Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

KASUS
CERVICITIS GONORRHEA

Pembimbing :
dr. Hiendarto, Sp.KK

Oleh :
Aziza Ulfie Wijayani
H2A014012P

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
RSUD AMBARAWA
MEI 2019
PENDAHULUAN
Cervicitis gonore adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh kuman neisseria gonorrhoeae.

WHO memperkirakan bahwa tidak kurang dari 25 juta kasus baru ditemukan setiap tahun di seluruh
dunia. Di Amerika Serikat diperkirakan dijumpai 600.000 kasus baru setiap tahunnya.

Pada umumnya penularannya melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital dan ano-
genital. Infeksi gonokokal 1,5 kali lebih banyak terjadi pada pria terutama kelompok usia 15-25 tahun.
Sedangkan angka tertinggi pada wanita dari semua ras adalah kelompok usia 15-19 tahun

Faktor resiko antara lain adalah lajang, remaja, kemiskinan, penyalahgunaan obat, prostitusi, penyakit menular
seksual lain dan tidak adanya perawatan prenatal.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien Keluhan utama dan RPS
Keluhan utama :
• Nama : Ny. S
• Keputihan dan gatal pada vagina sejak ±2 bulan.
• Umur : 37 tahun Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien seorang wanita berusia 37 tahun datang
• Jenis Kelamin : Perempuan dengan keluhan keputihan sejak ±2 bulan,
keputihan dirasa gatal, berwarna putih
• Agama : Islam kekuningan dan sedikit berbau. Keputihan dirasa
• Pekerjaan : Swasta mengganggu karena merasa lembab pada celana
dalam dan tidak nyaman saat beraktivitas. Pasien
• Alamat : Prampelan 3/3 juga mengeluhkan punggung bagian bawah
terkadang terasa sedikit nyeri. Pasien tidak
Mlilir Bandungan mengeluhkan nyeri saat BAK.
• Riwayat pasien menikah selama 7 tahun sebelum
• Pendidikan : SD suami pasien meninggal 1,5 tahun yang lalu. Pasien
sekarang mempunyai seorang anak berusia 3 tahun.
• No RM :- Riwayat berhubungan seksual sebelum menikah
dengan alm. suaminya diakui oleh pasien. Riwayat
• Tanggal Periksa : 3 mei 2019 berhubungan seksual dengan selain suami selama
menikah disangkal oleh pasien. Riwayat
berhubungan seksual setelah cerai mati dengan
suaminya diakui oleh pasien dengan teman dekatnya
selama 5 bulan terakhir tanpa menggunakan
pengaman.
Riwayat Penyakit Riwayat penyakit Riwayat sosial
Dahulu keluarga ekonomi
• Riwayat penyakit • Riwayat penyakit • Pasien merupakan
yang sama yang sama pasien BPJS. Pasien
: disangkal : Disangkal tinggal bersama
• Riwayat penyakit • Riwayat penyakit anaknya yang berusia
kelamin lain kelamin lain 3 tahun. Lingkungan
: disangkal : Disangkal rumah pasien
• Riwayat alergi: berhimpitan. Kesan
disangkal ekonomi cukup.
• Riwayat penggunaan
obat :
disangkal.
Pemeriksaan Fisik
KU &TTV Status Generalisata

• Keadaan Umum : Baik •
Kepala
Bentuk Kepala : Normocephal

• Kesadaran : CM, GCS 15 • Mata


),mata cekung (-/-)
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikhterik (-/-

• Status Gizi •

Mulut
Leher
: sianosis (-)
: Trakea ditengah, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
BB : 50 kg • Thorax
TB : 150 cm • Pulmo : vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
• Cor : S1/S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Tanda vital • Abdomen :
• Inspeksi : Datar.
TD : 120/80 mmHg • Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
RR : 24x/menit adanya pembesaran. Turgor baik.
• Perkusi : Timpani.
Nadi : 84x/menit • Ekstremitas : Superior / Inferior
• Akral dingin : -/- -/-
Suhu : 36,80C • Edem : : -/- -/-
• Sianosis : -/- -/-
Status Dermatologis
Lokasi : Vagina Gambaran

•Benjolan (-),
•duh (+) putih
kekuningan dan
menggumpal,
•hiperemis (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab pada swab vaginal discharge, didapatkan
hasil:
• 1. Diplococcus gram negative : Positif ekstrasel
• 2. Leukosit : Penuh
• 3. Yeast : Negatif
• 4. Kuman batang gram negatif : Positif
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja

•Cervicitis •Cervicitis
Gonorrhea Gonorrhea
•Candidiasis
•Trichomoniasis
Penatalaksanaan Edukasi :

• R/ inj ceftriaxone amp no 1 • Menjelaskan tentang penyakit cervicitis


• S imm gonore dan cara penularannya
• Menjelaskan pada pasien tentang
• R/ inj lidocain amp no 1 pentingnya keterbukaan kepada petugas
kesehatan tentang kronologi penyakit
• S imm
• Menjelaskan tentang pentingnya
pengobatan berulang/kontrol rutin
• R/ doksisiklin tab mg 100 No XIV setiap minggu untuk evaluasi
• S 2 dd tab 1 penyakitnya
• Menjelaskan tentang pentingnya minum
• R/ ciprofloxacin tab mg 500 No XIV obat sesuai dosis
• S 2 dd tab 1 • Tidak berhubungan seksual sebelum
sembuh
• Disarankan supaya pasangan seksual
pasien juga diperiksa dan diobati
Prognosis
Quo ad vitam
: •Ad Bonam
Quo ad
fungtionam : •Ad Bonam
Quo ad
sanasionam : •Ad Bonam
CERVICITIS
GONORRHEA
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Epidemiologi
• Gonore dalam arti luas mencakup • endemis di wilayah beriklim tropis
semua penyakit yang disebabkan dan subtropics.
oleh Neisseria gonorhoeae, yaitu • Diperkirakan bahwa terdapat lebih
suatu kuman gram negatif yang dari 300 juta orang di seluruh dunia
berbentuk biji kopi dan letaknya terjangkit tungau scabies
berada di intra maupun ekstra • Faktor primer yang berkontribusi
seluler. Gonore merupakan adalah kemiskinan dan kondisi
penyakit menular seksual yang hidup di daerah yang padat
bersifat akut dan sering terjadi.
ETIOLOGI
• Sarcoptes scabiei varian hominis
siklus hidup Sarcoptes scabiei
PATOGENESIS

Kutu scabies betina menggali Telur-telur ini akan menetas


Meletakkan 2 atau 3 telur-
terowongan pada stratum setelah 3 hari dan menjadi
telurnya setiap harinya.
corneum larva

Kutu ini kawin di dalam Membentuk kantung dangkal


Setelah invasi pertama dari
kantongnya, dimana kutu di stratum corneum dimana
kutu ini, diperlukan 4 hingga
jantan akan mati tetapi kutu larva-larva ini akan
6 minggu untuk timbul reaksi
betina yang telah dibuahi bertrasnformasi dan menjadi
hipersensitivitas dan rasa
menggali terowongan dan dewasa dalam waktu 2
gatal akibat kutu ini.
melanjutkan siklus hidupnya. minggu.
Jalur transmisi Penularan

Kontak langsung Tidak langsung

Penularan lewat pakaian,


Kulit dengan kulit handuk, perlengkapan
tidur, dsb..
DIAGNOSIS

• Pruritus nocturna
• Menyerang
Pada umumnya
manusia secara diagnosis klinis
Gambaran berkelompok
Klinis • Adanya ditegakkan bila
terowongan ditemukan dua dari
• Menemukan
Sarcoptes scabiei empat cardinal sign.
Bentuk-bentuk Skabies
Skabies nodular
• lesi berupa nodul merah kecoklatan berukuran 2-20 mm yang sangat gatal. Umumnya
terdapat pada daerah yang tertutup terutama pada genitalia, inguinal dan aksila

Skabies pada bayi


• Lesi skabies pada bayi dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher,
telapak tangan, telapak kaki dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektima,
sehingga terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi terdapat di wajah. Lesi yang timbul
dalam bentuk vesikel, pustul, dan nodul, tetapi distribusi lesi tersebut atipikal.

Skabies incognito
• Skabies dg pengobatan steroid membuat diagnosis menjadi kabur, dan perjalanan penyakit
menjadi kronis dan meluas yang sulit dibedakan dengan bentuk ekzema generalisata.
Penderita ini tetap infeksius, sehingga diagnosis dapat ditegakkan dengan adanya anggota
keluarga lainnya
Skabies norwegia/skabies berkrusta
• memiliki karakteristik lesi berskuama tebal yang penuh dengan infestasi tungau.Bentuk lesi
jenis skabies ini ditandai dengan dermatosis berkrusta pada tangan dan kaki, pada kuku
dan kepala

Skabies pada HIV/AIDS


• Tampaknya ada kecenderungan bahwa penderita dengan AIDS biasanya menderita bentuk
skabies berkrusta (crusted scabies).
• pada beberapa penderita AIDS, pruritus tidak terlalu dirasakan.

Skabies pada orang bersih


• Klinis ditandai dengan lesi berupa papula dan kanalikuli dengan jumlah yang sangat
sedikit, kutu biasanya hilang akibat mandi secara teratur
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mengambil tungau dengan Tes tinta pada terowongan
Kerokan kulit
jarum (Burrow ink test)
• Papul atau kanalikuli yang • Bila menemukan terowongan, • Papul skabies dilapisi dengan
utuh ditetesi dengan minyak jarum suntik yang runcing tinta cina, dibiarkan selama
mineral atau KOH 10% lalu ditusukkan kedalam 20-30 menit. Setelah tinta
dilakukan kerokan dengan terowongan yang utuh dan dibersihkan dengan kapas
meggunakan skalpel steril digerakkan secara tangensial alkohol, terowongan tersebut
yang bertujuan untuk ke ujung lainnya kemudian akan kelihatan lebih gelap
mengangkat atap papula atau dikeluarkan. Bila positif, dibandingkan kulit di
kanalikuli. Bahan tungau terlihat pada ujung sekitarnya karena akumulasi
pemeriksaan diletakkan di jarum sebagai parasit yang tinta didalam terowongan.
gelas objek dan ditutup sangat kecil dan transparan. Tes dinyatakan positif bila
dengan kaca penutup lalu Cara ini mudah dilakukan terbetuk gambaran kanalikuli
diperiksa dibawah tetapi memerlukan keahlian yang khas berupa garis
mikroskop. tinggi. menyerupai bentuk S.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Membuat biopsi irisan (epidermal shave


Uji tetrasiklin
biopsy)

• Dilakukan dengan cara menjepit lesi • Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang
dengan ibu jari dan telunjuk kemudian akan masuk ke dalam kanalikuli. Setelah
dibuat irisan tipis, dan dilakukan irisan dibersihkan, dengan menggunakan sinar
superfisial menggunakan pisau dan ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin
berhati-hati dalam melakukannya agar tersebut akan memberikan efluoresensi
tidak berdarah. Kerokan tersebut kuning keemasan pada kanalikuli.
diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi
dengan minyak mineral yang kemudian
diperiksa dibawah mikroskop.
DIAGNOSIS BANDING

Insect bite Prurigo nodularis


•Karakteristik lesi berupa urtikaria papul •Merupakan tanda klinik yang kronis yaitu nodul
eritematous 1-4 mm berkelompok dan tersebar di yang gatal di ekstensor ekstremitas dan secara
seluruh tubuh histologi ditandai adanya hiperkeratosis dan
akantosis hingga ke bawah epidermis.
Penatalaksanaan secara umum
Edukasi pada pasien skabies :

• Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.


• Pengobatan meliputi seluruh bagian dari kulit tanpa terkecuali baik yang yang terkena
oleh skabies ataupun bagian kulit yang tidak terkena.
• Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam
hari sebelum tidur.
• Hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan.
• Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu
direndam dengan air panas
• Jangan ulangi penggunaan skabisid yang berlebihan dalam seminggu walaupun rasa
gatal yang mungkin masih timbul selama beberapa hari.
• Setiap orang di yang tinggal dalam satu rumah sebaiknya mendapatkan penanganan di
waktu yang sama.
• Melapor ke dokter anda setelah satu minggu
Penatalaksanaan secara
khusus
Jenis Obat Cara pemakaian Keterangan

Krim Permethrin 5% Dioleskan selama 8-14 jam, diulangi selama 7 Terapi lini pertama di Amerika Serikat dan
hari. kehamilan kategori B.
Losion Lindane 1% Dioleskan selama 8 jam setelah itu dibersihkan, Tidak dapat diberikan pada anak umur 2 tahun
olesan kedua/ulang dapat diberikan 1 minggu kebawah, wanita selama masa kehamilan dan
kemudian apabila belum sembuh. laktasi.
Krim Crotamiton 10% Dioleskan selama 8 jam pada hari ke 1,2,3 dan ke Memiliki efek anti pruritus tetapi efektifitasnya
8 tidak sebaik topikal lainnya.
Sulfur presipitat 5-10% Dioleskan selama 8 jam,3 malam berturut-turut Aman untuk anak kurang dari 2 bulan dan wanita
lalu dibersihkan. dalam masa kehamilan dan laktasi, tetapi tampak
kotor dalam pemakaiannya dan data efisiensi obat
ini masih kurang.
Losion Benzyl Benzoat 10% Dioleskan selama 24 jam lalu dibersihkan Efektif namun dapat menyebabkan dermatitis
pada wajah
Ivermectin 200 υg/kg Dosis tunggal oral, setiap 8-10 hari Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman. Dapat
digunakan bersama bahan topikal lainnya.
Digunakan pada kasus-kasus skabies berkrusta
dan skabies resisten.
PROGNOSIS

Jika tidak dirawat, kondisi ini Investasi skabies dapat


bisa menetap untuk beberapa disembuhkan. Seorang individu
tahun. Pada individu yang dengan infeksi skabies, jika
immunokompeten, jumlah diobati dengan benar, memiliki
tungau akan berkurang seiring prognosis yang baik, keluhan
waktu. gatal dan eksema akan sembuh.
PEMBAHASAN
Diagnosis ditegakkan
Pada pemeriksaan
berdasarkan anamnesis, gejala
dermatologis
klinik, dan pemeriksaan yang
dilakukan. Dari anamnesis - Lokasi : leher, dada,
Pasien dapat didiagnosis perut, lipatan paha
didapatkan gatal dan bruntus
menderita penyakit skabies, (selakangan), kelamin,
kemerahan sebesar ujung
dimana hal ini sesuai dengan punggung tangan, dan sela-
jarum pentul dirasakan
teori yang ada bahwa dengan sela jari kedua tangan.
berawal dari sela jari tangan
ditemukannya 2 dari tanda 4
kanan kemudian semakin - UKK: Papul eritema,
tanda kardinal skabies maka
banyak dan meluas hampir Skuama, dan ekskoriasi
diagnosis klinis dapat
seluruh tubuh. Keluhan gatal
ditegakkan. Diagnosis Hal ini sesuai untuk diagnosis
dirasakan semakin hebat
ditegakkan jika ditemukan 2 skabies, dimana di dalam
terutama pada malam hari.
dari 4 tanda cardinal. teori dikatakan bahwa
pada kasus ini sepupu pasien
predileksi terjadinya pada
mempunyai keluhan sama
daerah dengan stratum
dengan pasien dan tinggal
korneum yang tipis.
serumah.
Penatalaksanaan pada kasus
scabies dapat dilakukan baik
dengan non- medikamentosa Pada pasien ini penatalaksanaan
dan medikamentosa. yang dilakukan adalah dengan
Penatalaksanaan non memberikan obat secara topikal
medikamentosa yaitu dengan dan sistemik. Obat topikal yang
memberikan eduksai seperti diberikan adalah Permetrin 5 %
Rajin melakukan pengobatan krim dioleskan ke seluruh tubuh
Pada kasus ini memiliki
dan seluruh keluarga harus pada malam hari selama 10 jam,
diagnosis banding prurigo,
diobati, menjaga kebersihan dua kali dalam seminggu. Dan
gigitan serangga, dan folikulitis
pasien dan keluarga, seluruh pemberian obat sistemik untuk
pakaian di rumah dicuci dengan mengurangi gatal yang dialami
menggunakan air hangat, kasur, pasien terutama pada malam
bantal, dan benda-benda lain hari juga diberikan obat
yang tidak bisa dicuci dapat antihistamin yaitu Cetirizine
dijemur, kontrol seminggu lagi 1x10 mg.
untuk melihat hasil terapi dan
perkembangan penyakit .
KESIMPULAN
• Seorang pasien anak usia 6 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ambarawa diantar oleh
orangtuanya dengan keluhan gatal-gatal pada bagian leher, dada, perut, lipatan paha (selakangan),
kelamin, punggung tangan, dan sela-sela jari kedua tangan. Keluhan ini dirasakan sejak seminggu yang
lalu sebelum pasien berobat ke poli, awalnya bruntus kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan
berawal dari sela-sela jari tangan kemudian semakin banyak dan meluas ke daerah hamper seluruh
tubuh. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien
sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit
hingga timbul luka akibat garukan. Dikeluarga sepupu pasien mengalami hal yang sama dan tinggal dalm
satu rumah. Pasien juga sebelumnya sudah berobat ke bidan namun belum ada perbaikan.
• Pada pemeriksaan status dermatologi
- Lokasi : leher, dada, perut, lipatan paha , kelamin, punggung tangan, dan sela-sela jari kedua
tangan.
- UKK: Papul eritema, Skuama, dan ekskoriasi
• Pada kasus ini memiliki diagnosis banding : prurigo, gigitan serangga, berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik maka dapat didapatkan diagnosis kerja scabies. Penatalaksanaan yang di berikan
adalah Permetrin 5 % krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama 8-10 jam, satu atau dua kali
dalam seminggu. Dan obat sistemik yang diberikan adalah cetirizine 10 mg, obat ini diminum sebanyak
satu kali sehari untuk mengurangi gejala gatal. Pasien disarankan untuk rajin melakukan pengobatan dan
seluruh keluarga harus diobati, menjaga kebersihan pasien dan keluarga, seluruh pakaian di rumah dicuci
dengan menggunakan air hangat, kasur, bantal, dan benda-benda lain yang tidak bisa dicuci dapat
dijemur, kontrol seminggu lagi untuk melihat hasil terapi dan perkembangan penyaki

Anda mungkin juga menyukai