Anda di halaman 1dari 46

SKRINING KESEHATAN LANSIA PADA POSYANDU CAMAR KELURAHAN

CAMBAI
LATAR BELAKANG :
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bias mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat, dan organisasi sosial.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan lansia yang berada di
desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga
yang sudah berusia lanjut dimana pelayanan ini dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat
yang menitikberatkan pada pelayanan promotif,dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yang mencakup
kegiatan pelayanan kesehatan yng bertujuan untuk mewujudkan masa tua yang bahagia dan
berdayaguna.

PERMASALAHAN :
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia serta keluarga untuk memeriksakan dan
konsultasi kesehatan mereka ke pelayanan kesehatan yang tersedia.

PERENCANAAN & INTERVENSI :


Akan dilakukan skrining kesehatan berupa pengukuran antopometri, pemeriksaan tekanan
darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol kepada seluruh peserta posyandu lansia serta
akan dilakukan sharing informasi mengenai kesehatan lansia.

PELAKSANAAN :
Telah dilaksanakan posyandu lansia pada :
Tanggal : 17 oktober 2022
Pelaksana : dr.internsip,pj program PTM,bidan desa,kader,masyarakat
Alat -alat : timbangan,tensimeter,alat pemeriksa asam urat,kolesterol,gula darah dan obat.
Jumlah peserta : 45 orang perempuan
MONITORING :
Terpantaunya kesehatan lansia seperti penyakit diposyandu perkutut perumnas sungai
medang, dengan hasil masih banyak lansia yang memiliki penyakit tidak menular yang tidak
terkontrol seperti hipertensi, dislipidemia, dan diabetes mellitus tipe 2.
penyuluhan kelas ibu hamil pada kelurahan cambai
latar belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, berslain, dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca bersalin, pencegahan komplikasi perawatan
bayi baru lahir, dan aktivitas fisik/senam ibu hamil. Kelas Ibu hamil adalah kelompok
belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4-36 minggu dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya masih banyak
dilakukan konsultasi perorangan atau per kasus, sehingga pengetahuan yang
diperoleh hanya terbatas pada masalah tertentu saja, penyuluhan ayng diberikan
tidak terkoordinir, tidak ada pemantauan dan pembinaan secaralintas sektor serta
pelasksanaan penyuluhan tidak terjadwal. Oleh sebab itu untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan diatas dibentuklah suatu pembahasan materi buku KIA
dalam bentuk tatap muka kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman
antara ibu-ibu hamil/suami/keluarga dan petugas kesehatan yang disebut dengan
Kelas Ibu Hamil.

permasalah
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angk Kematian Neonatus (AKN) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia selama kehamilan dan persalinan
- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemeriksaan kehamilan secara rutin ke
pusat pelayanan kesehatan
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai asuhan perawatan pasca bersalin,
nifas, bayi baru lahir dan kesehatan bayi/balita

Intervensi
- Memberikan penyuluhan mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca
bersalin, pencegahan komplikasi perawatan bayi baru lahir, dan aktivitas fisik/senam
ibu hamil
- Memberikan motivasi dan dukungan kepada peserta kelas ibu hamil selama
kehamilan dan menghadapi persalinan
- Memberikan edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan deteksi dini HIV, hepatitis
B, dan rubela pada awal kehamilan
- Memberikan edukasi kesehatan gigi pada ibu hamil
- Memberikan edukasi kepada anggota keluarga ibu hamil untuk turut serta
membantu, bekerja sama dan memberi dukungan kepada ibu hamil selama
kehamilan dan persalinan

Pelaksanaan
Kegiatan : kelas Ibu Hamil dan posyandu ibu hamil dilaksanakan di kelurahan
cambai tgl 13 september 2022
Pelaksana : dr internsip, bidan puskes dan keluran,kader,masyarakat yg hamil
Jumlah peserta : kurang lebih 30 orang
Alat digunakan : micropon,tab fe,buku pedoman pelaksanaan kelas ibu
hamil,jel,doppler,tensimeter,timbangan,pita lila dan meteran.
Agenda kegiatan :
- Pertemuan I : materi kehamilan dan perawatan/kesehatan kehamilan
- Pertemuan II : materi persalinan dan perawatan nifas
- Pertemuan III : Perawatan bayi baru lahir, penyakit menular (pemeriksaan labor)
- Pertemuan IV : Senam Ibu Hamil
- pemeriksaan ibu hamil berupa penimbangan BB,pengukuran TB,Pengukuran lila
dan leopold

Monitoring
- Kelas Ibu Hamil dikelurahan cambai sudah terlaksana dengan baik, namun
sasaran ibu hamil disini masih kurang
- Sebaiknya pada pelaksanaan kelas ibu hamil ini dihadiri oleh suami/anggota
keluarga yang lain
KEGIATAN INTERVENSI LANJUT PIS-PK DI DESA PANGKUL

Latar belakang

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Pembangunan keluarga, sebagaimana dimaksud
dalam UndangUndang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Untuk
mewujudkan lingkungan yang sehat secara luas dapat dimulai dengan menciptakan lingkungan
rumah yang sehat.

Permasalahan

-Pengetahuan yang kurang mengenai indikator rumah sehat

- Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya rumah yang

sehat dan cara mewujudkannya

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Dilakukan kunjungan door to door di setiap rumah pada daerah binaan puskesmas Cambai
prabumulih dan dilakukan penilaian rumah sehat serta pemberian edukasi mengenai apa saja yang
perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar tercapai rumah sehat.

Pelaksanaan

Kegiatan : dilakukan tanggal 26 agustus 2022 di desa pangkul

pelaksana : kepala puskesmas.dr interensip.pemegang program PIS-PK, warga sungai medang yang
memiliki kreteria.

alat : tensimeter,pena,buku pendataan PIS-PK.

Peserta : rumah warga yang memiliki kreteria pis-pk

Monitoring dan Evaluasi

Kelebihan:

- antusiasme warga cukup baik.


- pihak kader dan warga kooperatif dengan peserta PIDI dan pegawai

puskesmas lainnya.

Kekurangan

- jam kunjungan dilakukan di jam kerja sehingga banyak rumah yang

terlewatkan untuk dikunjungi


PENYULUHAN FRAMBUSIA DI PUSKESMAS CAMBAI

Latar Belakang

Yaws (frambusia) adalah infeksi kronis yang mengenai kulit, tulang dan sendi. Penyakit ini
mengenai terutama masyarakat dengan sosioekonomi yang rendah, lingkungan yang
lembab dan daerah tropis. Umumnya terjadi di benua Afrika, Asia dan Amerika Latin.
Organisme penyebab adalah bakteri Treponema Pertenue subspesies Treponema Pallidum
yang menyebabkan penyakit sifilis kelamin, tetapi yaws adalah penyakit non kelamin.
Sekitar 75% yang terinfeksi adalah anak-anak berusia 15 tahun (insiden puncak terjadi pada
6-10 tahun). Yaws terutama ditularkan melalui kontak kulit langsung dengan penderita
frambusia.

Di dunia, pada awal tahun 1950-an diperkirakan banyak kasus frambusia terjadi di Afrika
(seperti Ghana, Togo, Benin) , Asia (seperti Indonesia, Papua dan Pulau Solomon), Amerika
Selatan (seperti Colombia, Guyana, Peru, Ekuador dan Brazil) dan Amerika Tengah serta
Kepulauan Pasifik. Setelah WHO memprakarsai kampanye pemberantasan frambusia dalam
kurun waktu 1954-1963, ditemukan penurunan kasus yang dramatis. Selama periode 1990-
an, frambusia merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang hanya terdapat di tiga
negara Asia Tenggara yaitu India, Indonesia dan Timor Leste.

Di Indonesia, penyakit ini seharusnya sudah dapat dibasmi sejak Pelita III karena
penanganannya sangat sederhana, tetapi kenyataannya penyakit ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat Indonesia karena metode, organisasi, manajemen pemberantasan
yang kurang tepat dan pembiayaan yang kurang atau daerah tersebut selama ini tidak
tersentuh oleh pemerataan pembangunan. Untuk itu penting untuk menumbuhkan
kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit frambusia ini.

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat
kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah
sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan sosial (Kemenkes, 2012). Penyakit ini dapat
berdampak pada kecacatan yang permanen jika tidak ditangani dengan baik. Tidak hanya bagi segi
medis saja, kusta juga berpengaruh terhadap masalah sosial dan ekonomi (Depkes, 2007). Para
penderita kusta akan cenderung kehilangan produktivitas dalam bekerja. Selain itu, sikap dan
perilaku masyarakat yang negatif akan menyebabkan penderita kusta merasa tidak mendapatkan
tempat di keluarga maupun lingkungan masyarakat

Permasalahan

Masih ada kasus frambusia di beberapa daerah di Indonesia

Perencanaan dan Intervensi

1. Melakukan penyuluhan materi frambusia


2. Sesi tanya jawab

Pelaksanaan

Telah dilaksanakan kegiatan Penyuluhan Frambusia pada

Waktu : kamis, 1 desember 2022 pukul 09.00 s/d selesai

Tempat : puskesmas cambai

Pelaksana : dr internsip, pj program frambusia,pasien pkm.

Alat : pamflet frambusia

Peserta: seluruh pasien pkm kurang lebih 15 orang

Metode :

2. Melakukan penyuluhan materi frambusia

3. Sesi tanya jawab

Monitoring dan Evaluasi

Kelebihan :

Kegiatan berlangsung lancar dan tertib peserta cukup antusia dan respo baik kepada peserta
PIDI dan pj pragram frambusia.

Kekurangan :

Kurangnya pengetahuan pasien dengan penyakit frambusia dan bagaimana penangananya.


SCREENING PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN SINDUR

Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab
utama kematian prematur di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global
sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya
kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah
yang dimiliki. Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar
25% terhadap total penduduk. Penanganan hipertensi di negara-negara Asia sangat
penting, karena prevalensi hipertensi terus meningkat, termasuk di Indonesia. Di
sebagian besar negara Asia Timur, penyakit kardiovaskular sebagai komplikasi
hipertensi terus meningkat. Karakteristik spesifik untuk populasi Asia yang berbeda
dengan ras lain di dunia yaitu kejadian stroke, terutama stroke hemoragik, dan gagal
jantung non-iskemik lebih sering ditemukan sebagai luaran dari hipertensi-terkait
penyakit kadiovaskular. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering
tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi
dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Kerusakan organ target akibat
komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah
dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Permasalahan
Berdasarkan pendataan PIS-PK kelurahan sindur masih banyak sekali masyarakat
yang terdiagnosis hipertensi, namun hanya sedit saja yang melakukan pengobatan
secara teratur. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit hipertensi serta komplikasi yang dapat ditimbulkan.

Perencanaan & Pemilihan Intervensi


Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam rangka meningkatkan kesadaran
masyarakat pada kelurahan sindur tentang penyakit hipertensi.
Sasaran
Sasaran yang dipilih pada kegiatan intervensi ini adalah keluarga yang memiliki
penyakit hipertensi dikelurahan sindur.
o Tujuan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Hipertensi, bagaimana
penanganan dan pencegahan untuk mengurangi angka kejadian hipertensi,
serta pentingnya berobat hipertensi secara teratur untuk menghindari komplikasi
yang dapat terjadi.
o Metode
Metode intervensi yang dilakukan adalah dengan tahapan berikut:
a. Pengukuran tekanan darah
b. Mengenalkan mengenai bagaimana pola hidup sehat sebagai bentuk
upaya pencegahan hipertensi
c. Memberikan edukasi mengenai cara mengendalikan hipertensi
Pelaksanaan
Telah dilaksanakan kegiatan kunjungan rumah pasien hipertensi pada:
Tanggal : 6 desember 2022
Tempat : kelurahan sindur
Pelaksana : dr. internsip,pj program promkes,bidan desa.
Alat : tensimeter, pena ,buku.
Peserta : 8 orang yang memenuhi kreteria

Monitoring & Evaluasi


Intervensi berjalan dengan baik dan mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Sebagai monitoring lanjutan, diharapkan masyarakat memahami mengenai
pentingnya menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit hipertensi serta
bagaimana pentingnya patuh minum obat untuk mengendalikan hipertensi dan
mencegah komplikasi dari hipertensi.
KEGIATAN UKS PADA SEKOLAH MTS DARUSALAM PRABUMULIH
- Latar Belakang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan program pemerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis
dan optimal, agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pembinaan dan
pengembangan UKS dilaksanakan melalui tiga program pokok yang biasa dikenal
sebagai “trias UKS”, yang meliputi: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Pelayanan kesehatan yang
dimaksud meliputi Screening Kesehatan Anak Sekolah atau dikenal sebagai
penjaringan kesehatan, pemantauan kesehatan, serta penyuluhan kesehatan.

- Permasalahan
Anak usia sekolah merupakan generasi penerus sebagai sumber daya manusia pada
masa yang akan datang. Dalam mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
peserta didik diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya
dengan menyediakan lingkungan lingkungan yang sebaik-baiknya pula. Dari
jumlahnya yang besar sekitar 20% jumlah penduduk Indonesia, anak usia sekolah
merupakan investasi bangsa yang potensial tetapi rawan karena berada dalam
periode pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan data tahun 2016, penyakit
gigi dan mulut menempati peringkat pertama penyakit yang paling banyak dialami
oleh anak-anak sekolah. Hal tersebut menunjukan adanya tantangan kesehatan yaitu
meningkatnya kesenjangan dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).

- Perencanaan & Pemilihan Intervensi


Kegiatan penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas yang meliputi
pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari penilaian keadaan umum, penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan,lingkar kepala,lingkar lengan , pemeriksaan
mata, telinga, rambut,gigi, kuku, kulit, dan edukasi kesehatan.

- Pelaksanaan
Tanggal :
Tempat : MTS Darusalam
Pelaksanaan: dr internsip,pj program uks,siswa siswi
Alat : timbangan,pengukut TB,meteran,pita lila,kapas alkohol,alat
pemeriksaan gigi,handscoon,pena,buku.
Peserta : siswa siswi kelas 7,8,9 ( yang mengalami menstruasi)

- Monitoring & Evaluasi


Siswa yang memiliki permasalahan gigi disarankan untuk menyikat gigi 2x sehari.
Siswa yang memiliki permasalahan telinga disarankan untuk membersihkan telinga 2
minggu sekali. Apabila permasalahan gigi maupun telinganya berat, disarankan
berobat ke dokter gigi dan dokter.Jika siswa dengan permasalahan kuku yang
panjang dan kotor disarankan untuk memotong dan membersih kan kuku,siswa yang
terkena kutu rambut disarankan untuk berobat.

1. Vaksinasi Covid-19
27 September 2021
- Latar Belakang
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona
2 (SARS-CoV-2), atau sering disebut virus Corona. Virus ini merupakan patogen
zoonotik yang memiliki tingkat mutasi tinggi, dan dapat menetap pada manusia dan
binatang dengan presentasi klinis beragam, mulai dari asimptomatik, gejala ringan
sampai berat, sampai kematian. COVID-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global
pada tanggal 11 Maret 2020 oleh WHO. Kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan
terjadi di Kota Wuhan Cina, kemudian dalam waktu kurang dari setahun telah
menyebar ke seluruh negara di dunia. Kematian akibat COVID-19 dapat dikaitkan
dengan kondisi acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau syok sepsis. Hingga
Juli 2021, mortalitas akibat COVID-19 secara global lebih dari 4.000.000. Case fatality
rate (CFR) COVID-19 di dunia adalah 2,15%. Sedangkan di Indonesia, angka kematian
akibat COVID-19 pada Juli 2021 sekitar 76.000 kasus. Sehingga CFR COVID-19 di
Indonesia lebih tinggi daripada dunia, yaitu 2,58%. Walaupun mayoritas
kasus COVID-19 pada anak adalah asimptomatis atau bergejala ringan, 18,4/100.000
anak usia 0-4 tahun serta 10,6/100.000 anak usia 5-17 tahun membutuhkan
perawatan di rumah sakit, dan sepertiga diantaranya bahkan membutuhkan ruang
rawat intensif.
Vaksinasi merupakan upaya pengendalian penyebaran COVID-19 dengan mencapai
kekebalan kelompok (herd immunity). Pengembangan vaksin COVID-19 telah
dilakukan untuk mengatasi wabah SARS-CoV-2 sehingga dapat menurunkan
morbiditas dan mortalitas akibat COVID-19. Risiko infeksi SARS-CoV-2 sama pada
semua usia dengan gejala yang bervariasi. Pemberian vaksin COVID-19 pada anak
dapat memberikan manfaat secara medis dan dapat mengatasi transmisi komunitas.
Sejak bulan Juni 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia telah mengeluarkan
rekomendasi pemberian vaksin Sinovac untuk anak 12 - 17 tahun.

- Permasalahan
Tingginya angka kematian akibat Covid-19 mendorong para ilmuwan untuk
mengembangkan vaksin yang aman dan efektif melawan Covid-19 dalam waktu
singkat. Pengembangan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif merupakan langkah
maju yang besar dalam upaya global kita untuk mengakhiri pandemik. Vaksin Covid-
19 efektif mengurangi kasus gejala ringan, sedang, hingga berat.

- Perencanaan & Pemilihan Intervensi


Melakukan pemberian vaksin kepada usia diatas 17 tahun yang dilakukan secara
terjadwal di kelurahan sungai medang dan tetap menjalankan protokol kesehatan
yang ketat.

- Pelaksanaan
Program Vaksinasi Covid-19 dilakukan di kantor pemkot kota prabumulih
Tanggal : 06 februari 2022
Tempat : kantor pemerintah kota prabumulih
Pelaksana : dr internsip,petugas tim vaksin,masyarakat
Alat : tensimeter,kertas creening covid,pena,handscoon,spuit,vaksin.
Peserta : 8 orang

. Susunan acara dilaksanakan sebagai berikut:


o Pendaftaran dan pengisian identitas
o Pemeriksaan tanda vital: tekanan darah dan suhu
o Skrining kelayakan vaksin oleh dokter
o Pencatatan
o Penyuntikan vaksin
o Observasi post-vaksin selama 30 menit

- Monitoring & Evaluasi


Monitoring gejala post vaksin (KIPI) jangka pendek dilakukan selama observasi
selama 30 menit pasca penyuntikan. Efek jangka panjang di evaluasi saat kunjungan
untuk vaksin dosis ke-2. Edukasi kepada pasien, jika timbul gejala alergi berat seperti
bengkak seluruh tubuh, sesak napas, lemas, hingga pingsan, segera datang ke IGD
Fasilitas Kesehatan terdekat.
PENYULUHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PANGKUL

Demam Berdarah Dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit akibat infeksi dengan
virus dengue pada manusia sedangkan manifestasi klinis dan infeksi virus dengue dapat
berupa demam dengue dan demam berdarah dengue. Dengue adalah penyakit daerah
tropis dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang
menggigit pada siang hari. Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah
kesehatan di Indonesia hal ini tampak dari kenyataan seluruh wilayah di Indonesia
mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit demam berdarah dengue. Sebab baik virus
penyebab maupun nyamuk penularanya sudah tersebar luas di perumahan-perumahan
penduduk. Walaupun angka kesakitan penyakit ini cenderung meningkat dari tahun ke
tahun sebaliknya angka kematian cenderung menurun, karena semakin dini penderita
mendapat penanganan oleh petugas kesehatan yang ada di daerah-daerah.

Demam dengue (DD) adalah suatu penyakit infeksi akut, yang disebabkan oleh virus Dengue
yang mempunyai 4 macam serotipe (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4). Dengan ciri-ciri demam
yang bersifat bifasik, mialgia, sakit kepala, nyeri di beberapa bagian tubuh, rash,
limfadenopati, dan leukopenia. Dalam kebanyakan kasus, DD bersifat self-limited, akan
tetapi ada resiko perkembangan progresif menjadi demam berdarah dengue (DBD) atau
sindrom syok dengue (SSD). Demam berdarah dengue adalah penyakit virus dengan vektor
nyamuk yang paling cepat tersebar penularannya di dunia. Dalam lima puluh tahun terakhir,
jumlah kasus dengue telah meningkat tiga puluh kali dan telah menyebar ke negara-negara
baru, sehingga kurang lebih lima puluh juta infeksi dengue yang telah terjadi pada masa
tersebut dan 1 sekitar 2,5 miliar populasi beresiko terjangkit virus ini karena tinggal di
daerah endemis. Masyarakat di Asia Tenggara memiliki resiko yang sangat besar terhadap
penularan virus dengue. Dari 2,5 miliar orang yang beresiko tertular, sekitar 1,8 miliar
tinggal di negara-negara Asia Tenggara dan region pasifik Barat. Negara yang memiliki
kerentanan terhadap serangan endemis dengue antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand
dan Timor Leste. Hal ini disebabkan karena cuaca yang tropis dan masih merupakan area
equatorial dimana Aedes aegypti menyebar di seluruh daerah tersebut .

Di Indonesia DBD pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968. Sejak awal
ditemukan, jumlah kasus menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat baik dalam
jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadik selalu terjadi KLB tiap
tahun. Daerah rawan DBD merata hampir di seluruh pulau di Indonesia. DKI Jakarta,
Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Jawa Barat dan Papua
Barat merupakan provinsi-provinsi yang pernah tercatat sebagai pemilik lima besar angka
insiden DBD dalam jangka 4 tahun (2005-2009). Namun, data Depkes RI 2009 menyebutkan
bahwa daerah resiko DBD dari tahun 2005-2009 juga pernah mencatat Jawa Tengah,
Lampung, Sulawesu Tengah dan Gorontalo sebagai daerah dengan resiko tinggi. Aedes
aegypti sebagai vektor utama DBD bisa berkembang biak di air bersih. Tempat
penampungan air, sampah yang menampung air hujan dan bentuk bangunan yang mampu
menampung air hujan seperti pagar bambu 2 merupakan tempat yang digunakan Aedes
aegypri untuk berkembang biak. Normalnya, nyamuk Aedes aegypri tidak terbang terlalu
jauh. Jangkauannya 100 meter dari tempat tinggalnya. Maka, sarang nyamuk Aedes aegypri
tidak akan jauh dari masyarakat dan nyamuk Aedes aegypri aktif saat pagi dan siang hari.

PERMASALAHAN

Insiden demam berdarah dengue di Indonesia termasuk tinggi yaitu contohnya pada tahun
2015 berkisar 129.179 kasus per tahun. Angka kematian diperkirakan 1.240 orang per
tahun. Penyakit ini menyerang semua umur tetapi kebanyakan pada anak sekolah.Sanitasi
lingkungan dan kurangnya pengetahuan mengenai hidup bersih terutama pada anak sekolah
dan anggota masyarakat masih menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian pasien
demam berdarah dengue.

PERENCANAAN & INTERVENSI

Oleh karena permasalahan yang terjadi diatas, maka diadakan kegiatan penyuluhan dan
mengenai pencegahan penyakit demam berdarah dengue.
1. memeberikan penyuluhan materi demam berdarah
2. sesi tanya jawab anatara pemateri dan peserta

PELAKSANAAN

Penyuluhan kesehatan mengenai Bahaya Penyakit demam berdarah dengue ini dilaksanakan
pada:

Tanggal : 25 agustus 2022

Tempat : rumah warga kelurahan pangkul

Pelaksana : dr. internsip,pj kesling,bidan desa,kader,masyarakat.

Alat : pamflet DBD.

Peserta : berjumlah 20 orang


Penyuluhan ini dibawakan secara lisan menggunakan pamflet. Selama penyuluhan, pemateri
menyampaikan informasi mengenai pengertian demam berdarah dengue, tanda-tanda
penyakit demam berdarah dengue, penyebab munculnya demam berdarah dengue,
tindakan pertama yang dapat dilakukan di rumah ketika anak terkenademam berdarah
dengue, penatalaksaan demam berdarah dengue, pencegahan demam berdarah dengue,
dan lain sebagainya. Kemudian di akhir sesi, pemateri memberi kesempatan kepada peserta
penyuluhan untuk bertanya seputar penyakit demam berdarah dengue.

MONITORING & EVALUASI

-Semua warga yang mengikuti penyuluhan menunjukkan antusias yang baik dan dengan
semangat mendapatkan edukasi tentang penyakit demam berdarah dengue dan
pencegahannya. Hal ini membuktikan bahwa warga sadar akan pentingnya mencegah
penyakit demam berdarah dengue.

-Kegiatan penyuluhan upaya kesehatan lingkungan sebaiknya diperluas cakupannya. Tidak


hanya berhenti pada edukasi pencegahan demam berdarah dengue, tetapi juga pada
edukasi tentang sanitasi, kebersihan rumah tangga, dan lain-lain.
PENYULUHAN ETIKA BATUK PADA DESA PANGKUL

LATAR BELAKANG

Tujuan etika batuk adalah untuk mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui
udara bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut
dapat mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya
melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan disebut air
borne disease. 

Cara Batuk yang Baik dan Benar

Yang dibutuhkan:

 Tissue
 Sabun dan air
 Gel pembersih tangan
 Masker

Etika Batuk / Bersin:

 Langkah 1 Tutup hidung dan mulut anda dengan tisu saat bersin atau batuk, apabila
tidak ada tutup hidung dan mulut anda dengan lengan anda dan bukan dengan telapak
tangan
 Langkah 2 Buanglah tissue setelah digunakan ke tempat sampah
 Langkah 3 Cuci tangan anda segera dengan air mengalir dan sabun atau bersihkan
tangan anda dengan hand rub berbasis alkohol.
 Langkah 4 Gunakan masker yang menutup hidung

Kebiasaan batuk/bersin yang salah

1. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.


2. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat
batuk/bersin.
3. Membuang ludah batuk di sembarang tempat.
4. Membuang atau meletakkan tisu yang sudah dipakai di sembarang tempat.
5. Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk

a. PERMASALAHAN
1. Semakin tinggi nya angka kejadian covid 19.
2. Masih banyaknya masyarakat yang belum memahami dan menerapkan etika batuk yang baik.

b. INTERVENSI
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara penyebaran covid-19
2. Memberikan informasi tentang etika batuk yang baik
c. PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Taba, kelurahan jawa kiri saat kegiatan
POSYANDU.

MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring :
1. Edukasi dan penyuluhan berjalan dengan lancar, masyarakat terlihat menyimak dan sangat
tertarik dengan materi yang diberikan.
2. Sesi tanya jawab dengan masyarakat juga berjalan dengan baik.
Pemberian vaksin BIAS pada Siswa-Siswi SDN 72 Prabumulih di Desa
Muara Sungai
siswa siswi kelas,1,2 dan 5

LATAR BELAKANG

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan sesuatu
ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang. Imunisasi adalah hak anak yang tidak bisa ditunda dan diabaikan sedikitpun. Setiap anak
berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah
terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.

Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi terhadap penyakit
PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) sampai usia anak sekolah. Hal ini disebabkan
karena sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan
yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi. Oleh sebab itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasi
ulangan pada anak usia sekolah dasar atau sederajat (MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak di
Indonesia dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

BIAS adalah salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang
dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan sasaran seluruh anak- anak usia Sekolah
Dasar (SD) atau sederajat (MI/SDLB) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia.
Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat
kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi yang
diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT), Vaksin Campak dan vaksin Tetanus Toksoid (TT). Pada
tahun 2011, secara nasional imunisasi vaksin TT untuk kelas 2 dan kelas 3 SD atau sederajat
(MI/SDLB) ditambah dengan Antigen difteri (vaksin Td).

Penyelenggaraan Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui
pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan
dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus
mata rantai penularan.

PERMASALAHAN

Berdasarkan masalah diatas maka dilakukan kegiatan penyuntikan vaksin bias pada siswa – siswi
kelas 1,2 dan 5 dimana program tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya.

PERENCANAAN DAN INTERVENSI


-dilakukan pemberian surat persetujuan 1 hari sebelum pelaksanaan
- dilakukan penyuntika vaksin bias

GAMBARAN PELAKSANAAN :

Pemberian penyuntikan vaksin BIAS dilaksanakan pada,

Tanggal : 25 November 2022

Tempat : SDN 70 Prabumulih kelurahan sungai medang

Peserta : Siswa – siswi kelas 1,2 dan 5

Pelaksana : dokter internship, petugas vaksinasi puskesmas cambai

Alat : spuit, vaksin TD DT, alcohol swab, handscoon, paracetamol tablet

Kegiatan :

Pengumpulan data persetujuan orang tua terhadap pemberian vaksin BIAS Pemberian penyuntikan
vaksin BIAS, Pemberian paracetamol tablet guna mencegah terjadinya KIPI, memantau kualitas dan
manajemen vaksin.

Monitoring dan Evaluasi :

Persiapan kegiatan imunisasi dilakukan satu hari sebelumnya. Telah dilakukan koordinasi
dari tim pelaksana imunisasi puskesmas dengan sekolah yang dituju dengan cara memberikan surat
izin kepada sekolah dan pembagian formulir informed concent kepada orang tua siswa untuk
pelaksanaan vaksin BIAS. Pada hari pelaksanaan kegiatan, dokter bersama tim pelaksana imunisasi
dari puskesmas cambai tiba di SDN 72 Prabumulih di desa muara sungai, Hampir seluruh siswa, yaitu
sebanyak 95% yang menyatakan setuju untuk diimunisasi.

Kesimpulan :

Kegiatan vaksinasi BIAS berjalan dengan lancar dan Banyak siswa dan siswi yang bersedia untuk di
vaksinasi menunjukkan adanya antusias masyarakat yang sangat tinggi. Sehingga dengan pemberian
vaksinasi dapat memberikan kekebalan tubuh bagi anak sekolah agar terhindar dari penyakit yang
sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi.
EDUKASI TENTANG PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

LATAR BELAKANG

World Health Organization menempatkan Indonesia pada posisi dengan kasus gizi buruk tinggi, yaitu
tertinggi kelima di dunia. Pada tahun 2005, sebanyak lima juta balita Indonesia menderita gizi buruk.
Jumlah itu sama dengan 27,5% dari total populasi balita. Menurut WHO, 50% kematian bayi dan
anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk. Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara
cepat dan tepat. Masalah gizi buruk paling tinggi menyerang usia bayi. Hal ini disebabkan dalam
siklus kehidupan manusia, bayi berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling
pesat. Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur 6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau
berat badan dua kali lipat daripada saat dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, diperlukan
zat-zat gizi seperti protein, kalsium, vitamin D, vitamin A, vitamin K, zat besi dan sebagainya. Secara
alamiah zat-zat tersebut sebenarnya sudah terkandung di dalam air susu ibu (ASI). Oleh karena itu,
jika bayi diberikan ASI secara eksklusif, sudah bisa mencukupi kebutuhan gizinya. Di Indonesia,
penelitian dan pengamatan yang dilakukan diberbagai daerah menunjukan dengan jelas adanya
kecenderungan semakin meningkatnya jumlah ibu yang tidak menyusui bayinya. Berdasarkan survey
Demografi Kesehatan Indonesia 2002, hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama.
Dari beberapa penelitian, terdapat penurunan jumlah ASI eksklusif. Hal ini berkaitan erat dengan
pola asuh ibu. Perilaku atau pola asuh ibu dipengaruhi salah satunya oleh tingkat pengetahuan ibu.

 PERMASALAHAN

Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran Ibu mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif
dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, untuk meningkatkan pemahaman ibu akan
pentingnya pemberian ASI eksklusif terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka
dilakukan intervensi secara aktif, yaitu dengan edukasi.

 PELAKSANAAN

Tanggal : 29 agustus 2022

Tempat : kelurahan cambai

Pelaksanaan : dr.internsip, petugas puskesmas , bidan , masyarakat.

Alat : buku,pena,dan kertas screening.

Peserta : 4 orang ibu yang memiliki anak balita

Edukasi dilaksanakan di dirumah warga desa pangkul kepada ibu yang memiliki balita kurang dari 6
bulan .
MONITORING & EVALUASI

Kegiatan berjalan dengan lancar dan ibu yg memiliki anak usia kurang dari 6 bulan sangat antusias
dan akan dilakukan kunjungan selanjutnya.diharapkan ibu yang memiliki balita menerapkan
pemeberian ASI eksklusif pada bayinya.
PENYULUHAN DAN SCREENING SCOLIOSIS PADA SMP 2 PRABUMULIH DALAM RANGKA HUT
PRABUMULIH

Latar Belakang

Masalah Skoliosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang, di mana tulang
membentuk huruf C atau S. Secara sederhana, Skoliosis dapat dibagi menjadi dua yakni, Skoliosis
Struktural atau kelainan bawaan dari lahir ataupun kelainan genital, untuk kasus ini Skoliosis tidak
dapat diduga bisa saja sudah terlihat sejak kecil ataupun baru terlihat ketika beranjak dewasa. Kedua
adalah Skoliosis Fungsional, kelainan akibat dari kebiasaan manusia yang salah seperti posisi duduk,
posisi tidur, kebiasaan membawa beban berat terutama pada wanita, kebiasaan menopang tubuh
dengan salah satu sisi kaki, penggunaan kasur yang terlalu empuk, dll (Kenali Skoliosis dan Cara
Mengatasinya 2012). Seringkali skoliosis dianggap remeh, karena banyak masyarakat awam yang
belum mengenal skoliosis dan dampak bahayanya. Tulang belakang merupakan pusat seluruh saraf
tubuh, bila tulang menjadi bengkok dengan derajat tertentu maka kemungkinan saraf terjepit sangat
besar, dampak selanjutnya adalah pusing pada kepala, nyeri pada tubuh, posisi tubuh yang tidak
nyaman, rusuk yang menekan paru-paru hingga sulit untuk bernafas, bahkan tulang punggung yang
menonjol sehingga mengurangi rasa percaya diri, ada beberapa kasus pula untuk ibu hamil yang
memiliki kelainan menjadi kesusahan ketika proses kehamilan dan pada saat melahirkan.

PERMASALAHAN

Masih banyak sekali orang tua dan siwsa siswi yang tidak tau apa itu scoliosis,gejalah dan apa
dampaknya bahayannya jika scoliosis dibiaan tanpa penanganan.

PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Oleh karena permasalahan yang terjadi diatas, maka diadakan kegiatan


1. -memberikan penyuluhan materi scoliosis
2. tanya jawab anatara pemateri dan peserta
3. -screening dan pemeriksaan scoliosis

GAMBARAN PELAKSANAA

Tanggal : 15 oktober 2022

Tempat : smp 2 prabumulih

Pelaksana : dr. spesialis ortopedi,ppds ortopedi,dr internsip,guru,orang tua siswa siswa,siswa siswi
smp 2 prabumulih

Alat : microphone,proyektor,layar proyektor,meteran,alat pemeriksaan tulang,buku,pena,kertas


creening scoliosis

Peserta : 100 siswa siswi yang sduah dipilih oleh pihak sekolah
MONITORING DAN EVALUASI

- Kegiatan berjalan sangat lancar ,pihak sekolah,wali murid,dan siswa siswi sangat antusia
dengan adanya kegiatan penyuluhan,screening dan pemeriksaan scoliosis ini.
- Persiapan kegiatan penyuluhan dan screening dilakukan satu hari sebelumnya. Telah
dilakukan koordinasi dari tim pelaksana penyuluhan dan screening scoliosis dengan sekolah
yang dituju dengan cara memberikan surat izin kepada sekolah dan pembagian formulir
informed concent kepada orang tua siswa untuk pelaksanaan screening. Pada hari
pelaksanaan kegiatan, dokter bersama tim pelaksana tiba di smp 2 Prabumulih, Hampir
seluruh siswa, yaitu sebanyak 99% yang menyatakan setuju untuk dilakukan creening dan
pemeriksaan asoliosis.
SCREENING PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DIKELURAHAN SUNGAI MEDANG

Latar belakang

Kesehatan dan kesejahteraan jiwa merupakan hal penting untuk diperhatikan dan diupayakan oleh
berbagai pihak.terutama oleh tenaga kesehatan.teraihnya kesehatan jiwa manusia sebagai mahluk
biopsikososial, baik yang didiagnosa gangguan fisik maupun mental psikologis,perlu mendapatkan
respon yang proporsional dan adekuat dari semua tenaga kesehatan. Hal ini sejalan dengan konsep
sehat WHO yang melihat kesehatan dari tiga sisi yaitu kesehatan fisik biologis, mental psikologis
(jiwa) dan sosial yang harus dicapai secara terintegrasi.maka pelayanan kesehatan mental dan jiwa
yang menyeluruh menjadi salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk menjamin tercapainya
kebutuhan pasien jiwa.salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan dan
keluarga pasien dalam membantu meningkatkan kualitas hidup pasien adalah kunjungan
rumah.kunjungan rumah dapat memberi bantuan bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan bagi peningkatan kualitas hidup pasien.

PERMASALAHAN

Masalah gangguan jiwa belum terlalu mendapat perhatian dari masyarakat,sehingga masyarakat
menilai jika masalah gangguan jiwa belum terlalu penting dan cendrung diabaikan. Oleh karena hal
tersebut, banyak pasien yang sudah terdiagnosa menderita gangguan jiwa lalai untuk terhadap
pengobatan sehingga pasien tidak pernah berobat dan kontrol ke puskesmas.

PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialaimi yaitu kegiatan
screening pasien jiwa.hal-hal yang dilakukan dalam screening yaitu penyuluhan serta konsultasi
terkait masalah, kondisi, dan keadaan pasien serta memberikan saran yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien sesuai dengan kebutuhan pasien.

PELAKSANAAN

Telah dilakukan kunjungan rumah pasien jiwa pada :

Tanggal : 7 desember 2022

Pelaksana : kepala puskesmas ,dr. internsip, petugas puskesmas.

Alat : tensimeter, buku,pena ,kertas screening, vitamin.

Tempat : kelurahan sungai medang

Peserta : An M.H 17 tahun

MONITORING DAN EVALUASI


Keluarga pasien sangat antusias dengan adanya kunjungan rumah yang diadakan oleh pihak
puskesmas,keluarga pasien menjadi lebih aktif dalam mencari pengobatan pasien. Untuk membantu
meningktkan kualitas hidup pasien jiwa maka kegiatan ini perlu rutin dilakukan.

Jenis Kegiatan : F1 - Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


MasyarakatDokter Pendamping : Titin AndriyantiJudul Lap. Kegiatan : Pencegahan Diabetes Mellitus 
dan PengendaliannyaLATAR BELAKANG

Diabetes Mellitus merupakan penyakit tidak menular yang saat ini sudah menjadi masalah
global.Menurut WHO tahun 2011, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling banyak
diderita oleh penduduk di seluruh dunia dan merupakan urutan ke empat dari prioritas penelitian
nasional untuk penyakit degeneratif. Prevalensi Diabetes Mellitus pada populasi dewasa di seluruh
dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 35% dalam dua dasawarsa dan menjangkit 300
juta orang dewasa pada tahun 2025. Bagian terbesa rpeningkatan angka pravalensi ini akan terjadi
di negara-negara berkembang. Berdasarkan trend statistik selama 10 tahun terakhir IDF
memprediksi bahwa Indonesia akan berada pada peringkat ke enam dengan jumlah penderita
mencapai 12 juta jiwa pada tahun 2030. Di Indonesia, diabetes mellitus berada diurutan 4 penyakit
kronis berdasarkan pravalensinya. Data Riskesdas tahun 2013, menyatakan prevalensi nasional
penyakit diabetes mellitus adalah 1,5%. Diabetes mellitus dapat menjadi serius dan menyebabkan
kondisi kronik yangmembahayakan apabila tidak diobati. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari
diabetes mellitus, diperlukan pengontrolan yang terapeupetik dan teratur melalui perubahan gaya
hidup pasien DM yang tepat, tegas dan permanen. Berdasarkan latar belakang diatas maka penting
dilakukan kunjuna rumah pasien DM utnuk meng edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian
diabetes mellitus di masyarakat.

PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka penting dilakukan kunjuna rumah pasien DM utnuk
meng edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian diabetes mellitus di masyarakat.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan pengendalian Diabetes
Mellitus.

PERENCANAAN DAN INTERVENSI


- Mentukan sasaran pasien penderita DM
- Kunjungan rumah pasien
- Pengecekan tanda vital dan pemeriksaan gula darah
- Edukasi

PELAKSANAAN
Telah dilaksanakan pada
Tanggal : 22 september 2022
Pelasana : dr internsip,pj program home care
Tempat : kelurahan sindur
Alat : tensimeter, alat pengecek GDS, handscoon,kapas alkohol,obat-obatan
Peserta : Tn . BS 58 tahun

MONIORING DAN EVALUASI


Keluarga pasien sangat antusias dan kegiatan berjalan dengan lancar,kelurga dan pasien
sangat memperhatikan edukasi yang diberikan.
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahayanya DM jika tidak diobati.

PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA POSYANDU LANSIA CAMAR KELURAHAN CAMBAI


Latar belakang :

Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara
menetap. Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada
di atas 140/90 mmHg. Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yakni hipertensi primer
(esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti
faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium, dislipidemia, kurangnya aktivitas fisik,
dan defisiensi vitamin D.

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa prevalensi global hipertensi saat
ini sebesar 22% dari total

populasi dunia. Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2018 meningkat


sebesar 34,1% (Riskesdas 2013: 25,8%), tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan
terendah di Papua (22,2%). Berdasarkan data tersebut dari 34,1% orang yang mengalami
hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan
hanya 1,17% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak menyadari menderita
hipertensi ataupun mendapatkan pengobatan

PERMASALAHAN

Dari latar belakang tersebut ternyata banyak masyarakat Posbindu camar Kelurahan cambai
masih banyak pasien yang menderita hipertensi dikarenakan pola hidup masyarakat yang
masih jauh dari pola hidup sehat dan gizi tidak dan juga Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai faktor risiko hipertensi dan untuk yang terdiagnosis hipertensi kurangnya
pengetahuan mengenai aturan minum obat jangka panjang untuk mengontrol tekanan
darah menyebabkan mereka tidak rutin minum obat sehingga rentan mengalami komplikasi.

Oleh karena itu diadakan penyuluhan mengenai hipertensi sehingga dengan mengetahui
gejala dan faktor risiko terjadinya hipertensi diharapkan masyarakat dapat melakukan
pencegahan dan penatalaksanaan dengan modifikasi diet/gaya hidup ataupun obat-obatan
sehingga komplikasi yang terjadi dapat dihindarkan.

.Gambaran Pelaksanaan :

Penyuluhan Hipertensi dilaksanaakan pada,

Tangga : 17 oktober 2022

Tempat : Posyandu Lansia camar Kelurahan cambai


Peserta : masyarakat dengan jumlah 45 orang

Pelaksana : dokter internship, kader posbindu,bidan desa, pemegang program PTM


puskesmas cambai, masyarakat yang sudah lansia di kelurahan cambai

Alat yang digunakan : Pamflet hipertensi

Kegiatan : Penyuluhan materi, edukasi dan konseling mengenai Hipertensi dan diskusi dalam
bentuk tanya jawab kepada peserta penyuluhan, Peserta terlihat antusias selama
penyuluhan, dan komunikatif.

Monitoring dan Evaluasi :

Selama proses penyuluhan antusiasme masyarakat cukup baik untuk mendengarkan materi
penyuluhan yang disampaikan. Setelah materi penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan sesi
bertanya dan menjawab. Para peserta penyuluhan diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum dimengerti terkait materi penyuluhan yang dibawakan. Selain
itu peserta penyuluhan diberi beberapa pertanyaan seputar materi hipertensi untuk
menguji pemahaman peserta terhadap materi yang dibawakan.

Masih banyak masyarakat yang datang ke Posbindu camar Kelurahan cambai yang
menderita Hipertensi. Dikarenakan masyarakat yang telah terdiagnosis Hipertensi, masih
kurang dengan pengetahuan mengenai aturan minum obat jangka panjang untuk
mengontrol tekanan darah nya dan Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor
risiko hipertensi menyebabkan minimnya tindakan pencegahan terhadap hipertensi.

Pelayanan Antenatal Care (Anc) Di Poli KIA Puskesmas Cambai


Latar belakang

Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk


meningkatkan kesehatan fisik dan mental untuk ibu hamil secara optimal sehingga ibu siap
menghadapi masa persalinan, nifas, pemberian ASI eksklusif hingga kembalinya kesehatan
alat reproduksi. ANC bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi obstetric ataupun
mendeteksi dini jika terjadi komplikasi sehingga dapat ditangani secara memadai oleh
tenaga kesehatan. Berdasarkan anjuran DEPKES RI, ANC dianjurkan dilakukan sebanyak
minimal 4 kali, yaitu satu kali di trimester pertama, satu kali di trimester di trimester kedua
dan dua kali di trimester ketiga. Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan kualitas
pelayanan obstetri dan ginekologi dapat dilihat dari penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sekitar 25-50% kematian wanita di usia subur disebabkan
oleh masalah kehamilan, persalinan dan masa nifas. AKI dan AKB dapat diturunkan dengan
program dari kementrian kesehatan yang dikeluarkan pada tahun 2012, yaitu Expanding
Maternal and Neonatal Survival yang salah satunya dilakukan dengan cara Antenatal Care
(ANC). Oleh karena itu, melakukan ANC pada ibu hamil sangatlah penting dalam upaya
mencegah kematian ibu dan bayi.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, ANC merupakan deteksi kehamilan
dini yang sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan ANC dapat dilakukan di
Puskesmas, posyandu ibu hamil, Bidan swasta dan Rumah Sakit.

gambaran pelaksanaan

Pelyanan ANC dilaksanakan pada,

Tanggal : 19 september 2022

Tempat : Poli KIA puskesmas cambai

Pelaksana : dokter internship, bidan puskesmas

Alat : Timbangan, pengukur tinggi badan,pita lila, tensimeter, buku panduan ibu anak,
vitamin, Doppler, jelly.

Peserta : Ibu hamil ( NY dewi asmara)

Kunjungan : pertama (1)

Hpht : 1-1-2022

Tp : 8-10-2022

Usia kehamilan : 33minggu


TD : 105 / 66 mmhg

Tb : 150 cm

Hb : 9.5 mg/dl

Lila : 24 cm

TFU : 32 cm

Letak janin : Puki

Persentasi : kepala

Djj : 142 x/m

Kegiatan : Pelayanan ANC pada ibu hamil dilaksanakan di poli KIA

MONITORING & EVALUASI

Total seluruh ibu hamil, ialah 13 orang. Ada beberapa ibu hamil dalam keadaan sehat
namun ada juga yang mempunyai keluhan, Semua Ibu hamil di periksa kandungannya, ibu
hamil melakukan konsultasi masalah dalam kehamilan, masing masing ibu hamil di beri
vitamin dan obat sesuai keadaanya masing masing dan di tulis di buku panduan ibu dan
anak.

Pada ibu wajib dilakukan pemantauan melalui kunjungan pemeriksaan ANC rutin setiap
bulannya. Dengan melakukan ANC yang baik dan teratur kemungkinan terjadinya kematian
perinatal dan komplikasi obstetri lainnya dapat dicegah.

Kesimpulan :

Pelaksanaan pemeriksaan rutin ANC di Posyandu Ibu Hamil Kelurahan Sindur dengan
peserta 13 orang berjalan dengan baik. Ibu datang dengan antusias untuk memeriksa
kehamilannya. Ibu yang datang dilakukan Pemeriksaan ANC yang meliputi timbang berat
badan, tinggi badan, tekanan darah, tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan
DJJ, status gizi, kesehatan gigi, pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang, pemberian
tablet besi, kalsium, Vitamin C, dan KIE mengenai kehamilan, persalinan, nifas serta
persiapan pemberian ASI eksklusif.
Pelayanan Antenatal Care (Anc) Di Poli KIA Puskesmas Cambai

Latar belakang

Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk


meningkatkan kesehatan fisik dan mental untuk ibu hamil secara optimal sehingga ibu siap
menghadapi masa persalinan, nifas, pemberian ASI eksklusif hingga kembalinya kesehatan
alat reproduksi. ANC bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi obstetric ataupun
mendeteksi dini jika terjadi komplikasi sehingga dapat ditangani secara memadai oleh
tenaga kesehatan. Berdasarkan anjuran DEPKES RI, ANC dianjurkan dilakukan sebanyak
minimal 4 kali, yaitu satu kali di trimester pertama, satu kali di trimester di trimester kedua
dan dua kali di trimester ketiga. Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan kualitas
pelayanan obstetri dan ginekologi dapat dilihat dari penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sekitar 25-50% kematian wanita di usia subur disebabkan
oleh masalah kehamilan, persalinan dan masa nifas. AKI dan AKB dapat diturunkan dengan
program dari kementrian kesehatan yang dikeluarkan pada tahun 2012, yaitu Expanding
Maternal and Neonatal Survival yang salah satunya dilakukan dengan cara Antenatal Care
(ANC). Oleh karena itu, melakukan ANC pada ibu hamil sangatlah penting dalam upaya
mencegah kematian ibu dan bayi.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, ANC merupakan deteksi kehamilan
dini yang sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan ANC dapat dilakukan di
Puskesmas, posyandu ibu hamil, Bidan swasta dan Rumah Sakit.

gambaran pelaksanaan

Pelyanan ANC dilaksanakan pada,

Tanggal : 04 februari 2023

Tempat : Poli KIA puskesmas cambai

Pelaksana : dokter internship, bidan puskesmas

Alat : Timbangan, pengukur tinggi badan,pita lila, tensimeter, buku panduan ibu anak,
vitamin, Doppler, jelly.

Peserta : Ibu hamil ( NY della indah sari)

Kunjungan : pertama (1)

Hpht : 17-7-2022

Tp : 23-4-2023
Usia kehamilan : 28 minggu

TD : 110 / 70mmhg

Tb : 162 cm

Hb : 10,5 mg/dl

Lila : 25 cm

TFU : 25 cm

Letak janin : Puka

Persentasi : kepala

Djj : 150 x/m

Kegiatan : Pelayanan ANC pada ibu hamil dilaksanakan di poli KIA

MONITORING & EVALUASI

Total seluruh ibu hamil, ialah 1 orang ibu hamil dalam keadaan sehat Tidak mempunyai
keluhan,Ibu hamil di periksa kandungannya, ibu hamil melakukan konsultasi masalah dalam
kehamilan, masing masing ibu hamil di beri vitamin dan obat sesuai keadaanya masing
masing dan di tulis di buku panduan ibu dan anak.

Pada ibu wajib dilakukan pemantauan melalui kunjungan pemeriksaan ANC rutin setiap
bulannya. Dengan melakukan ANC yang baik dan teratur kemungkinan terjadinya kematian
perinatal dan komplikasi obstetri lainnya dapat dicegah.

Kesimpulan :

Pelaksanaan pemeriksaan ANC dilakukan di Poli KIA dengan peserta 1 orang berjalan dengan
baik. Ibu datang dengan antusias untuk memeriksa kehamilannya. Ibu yang datang
dilakukan Pemeriksaan ANC yang meliputi timbang berat badan, tinggi badan, tekanan
darah, tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan DJJ, status gizi, kesehatan gigi,
pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang, pemberian tablet besi, kalsium, Vitamin C,
dan KIE mengenai kehamilan, persalinan, nifas serta persiapan pemberian ASI eksklusif.
Kunjungan ke rumah balita gizi kurang
Latar Belakang :

Di Indonesia masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab kematian
bayi. Keadaan itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi kebutuhan gizi balita,
oleh sebab itu, untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi balita, perintah mengembangkan
program yang disebut Pemberian Makanan Tambahan, Pemberian makanan tambahan adalah
kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk biscuit yang aman dan bermutu
serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita. Selain pemberian makanan
tambahan perlu juga diberikan penyuluhan dan edukasi kepada orang tua balita yang kurang
gizi tentang pola makan dan kebutuhan gizi balita.

PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka penting dilakukan kunjunagan rumah pada balita
yang mempunyai gizi kurang untuk mengedukasi mengenai pentingnya gizi untuk anak
balita dan Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi kurang pada anak.

PERENCANAAN DAN INTERVENSI


- Mentukan sasaran pasien pada balita kurang gizi
- Kunjungan rumah pasien
- Edukasi

Gambaran pelaksanaan :

Tanggal : 26 desember 2022

Tempat : Kelurahan cambai

Peserta : 1 rumah yg mempunyai balita kurang gizi

Pelaksana : dokter internship, petugas Promkes dari puskesmas cambai, bidan


desa

Alat :Buku panduan gizi seimbang, pamflet pola makan sehat, biskuit gizi

Kegiatan : kunjungan ke rumah balita gizi kurang dan pemberian makanan


tambahan, memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai gizi seimbang untuk
balita dan pola makan yang sehat.

Monitoring dan evaluasi :

Pemantauan ketat gizi balita kurang gizi setiap ke posyandu dengan memastikan ibu
dan balita hadir setiap posyandu. Bila tidak datang maka dilakukan kunjungan ke rumah.
Kegiatan kunjungan ke rumah balita kurang gizi di kelurahan cambai telah berjalan dengan
baik. Ibu balita terlihat menerima kita dengan baik dan antusias atas penyuluhan dan edukasi
yang diberikan.

Kesimpulan :

Setelah dilakukannya kunjungan ke rumah balita kurang gizi di kelurahan cambai ,


di dapatkan kesimpulan bahwa rata rata keluarga pasien merupakan keluarga dengan tingkat
perekonomian menengah kebawah, balita sangat aktif namun sulit jika diminta untuk
makan, sehari hari lebih suka makan cemilan saja.

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu untuk memantau perkembangan gizi anaknya
mungkin disebabkan karena kondisi perekonomian yang rendah dan keadaan rumah yang
kurang sehat.
Judul : Kegiatan intervensi kunjungan ke rumah ibu hamil dengan KEK

Latar Belakang :
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang
mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. Risiko. Seseorang yang menderita risiko KEK kehamilan akan
menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Di samping itu,
akan mengakibatkan anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi, abortus
terhambatnya pertumbuhan otak janin Untuk memastikan seorang ibu berisiko KEK,
maka ibu tersebut perlu diperiksa LILA dan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum
hamil. Ibu yang mempunyai ukuran LILA < 17,0 beresiko terkena KEK.
Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih
besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu
hamil normal. Akibatnya ibu hamil mempunyai resiko lebih besar untuk melahirkan
bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, perdarahan, persalinan yang sulit
karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan .
Pengetahuan ibu terhadap gizi dan permasalahannya sangat berpengaruh terhadap
status gizi keluarga. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan
mampu memilih jenis makanan yang tepat untuk dirinya dan janinnya baik dari
segi kuantitas dan kualitas. Selain pengetahuan gizi, pengetahuan kesehatan
kehamilan juga perlu bagi ibu hamil.

Permasalahan :

Dari permasalahan latar belakang diatas adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya gizi dan kesehatan pada ibu hamil .

PERENCANAAN DAN INTERVENSI


- Mentukan sasaran pasien ibu hamil dengan KEK
- Kunjungan rumah pasien
- Pengecekan tanda vital
- Edukasi
Gambaran Pelaksanaan :

Kegiatan intervensi kunjungan kerumah ibu hamil kek, dilaksanakan pada ,


Tanggal : 06 desember 2022
Tempat : Desa Pangkul
Peserta : 1 rumah ibu hamil dengan KEK
Pelaksana : dokter internship, petugas dari puskesmas cambai, bidan desa
Alat : tensimeter,Lila, pamflet gizi ibu hamil
Kegiatan : Kunjungan ke rumah ibu hamil dengan KEK

Monitoring dan evaluasi :

Kegiatan intervensi kunjungan kerumah Ibu hamil dengan KEK berjalan dengan baik
dan lancar, masyarakat menerima dan merespon dengan baik dan antusias, Sebagai
monitoring lanjutan, diharapkan ibu hamil mengetahui tentang pentingnya gizi
selama kehamilan.
Judul : KB Suntik di puskesmas Cambai

Latar Belakang:

Permasalahan laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu yang dihadapi oleh
Negara berkembang, terutama Indonesia. Pemicu masalah jumlah penduduk adalah tingkat
laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali. Berbagai program intervensi
pemerintah dalam pengendalian masalah laju pertumbuhan penduduk telah dicanangkan,
slaah satunya adalah program Keluarga Berencana (KB).
Program Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk merencanakan atau mengatur
jumlah dan jarak antara kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi adalah suatu
upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dan merupakan salah satu variable yang
mempengaruhi fertilitas. Program Keluarga Berencana (KB) yang diwujudkan pada
penggunaan kontrasepsi juga memiliki manfaat yang bersifat langsung atau tidak langsung
bagi kesehatan ibu, bayi, dan anak kesehatan dan kehidupan reproduksi beserta seksual
keluarga, serta mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga.
Terdapat beberapa jenis kontrasepsi, seperti kontrasepsi hormonal, non hormonal,
kontrasepsi mantap, darurat dan lainnya. Dari banyaknya jenis kontrasepsi tersebut, salah satu
yang paling sering digunakan adalah kontrasepsi hormonal (KB suntik). KB suntik yang
menjadi program pemerintah ada 2, yaitu yang berisikan hormone progestin saja, dan yang
berisikan kombinasi hormone progestin dan estrogen.
PERMASALAHAN

Masalah jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh negara
berkembang, terutama indonesia. Pemicu masalah jumlah penduduk adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali.berbagai program intervensi pemerintah
dalam pengendalian masalah laju pertumbuhan penduduk telah dicanangkan, salah satunya adalah
program keluarga berencana.

Perencanaan Dan Intervensi


-melakukan penjelasan tentang KB suntik
-melakukan informed consent
-melakukan penyuntikan KB suntik

Gambaran Pelaksanan :
Tanggal : 3 januari 2023
Tempat : Ruang Poned Puskesmas Cambai
Peserta : Ny. Sasti 29 tahun
Pelaksana : bidan puskesmas cambai. Dokter Internship
Alat : Spuid, suntikan 3 bulan kombinasi, alkohol swab, kartu KB
Kegiatan : Penjelaan tentang KB Suntik, Informed consent pada pasien, penyuntikan KB.

Monitoring dan Evaluasi :


Kegiatan penyuntikan KB berjalan lancar, ibu datang diawali dengan memeriksan
tanda tanda vital kemudian di beri penjelasan mengenai KB Suntik mulai dari mekanisme
kerja, prosedur penggunaan KB suntik, dan efek sampingnya. Kemudian dilakukan informed
consent apakah ibu bersedia dilakukan penyuntikan, lalu jika bersedia maka dilakukan
penyuntikan KB suntik. Evaluasi dilakukan oleh pemegang program KB yang dilakukan
setiap bulan.

JUDUL : PELAYANAN KB IMPLAN DI PUSKESMAS CAMBAI


Latar Belakang :
Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang seslalu dihadapi
oleh Negara berkembang, terutama di Indonesia. Penyebab masalahnya adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali. Maka dari itu pemerintah membuat
berbagai program pengendalian masalah laju pertumbuhan, salah satunya adalah program
Keluarga Berencana.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dan merupakan salah
satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Terdapat beberapa kontrasepsi, seperti kontrasepsi hormonal, non
hormonal, kontrasepsi mantap, darurat dan lainnya. Dan salah satu yang sering digunakan
masyarakat adalah kontrasepsi hormonal (Implan). Kontrasepsi implant ini bekerja dengan
cara menekan ovulasi, menetralkan lender serviks, menjadikan selaput Rahim tipis dan atrofi,
dan mengurangi transportasi sperma. Implant dimasukan di bawah kulit dan dapat bertahan
hingga 3-7 tahun tergantung jenis implant yang digunakan.
KB Implan ini disukai banyak orang karena tidak perlu melakukan apapun lagi untuk
waktu yang lama setelah pemasangan, efektivitas yang tinggi (kurang dari 1 diantara 100 ribu
dalam waktu 1 tahun) dan tidak menggangu hubungan seksual. Namun tidak sdikit juga yang
tidak menyukai implant, karena perlu prosedur bedah dalam pemasanganya.
PERMASALAHAN
Masalah jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh negara
berkembang, terutama indonesia. Pemicu masalah jumlah penduduk adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali.berbagai program intervensi pemerintah
dalam pengendalian masalah laju pertumbuhan penduduk telah dicanangkan, salah satunya adalah
program keluarga berencana.

Perencanaan Dan Intervensi


-melakukan penjelasan tentang KB suntik
-melakukan informed consent
-melakukan penyuntikan KB suntik

Gambaran pelaksanaan :
Tanggal : 16 November 2022
Tempat : Ruang Poned Puskesmas Cambai
Peserta : Ny. Yesi 38 tahun
Pelaksana : bidan puskesmas cambai, dokter internship
Alat : Anastesi lidocain, trocar, pisau bisturi, kapsul implant, kapas, betadin, plester.
Kegiatan : Penjelasan mengenai KB Implan, Informed consent, pemasangan KB Implan
Monitoring dan Evaluasi :
Kegiatan pemasangan KB Implan berjalan lancar, ibu datang diawali dengan
memeriksan tanda tanda vital kemudian di beri penjelasan mengenai KB Implan mulai dari
mekanisme kerja, prosedur pemasangan KB implan, dan efek sampingnya. Kemudian
dilakukan informed consent apakah ibu bersedia dilakukan pemasangan implan, lalu jika
bersedia maka dilakukan pemasangan KB Implan. Evaluasi dilakukan oleh pemegang
program KB yang dilakukan setiap bulan.
JUDUL : PELAYANAN KB PIL DI PUSKESMAS CAMBAI
Latar Belakang :
Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang seslalu dihadapi
oleh Negara berkembang, terutama di Indonesia. Penyebab masalahnya adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali. Maka dari itu pemerintah membuat
berbagai program pengendalian masalah laju pertumbuhan, salah satunya adalah program
Keluarga Berencana.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dan merupakan salah
satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Terdapat beberapa kontrasepsi, seperti kontrasepsi hormonal, non
hormonal, kontrasepsi mantap, darurat dan lainnya. Dan salah satu yang sering digunakan
masyarakat adalah kontrasepsi hormonal (Implan). Kontrasepsi implant ini bekerja dengan
cara menekan ovulasi, menetralkan lender serviks, menjadikan selaput Rahim tipis dan atrofi,
dan mengurangi transportasi sperma. Implant dimasukan di bawah kulit dan dapat bertahan
hingga 3-7 tahun tergantung jenis implant yang digunakan.
KB Implan ini disukai banyak orang karena tidak perlu melakukan apapun lagi untuk
waktu yang lama setelah pemasangan, efektivitas yang tinggi (kurang dari 1 diantara 100 ribu
dalam waktu 1 tahun) dan tidak menggangu hubungan seksual. Namun tidak sdikit juga yang
tidak menyukai implant, karena perlu prosedur bedah dalam pemasanganya.
PERMASALAHAN

Masalah jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh negara
berkembang, terutama indonesia. Pemicu masalah jumlah penduduk adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali.berbagai program intervensi pemerintah
dalam pengendalian masalah laju pertumbuhan penduduk telah dicanangkan, salah satunya adalah
program keluarga berencana.

Perencanaan Dan Intervensi


-melakukan penjelasan tentang KB pil
-melakukan informed consent
-melakukan pemberian KB pil

Gambaran pelaksanaan :
Tanggal : 17 oktober 2022
Tempat : Ruang Poned Puskesmas Cambai
Peserta : Ny. Susanti 37 tahun
Pelaksana : bidan puskesmas cambai, dokter internship
Alat : tensimeter,kartu KB, pena, buku pencatatan KB, KB PIL
Kegiatan : Penjelasan mengenai KB PIL, Informed consent, pemberian KB pil
Monitoring dan Evaluasi :
Kegiatan pemberian KB Pil berjalan lancar, ibu datang diawali dengan memeriksan
tanda tanda vital kemudian di beri penjelasan mengenai KB Pil mulai dari mekanisme kerja,
prosedur pemakaian KB Pil, dan efek sampingnya. Kemudian dilakukan informed consent,
apakah ibu setuju untuk pemberian KB Pil, lalu jika setuju maka dilakukan pemberian KB
Pil. Evaluasi dilakukan oleh pemegang program KB yang dilakukan setiap bulan.
JUDUL : PELAYANAN KB IUD DI PUSKESMAS CAMBAI
Latar Belakang :
Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang seslalu dihadapi
oleh Negara berkembang, terutama di Indonesia. Penyebab masalahnya adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali. Maka dari itu pemerintah membuat
berbagai program pengendalian masalah laju pertumbuhan, salah satunya adalah program
Keluarga Berencana.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dan merupakan salah
satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Terdapat beberapa kontrasepsi, seperti kontrasepsi hormonal, non
hormonal, kontrasepsi mantap, darurat dan lainnya. Dan salah satu yang sering digunakan
masyarakat adalah kontrasepsi hormonal (Implan). Kontrasepsi implant ini bekerja dengan
cara menekan ovulasi, menetralkan lender serviks, menjadikan selaput Rahim tipis dan atrofi,
dan mengurangi transportasi sperma. Implant dimasukan di bawah kulit dan dapat bertahan
hingga 3-7 tahun tergantung jenis implant yang digunakan.
KB Implan ini disukai banyak orang karena tidak perlu melakukan apapun lagi untuk
waktu yang lama setelah pemasangan, efektivitas yang tinggi (kurang dari 1 diantara 100 ribu
dalam waktu 1 tahun) dan tidak menggangu hubungan seksual. Namun tidak sdikit juga yang
tidak menyukai implant, karena perlu prosedur bedah dalam pemasanganya.
PERMASALAHAN

Masalah jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh negara
berkembang, terutama indonesia. Pemicu masalah jumlah penduduk adalah tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali.berbagai program intervensi pemerintah
dalam pengendalian masalah laju pertumbuhan penduduk telah dicanangkan, salah satunya adalah
program keluarga berencana.

Perencanaan Dan Intervensi


-melakukan penjelasan tentang KB AUD
-melakukan informed consent
-melakukan pemasangan KB IUD
Gambaran pelaksanaan :
Tanggal : 2022
Tempat : Ruang Poned Puskesmas Cambai
Peserta : Ny. Susanti 37 tahun
Pelaksana : bidan puskesmas cambai, dokter internship
Alat : tensimeter,kartu KB, pena, buku pencatatan KB, KB PIL
Kegiatan : Penjelasan mengenai KB PIL, Informed consent, pemberian KB pil
Monitoring dan Evaluasi :
Kegiatan pemberian KB Pil berjalan lancar, ibu datang diawali dengan memeriksan
tanda tanda vital kemudian di beri penjelasan mengenai KB Pil mulai dari mekanisme kerja,
prosedur pemakaian KB Pil, dan efek sampingnya. Kemudian dilakukan informed consent,
apakah ibu setuju untuk pemberian KB Pil, lalu jika setuju maka dilakukan pemberian KB
Pil. Evaluasi dilakukan oleh pemegang program KB yang dilakukan setiap bulan.
Kegiatan rutin bulanan Posyandu Beo Kelurahan sindur

Latar belakang :

Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan pos terdepan dalam mendeteksi


gangguan kesehatan masyarakat. Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan bayi.

Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien


dalam mencegah dan menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah TB Paru, Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B,
Campak, Meningitis, Pneumonia, dan Rubella.

Situasi pencapaian imunisasi agak menurun pancapaiannya, Pada daerah tertentu Belum
semua masyarakat memahami akan pentingnya imunisasi dan vaksinasi pada anak, Kurangnya
kesadaran orang tua untuk memeriksakan tumbuh kembang anak dan pentingnya imunisasi, Masih
terdapat mitos-mitos pada saat kehamilan

Gambaran Pelaksanaan :

Tanggal : 19 september 2022


Tempat : Posyandu Beo Kelurahan sindur
Peserta : balita dan ibu hamil di kelurahan sindur sebanyak ± 30 orang
Pelaksana : dokter internship, bidan desa, kader kader posbindu
Alat : Timbangan, alat ukur kepala dan lila, pengukur tinggi badan, spuit, vaksin BCG, DPT,
Campak, Hepatitis B, Polio, alcohol swab,obat obatan, tensi meter, Phonendoskop
ibu hamil, Buku panduan ibu dan anak, KMS Anak
Kegiatan :

Pelaksanaan layanan posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja yaitu: meja 1


pendaftaran, meja 2 penimbangan, meja 3 pengisian KMS, meja 4 penyuluhan perorangan
berdasarkan KMS dan Meja 5 pelayanan kesehatan berupa : Imunisasi, pengobatanr ringan
dan konsultasi kehamilan serta gizi.

MONITORING DAN EVALUASI

Total seluruh bayi, balita, anak, ibu hamil, ialah 35 orang. Usia bayi, balita dan anak yang
hadir antara 1 bulan - 4 tahun. Tidak semua anak yang hadir di Imunisasi, anak yang diimunisasi
sesuai umur dan jadwalnya serta tidak dalam keadaan sakit, akan tetapi tiap anak yang hadir
ditimbang dan diukur tinggi badan dan ditulis di KMS masing-masing anak tersebut, serta dilakukan
konsultasi mengenai masalah gizi yang ada. Selain itu untuk ibu hamil yang datang dilakukan
Leopold, ukur berat badan, ukur lingkar lengan atas dan konsultasi masalah dalam kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai