Anda di halaman 1dari 15

RESPONSI

GUILLAIN BARRE SYNDROME


Oleh:
Ferry Fitriya Ayu Andika 142011101019
Nely Masruroh 142011101061

Dosen Pembimbing :
dr. Komang Yunita W, Sp.S

KSM ILMU PENYAKIT SARAF


RSD DR. SOEBANDI JEMBER/UNIVERSITAS JEMBER
2019
DEFINISI
 Penyakit akibat rusaknya selubung mielin di perifer
 suatu penyakit pada susunan saraf yang terjadi secara akut dan
menyeluruh, terutama mengenai radiks dan saraf tepi, kadang-kadang
mengenai saraf otak yang didahului oleh infeksi.
 Sistem imunitas menyerang sel sarafnya sendiri. Kelumpuhan bersifat
ascending paralysis dari ekstremitas bawah dan dapat naik ke arah kranial.
 Ciri-ciri patologik yang khas adalah infiltrasi limfosit dan infiltrasi sel
makrofag dari serat saraf perifer dengan destruksi mielin.
ETIOLOGI
Autoimun yang di dapatkan setelah terjadinya infeksi :
 Campylobater Jejuni
 Cytomegalovirus
 Epstein bar virus
 Varicella- zoster virus
 Mycoplasma pneumonis

Note:
Interval penyakit yang mendahului dengan awitan gejala sekitar 1 s.d 3 minggu

3
EPIDEMOLOGI
 Insidens : 0,6 - 1,9 pre 100.000 penduduk per tahun
 Umur : pada semua umur , puncak kecil pada dewasa, puncak yang lebih besar
antara umur 50 - 80 tahun.
 Laki-laki lebih banyak daripada wanita.
PATOFISIOLOGI GBS
 Onset GBS umumnya muncul 1-4 minggu setelah penyakit infeksius muncul.
 Banyak organisme infeksius yang dianggap menginduksi produksi antibodi yang
bereaksi silang dengan ganglisoid dan glikolipid, seperti GM1 dan GD1b yang
tersebar luas sepanjang mielin pada sistem saraf perifer.
 Ditemukan sel inflamasi dan makrofag pada saraf penderita GBS, yang selanjutnya
akan diikuti dengan destruksi mielin akibat aktivitas sitokin. Inflamasi dan
degenerasi mielin menyebabkan kebocoran protein dari darah ke cairan
serebrospinalis, menyebabkan peningkatan konsentrasi protein cairan
serebrospinalis.

5
6
JENIS GBS:
1. Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculopathy (AIDP)
2. Acute Motor-Sensory Axonal Neuropathy (AMSAN)
3. Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN)
4. Miller Fisher syndrome (MFS)

7
SUBTIPE CIRI KHAS ELEKTRO- PATOLOGI
DIAGNOSIS
Acute inflammatory Orang dewasa lebih banyak terkena Demyelinisasi Serangan pertama pada permukaan sel Schwann;
demyelinating dibanding anak-anak; sbg 90% kasus di kerusakan myelin menyebar luas, aktifasi
polineuropathy (AIDP) dunia barat; penyembuhan cepat; makrofag dan infiltrasi limfosit; variabel sekunder
antobodi anti-GM1 (<50%). dari kerusakan akson

Acute motor axonal Anak-anak dan dewasa muda; terjadi Aksonal Serangan pertama pada nodus Ranvier motorik;
neuropathy (AMAN) prevalensi tinggi di cina dan mexico aktifasi makrofag, sedikit limfosit, sering ditemui
;mungkin karena cuaca; cepat sembuh; makrofag diperiaksonal; keparahan kerusakan
aksonal sangat bervariasi

Acute motor sensory Lebih banyak pada dewasa; tidak sering Aksonal Sama dengan AMAN, tapi juga mengganggu
axonal neuropathy terjadi; penyembuhan lambat, dan nervus sensoris dan akar nervus sensori;
(AMSAN) biasanya tidak lengkap; berhubungan kerusakan aksonal biasanya berat
erat dengan AMAN
Miller Fisher syndrome Dewasa dan ank-anak; tidak sering Demyelinisasi Hanya sedikit kasus yang diperiksa; mirip AIDP
(MFS) terjadi; oftalmoplegia, ataxia, dan
arefleksia; antibodi antiGQ1b(90%) 8
GEJALA KLINIS
 Permulaan sub akut sering mulai 1 – 3 mgg setelah infeksi saluran nafas
bagian atas.
 Keluhan utama adalah kelemahan , mulai dari ataksia ringan sampai paralisis
total.
 Kelumpuhan biasanya mulai dari ekstremitas bagian bawah dan menjalar ke
atas (ascending)
 Otot-otot leher, tubuh dan interkostal terkena lebih lambat
 Pola kelumpuhan simetris
 Refleks fisiologis menghilang
 Gangguan rasa raba, berupa “gloves-stocking” hipestesi

9
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pungsi lumbal
untuk melihat cairan CSF pada GBS terjadi disosiasi albumin pada minggu
kedua. Pada minggu pertama jumlah sel darah putih normal.
 Pemeriksaan lain untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti;
elektrolit darah, gula darah, fungsi ginjal dan hati dll.
 EMG (Elektromiografi)

10
TERAPI
 Tujuan: mengurangi beratnya penyakit dan mempercepat penyembuhan
 PERAWATAN UMUM
1. Breathing
2. Blood
3. Bladder
4. Bowel
5. Body and Skin care

Bila terdapat tanda tanda kelumpuhan otot pernafasab harus secepatnya dirujuk ke
bagian anestesi untuk dilakukan intubasi endotrakeal

11
TERAPI
 TERAPI FARMAKOLOGI:
- Intravenous inffusion of human immunoglobulin dosis 0,4g/kgBB/hari selama 5
hari. Diberikan terutama 2 minggu pertama setelah onset.
- Plasma Exchange therapy regimen standar dengan dose 40-50ml/kgBB dan dengan
saline dan albumin sebagai penggantinya. Hanya berguna untuk penderita baru dan
diberikan dalam 7 hari setelah permulaan penyakit.
- NSID dapat diberikan bila ada gejala nyeri
 Non farmakoterapi
- Terapi fisik
- Terapi wicara
KOMPLIKASI
 Gangguan otonom  henti nafas dan henti jantung
 Ulcus Decubitus

13
PROGNOSA
 Pasien GBS 75% diantaranya sembuh total
 15% kelemahan ringan atau gejala sisa
 5-7% meninggal akibat gagal nafas dan aritmia
 3% mengalami relaps.

14
TERIMAKASIH 

15

Anda mungkin juga menyukai