Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN JAGA

PPDS ILMU PENYAKIT DALAM


Rabu Pagi, 26 Mei 2021
Jam 07.00 – 20.00 WIB
Supervisor : dr. M. Fuad, SpPD-KHOM
Supervisor Pinere : dr. Islamuddin, SpPD
Third Call : dr. Yunita Hafni
Second Call PINERE : dr. Irhash Hasballah
Second Call PDP : dr. Eko Siswanto
Second Call PDW : dr. Fadhila Rahmi Lubis
Second Call ISO+Z3 : dr. Abdullah Hambali
First Call PDP : dr. M. Iqbal Rasyidin
First Call PDW : dr. Rossyita Febriana
First Call ISO : dr. Amelia Cassandra
First Call Zamzam+TTP : dr. Santun Putri Siata
First Call IGD : dr. Jupri Ependi
dr. T. Syahrizal Fahmi
dr. Dwi Teguh Irawan
Identitas

• Nama : Ny. A B A
• Usia : 51 Tahun
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status pernikahan : Menikah
• Alamat : Lr. Jaya Gp. Garot, Aceh Besar
• Pendidikan terakhir : Diploma IV / Strata
• Agama : Islam
• No RM : 0-60-29-46
Keluhan : Penurunan Kesadaran

2
Anamnesis
5 Bulan Lalu IGD RSUD ZA
 Pasien dirawat di RSUD ZA dengan  Penurunan kesadaran sejak 3 jam SMRS
keluhan sesak nafas,  Sebelumnya pasien lemas dan keringat dingin sejak 6 jam
 Sesak nafas dirasakan terus-menerus SMRS
hingga pasien tidak bisa beraktivitas, sesak  Lemas dirasakan sejak 2 hari SMRS, disertai sering mengantuk,
nafas tidak berhubungan dengan cuaca dan tidak sanggup beraktifitas. Keluhan memberat sejak 6 jam
SMRS.
 Sesak nafas hingga pasien terduduk  Pasien tidak sadarkan diri 3 jam SMRS yang terjadi secara
bungkuk perlahan-lahan, kadar gula saat masuk IGD 33 mg/dl.
 Mual dan muntah tidak ada  Pasien kembali sadarkan diri setelah mendapat suntikan
 Demam tidak ada dextrose 40% 2 Flacon dan infus dextrose 10% di IGD RS.
 BAK berkurang dari biasanya.  Pasien terakhir makan 6 jam SMRS sebanyak 5 sendok makan.
 BAB tidak ada keluhan  Riwayat trauma tidak ada, riwayat kejang tidak ada.
 Pasien di diagnosa dengan gagal ginjal  Pasien sebelumnya mengkonsumsi obat glucodex (gliclazide)
untuk diabetesnya di apotik, dan rutin meminum obat ini tanpa
sejak 5 bulan yang lalu, dan dianjurkan
ada anjuran dari dokter.
untuk cuci darah seumur hidup
 Pasien sudah tidak nafsu makan sejak 3 hari ini, namun tetap
 Pasien mengaku terlalu banyak minum meminum obat diabetesnya.
 Riwayat Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu,  Pasien juga mengeluhkan demam hilang timbul sejak 4 hari ini
namun tidak rutin minum obat, sesekali  Batuk berdahak dikeluhkan sejak 2 hari ini
minum amlodipin  Nyeri tenggorokan tidak ada
 Riwayata diabetes sejak 5 tahun kadar gula  Hilang penciuman tidak ada
paling tinggi 380 mg/dl dan mendapat  Lemas dan cepat lelah sejak 4 hari
terapi insulin namun tidak rutin  Pasien Sudah didiagnosa gagal ginjal 5 bulan yang lalu dan
menggunakannya sudah menjalani hemodialisa rutin 2 kali seminggu, hari senin
 Pasien mengkonsumsi obat glukodex dan kamis
(gliclazide) yang di beli di apotek
Riwayat
Riwayat Pemakaian Obat:
glucodex (gliclazide) 2x80 mg (beli di apotek tanpa anjuran dokter)
Amlodipin 10 mg

Riwayat Penyakit Dahulu :


-
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang sakit seperti pasien

Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :


Pasien merupakan seorang Ibu Rumah Tangga, pasien seorang ibu rumah tangga yang tidak
memiliki riwayat merokok

4
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Somnolen
• TD : 164/90 mmHg
• FN : 94 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
• RR : 22 x/menit, reguler
• T : 36,6 °C
• Sp02 : 84 % (tanpa oksigen)
• BB : 65 kg
• TB : 150 cm
• IMT : 28,8 kg/m2 (Obesitas I)

5
PEMERIKSAAN KEPALA
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : benjolan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : uban (+), alopecia (-)
Mata Inspeksi : nodul (-), edema palpebra (-), conjunctiva palpebra inferior pucat
(+/+) , sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+)

Wajah Inspeksi : wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : kuning (-)
Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis (-),
membran timpani intak, mastoid normal.

Sinus Inspeksi : bentuk hidung normal, Concha hiperemis (-), deviasi septum (-),
paranasalis & Palpasi : nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)
hidung

Bibir Inspeksi : pucat (-), sianosis (-), kering (-), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : stomatitis angularis (-), mucosa pucat (-), mucosa Basah (+), sub
lingual ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal

Gigi Inspeksi : gigi palsu (-), karies (-), warna gigi putih kekuningan
PEMERIKSAAN LEHER

Tekanan Vena JVP R-2 cm H2O


Jugularis
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar getah Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
bening Palpasi : kelenjar getah bening preaurikular,
postauricular, oksipital, tonsilar, submandibular,
submental, servikal superfisial, servikal posterior,
servikal dalam, supraklavikula tidak teraba

Arteri karotis Bruit (-)


PEMERIKSAAN JANTUNG

Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, iktus kordis tidak.


Palpasi Ictus kordis teraba pada Linea axilaris anterior sinistra interkostal
5 kiri, thril (-), lifting (-), heaving (-), tapping (-), turgor kulit
kembali cepat
Perkusi Batas kiri jantung : Pada Linea clavicularis sinistra ICS 5
Batas Pinggang jantung : Pada linea Parasternalis sinistra ICS 2
Batas kanan jantung : Pada linea parasternalis dextra ICS 4
Auskultasi Aorta : Bj 1 < Bj 2, murmur (-)
Pulmonal: Bj 1 < Bj 2, murmur (-)
Trikuspidal : Bj 1 > Bj 2, murmur (-)
Mitral : Bj 1 > Bj 2, murmur (-)
PEMERIKSAAN THORAKS DEPAN
Kanan Kiri

Inspeksi Simetris, barrel chest (-), sela Simetris, barrel chest (-), sela
iga normal, retraksi intercostal iga normal, retraksi intercostal
(-), benjolan(-), spider nevi (-) (-), benjolan(-), spider nevi (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF Kanan = Kiri tekan (-), SF Kanan = Kiri
Perkusi Redup di 2/3 bagian tengah Redup di 2/3 bagian tengah

Auskultasi

Suara Bronkovesikuler Bronkovesikuler


pernapasan
Suara wheezing (-), wheezing (-),
tambahan Ronkhi basah kasar di 2/3 Ronkhi basah kasar di 2/3
tengah tengah

9
PEMERIKSAAN THORAKS BELAKANG

Kanan Kiri

Inspeksi Simetris, benjolan (-), tulang Simetris, benjolan (-), tulang


belakang normal belakang normal

Palpasi Emfisema subkutis (-), Emfisema subkutis (-),


benjolan(-), nyeri tekan (-), SF benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
Kanan = Kiri Kanan = Kiri
Perkusi Redup di 2/3 bagian tengah Redup di 2/3 bagian tengah

Auskultasi

Suara Bronkovesikuler Bronkovesikuler


pernapasan
Suara wheezing (-), wheezing (-),
tambahan Ronkhi basah kasar di 2/3 Ronkhi basah kasar di 2/3
tengah tengah
10
ABDOMEN
Inspeksi Simetris, kulit kuning (-), Sikatrik (-), collateral vein (-), pergerakan peristaltik
abdomen dan pulsasi (-)
Auskultasi Bising Usus normal, bruit arterial (-)
Perkusi Timpani, shifting dullness (-)
Palpasi Nyeri tekan abdomen (-), defance muscular (-), massa (-),Undulasi (-), spleen
dan hepar tidak teraba, fluktuatif (-), renal tidak teraba, ballottement (-), nyeri
ketok CVA (-), Ludwig sign (-) murphy sign (-), mc burney sign (-)

EKSTREMITAS
Ektremitas superior Motorik : 5555/5555
Akral dingin (+/+), odema -/- , ikterik (-), pucat (-), edema (-/-), ptekie (-/-),
hematoma (-/-)

Ektremitas inferior Motorik : 5555/5555


Akral dingin (+/+) , odema -/- , ikterik (-), pucat (-), edema (-/-), ptekie (-/-),
hematoma (-/-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RZUDZA 26/05/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 10,2 12,0 - 15,0 g/dL
Hematokrit 30 37 - 47 %
Eritrosit 3,6 4,2 – 5,4 103/mm
Trombosit 298 150 - 450 103/mm
Leukosit 9,8 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 84 80 - 100 fl
MCH 29 27 - 31 pg
MCHC 34 32 - 36 %
Eosinofil 0 0-6 %
Basofil 1 0-2 %
Netrofil Batang 1 2-6 %
Netrofil Segmen 79 50 - 70 %
Limfosit 11 20 - 40 %
Monosit 8 2-8 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 26/05/2021

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


GDS 33 < 200 mg/dL
Ureum 90 13 – 43 mg/dL
Kreatinin 7,5 0,67 - 1,17 mg/dL
CCT ((140-51 tahun)x 65kg /(72x 7,5)= 5785 ml/menit / 540 m2 =10,7 x 0,85 = 9,1
Natrium 133 132 - 148 mmol/L
Kalium 5,1 3,7 - 5,4 mmol/L
Klorida 101 98 - 106 mmol/L
PT 0,9 <1,5 Detik
APTT 1,08 <1,5 Detik
Fibrinogen 443 255-365 Detik

Swab Antigen (26/05/2021) Positif


Swab RT PCR Covid 19 (26/05/2021) Positif
Diet DM FAKTOR PENENTU
• BB : 65 kg, TB : 150 cm Umur
• IMT : 28,8 kg/m2 (Obesitas I) 40-59 -5 %
60-69 -10%
• Kebutuhan kalori basal : perempuan: 65 x 25 kkal
>70 -20%
• = 1625 kkal/hari
Aktifitas
• Usia 51 tahun – 5% Istirahat +10%
• Aktivitas istirahat + 10 % Ringan +20%
• Gemuk – 30 % Sedang +30%
Berat +50%
• Kebutuhan kalori total : 1625 -25% = 1220 kkal/hari. Berat badan
Gemuk -20-30%
• Karbohidrat : 60% x 1220 = 732 kkal = 202,5 gram Kurus +20-30%
• Lemak : 20% x 1220 = 244 kkal = 37,5 gram Stress Metabolik
• Protein : 1,2 gram/kgBB/hari = 312 kkal = 78 gram
+10-30%
• Rendah Fosfat ≤ 10 gram/hari
• Rendah garam

Sumber : Konsensus DM Perkeni 2015


EKG

 Irama : Sinus, reguler Gelombang T : (-)


 Heart Rate : 94 x/menit LVH : (-)
 Axis : Normoaxis
RVH : (-)
 Gel. P : 0,08 det
 PR interval : 0,12 det
• AV block : (-)
 Q patologis : (+) di lead III • Kesimpulan : Sinus ritme HR 94 x/m
 QRS kompleks : 0,04 detik
 Segmen ST :
- Elevasi : (-)
- Depresi : (-)
15
• Axis Jantung LAD : 0º s/d - 90º
• EKG pasien : resultan sadapan I : +8
resultan sadapan aVF : +4

30

16
Foto Toraks (27 Mei 2021)
1. Identitas 2. Jenis Film (Posisi Foto) : Anteroposterior (AP)
Jenis kelamin : Wanita Ditandai : clavicula tidak mendatar, scapula dalam
Nomor Foto :- lapangan paru, dan tampak depan adalah costae anterior.
Tanggal Foto : 27/05/2021 3. Kualitas Film:
Marker : (+) - Inspirasi cukup: tampak 5 iga posterior, dan 7 iga anterior
Klinis : Penurunan Kesadaran - KV cukup : Vertebra torakal terlihat samar
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada
ditengahnya
4. Menilai tube, kabel yang terpasang : tidak ada
5. Menilai bagian – bagian Foto Thorax :
1. Jantung : CTR 64%, elongasi (-), kalsifikasi aorta (-),
pinggang jantung menghilang (-), gambaran double
contour (-)
2. Paru dan Pleura : pendorongan trakea (-), pelebaran
bronkus (-), pelebaran hilus (-), cephalisasi (-), infiltrat
(+), Kavitas (-), nodul (-), penebalan pleura (-), ground
glass opacity (+)
3. Jaringan lunak dan Tulang : sweeling (-), emfisema
subkutis (-), tulang intak, tak tampak fraktur ,sela iga
melebar (-)
4. Mediastinum : tidak tampak massa
5. Diafragma : Bentuk kubah, kanan sama dengan kiri,
elevasi (-), tenting (-), Flattening (-), udara bebas di
bawah diafragma (-)
17
6. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam

KESIMPULAN : Kardiomegali dan Pneumonia dd covid


19, CTR 64%
RINGKASAN
ANAMNESA VITAL SIGN
 Penurunan kesadaran 3 jam SMRS Kesadaran : Somnolen
TD : 164/90 mmHg,
 Lemas dan keringat dingin sejak 6 jam SMRS FN : 94 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
 Lemas sejak 2 hari SMRS, RR : 22 x/menit,
 Pasien tidak sadarkan diri 3 jam SMRS secara SpO2 : 84%,
perlahan-lahan, kadar gula saat masuk IGD 33 BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas I)
mg/dl.
 Pasien kembali sadarkan diri setelah mendapat PEMERIKSAAN FISIK
suntikan dextrose 40% 2 Flacon dan infus Thorak : Vesikuler,
dextrose 10% di IGD RS. Ronkhi basah kasar di 2/3 tengah kanan dan
 Pasien terakhir makan 6 jam SMRS sebanyak 5
sendok makan. kiri
 Riwayat trauma dan kejang tidak ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Konsumsi obat glucodex (gliclazide) tanpa 1. EKG : Sinus ritme HR 94 x/i
anjuran dokter 3. Rontgen Thorax : Pneumonia
 Tidak nafsu makan sejak 3 hari, namun tetap
meminum obat diabetesnya.
 Demam hilang timbul s ejak4 hari
 Batuk berdahak sejak 2 hari
 Pasien sudah didiagnosa gagal ginjal 5 bulan yang
lalu dan sudah hemodialisa rutin 2 kali seminggu,
hari senin dan kamis

18
PENGKAJIAN

19
DAFTAR MASALAH
1. Penurunan Kesadaran ec Hipoglikemia Induced OAD
2. Covid 19 Confirmed Case dengan Gejala Sedang
3. CKD Stage V on HD Reguler
4. Hypertensive Heart Disease
5. DM Tipe 2 Obesitas 1

20
1. Hipoglikemia
• Dipikirkan sebagai Hipoglikemia Induced OHO
Atas dasar
• Planning Terapi
ANAMNESA
• Bedrest
 Riwayat penurunan kesadaran
 Lemas dan sering mengantuk • 02 2-4 l/i (Nasal Kanul)
 Berkeringat dingin • Pasang NGT
 Pasien sadar setelah diberikan • Diet sonde DM 1220 kkal dengan protein 312 gram/hari (rendah
suntikan glukosa fosfat, rendah garam) via NGT
 Riwayat mengkonsumsi glucodex • Protap hipoglikemia
(gliclazide) 2x80 mg • Bolus (IV) Dextrosa 40% 2 flakon
 untuk mengobati diabetes • IVFD Dextrosa 10% 20 gtt/menit
 Diabetes sejak 5 tahun terakhir, • Selanjutnya periksa GDS setiap 15 menit
dengan kadar gula tertinggi 380 • Bila GDS < 50 mg/dL  bolus Dextrose 40% 50 mL IV
mg/dl
• Bila GDS <100 mg/dL  bolus Dextrose 40% 25 mL IV
VITAL SIGN
• Bila GDS 100-200 mg/dL  tanpa bolus Dextrose 40%
Kesadaran : Somnolen
TD : 164/90 mmHg, • Bila GDS > 200 mg/dL  pertimbangkan menurunkan
kecepatan dextrose 10%
FN : 94 x/menit, regular,
tekanan/volume cukup • Bila GDS >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut  pantau GDS
per 2 jam dengan protokol di atas
RR : 22 x/menit,
SpO2 : 84%, • GDS > 200 mg/dertimbangkan mengganti infus dengan Dextrose 5%
BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas I) • Bila GDS >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut selang 2 jam 
pantau GDS per 4 jam
PEMERIKSAAN FISIK • Bila GDS >200 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut selang 4 jam
periksa GDS sesuai kebutuhan
Akral dingin, keringat banyak
PEMERIKSAAN PENUNJANG Edukasi :
Lab : Hipoglikemia (GDS accucheck : 33 - Stop Obat Diabetes Oral
mg/dl - Menjelaskan risiko dan tanda-tandahipoglikemia 21
Follow up KGDS di IGD
26 Mei 2021
Pukul KGDS (mg/dl) Terapi Sensorium
18.30 33 IV. Dex 40% 2 flacon, GCS = 13
IVFD dex 10 % 20 tpm
18.45 88 IV. Dex 40% 1 flacon, GCS =15
IVFD dex 10% 20 tpm
19.00 108 IVFD dex 10% 20 tpm GCS =15

19.15 120 IVFD dex 10% 20 tpm GCS =15

19.30 138 IVFD dex 10% 20 tpm GCS =15

21.30 142 IVFD dex 10% 20 tpm GCS =15


23
Etiologi Hipoglikemia Pada DM
• Kelebihan obat atau dosis obat: terutama
insulin, atau obat hipoglikemik oral
• Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif
menurun: gagal ginjal kronik, pasca persalinan
• Asupan makan tidak adekuat: jumlah kalori
atau waktu makan tidak tepat
• Kegiatan jasmani berlebihan.
(PPK Papdi)
24
25
2. COVID-19 CONFIRMED CASE dengan Gejala Sedang
Atas dasar : Dipikirkan suatu covid-19 dengan gejala Sedang
• Demam hilang timbul sejak 4 hari Non Farmakologi
• Batuk berdahak sejak 2 hari • Tirah Baring
• Nyeri tenggorokan tidak ada • Pasang NGT
• Hilang penciuman tidak ada • Diet sonde DM 1220 kkal dengan protein 312 gram/hari (rendah fosfat,
• Lemas dan cepat lelah sejak 4 hari rendah garam) via NGT
• berkeringat dimalam hari tidak ada Farmakologi
• Sesak nafas tidak ada
• O2 nasal canul 3-4 L/i (SPO2 98%)
• Nafsu makan berkurang , BB tidak turun
• Azitromicyn 1 x 500mg
• BAB cair tidak ada, BAB tidak ada keluhan
• Favipirapir (Avigan @200mg) loading dose 2 x 1600 mg (hari pertama),
• Pasien tinggal di Aceh Besar (zona merah),
riwayat keluar daerah tidak ada selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2 -5_
Vital Sign : • Ostriol 2x0,25mg
Kesadaran : Apatis • Zink 2x20mg
TD : 164/90 mmHg, • Curcuma 3x1 tab
FN : 94 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
RR : 22 x/menit, • Vit E c 1 x 400 ui
SpO2 : 84%, • Paracetamol 3 x 500mg
BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas I) • SC Heparin 5000 UI/12 jam
Pemeriksaan fisik :
Paru : bronkovesikuler, Ronkhi basah kasar Planing Diagnostik :
di 2/3 tengah Cek D-dimer
Lab. Rencana Monitoring:
Hb : 10,2 g/dL, trombosit : 298.000 /mm 3 ,L : • Gejala klinis dan evaluasi derajat penyakit, Cek PT, APTT/ 3hari
9.800 /mm 3 Ddimer : ... ng/mL, PT/ APTT: Edukasi
0,9/1,08 , Sarjito skor: 11
• Memakasi masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dengan air
Swab antigen positif mengalir
RT PCR COVID-19: Positif SARS COV-2
• Berjemur 15 menit dibawah sinar matahari pukul 9 pagi setiap hari
Foto thoraks :
• Edukasi keluarga dan kerabat yang kontak erat untuk dilakukan skrining
Sumber: PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN,
IDAI. 2020. Pedoman Tatalaksana Covid-19
(edisi 3)
DERAJAT PENYAKIT
K
r
i
ti
Berat 5%
s
Sedang 15%
Ringan
80%
Tanpa gejala

Lopes-Pacheco M, dkk. Pathogenesis of Multiple Organ Injury in COVID-19 and Potential


Therapeutic Strategies. Frontiers in physiology. 2021;12.
TATALAKSANA COVID-19 DI INDONESIA
Tanpa Gejala Ringan Sedang Berat atau Kritis
Isolasi • Mandiri • Mandiri • Ruang rawat COVID-19/ • Rumah sakit rujukan
Rumah sakit darurat COVID-
19
Non • Edukasi • Edukasi • Istirahat total, • Istirahat total,
farmakologis • Asupan kalori adekuat, • Asupan kalori adekuat,
• Kontrol elektrolit, • Kontrol elektrolit,
• Status hidrasi, • Status hidrasi,
• Oksigen • Monitor laboratorium, foto
• Monitor laboratorium, foto thoraks, dan klinis.
thoraks dan klinis. • Terapi oksigen (nasal kanul, NRM,
HFNC, NIV, atau Ventilator)

Farmakologis • Vitamin C, • Vitamin C, • Vitamin C, • Vitamin C,


• Vitamin D, • Vitamin D, • Antibiotik (Azitromisin atau • Vitamin B1,
• Obat suportif, • Azitromisin, Levofloksasin), • Vitamin D,
• Obat • Anti virus • Anti virus (Favipiravir atau • Antibiotik (Azitromisin,
komorbid, (Oseltamivir Remdesivir), Levofloksasin, atau sesuai klinis),
• Antioksidan, atau • Antikoagulan (LMWH atau • Anti virus (Favipiravir atau
Favipiravir) UFH), Remdesivir),
• Obat • Obat simtomatis, • Antikoagulan (LMWH atau UFH),
simtomatis, • Obat komorbid, • Deksamethason,
• Obat suportif, • Obat simtomatis,
• Obat komorbid • Obat komorbit,
• Pertimbangan terapi tambahan lain

Sumber: PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. 2020. Pedoman Tatalaksana Covid-19 (edisi 3)
Sumber: PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. 2020. Pedoman Tatalaksana Covid-19 (edisi 3)
3. CKD STAGE V on HD Reguler
• Atas dasar PEMERIKSAAN FISIK
1. ANAMNESA - Odema prtibia tidak dijumpai
ANAMNESA
• Lemas dan cepat lelah bila beraktifitas 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Sesak nafas tidak ada • Laboratorium :
• Penurunan nafsu makan  Ureum 90 mg/dL
 kreatinin 7,5 mg/dL
• BAK 700 cc/24 jam dan BAB tidak ada
keluahan  CCT : (140-51 tahun)x 65kg /(72x 7,5)
 = 5785 ml/menit / 540 m2
• Kedua kaki tidak bengkak
 =10,7 x 0,85 = 9,1
• Riwayat CKD 5 bulan yang lalu, Hemodialisa
sudah 5 bulan yang lalu, 2 kali seminggu, senin
dan kamis
• Riwayat diabetes melitus  Dipikirkan suatu CKD stage V on HD
Reguler ec dd
2. PEMERIKSAAN 1. DN
VITAL SIGN 2. HN
Kesadaran : Apatis
TD : 164/90 mmHg,
FN : 94 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
RR : 22 x/menit,
SpO2 : 84%,
BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas I)
• Rencana Terapi • Rencana Diagnostik
• Non Farmakologis : - USG urologi
- Tirah baring - Biopsi ginjal
- O2 2-4 l/i (Nasal Kanul) - Urinalisa
- Kateter urine Edukasi
- Threeway • Menjelaskan tentang keadaan penyakit
- Diet sonde DM 1220 kkal dengan pasien saat ini, termasuk tentang fungsi
protein 312 gram/hari (rendah ginjal pasien saat ini yang sudah tidak
berfungsi dengan baik sehingga dibutuhkan
fosfat, rendah garam) via NGT
terapi pengganti ginjal tersebut berupa
hemodialisa
• Farmakologis :
• Membatasi konsumsi cairan dan garam
 Asam folat 2x 400 mcg
(<2gr/hari)
 Calsium acetat 2 x 169 mg
• Batasi asupan buah
• Terapi invasif • Prognosis penyakit, bahwa penyakit gagal
 Hemodialisis ginjal ini tidak dapat disembuhkan dan
dibutuhkan kedisiplinan dan keteraturan
dalam menjalani hemodialisa.
• Monitoring:
 Balance cairan/hari (balance cairan
seimbang)
CKD

Sumber : Buku Ajar PAPDI


35
ETIOLOGI CKD

36
37
38
Indikasi Hemodialisa (PAPDI 2016)
1. Kelebihan (overload) cairan ekstra selular yang sulit dikendalikan
dan/atau hipertensi
2. Hiperkalemia yang refrakter terhadap restriksi diet dan terapi
farmakologi
3. Asidosis metabolic yang refrakter terhadap pemberian terapi
bicarbonate
4. Hiperfosfatemia yang refrakter terhadap restriksi diit dan terapi
pengikat fosfat
5. Anemia yang refrakter terhadap pemberian eritropoitin dan besi
6. Adanya penurunan kapasitas fungsional atau kualitas hidup tanpa
penyebab yang jelas
7. Penurunan berat badan atau malnutrisi terutama apabila disertai
gejala mual muntah atau adanya bukti lain gastroduodenitis
8. Indikasi segera: Gangguan neurologis (neuropati, ensefalopati,
gangguan psikiatri), pleuritic/pleurokarditis yang disebabkan oleh
sebab lain, serta diatesis hemoragik denan pemanjangan waktu
perdarahan
39
Sumber : KDIGO
Terapi

Sumber : Buku Ajar PAPDI


Terapi

Sumber : Buku Ajar PAPDI


4. Hypertensive Heart Disease
• Atas dasar PEMERIKSAAN FISIK
1. ANAMNESA -
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Riwayat hipertensi 5 Tahun namun tidak -
minum obat tidak terkontrol

 Dipikirkan suatu Hipertensi Stage II
Nyeri kepala tidak ada
 Riwayat minum obat amlodipin 10 mg
Planing Terapi :
• Terapi non farmakologi:
2. PEMERIKSAAN
VITAL SIGN - Diet rendah garam
Kesadaran : Apatis
TD : 164/90 mmHg, • Terapi farmakologi:
FN : 94 x/menit, regular, tekanan/volume cukup - Amlodipin 1x10 mg
RR : 22 x/menit,
SpO2 : 84%,
Planing monitoring:
BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas I)
Evaluasi target pengobatan 6 bulan (Tekanan Darah)
Echocardiografi
Edukasi :
 Menjelaskan tentang: Penyebab hipertensi dan
komplikasinya
 Mengkonsumsi obat anti hipertensi secara
teratur
 Membatasi asupan garam
 Olah raga berjalan 30 menit perhari selama 5
hari perminggu
48
49
50
JNC 8
52
5. DM Tipe 2 Dengan Obesitas 1

• Atas dasar Dipikirkan suatu DM Tipe 2 Dengan Obesitas 1


ANAMNESA Non Farmakologis
• Riwayat DM 5 tahun yang lalu - Tirah baring
• Kadar gula darah paling tinggi mencapai 380 - Pasang NGT
- Diet sonde DM 1220 kkal dengan protein 312
mg/dl
gram/hari (rendah fosfat, rendah garam) via NGT
 RPO : glucodex (gliclazide) 2x80 mg
1. VITAL SIGN
Farmakologis:
Kesadaran : Apatis
- Rencana pemberian insulin rapid jika KGD sudah
TD : 164/90 mmHg,
stabil., dengan dosis disesuaikan
FN : 94 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
RR : 22 x/menit, Rencana Diagnosis:
- KGD pagi/hari
SpO2 : 84%,
- KGD puasa/2jam PP
BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas I)
- HbA1C ( bila Hb >10g/dl)
- Lipid profile
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Funduskopi
BB : 65 kg
TB : 150 cm
BMI : 28,8 kg/m2 (Obesitas 1) Edukasi :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
PEMERIKSAAN PENUNJANG penyakit DM
• GDS : 33 mg/dl - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
pentingnya mengatur pola makan
Dipikirkan suatu DM Tipe 2 Dengan Obesitas 1 - Menjelaskan kepada pasien bahwa akan
dilakukan pemeriksaan gula darah rutin pada
pasien
- Menjelaskan komplikasi DM
54
Terima Kasih
TERIMAKASIH
SS 15,5

Anda mungkin juga menyukai