Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN JAGA

PPDS ILMU PENYAKIT DALAM


Rabu pagi, 12 Mei 2021
Jam 08.00 – 20.00 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. T. Mamfaluti, Sp.PD
Supervisor Pinere : dr. Desi Salwani, Sp.PD, KGH
Third Call : dr. Salwiyadi
Second Call PDP : dr. Riza Kurniawan
Second Call PDW : dr. Perdana Liansyah Sihite
Second Call ISO : dr. Okdimur Hariadi
Pinere : dr. Rianda Akmal
FirstCall PDP : dr. Merizka Adelina
First Call PDW : dr. Jupri Ependi
First Call ISO : dr. Murdia
First Call Zamzam + Titipan : dr. M. Iqbal Rasyidin
First Call IGD : dr. Akmal Fachrial Riza
dr. Viencensia
dr. Ahmad Hibban Awriya
Identitas

 Nama Pasien : Tn. S

 Umur : 28 tahun

 Alamat : Aceh Tengah

 No. RM : 1274842

 Pembiayaan : BPJS
 Pendidikan terakhir : S1
 Agama : Islam
 Status perkawinan : belum menikah

Keluhan utama: muncul sariawan di mulut yang memberat 1


minggu ini
2
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
3 bulan lalu 1 bulan lalu
• Muncul sariawan di mulut yang • Muncul sariawan di dalam mulut,
hilang timbul dengan pengobatan nyeri saat menelan. Sudah berobat
anti jamur. namun sering kambuh.
• Demam dirasakan hilang timbul • Demam dirasakan hilang timbul
setiap hari dan hilang dengan obat setiap hari dan hilang dengan obat
penurun demam. penurun demam.
• Sakit kepala sebelah kanan bila • Muncul benjolan di bahu kanan,
demam. awalnya kecil, nyeri sedikit bila
• Badan terasa melemah setelah diraba, lalu semakin membesar dan
aktifitas olahraga. mengeluarkan nanah, nyeri
• Muncul benjolan di leher kanan berkurang setelah nanah keluar.
bawah ukuran <1cm, tidak nyeri. • Berobat di RS. Daerah dan mendapat
• Pasien berobat ke dokter THT dan obat HIV.
disarankan periksa HIV. Mulai • Pasien dirawat di RS. Daerah karena
mendapat terapi obat antivirus HIV demam dan lemas. Obat antivirus
setelah dinyatakan HIV positif dari HIV dilanjutkan.
hasil laboratorium.
IGD
• Muncul sariawan di mulut dirasakan sejak 1 minggu ini dan nyeri saat menelan.
• Demam naik turun dengan obat penurun demam. Demam dirasakan setiap hari. Suhu paling tinggi 38 0C.
• Gatal-gatal di rambut disertai ketombe tidak ada.
• Benjolan di leher kanan bawah mengecil setelah mengeluarkan cairan nanah. Bejolan di leher kiri bawah
ukuran sebesar telur. Benjolah di ketiak kanan sebesar kelereng.
• Batuk tidak ada. Nyeri dada dan sesak nafas tidak ada. riwayat batuk darah atau dahak warna kekejuan
tidak ada. Riwayat minum obat 6 bulan tidak ada.
• Berat badan turun ± 20 kg sejak 3 bulan. Berat badan saat ini 60 kg.
• Nafsu makan menurun. Hanya dapat menghabiskan ½ porsi makan. Pasien lebih nyaman bila diet berupa
susu atau cair. Mual bila melihat dan mencium makanan tertentu. Muntah tidak ada.
• Nyeri perut di bagian ulu hati sejak 1 bulan ini. Nyeri seperti terasa panas dan memberat bila makan
• BAB cair tidak ada. BAB berdarah tidak ada. BAB tidak ada sejak 2 hari SMRS. BAK warna kuning jernih.
Riwayat BAK berdarah tidak ada.
• Riwayat penurunan kesadaran dan kejang tidak ada.
• Pasien sebelumnya dirawat di RS. Daerah selama 10 hari lalu dirujuk ke RSDUZA
• Riwayat DM disangkal. HT disangkal.
• Riwayat trasnfusi tidak ada. Riwayat bekerja sebagai perawat di rumah sakit bagian fisioterapi.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
o TBC paru tidak ada Tidak ada anggota keluarga dan kerabat pasien
o Herpes zoster tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
o Epilepsi tidak ada Tidak ada tetangga pasien yang menderita TB paru.
Tidak ada riwayat kanker dalam keluarga.

Riwayat Pemakaian Obat:


Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :
o Tenofovir 1 x 300mg
o Pasien belum menikah. Pasien tinggal bersama
o Suplemen (minyak ikan) 1 x 1
keluarganya saat sakit. Sebelumnya tinggal
capsul bersama rekan kerjanya di kota besar.
o Pasien bekerja sebagai klinik kebugaran.
o Riwayat minum alkohol dan penggunaan
narkoba jarum suntik tidak ada.
o Hubungan seksual sesama jenis atau seks bebas
disangkal.
o Riwayat bekerja sebagai fisioterapi di RS
o Pasien berobat menggunakan BPJS

5
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 TD : 110/70 mmHg
 FN : 103 kali/menit, reguler, kuat
 RR : 24 kali/menit
 S : 37,8 °C
 NRS : 2
 SpO2 : 95%
 BB : 55 kg
 TB : 165 cm
 IMT: 20,02 kg/m2 (Normoweight)

6
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali,
Palpasi : Benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : Uban (+), merata, tidak mudah dicabut, skuama seboroik (-)
Mata Inspeksi : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema palpebra (-), pupil isokor (+/+)
Wajah Inspeksi : Wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : Kuning (-)
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis
(-), membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)

Sinus Inspeksi : Bentuk hidung normal


paranasalis & Palpasi : Nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)
hidung
Bibir Inspeksi : Pucat (-/-), sianosis (-), kering (-), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : Stomatitis angularis (-), mukosa pucat (-), mukosa kering (-), sub
lingual ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal, leukoplakia (+)
Gigi Inspeksi : Gigi palsu (-), karies (-), Perdarahan pada gusi (-), gusi bengkak
(-), sarcoma kaposi (-)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena JVP R-2 cmH2O
Jugularis
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar Getah Bening

Cervical, Inspeksi : tidak ada benjolan


submandibula,, Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
inguinal
Supraclavicular dextra Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (+), pus (+)
Palpasi : Teraba pembesaran kelenjar getah bening, mobile,
permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal, ukuran 2x2x1 cm.
Supraclavicular sinistra Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (+),
Palpasi : Teraba pembesaran kelenjar getah bening, mobile,
permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal, ukuran 3x3x2 cm.
axila Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (+),
Palpasi : Teraba pembesaran kelenjar getah bening, mobile,
permukaan licin, nyeri (+), konsistensi kenyal, ukuran 1x1x1 cm.nyeri(-)
Pemeriksaan Thoraks Depan
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)

Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema


subkutis (-), subkutis (-),
benjolan(-), nyeri tekan (-), SF benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
normal normal
Perkusi redup redup

Auskultasi

Suara bronkovesikular (+) bronkovesikular (+)


pernapasan
Suara wheezing (-), ronkhi basah wheezing (-), ronkhi basah
tambahan kasar 1/3 bawah (+) kasar 1/3 bawah (+)

9
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)

Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema


subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF normal tekan (-), SF normal

Perkusi redup redup

Auskultasi

Suara bronkovesikular (+) bronkovesikular (+)


pernapasan
Suara wheezing (-), ronkhi basah wheezing (-), ronkhi basah
tambahan kasar 1/3 bawah (+) kasar 1/3 bawah (+)

10
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba pada ICS 5 LMCS, thrill (-), heaving (-), lifting (-),
tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : Pada ICS 5 linea midclavicularis Sinistra
Batas Atas jantung : Pada ICS 3 linea midclavicula sinistra
Batas kanan jantung : Pada ICS 5 linea parasternalis dextra

Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)


Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi Simetris, kulit kuning (-), Sikatrik (-), collateral vein (-),
pergerakan peristaltik abdomen dan pulsasi (-)
Auskultasi Bising usus normal, bruit arterial (-)
Perkusi timpani, area troube tidak terisi, shifting dullness (-)
Palpasi Nyeri tekan pada perut bagian epigastrium (+), hepar tidak
teraba, defance muscular (-) , spleen tidak teraba , fluktuatif (-),
ballottement (-), nyeri ketok CVA (-) bilateral, Ludwig Sign (-),
murphy sign (-), Mc burney sign (-), turgor kulit Kembali cepat

Ekstremitas
Ektremitas Motorik : 5555/5555
superior palmar eritema (-)
Udem : -/- , kuning (-), pucat (-),ptekie (-/-), hematoma (-/-)
Pamberton sign negatif , Intermmitten Cludication (-) turgor
kulit kembali cepat, jamur kuku (-)
Ektremitas Motorik : 5555/5555
inferior Udem : -/- , kuning (-), pucat (-), ptekie (-/-), hematoma (-),
Intermitten Claudication (-), jamur kuku (-)
Kebutuhan Kalori Basal (Rule of Thumbs)

• BB = 55 kg TB = 165 cm IMT = 20,02 kg/m2 (Normoweight)

• Kebutuhan Kalori Basal


– 30 kkal/KgBB = 30 kkal x 55kg = 1650 kkal/hari
• Kebutuhan energi
– Kebutuhan energi dengan HIV simtomastik = + 20-30% kalori basal
– 1650 kkal + (1650 x 20% ) = 1650 + 330 = 1990 kkal = 2000 kkal/hari

Karbohidrat = 60 % x 2000 = 1200 kkal = 300 g


Lemak (20%) = 20 % x 2000 = 400 kkal = 44 g
protein (20%) = 20 % x 2000 = 400 kkal = 100 g
Pemeriksaan Laboratorium
RS RSUDZA (20/05/2021)
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 10,1 12-15 g/dl
Hematokrit 30 37-47 %
Leukosit 12,1 4,5-10,5 103/mm3
Trombosit 285 150-450 103/mm3
MCV 78 80-100 fL
MCH 26 27-31 Pg
MCHC 34 32-36 %
Eosinofil 0 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 90 50-70 %
Limfosit 5 20-40 %
Monosit 5 2-8 %

14
Pemeriksaan Laboratorium
RS RSUDZA (20/05/2021)

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Albumin 2,9 3,5 – 5,2 g/dL
GDS 93 <200 mg/dL
Ureum 29 13-43 mg/dL
Creatinin 0,9 0,67-1,17 mg/dL
Natrium 132 132-146 mmol/L
Kalium 4,5 3,74-5,4 mmol/L
Clorida 101 98-106 mmol/L

15
Pemeriksaan Laboratorium
Luar (21/05/2021)

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


CD4 absolut 3 4004-1.612 Sel/uL
CD4 0.9 33-58 %
CD8 absolut 105 220-1129 Sel/uL
CD8 39.49 13-39 %
Rasio CD4 : CD8 0.02 0.69-2.83

16
EKG (20/05/2021)

 Irama : Sinus, reguler  PR interval : 0,16 det


 Rate  Segmen ST : ST depresi (-), ST elevasi (-)
: 103 x/menit
 Gel. T : T inverted (-) V1 T tall (-)
 Axis : Normoaksis  LVH : Negatif
 Gel P : 0,04 det S V1 + R V5 ( 7 + 12 = 19 )
 Gel Q : Q patologis (-)  RVH : Negatif
 QRS komplek : 0,08 det
Kesan: Sinus takikardi, normoaxis, HR 103 x/menit
17
Normal Axis Jantung : -30º s/d +110º
EKG pasien : resultan sadapan I : + 3
resultan sadapan aVF : +6

700
FOTO THORAKS (01/05/2021)
1. Posisi Foto :
Identitas : S Antero posterior (AP), ditandai clavicula mendatar, scapula di dalam lapangan paru,
Umur : 28 tahun dan tampak belakang adalah costae posterior
2. Kualitas Film :
Klinis : demam - inspirasi tidak cukup : 7 Iga posterior dan 4 Iga Anterior
- KV cukup: Vertebra torakal terlihat samar th 5
- Asimetris : Klavikula sejajar dan sternum tidak tepat berada ditengahnya

3. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube


4. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:

1. Jantung : CTR 54 %
Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), gambaran double contour
pada batas jantung kiri (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-), infiltrate kiri dan kanan basal,
Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru meningkat (-)
4. Trakea medial
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
10 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah flatening (+)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk (Kubah) Flatening (-), tak ada udara
bebas di bawah diafragma, diafragma datar (-)
11. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam

Kesimpulan: (tidak layak baca)


cor normal dan pulmo tampak infiltrat, kesan pneumonia
Hasil sitologi kelenjar clavicula
sinistra (17/5/21) :
lymfadenitis kronis granulomatous spesifik ec
lazimnya TB
RESUME
• sariawan di mulut dirasakan sejak 1 minggu ini Vital sign:
dan nyeri bila menelan. TD = 112/74 mmHg, N : 112 x/menit, RR : 24 x/menit, S :
• Demam setiap hari, turun dengan obat demam. 37,8 0C. SpO2 = 95%, NRS = 2
IMT : 20, 03 kg/m2 (normoweight)
• Benjolan di leher kanan bawah mengecil setelah
mengeluarkan cairan nanah. Bejolan di leher kiri PF
bawah ukuran sebesar telur. Benjolan di ketiak •Mulut : leukoplakia (+)
kanan sebesar kelereng. •KGB
• Batuk tidak ada. Nyeri dada dan sesak nafas tidak – Supraclavicular dextra : Teraba pembesaran kelenjar
ada. riwayat batuk darah tidak ada. Riwayat getah bening, mobile, permukaan licin, nyeri (-),
minum obat 6 bulan tidak ada. konsistensi kenyal, ukuran 2x2x1 cm. Pus (+)
• Berat badan turun ± 20 kg sejak 3 bulan. Berat – Supraclavicular sinistra : Teraba pembesaran kelenjar
badan saat ini 60 kg. getah bening, mobile, permukaan licin, nyeri (-),
• Nafsu makan menurun. Mual-mual. Muntah konsistensi kenyal, ukuran 3x3x2 cm.
tidak ada. – Axila : Teraba pembesaran kelenjar getah bening,
• Nyeri perut di bagian ulu hati sejak 1 bulan ini. mobile, permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal,
Nyeri seperti terasa panas dan memberat bila ukuran 1x1x1 cm.
makan •Paru : bronkovesikuler (+/+) ronkhi basar kasar (+/+)
•Abdomen : nyeri tekan epigastrium
• BAB tidak ada 2 hari. BAK tidak ada keluhan
• Riwayat penurunan kesadaran dan kejang tidak
Lab :
ada.
- Anemia , Hipoalbuminemia, leukosistosis
• Pasien sebelumnya dirawat di RS. Daerah selama
10 hari lalu dirujuk ke RSDUZA.
• Riwayat DM disangkal. HT disangkal. EKG : Sinus takikardi, dengan Heart Rate 103 x/i.
• Riwayat trasnfusi tidak ada. Riwayat bekerja Rontgen Thorax : tidak layak baca,
sebagai perawat di rumah sakit bagian Kesan : CTR 54 %. Cor normal, pulmo : pneumonia
fisioterapi.
Daftar Masalah
1. HIV stadium III dengan IO
2. Pneumonia HAP
3. Limfadenitis TB
4. Hipoalbuminemia
1. SIDA stadium III

Atas Dasar :
Rontgen Thorax : tidak layak baca,
• Demam terus-menerus,
• Sariawan di mulut Kesimpulan : CTR 54 %. Cor normal, pulmo tampak
• Nafsu makan menurun, lemas infiltrat, kesan : pneumonia
• Mual-mual
• Berat badan menurun 20 kg dalam 3 bulan Dipikirkan suatu SIDA stadium III
• Pembesaran kelenjar leher

Non Farmakologi
Pemeriksaan Fisik:
• Diet 2000/hari ( Karbohidrat 300 g, Lemak 44 g,
TD = 112/74 mmHg, N : 112 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 37,8 0C.
NRS = 2 protein 100 g)
IMT : 20, 03 kg/m2 (normoweight) • IVFD NaCl 0,9% 20 tetes makro/menit
•Mulut : leukoplakia (+)
•KGB Farmakologi
– Supraclavicular dextra : massa ukuran 2x2x1 cm. Pus • Paracetamol 3x500 mg
(+) • Nystatin drop 4 x 100.000 IU
– Supraclavicular sinistra : massa ukuran 3x3x2 cm. • Cotrimoxazole 1 x 960mg
– Axila : nodul ukuran 1x1x1 cm. • Tenofovir 1 x 300 mg
•Paru : bronkovesikuler (+/+) ronkhi basar kasar (+/+)
• Lamivudin 1 x 300 mg
•Abdomen : nyeri tekan epigastrium
• Efavirenz 1 x 600 mg
Laboratorium
• Hb 10,1 g/dl, leukosit 12100 mm3 trombosit 285.000 /mm3 Rencana monitoring :
• Diftel : 0/0/0/90/5/5 • CD4+
• MCV/MCH/MCHC : 78/26/34 • Viral Load
• Albumin 2,9 g/dL • HbSAg, Anti HCV
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
• Menjelaskan kepada pasien tentang proses penularan penyakit pasien
• Menjelaskan kepada pasien pentingnya terapi pada penyakit pasien untuk
meningkatkan imunitas pasien
• Menjelaskan pentingnya oral hygiene
• Menjelaskan terapi yang akan diberikan dan rencana pemeriksaan selanjutnya yang
akan dilakukan
• Menganjurkan untuk menjaga asupan makanan yang cukup dan bergizi
• Minum obat dan kontrol secara teratur serta ada pemantau minum obat.

24
25
27
28
29
30
PPK bab HIV
• PPK bab HIV
35
36
37
2. Pneumonia HAP

Atas dasar :
• Demam terus-menerus,
Non Farmakologi
• Batuk tidak ada. Sesak nafas tidak ada. • Diet 2000/hari ( Karbohidrat 300 g, Lemak 44 g,
• Nafsu makan menurun, lemas protein 100 g)
• Riwayat di RS. Daerah selama 10 hari. • IVFD NaCl 0,9% 20 tetes makro/menit

Pemeriksaan Fisik:
TD = 112/74 mmHg, N : 112 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 37,8 0C. SpO2 = Farmakologi
95%, NRS = 2 • Ceftriaxon 2g/24jam selama 7-10 hari
IMT : 20, 03 kg/m2 (normoweight)

•Paru : bronkovesikuler (+/+) ronkhi basar kasar (+/+) Rencana Diagnostik :


- LED
Laboratorium - Sputum BTA SPS
• Laboratorium : 10,1 Hb g/dl, leukosit 12100 mm3 trombosit - Kultur sputum + STAB
285.000 /mm3
• Diftel : 0/0/0/90/5/5
Edukasi
Rontgen Thorax : tidak layak baca,
Menjelaskan kepada keluarga
Kesimpulan : CTR 54 %. Cor normal, pulmo tampak infiltrat, kesan : pasien :
pneumonia
- Tentang penyakit yang diderita pasien
- Rencana pemeriksaan selanjutnya
Dipikirkan suatu Pneumonia HAP dd infeksi paru spesifik
- Prognosis penyakit
Papdi bab Pneumonia
Karan Thakar. 2016. Lymphadenopathy: Differentiation between
Tuberculosis and Other Non-Tuberculosis Causes like Follicular
Lymphoma
Pada pasien ini : 28 + 0 + 50 + 10 + 10 = 98

42
43
44
3. Limfadenitis TB

Atas dasar
• Demam terus-menerus,
Dipikirkan suatu Limfadenitis TB
• Nafsu makan menurun, lemas, Mual-mual
• Berat badan menurun 20 kg dalam 3 bulan
• Pembesaran kelenjar leher Non Farmakologi
• Diet 2000/hari ( Karbohidrat 300 g, Lemak 44 g, protein
Pemeriksaan Fisik: 100 g)
TD = 112/74 mmHg, N : 112 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 37,8 0C. SpO2 = • IVFD NaCl 0,9% 20 tetes makro/menit
95%, NRS = 2
BB = 55 KG
Farmakologi
• Paracetamol 3x500 mg
•KGB
– Supraclavicular dextra : Teraba pembesaran kelenjar getah • OAT RHZE (150/75/400/275) 1 X 4 tablet selama 56 hari
bening, mobile, permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal, • Vit B6 1 x 100 mg
ukuran 2x2x1 cm. Pus (+)
– Supraclavicular sinistra : Teraba pembesaran kelenjar getah Rencana monitoring :
bening, mobile, permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal, • LED
ukuran 3x3x2 cm.
• SGOT, SGPT
– Axila : Teraba pembesaran kelenjar getah bening, mobile,
permukaan licin, nyeri (-), konsistensi kenyal, ukuran 1x1x1 cm. • Bilirubin

Laboratorium Edukasi
• Laboratorium : 10,1 Hb g/dl, leukosit 12100 mm3 trombosit Menjelaskan kepada keluarga
285.000 /mm3 pasien :
• Diftel : 0/0/0/90/5/5 - Tentang penyakit yang diderita pasien
• MCV/MCH/MCHC : 78/26/34 - Rencana pemeriksaan selanjutnya
- Prognosis penyakit
Albumin 2,9 g/dL
Rontgen Thorax : tidak layak baca,
Kesimpulan : CTR 54 %. Cor normal, pulmo tampak infiltrat, kesan :
pneumonia
Sitologi pus kelenjar supraclavicula : lymfadenitis kronis granulomatous
Shourya Hegde. 2014. Tuberculous Lymphadenitis:
Early Diagnosis and Intervention
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4295467/
Shourya Hegde. 2014. Tuberculous Lymphadenitis:
Early Diagnosis and Intervention
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4295467/
Papdi bab HIV
Permenkes Penanggulangan
Tuberkulosis 2016
Permenkes Penanggulangan
Tuberkulosis 2016
4. Hipoalbuminemia

Atas dasar ,
• Nafsu makan menurun, lemas, Mual-mual
Non Farmakologi
• Berat badan menurun 20 kg dalam 3 bulan • Diet 2000/hari ( Karbohidrat 300 g, Lemak 44 g, protein
• Pembesaran kelenjar leher 100 g)

Pemeriksaan Fisik: Farmakologi


BB = 55 KG IMT = 20,02 kg/m 2 (Normoweight) • Tidak ada terapi khusus saat ini

Rencana pemeriksaan :
Laboratorium
• Urinalisa
Albumin 2,9 g/dL

Edukasi : menjelaskan tentang :


- Menjelaskan kemungkinan penyebab penyakit kepada
Dipikirkan suatu hypoalbuminemia oleh karena dd low intake
pasien dan keluarga
- Menjelaskan rencana pemeriksaan penunjang selanjutnya
kepada pasien dan keluarga
- Membatasi konsumsi makan
- Menjelaskan kemungkinan perburukan terhadap pasien
tersebut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai