019
Diisi oleh : Ridhallah
Pasien Keterangan
Nama Tn. D
Umur/Tanggal Lahir 45 tahun/ 27-10-1973
Alamat Jl. Selat Panjang,
Komplek Golf Residence
No.F25, Kec. Pontianak
Utara.
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Swasta
Status Perkawinan Menikah
Kedatangan 6 kali Rujukan dari klinik / dokter
yang ke: lain /datang sendiri
Kegawatan / tenang
Kunjungan pertama
kali/kontrol / rutin
Sendiri /diantar oleh anak /
diantar oleh keluarga
Telah diobati Ya /Tidak
sebelumnya
Alergi obat Ya / Tidak Bila ya, macam obatnya:
Sistem Pembayaran BPJS Bayar sendiri / asuransi /
jamkeskin/ BPJS

1
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Data Pelayanan
Anamnesis (subjektif)
(dilakukan secara:alloanamnesis/autoanamnesis dengan pasien)
A. Alasan kedatangan / keluhan utama (termasuk keluhan yang masih dirasakan
pada kunjungan ulangan, harapan kekhawatiran, persepsi pasien mengenai
keluhan / pemyakit):
 Keluhan utama: Pasien kontrol pengobatan gula darah, saat ini pasien
tidak memiliki keluhan. rencana rujuk ke RS Khartika Husada untuk
pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam setelah makan serta pengambilan
obat insulin.
 Kekhawatiran: Pasien khawatir kondisi pasien menurun seperti yang
pernah dialami pasien saat kadar gula pasien tidak terkontrol.
 Persepsi: Pasien meyakini bahwa jika rutin minum obat kondisinya tidak
akan menurun
 Harapan: Pasien berharap dengan rutin kontrol, kadar gula darah pasien
bisa berangsur normal.

B. Keluhan lain / tambahan


Pasien tidak memiliki keluhan lainnya.

C. Riwayat perjalanan penyakit, obat-obatan yang telah diminum, pelayanan


kesehatan yang telah diperoleh termasuk penyakit sekarang(uraikan sejak
timbul hingga berkembangnya sikap dan perilaku pasien, keluarga,
lingkungan terhadap masalah yang ada)
Sekitar 2 tahun yang lalu, pasien mengalami penurunan berat badan yang
drastis, awalnya 70 kg menjadi 45 kg, pasien juga sering BAK pada malam
hari, badan juga sering terasa lemas. Kemudian pasien memutuskan untuk
berobat ke Puskesmas Kampung Bangka. Pada saat itu didapatkan GDS
pasien >300. Selanjutnya pasien memutuskan untuk melanjutkan pengobatan
ke klinik Kitamura. Awal keluhan terjadi, ketika pasien ingin berhenti

2
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

merokok, pasien menjadi sering mengkonsumsi permen hingga 1 bungkus


dalam sehari selama sekitar 1 bulan, hingga kemudian keluhan muncul.
Satu tahun yang lalu, pasien sempat dirawat di RS, pada saat itu kadar
GDS pasien mencapai >500 bahkan sampai high. Setelah keluar dari RS,
pasien melanjutkan pengobatan ke klinik kitamura kembali, namun kadar
GDS pasien sempat turun sangat rendah, dan pasien merasa sangat lemas,
bahkan susah untuk bergerak. Setelah kejadian itu, pasien memutuskan untuk
berobat ke RS Kartika Husada dan mendapatkan terapi insulin hingga
sekarang
Saat ini pasien datang ke poli umum Puskesmas Kampung Bangka untuk
mengambil surat rujukan ke Poli Penyakit dalam RS Kartika Husada untuk
kontrol pengobatan DM dan melanjutkan terapi.

D. Riwayat penyakit dahulu(baik yang sama maupun yang berbeda dengan


penyakit sekarang, riwayat pengobatan dan pelayanan kesehatan yang
pernah diperoleh termasuk pencegahan spesifik yang telah diterima)
Pasien tidak memilik riwayat penyakit yang berhubungan dengan penyakit
sekarang.

E. Riwayat penyakit keluarga (uraikan penyakit yang ada pada keluarga baik
yang sama, berbeda, maupun yang tidak berhubungan dengan masalah yang
ada saat ini, termasuk bagaimana cara anggota keluarga tersebut
menghadapinya)
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan serupa
seperti pasien.

F. Riwayat Kebiasaan, Pekerjaan, dan Sosial Ekonomi


Pasien tinggal serumah bersama istri dan ketiga anaknya. Pasien saat ini
merupakan seorang karyawan swasta dan istri pasien sebagai ibu rumah
tangga..

3
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Pasien dalam kesehariannya banyak menghabiskan waktu di tempat kerja,


Pasien mandi 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari, namun kadang
hanya sekali sehari. Pasien mandi dengan menggunakan air PDAM. Pasien
makan tiga kali sehari pada jam 08.00 WIB, 13.00 WIB dan jam 18.00 WIB,
namun terkadang jam makan tidak teratur dan hanya makan dua kali sehari.
Porsi makan lebih banyak nasi bila dibandingkan dengan lauk dan sayur.
Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan. Pasien mandi dan mencuci
pakaian di jamban dengan menggunakan air parit depan rumah. Pasien selalu
memakai sandal bila keluar rumah. Hubungan pasien dengan tetangga baik
dan ia tidak memiliki masalah dengan tetangganya.

Anamnesa Sistem
Kulit : tidak ada keluhan.
Mata : tidak ada keluhan
Telinga : tidak ada keluhan
Hidung : tidak ada keluhan
Tenggorokan : tidak ada keluhan
Abdomen : tidak ada keluhan
Ekstremitas : tidak ada keluhan
Sistem pernapasan : tidak ada keluhan
Sistem pencernaan : tidak ada keluhan
Sistem perkemihan : tidak ada keluhan
Sistem reproduksi : tidak ada keluhan
Sistem saraf : tidak ada keluhan

Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital Termasuk Status Gizi
Keadaan Umum : Baik
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frek. Nadi : 86 x/ menit
Frek. Nafas : 18 x/ menit

4
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Berat Badan : 62 kg
Tinggi Badan : 163 cm

B. Status Generalis
Mata :
Tajam Penglihatan (Visus)
OD : Tidak dilakukan pemeriksaan
OS : Tidak dilakukan pemeriksaan
OD OS
Pergerakan (+), ptosis (-), Palpebra Pergerakan (+), Ptosis (-),
lagoftalmos (-), edema (-), lagoftalmos (-), edema (-),
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
• Tarsal : hiperemi (-), Konjungtiva • Tarsal : hiperemi (-),
membran (-) membran (-)
• Bulbi : hiperemi (-), • Bulbi : hiperemi (-),
discharge (-) injeksi discharge (-) injeksi
konjungtiva (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi
siliar (-), chemosis (-), siliar (-), chemosis (-),
benda asing (-) benda asing (-)
Jernih dan licin, edema (-), Kornea Jernih dan licin, edema (-),
ulkus (-), infiltrat (-) ulkus (-), infiltrat (-)
Jernih dan dangkal Bilik Anterior Jernih dan dangkal
Iris : berwarna cokelat, intact Iris dan Pupil Iris : berwarna cokelat, intact
Pupil : bulat, diameter 3mm, Pupil : bulat, diameter 3 mm,
isokor, reflek cahaya (+) isokor, reflek cahaya (+)
Jernih (-) Lensa Jernih (-)

THT :
Telinga : deformitas (-/-), sekret (-/-)
Hidung : deviasi septum (-/-), napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1), ulkus dentitis (-)

5
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Leher : perbesaran KGB (-)


Paru :
Inspeksi : pergerakan dada simetris, pelebaran sela iga
(-),penggunaan otot bantu napas (-)
Palpasi : fremitus taktil kanan=kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas dasar vesikular (kiri=kanan), wh (-/-), rh (-/-)
Jantung :
Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V linea midklavicularis sinistra
Perkusi : batas kiri atas : SIC II linea parasternal sinistra
batas kanan atas : SIC II linea parasternal dextra
batas kiri bawah : SIC V linea midklavikularis sinistra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternal dextra
Auskultasi : S1/S2 tunggal, regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Perut datar, simteris kanan-kiri, distensi (-), venektasi (-)
Auskultasi : bising usus 10x/menit. Bruit (-)
Perkusi : timpani pada lapang abdomen
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), distensi (-), massa (-), hepar dan lien
tidak teraba
Ekstremitas

- -

Edema : - -

+ +

+ +
Akral hangat :
Capillary refill <2detik, deformitas (-), clubbing fingers (-/-)

Status neurologis:

6
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

CM: E4V5M6. Reflek cahaya (+/+), refleks kornea (+/+)


Kepala:
Meningeal: Kaku kuduk (-), Brudzinski I-III (-)
NV. Cranialis: dalam batas normal. Tidak ada lesi

Motorik:
Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5
Tonus Normal Normal
Normal Normal
Trofi Otot Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi

Refleks fisiologis : dalam batas normal


Refleks patologis: negatif

Sensibilitas:
Jenis pemeriksaan Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
Sensasi taktil n/n n/n
Nyeri superficial n/n n/n
Suhu n/n n/n
Gerak dan posisi n/n n/n
Sensasi getar n/n n/n

C. Status Lokalis dan PemeriksaanPenunjang


Status lokalis (-) Sketsa Anatomis dan Patologis

Pemeriksaan Penunjang : (-)

7
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

D. Visual Analog Pain Scale

Pengkajian Masalah Kesehatan Pasien


Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara temuan
pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, masalah adanya faktor internal dan eksternal
pada pasien yang mempengaruhi penyakit dan merupakan alasan untuk pembinaan
keluarga

8
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

an kunjungan ruma
Faktor internal :
- Kebiasaan
- Pola makan Keluhan:
- Pengetahuan pasien Pasien kontrol pengobatan gula darah, saat ini pasien tidak memiliki
keluhan. rencana rujuk ke RS Khartika Husada untuk pemeriksaan
gula darah puasa dan 2 jam setelah makan serta pengambilan obat
insulin..
Pemeriksaan Fisik:
TD: 120/70 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 18 x/m
Suhu: 36,9 O C
Pemeriksaan Penunjang:(-)
Faktor eksternal
- Dukungan keluarga
- Pengetahuan keluarga

Diagnosis Kerja:
DM tipe II (E.10)

Tata Laksana:
Non-Medikamentosa:
1. Memberikan informasi tentang penyakit DM tipe II mengenai penyebab, manifestasi klinis dan komplikasi
yang dapat timbul dari penyakit tersebut.
2. Edukasi pasien untuk mengatur pola hidup.
3. Menyarankan pasien untuk makan teratur tiga kali sehari pada jam yang sama dengan menu yang sehat dan
seimbang, serta mengkonsumsi buah-buahan.
4. Edukasi pasien agar menghindari minuman yang sachet serta tinggi glukosa.
5. Edukasi pasien untuk rutin kontrol.
6. Menekankan kepada pasien mengenai aturan pemakaian obat yang sesuai dengan petunjuk dokter.

Medikamentosa:
Tatalaksana puskesmas :
 Pasien dirujuk

Tatalaksana yang dianjurkan :


 Metformin 3 x 500mg

9
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Diagnostik Holistik (assessment)


 Aspek personal (alasan kedatangan, harapan, dan kekhawatiran)
 Keluhan utama: Pasien kontrol pengobatan gula darah, saat ini pasien
tidak memiliki keluhan. rencana rujuk ke RS Khartika Husada untuk
pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam setelah makan serta pengambilan
obat insulin.
 Kekhawatiran: Pasien khawatir kondisi pasien drop seperti yang pernah
dialami pasien saat kadar gula pasien tidak terkontrol.
 Persepsi: Pasien meyakini bahwa jika penyakit gula darahnya tidak
terkontrol, pasien akan drop kembali.
 Harapan: Pasien berharap dengan rutin kontrol, kadar gula darah pasien
bisa berangsur normal.

 Aspek klinik(diagnosis kerja / diagnosis banding dan diagnosis okupasi (bila


ada) cantumkan kode penyakit menurut ICPC-2 pada setiap masalah,
termasuk analisis lingkungan)
- DM Tipe II (E.10)

 Aspek resiko internal(merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi


masalah kesehatan pasien)
- Kebiasaan: Pasien memiliki kebiasaan makan permen 1 bungkus dalam
sehari saat akan berhenti merokok.
- Pola makan:
a. Pasien terkadang makan tidak teratur misalnya jam makan yang tidak
teratur atau makan hanya dua kali sehari.
b. Pasien lebih banyak mengkonsumsi nasi daripada sayur/lauk.
c. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan.
- Pengetahuan:
a. Pengetahuan pasien terhadap penyakit yang diderita masih kurang.

10
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

b. Pengetahuan terhadap komplikasi yang menyertai masih kurang


(perlunya pengenalan terhadap gejala awal dari komplikasi dari
penyakit yang diderita).

 Aspek psikososial keluarga (merupakan faktor-faktor eksternal yang


mempengaruhi masalah kesehatan pasien):
- Dukungan keluarga: Keluarga mendukung pasien dalam pengobatan,
seperti istri pasien yang mengingatkan dan menemani pasien saat akan
kontrol pengobatan.
- Pengetahuan keluarga yang kurang membuat tidak adanya masukan
berupa informasi kesehatan bagi pasien mengenai penyakit yang sedang
dialaminya.

 Derajat fungsional: 1 / 2 / 3 / 4 / 5

Rencana Penatalaksanaan Pasien (planning)

N Kegiatan Sasara Waktu Hasil yang Keteranga


o n diharapkan n
1. Aspek personal Pasien Kunjungan Pasien memahami
1. Menjelaskan dan I tentang penyakit
secara umum keluar DM tipe II yang
mengenai penyakit ga dideritanya dan
DM tipe II yang
memahami
dialami pasien
beserta dengan komplikasi yang
kemungkinan dapat terjadi
komplikasi yang
dapat
menyertainya Pasien memahami
Pasien Kunjungan bahwa penyakit
2. Menjelaskan
dan I DM tipe II
bahwa penyakit
DM tipe II keluar merupakan
merupakan ga penyakit kronis dan
penyakit kronis harus rutin kontrol

11
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

2. Aspek klinik Pasien Setiap Pasien tidak salah


1. Memberikan kunjungan menyuntikkan
pemahaman cara insulin sehingga
penggunaan insulin efek terapi bisa
tercapai
2. Memantau Pasien Setiap
perkembangan kunjungan Komplikasi yang
penyakit pasien dan mungkin terjadi
kemungkinan dapat dicegah.
komplikasi yang
dapat terjadi

3. Aspek resiko Pasien Setiap Pasien dapat


internal dan kunjungan menjaga pola hidup
1. Memberikan keluar seperti rutin
motivasi kepada ga berolahraga dan
pasien agar menghindari
menjaga pola minuman sachet
hidup yang sehat dan tinggi glukosa
Setiap
Pasien kunjungan Pasien memahami
2. Memberikan dan pentingnya
edukasi kepada keluar menjaga nutrisi
pasien untuk ga tubuh dengan baik
makan secara sehingga daya
teratur tiga kali tahan tubuh dapat
sehari dengan terjaga dengan baik
menu yang sehat
dan seimbang,
serta
mengkonsumsi
buah-buahan

12
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

4. Aspek psikososial
keluarga dan
lingkungan
1. Menjelaskan Keluar Setiap Keluarga pasien
pentingnya ga kunjungan dapat memahami
dukungan dan pentingnya
peran keluarga dukungan dan
terhadap peran anggota
pengobatan pasien. keluarga dalam
Keluarga perlu membantu
memberikan pengobatan pasien
motivasi kepada dan dapat
pasien untuk rutin memberikan
kontrol motivasi kepada
pengobatan pasien agar rutin
untuk kontrol
Setiap pengobatan
Keluar kunjungan
ga
2. Memberi Keluarga pasien
pemahaman pada dapat memahami
keluarga mengenai dan mengenali
komplikasi dari tanda dan gejala
penyakit pasien, yang komplikasi,
pencegahan, dan cara mencegah
tindakan yang komplikasi, dan
dapat dilakukan tindakan yang
jika komplikasi dapat dilakukan
timbul jika komplikasi
timbul

Persetujuan I: Dokter PJ

dr. Fitri

13
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak Lanjut dan Hasil Intervensi


Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik dan
rencana lanjutan

Kedatangan pertama P:
24 April 2019 Farmakologis:
S:  Rujuk ke RS Kartika Husada
Pasien kontrol pengobatan gula
darah, saat ini pasien tidak Non-farmakologis:
memiliki keluhan. Rencana
rujuk ke RS Khartika Husada 1. Memberikan informasi tentang penyakit DM tipe
untuk pemeriksaan gula darah II mengenai penyebab, manifestasi klinis dan
puasa dan 2 jam setelah makan komplikasi yang dapat timbul dari penyakit
serta pengambilan obat insulin tersebut.
O: 2. Edukasi pasien untuk mengatur pola hidup.
TD : 120/70 mmHg 3. Menyarankan pasien untuk makan teratur tiga
HR : 86 x/menit kali sehari pada jam yang sama dengan menu
RR : 18 x/menit yang sehat dan seimbang, serta mengkonsumsi
buah-buahan.
T: 37,6°C 4. Edukasi pasien agar menghindari minuman yang
sachet serta tinggi glukosa.
A: 5. Edukasi pasien untuk rutin kontrol.
DM Tipe II (E.10) 6. Menekankan kepada pasien mengenai aturan
pemakaian obat yang sesuai dengan petunjuk
P: dokter
Rujuk ke RS Kartika Husada
untuk pemeriksaan gula darah
puasa dan 2 jam setelah makan
serta pengambilan obta insulin

14
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak lanjut I Evaluasi:


26 April 2019  Pasien sudah mulai mengerti mengenai
penyakitnya
S:  Pasien menggunakan obat sesuai aturan
Saat ini pasien tidak memiliki  Pasien masih sulit untuk menentukan pola
keluhan makan, jumlah, dan jenis makanan yang
dikonsumsi
O:  Tidak ada tanda-tanda komplikasi untuk saat
TD : 110/70 mmHg ini
HR : 80 x/menit Intervensi:
RR : 18 x/menit  Menjelaskan lebih mendalam mengenai
T: 37,0°C penyakit DM Tipe II mengenai penyebab,
tanda/gejala, tatalaksana, dan komplikasi yang
A: dapat terjadi.
DM Tipe II (E.10)  Mengingatkan kembali kepada pasien tentang
aturan pemakaian obat-obatan dari dokter.
P:
 Memotivasi pasien agar tetap semangat dalam
 Long acting insulin flexpen
menghadapi penyakitnya.
1 x 14 iu
 Rapid acting insulin  Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien
Flexpen 3 x 14 iu mengenai pentingnya dukungan keluarga
pasien dalam mengontrol pengobatan termasuk
pengaturan pola makan dan menu makanan.

Rencana lanjutan:
Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan.
Menjelaskan peran keluarga dalam mendukung
pengontrolan pengobatan pasien termasuk
pengaturan pola makan dan menu makanan.

15
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak lanjut II
29 April 2019 Evaluasi:
- Pasien sudah mengerti mengenai penyakitnya
S: - Pasien menggunakan obat sesuai aturan
Saat ini pasien tidak memiliki - Pasien semakin yakin untuk kontrol pengobatan.
keluhan, termasuk keluhan - Keluarga pasien mulai mengetahui pentingnya
yang mengarah komplikasi dukungan keluarga dan pengaturan pola makan,
juga tidak dirasakan pasien. menu makanandan pengobatan pasien yang
teratur.
O:
TD : 110/70 mmHg Intervensi:
HR : 78 x/menit - Menjelaskan kepada pasien untuk selalu menjaga
RR : 18 x/menit pola makan dan memperbaiki gaya hidup seperti
Tem: 36,8°C rutin berolah raga
- Memotivasi pasien agar tetap semangat dalam
A: menghadapi penyakitnya.
DM Tipe II (E.10) - Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga
mengenai pencegahan komplikasi, gejala-gejala
P: komplikasi yang dapat timbul dan tindakan yang
 Long acting insulin flexpen dapat dilakukan bila timbul komplikasi.
1 x 14 iu
 Rapid acting insulin Rencana lanjutan:
Flexpen 3 x 14 iu
Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan.

16
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak lanjut III


1 Mei 2019 Evaluasi:
- Pasien sudah dapat melakukan aktivitas fisik di
S: luar rumah seperti bermain dengan teman-teman
Saat ini pasien tidak memiliki dan saudaranya. Serta mulai mengkonsumsi
keluhan, termasuk keluhan makanan sehat
yang mengarah komplikasi - Pasien mulai berolahraga seperi berjalan kaki di
juga tidak dirasakan pasien. pagi hari sekitar 15-30 menit
- Pasien dan keluarga sudah mengerti mengenai,
O: gejala komplikasi dan pencegahannya serta
TD : 110/70 mmHg tindakan apa yang dapat dilakukan jika
HR : 76 x/menit komplikasi terjadi.
RR : 18 x/menit
Tem: 36,6°C Intervensi:
- Memotivasi pasien untuk tetap mempertahankan
A: semangat dan antusiasnya.
DM Tipe II (E.10) - Memberikan edukasi kepada pasien untuk tetap
mempertahankan pola makan dan tetap rutin
berolah raga
P:
 Long acting insulin flexpen
Rencana lanjutan:
1 x 14 iu
 Rapid acting insulin Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan.
Flexpen 3 x 14 iu

Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien dalam Binaan Pertama


(Keadaan kesehatan pasien pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-
faktor pendukung dan penghambat kesembuhan pasien, indikator keberhasilan,
serta rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya)
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
 Aspek personal
Keluhan pada pasien sudah tidak ada, pasien memahami mengenai komplikasi dan
pencegahannnya.
 Aspek klinik
- DM Tipe II (E.10)

17
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

 Aspek resiko internal


- Kebiasaan :
a. Pasien sudah melaksanakan anjuran untuk selalu menghindari memakan
permen, minum minuman sachet.
- Pola makan
a. Pasien belum bisa makan teratur karena tuntutan pekerjaan. Namun pasien
sudah bisa mengatur menu makanan sehat.
- Pengetahuan:
a. Pasien telah mengerti tentang penyakit yang dideritanya dan pengobatannya.
b. Pasien mengerti komplikasi yang dapat timbul akibat penyakitnya.
 Aspek psikososial keluarga
- Keluarga mengerti penyakit yang dialami pasien.
- Keluarga mendukung dan memotivasi pasien selama pengobatan.
- Keluarga pasien juga mulai menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah
penyakit yang sama dengan pasien.

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien


1. Pasien kooperatif mau menerima informasi dan melakukan apa yang dianjurkan.
2. Keluarga pasien juga mau menerima masukan mengenai peran keluarga dalam
pengendalian penyakit pasien dan ikut serta dalam pengendalian penyakit pasien.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien


1. Pasien tidak memiliki hambatan dalam terapi.

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya


1. Menjaga kebiasaan sehari-hari dan pola makan pasien yang sudah baik.
2. Memberi motivasi kepada pasien untuk selalu berpola hidup bersih dan sehat.

18
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Kampung Bangka


No Berkas :I
No. Rekam Medis : 01003754
Nama Pembina : Ridhallah

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


Pasien memiliki pola makan yang kurang baik sehingga pembinaan keluarga diperlukan
untuk membantu proses terapi pasien, mencegah terjadinya komplikasi. Keluarga
berperan penting dalam memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien karena harus
menjalani terapi yang lama, memperbaiki kebiasaan sehari-hari dan pola makan pasien.

Pelaku rawat/ contact person / significant other dari pasien adalah istri pasien.

DATA DEMOGRAFI KELUARGA


Alamat : Jl. Selat Panjang, Komplek Golf Residence No.F25, Kec. Pontianak Utara.
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau memiliki hubungan dekat
dengan keluarga
Keduduka Berpartisipas
No Nam Umu Pendidika Pekerjaa
n dalam Gender i dalam
. a r n n
keluarga pembinaan
1. Ny. Perempua
Istri 42 SMA IRT Ya
n
2. An. Anak
Laki 10 SD Pelajar Tidak
kandung
3. An. Anak Perempua Belum
5 - Tidak
kandung n Sekolah
4. An. Anak Perempua Belum
3 - Tidak
kandung n Sekolah

19
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Diagram 1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Pasien

: Tinggal Serumah

20
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Data Dinamika Keluarga


Bentuk Keluarga : Family of Origin (Keluarga Asal)
Tahapan siklus hidup keluarga : Tahap I

Family map digambarkan sesai dengan interaksi masing-masing anggota keluarga. Bubuhkanlah
inisial nama & usia pada tiap anggota keluarga. Beri catatan kaki tentang semua kode/lambang yang
digunakan, biasanya garis ganda untuk menghubungkan yang lebih erat, garis terputus untuk yang
jarang berjumpa, zigzag untuk perselisihan dan double slash untuk tidak berhubungan

An.
E

Keterangan:

: Perempuan : Laki-Laki

: Hubungan erat : Pasien

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga


Kesimpulan Pembina untuk
Fungsi Keluarga Penilaian Fungsi Keluarga yang
Bersangkutan
BIOLOGIS Komponen penilaian yang Berdasarkan penialaian
Adalah sikap dan digunakan disesuaikan dengan terhadap komponen pada
perilaku keluarga tahapan siklus keluarga saat ini. keluarga, maka pembina dapat
selama ini dalam menyimpulkan apakah fungsi
menghadapi resiko -Keluarga mengunjungi fasilitas biologis keluarga ini berfungsi
masalah biologis, pelayanan kesehatan hanya jika dengn baik atau memiliki
pencegahan, cara terdapat keluhan. kelemahan, atau disfungsi
mengatasinya dan -Bila ada anggota keluarga yang (telah ada dampaknya dalam

21
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

beradaptasi dengan sakit, dibawa ke Puskesmas. keluarga).


masalah biologis
(masalah fisik dan Fungsi biologis keluarga
jasmaniah) kurang baik

PSIKOLOGIS Komponen penilaian yang Fungsi psikologis keluarga


Adalah sikap dan digunakan biasanya merupakan baik
perilaku keluarga kebiasaan yang dilakukan
selama ini dalam keluarga, seperti rutinitas
membangun hubungan menjaga komunikasi anggota
psikologis internal antar keluarga, dsb.
anggota keluarga. -Dukungan dari keluarga selalu
Termasuk salam diberikan apabila terdapat
kepuasan psikologis anggota keluarga yang sakit.
seluruh keluarga dan
manajemen keluarga
dalam menghadapi
masalah psikologis

Penilaian Kesimpulan Pembina untuk


Fungsi Keluarga Fungsi Keluarga yang
Bersangkutan
SOSIAL Komponen penilaian yang Fungsi sosial keluarga cukup
Adalah sikap dan digunakan adalah jenjang baik
perilaku keluarga pendidikan formal, informal yang
selama ini dalam pernah diikuti, hubungan dengan
mempersiapkan anggota masyarakat sekitar, keaktifan
keluarga untuk terjun ke dalam berorganisasi, riwayat
tengah masyarakat. pekerjaan, dsb
Termasuk di dalamnya
pendidikan formal dan -Pasien hanya mengenyam
informal untuk pendidikan sampai bangku
mendapatkan mandiri SMA karena masalah ekonomi
keluarga.
-Saudara-saudara pasien juga
hanya bisa mengenyam
pendidikan sampai bangku
SMA dan ada yang hanya
sampai bangku SMP dan SD
karena masalah ekonomi
keluarga.
-Hubungan pasien dan keluarga
dengan tetangga di lingkungan
sekitarnya baik, tidak ada

22
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

perselisihan.

EKONOMI Komponen penilaian yang Fungsi ekonomi keluarga baik


Adalah sikap dan digunakan bukan hanya
perilaku keluarga pemenuhan kebutuhan fisik dan
selama ini dalam usaha uang, namun termasuk gaya
pemenuhan kebutuhan hidup dan prioritas penggunaan
primer, sekunder, dan uang
tersier - Pasien merupakan karyawan
swasta di sebuah percetakan
- Istri pasien sebagai ibu rumah
tangga, anak pertama pasien
sekolah di bangku SD, anak
kedua dan ketiga pasien masih
belum sekolah.
- Prioritas penggunangan
keuangan adalah memenuhi
kebutuhan primer dan sekolah
anak pasien.

Data Resiko Internal Keluarga


Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga
Sikap & perilaku yang Kesimpulan pembina
Perilaku menggambarkan perilaku untuk perilaku yang
tersebut bersangkutan
Kebersihan pribadi dan -Kebersihan badan dan pakaian Kebersihan pribadi dan
lingkungan baik. lingkungan baik.
Apakah tampilan -Pasien mandi tidak teratur,
individual dan kadang 2x sehari, kadang 1x
lingkungan bersih dan sehari. Pasien mandi
terawat, bagaimana mengguanakn sabun dan sampo
kebiasan perawatan dan setiap mandi
kebersihannya -Kebersihan lingkungan rumah,
WC, dapur cukup baik, dan
perabotan rumah tangga sering
dirapikan
-Lingkungan pemukiman baik.
-Sampah dibuang ke tempat
pembuangan sampah tiap 1 hari
sekali.

23
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Sikap & perilaku yang Kesimpulan pembina


Perilaku menggambarkan perilaku untuk perilaku yang
tersebut bersangkutan
Pencegahan spesifik -Tempat penampungan air dalam Pencegahan terhadap
Termasuk perilaku keadaan tertutup. penyakit masih kurang baik
imunisasi anggota -Anggota keluarga jarang
keluarga, ANC, gerakan memeriksakan diri ke fasilitas
pencegahan penyakit kesehatan kecuali bila ada
yang telah dianjurkan keluhan.
(baik penyakit menular -Belum adanya pengaturan pola
maupun tidak menular) makan yang baik.
-Pasien tidak mendapatkan
imunisasi dasar lengkap

Gizi keluarga -Keluarga makan berat 3 kali Pemenuhan gizi keluarga


Pengaturan makanan sehari. kurang baik
keluarga, mulai cara - Makanan rumah dimasak
pengadaan, kuantitas dan sendiri, jumlah nasi cenderung
kualitas makanan serta lebih banyak dibandingkan sayur
perilaku terhadap diet dan lauk.
yang dianjurkan bagi - Menu makan kurang bervariasi,
penyakit tertentu pada tidak lengkap, dan jarang makan
anggota keluarga buah.
- Konsumsi makanan tinggi
karbohidrat
-Keluarga tidak pemilih dalam
hal menu makanan.
Kesehatan reproduksi - Pasien sudah menikah dan Kesehatan reproduksi
Termasuk usia memiliki 3 anak keluarga cukup baik
perkawinan, perilaku seks
sehat dan keluarga
berencana
Latihan jasmani / - Aktifitas fisik pasien masih Latihan jasmani atau
aktivitas fisik kurang, karena pasien bekerja aktivitas fisik pasien
Kegaiatan keseharian lebih sering duduk, dan setelah kurang baik
untuk menggambarkan pulang kerja pasien langsung
apakah sedentary life beristirahat.
atau cukup atau teratur
dalam latihan jasmani.
Physical exercise tidak
selalu harus berupa
olahraga seperti sepak
bola, badminton.

24
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Penggunaan pelayanan - Keluarga jarang melakukan Penggunaan pelayanan


kesehatan tindakan preventif. Keluarga kesehatan keluarga baik
Perilaku keluarga apakah baru melakukan pengobatan
datang ke posyandu, apabila muncul keluhan.
puskesmas, dsb untuk - Jika keluhan muncul, pasien dan
preventif juga atau hanya keluarga selalu ke puskesmas
kuratif, kuratif ke untuk berobat.
pengobatan
komplementer dan
alternatif, sebutkan
jenisnya dan berapa
keseringannya
Kebiasaan/perilaku - Pasien sebelumnya adalah Gaya hidup kurang baik
lainnya yang buruk perokok dan sudah berhenti
untuk kesehatan sejak 2 tahun yang lalu, namun
Misalnya merokok, pasien mengganti kebiasaan itu
minum alkohol, dengan mengkonsumsi permen.
begadang, dsb sebutkan - Pasien jarang begadang, dan
keseringan dan selalu tidur awal (jam 22.00
banyaknya setiap kali WIB).
jenis yang dikonsumsi
Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Kesimpulan pembina
Faktor Keterangan untuk faktor pelayanan
kesehatan
Pusat pelayanan Dokter umum Keluarga belum
kesehatan yang Puskesmas memanfaatkan pelayanan
digunakan oleh keluarga Rumah sakit kesehatan secara optimal
karena pergi hanya bila ada
keluhan
Cara mencapai pusat Menggunakan kendaraan Terjangkau
pelayanan kesehatan pribadi
tersebut

Tarif pelayanan  Sangat mahal Tarif pelayanan kesehatan


kesehatan tersebut  Mahal sebagian besar tidak
dirasakan  Terjangkau membebani keluarga.
 Murah
 Gratis (Puskesmas)

25
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Kualitas pelayanan  Sangat baik Kualitas pelayanan


kesehatan tersebut  Baik kesehatan di puskesmas,
dirasakan RS, atau dokter umum
 Kurang memuaskan
dirasakan baik
 Buruk

Tabel 5. Tempat tinggal


Kepemilikan rumah : Menumpang / kontrak / hibah / milik sendiri
Daerah perumahan : kumuh/ padat bersih /berjauhan /mewah
Kesimpulan pembina
Karakteristik rumah
untuk tempat tinggal
Luas rumah: 6 m x 9 m
Jumlah orang dalam satu rumah: (5) orang
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari tanah / semen /keramik /Kayu
Dinding rumah dari papan / tembok / kombinasi (ada
yang tembok, ada yang papan kayu)
Penerangan didalam rumah
 Jendela dibuka/tidak
 Listrik ada / tidak
 Malam hari menggunakan lampu listrik
Ventilasi
 Kelembaban rumah : lembab / tidak
 Bantuan ventilasi didalam rumah : ada / tidak
 Bila ada, yaitu AC / kipas angin / exhaust fan
Kebersihan di dalam rumah: cukup bersih
Tata letak di dalam rumah: cukup rapi
Sumber air Cukup baik
 Air minum berasal dari
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM /
beli di tukang ledeng / air galon/air hujan
 Air cuci dan masak dari
Sumur/ pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli
di tukang ledeng / air gallon/ air hujan
Kamar mandi keluarga:
 Ada / tidak ada
 Dalam rumah / luar rumah
 Jumlah (1) buah, ukuran 1,5x1,5m2
Jamban: Ada / tidak ada
Dengan pegangan / tanpa pegangan
Bentuk jamban: jongkok / duduk

26
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Limbah sampah
 Limbah dialirkan ke tidak ada / got/ kali
 Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak
 Kesan kebersihan lingkungan permukiman : baik /
cukup / kurang

FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT


BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RUMAH SEHAT
(DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2002)

NO ASPEK KRITERIA NILA BOBO


. PENILAIAN I T

I KOMPONEN RUMAH 31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0

b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan 1


rawan kecelakaan

c. Ada, bersih, dan tidak rawan 2 62


kecelakaan

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari 1


anyaman bambu/ilalang)

b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau batu 2
yang tidak diplester/papan tidak
kedap air
3 93
c. Permanen (tembok/pasangan batu
bata yang diplester), papan kedap air

3 Lantai a. Tanah 0

b. Papan/anyaman bambu dekat 1


dengan tanah/plesteran yang retak
dan berdebu
2 62
c. Diplester/ubin/keramik/papan
(rumah panggung)

27
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

4 Jendela kamar a. Tidak 0


tidur ada
1 31
b. Ada

5 Jendela ruang a. Tidak 0


keluarga ada
1 31
b. Ada

6 Ventilasi a. Tidak ada 0

b. Ada, luas ventilasi permanen < 1 31


10% dari luas lantai

c. Ada, luas ventilasi permanen > 10% 2


dari luas lantai

7 Lubang Asap a. Tidak ada 0


Dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 1 31
10% dari luas lantai dapur

c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% 2


dari luas lantai dapur (asap keluar
dengan sempurna) atau ada exhaust
fan/ada peralatan lain yang sejenis

8 Pencahayaan a. Tidak terang (tidak dapat 0


digunakan untuk membaca)

b. Kurang terang, sehingga kurang 1 31


jelas untuk dipergunakan membaca
dengan normal

c. Terang dan tidak silau sehingga 2


dapat dipergunakan untuk membaca
dengan normal

II SARANA SANITASI 25
1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0
(SGL/
SPT/PP/KU/PA b. Ada, bukan milik sendiri dan 1
H) tidak memenuhi syarat kesehatan

c. Ada, milik sendiri dan tidak 2 50

28
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

memenuhi syarat kesehatan

d. Ada, bukan milik sendiri dan 3


memenuhi syarat kesehatan

e. Ada, milik sendiri 4

2 Jamban (sarana a. Tidak ada 0


pembuangan
kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
tutup, disalurkan ke sungai/kolam

c. Ada, bukan leher angsa ada 2


ditutup (leher angsa), disalurkan ke
sungai/kolam

d. Ada, bukan leher angsa ada tutup, 3 75


septic tank

e. Ada, leher angsa, septic tank 4

3 Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang 0


pembuangan air tidak teratur di halaman rumah
limbah (SPAL)
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari 1
sumber air (jarak dengan sumber air
< 10 m)

c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50

d. Ada, diresapkan dan tidak 3


mencemari sumber air (jarak dengan
sumber air > 10 m)

e. Ada, disalurkan ke selokan tertutup 4


(saluran kota) untuk diolah lebih
lanjut)

4 Sarana a. Tidak ada 0


pembuangan
sampah (tempat b. Ada, tapi kedap air dan tidak ada 1
sampah) tutup

c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 50

29
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

d. Ada, kedap air dan bertutup 3

III PERILAKU PENGHUNI 44


1 Membuka a. Tidak pernah 0
jendela kamar dibuka
1
b. Kadang-kadang
2 88
c. Setiap hari dibuka

2 Membuka a. Tidak pernah 0


jendela ruang dibuka
keluarga 1
b. Kadang-kadang
2 88
c. Setiap hari dibuka

3 Membersihkan a. Tidak pernah 0


halaman rumah
b. Kadang- 1
kadang
2 88
c. Setiap hari

4 Membuang tinja a. Dibuang ke sungai/ kebun/ kolam/ 0


bayi dan balita sembarangan
ke jamban
b. Kadang-kadang ke jamban 1

c. Setiap hari ke jamban 2 88

5 Membuang a. Dibuang ke sungai/ kebun/ kolam/ 0


sampah ke sembarangan
tempat sampah
b. Kadang-kadang dibuang ke 1
tempat sampah

c. Setiap hari dibuang ke tempat 2 88


sampah

TOTAL HASIL PENILAIAN


Rumus skor rumah sehat
Skor : (12 x 31 ) + ( 9 x 25 ) + (10 x 44 )

30
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

:372+225+440 = 1037 (rumah tidak sehat)


Rumah sehat: 1068-1200
Rumah tidak sehat: <1068
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga
Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan pada temuan data demografi, data dinamika,
masalah adanya faktor internal dan eksternal pada keluarga yang mempengaruhi masalah kesehatan dan merupakan
dasar untuk pembinaan keluarga dapat mengadopsi Mandala of Health dan bagan-bagan lainnya

FAKTOR BIOLOGI
Pasien tidak memiliki riwayat
Yang berhubungan dengan
Penyakit saat ini.

Diagnosis Kesehatan Keluarga


Masalah internal keluarga:

31
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

- Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai penyakit pasien


- Faktor kebiasaan pasien yang suka makan permen.
- Kurangnya aktifitas fisik seperti berolahraga

Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana


Penatalaksanaan
Skor Resume/ hasil Skor
No Masalah Upaya Penyelesaian
awal akhir perbaikan akhir
1. Kurangnya 3 Konseling keluarga Keluarga 5
pengetahuan mengenai penyakit mengetahui
keluarga pasien, pengobatan, lebih jauh
mengenai komplikasi, dan mengenai
penyakit pencegahan penyakit
pasien kekambuhan pasien.
penyakit.
2. Faktor 3 Menjelaskan Pasien berusaha 5
kebiasaan kepada pasien mengurangi
pasien yang untuk berhenti konsumsi
suka makan mengkonsumsi permen dan
permen permen dan perlahan akan
menghindari berhenti dan
makanan tinggi mulai
gula menghindari
makanan tinggi
gula

3. Kurangnya 3 Menasehati pasien Pasien mulai 5


aktifitas fisik untuk rutin rutin
seperti berolahraga untuk berolahraga 15
berolahraga menjaga pola hidup – 30 menit
sehat dan mencegah dalam sehari.
komplikasi

Keterangan coping score:


1. Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi
2. Mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian
masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
3. Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan
sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider
4. Mau melakukan namun tak sepenuhnya masih tergantung pada upaya provider
5. Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

32
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak lanjut dan hasil intervensi


Intervensi yang dilakukan, kemajuan masalah kesehatan
Tanggal keluarga, keseuaian dengan hasil yang diharapkan dan
rencana selanjutnya
Kedatangan Intervensi :
1. Memberikan informasi tentang penyakit DM Tipe II mengenai
pertama :
penyebab, manifestasi klinis, dan komplikasi yang dapat timbul
26 April dari penyakit tersebut.
2. Memberikan edukasi untuk rutin berolahraga meski hanya 15-
2019
30 menit sehari.
3. Memberikan edukasi kepada keluarga untuk mengingatkan pola
makan pasien yang harus teratur dan bergizi seimbang.

Rencana lanjutan:
1. Evaluasi intervensi pada kunjungan pertama.
2. Anamnesis dan pemeriksaan holistik pada pasien dan
keluarganya.
3. Melanjutkan intervensi mengenai masalah yang mempengaruhi
kesehatan keluarga secara keseluruhan dan perilaku kesehatan
keluarga.
Kedatangan Evaluasi:
1. Keluarga sudah memahami tentang penyakit yang diderita
kedua:
pasien.
senin, 29 2. Keluarga menyatakan akan mendukung kesembuhan penyakit
pasien.
April 2019
3. Pasien mulai olahraga dipagi hari seperti jalan di pagi hari
sekitar 20 menit.
4. Keluarga sudah membantu pasien mengatur pola makan yang
teratur dengan menu gizi seimbang, dan mulai mengkonsumsi
buah-buahan.

Intervensi:
1. Menekankan kepada keluarga untuk selalu mengingatkan
pasien menggunakan obat-obatan dari dokter secara teratur
sesuai dosis
2. Menganjurkan keluarga untuk selalu memberikan motivasi
kepada pasien agar tetap semangat dalam menghadapi
penyakitnya menjalani terapi yang lama.
3. Menganjurkan keluarga untuk rutin berolahraga sekitar 15 – 30
menit sehari.
4. Menganjurkan keluarga untuk mengonsumsi menu makanan
sehat dan seimbang, mengurangi porsi nasi, memperbanyak
porsi lauk, mengkonsumsi buah, tidak hanya untuk pasien

Rencana lanjutan:
1. Evaluasi hasil kunjungan sebelumnya

33
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

2. Mengingatkan pasien dan keluarga untuk tetap rutin


berolahraga
3. Mengingatkan keluarga tentang pengaturan pola makan yang
baik
Kedatangan Evaluasi:
1. Keluarga ikut memantau waktu pasien menggunakan obat DM
ketiga :
Tipe II.
Rabu, 01 Mei 2. Keluarga ikut mengikuti pola makan yang sama dengan pasien
yaitu makan teratur 3x sehari dengan menu bergizi seimbang,
2019
disertai selingan buah-buahan.
4. Keluarga selalu memberikan motivasi kepada pasien untuk
semangat menghadapi penyakit dan menghadapi hidup.

Intervensi
1. Mengingatkan kembali kepada keluarga untuk selalu
memotivasi pasien karena harus menjalani terapi yang lama.
2. Memberikan edukasi pada keluarga pasien mengenai
pentingnya pencegahan komplikasi, pengenalan gejala
komplikasi pada pasien, dan penanganan yang dapat dilakukan
bila terjadi komplikasi.

Rencana lanjutan:
Melakukan evaluasi kembali mengenai keteraturan pola intervensi
yang telah dilakukan

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat Ini


(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor
pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta
rencana pembinaan keluarga selanjutnya)

Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan


1. Kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan pada pasien sudah berangsur
normal
2. Keluarga mulai rutin berolahraga.
3. Keluarga sudah memahami tentang penyakit pasien.
4. Keluarga menerapkan pola makan sehat dan seimbang.
5. Keluarga berusaha selalu memberikan motivasi kepada pasien untuk rutin
kontrol dan menjalani terapi yang lama.

34
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga


1. Keluarga bersikap terbuka serta mau menerima informasi dan saran dalam
penyelesaian masalah keluarga.
2. Keluarga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai kesehatan keluarga.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga


Pasien masih belum bisa makan teratur karena masalah pekerjaan.

Rencana penatalaksanaan kesehatan keluarga selanjutnya


1. Menganjurkan keluarga untuk tetap rutin berolahraga.
2. Menganjurkan keluarga untuk tetap menjaga pola makan sehat dan seimbang.
3. Menganjurkan keluarga kontrol dan skrining rutin ke pelayanan kesehatan.
4. Menganjurkan keluarga untuk meningkatkan keharmonisan keluarga.

LAMPIRAN 1

35
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

DOKUMENTASI RUMAH PASIEN

Gambar 1. Ruang Tamu

Gambar 2. Dapur

36
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Gambar 3. Kamar Pasien dan suami

Gambar 4. Kamar Mandi dan WC

37
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Gambar 5. Map Rumah Pasien

38

Anda mungkin juga menyukai