Anda di halaman 1dari 3

PENANGGULANGAN AIDS DI BALI

Dinkes Bali Berharap YBB dan YAAB Mampu Berkolaborasi dengan Pegiat HIV lain

untuk Memperkuat Program Penanggulangan HIV-AIDS di Bali

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali

I Nyoman Sudiyasa, SKM, M.Kes memfasilitasi acara pertemuan perkenalan Yayasan

Bali Bersih (YBB) dan Yayasan Anak-Anak Bali (YAAB) di ruang rapat Cempaka

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Selasa, 28 Pebruari 2023.

Nyoman Sudiyasa berharap, kehadiran Yayasan Bali Bersih (YBB) dan Yayasan

Anak-Anak Bali (YAAB), bisa memperkuat program Penanggulangan AIDS di Bali,

khususnya bagi anak-anak yang terlantar serta menjadi korban diskriminasi akibat

keluarga mereka terinfeksi HIV-AIDS

Nyoman Sudiyasa yang didampingi Pengelola Program HIV AIDS Dinas Kesehatan,

dr Gde Agus Suryadinata menjelaskan bahwa selama ini, semua Stakeholder

Penanggulangan AIDS termasuk LSM Mitra Dinas Kesehatan, sangat kompak dan

bersinergi dalam menanggulangi HIV AIDS di Bali. Sehingga Bali mendapatkan

Predikat terbaik 1 Nasional dalam capaian program HIV AIDS dan PIMS tahun 2022.
“Kita sangat kompak dalam melaksanakan program penanggulangan AIDS di Bali,

dimana data yang dihasilkan itu berasal dari satu pintu yaitu dari Dinas Kesehatan.

Dan masing-masing stakeholder dan LSM Mitra melaksanakan program sesuai

dengan kesepakatan yang dicetuskan dalam sebuah rapat khusus. Sehingga di

lapangan tidak terjadi tumpeng tindih program. Saya berharap Yayasan Bali Bersih

dan Yayasan Anak-Anak Bali bisa bersinergi dalam menangani berbagai kasus

terkait HIVAIDS yang ada di lapangan. Saya juga berterima kasih kepada Yayasan

Bali Bersih, karena memiliki inisiatif mengundang semua Stakeholder Peduli AIDS

serta LSM Peduli AIDS saat ini,”katanya.

Sementara itu, Gita dan dr Bagus dari perwakilan Yayasan Bali Bersih, serta Komang

dari perwakilan Yayasan Anak Anak Bali mengucapkan terima kasih kepada Dinas

Kesehatan Provinsi Bali, karena berkenan memfasilitasi serta mendampingi acara

perkenalan tersebut. Gita dan dr Bagus mengungkapkan, tujuan utama pertemuan

yang digelar tersebut, selain mengenalkan lembaga yang mereka miliki, juga

mengenalkan program Mobile Clinic dan menjalin kolaborasi dengan Dinas

Kesehatan serta yayasan lain terkait pencegahan kasus HIV AIDS di Bali.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Komisi Penanggulangan

AIDS (KPA) Provinsi Bali, Yayasan Akar Cinta Kasih, KISARA Bali, Yayasan
Kesehatan Bali, Yayasan Kerthi Praja, Yayasan Spirit Paramacitta, Yayasan Bali

Peduli, dan Yayasan Maha Bhoga Marga.

Di sisi lain, Gita juga menuturkan, Westerlaken foundation/Yayasan Bali

Bersih/YBB, sebelumnya telah berkolaborasi dengan Yayasan Anak-Anak Bali (Bali

Kids)/YAAB menginisiasi program edukasi dan pemeriksaan kesehatan melalui

kegiatan Mobile Clinic: HIV/AIDS Awareness Program.

“Program ini merupakan klinik keliling yang mengunjungi sekolah-sekolah untuk

memberikan edukasi mengenai HIV/AIDS kepada siswa/i usia 12 tahun ke atas dan

memberikan pemeriksaan kesehatan umum untuk siswa-siswi di Bali,”katanya.

Sementara itu, Komang dari Yayasan Anak-Anak Bali menjelaskan, Yayasan Anak

Anak Bali merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan

untuk anak-anak dengan membantu anak-anak kurang mampu dan terlantar serta

yang memiliki penyakit khusus seperti HIV AIDS.Dalam pertemuan tersebut, semua

peserta memberikan masukan dan saran atas aktivitas yang dilakukan Yayasan Bali

Bersih (YBB) dan Yayasan Anak-Anak Bali (YAAB). (Humas Dinas Kesehatan Provinsi

Bali)

Anda mungkin juga menyukai