Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

R DENGAN HIPERTENSI

DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD. Dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI


MINGGU 3

DISUSUN OLEH: SAUDURMA SIRAIT

NIM. 891232030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES YARSI PONTIANAK

TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS
HIPERTENSI DI RUANG PENYAKIT DALAM
RSUD.dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

A. Pengkajian
Tanggal Masuk : Senin, 24 September 2023
Jam Masuk : 10.00 WIB
Ruangan : Poli Lansia
Tanggal Pengkajian : Senin, 11 April 2022
Jam Pengkajian : 10.00 WIB
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A Nama : Tn. P
Umur : 63 Tahun Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Tegal Alamat : Tegal

3. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Pasien datang ke puskesmas mengeluh sakit kepala, kepala
terasa pusing seperti di tusuk-tusuk yang hilang timbul sejak tadi subuh dan
semakin berat saat akan sujud. Pasien mengatakan terkadang minum obat tidak
terkontrol.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan tidak
memiliki riwayat penyakit lainnya seperti DM, stroke dll ataupun alergi terhadap
suatu hal baik obat-obattan ataupun makanan.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan hanya dirinya yang menderita penyakit hipertensi dan tidak
memiliki riwayat penyakit keluarga lainnya.
6. Kebutuhan Biopsiko
Pola Respirasi : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
kesulitan bernafas
Pola Nutrisi : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan
porsi 1 piring habis setiap kali makan dan minum
8 gelas perhari ukuran 200 cc. Pasien mengatakan
tidak mengalami gangguan saat makan dan
makan makanan yang disajikan di rumah yang
rendah garam dan membeli makan di luar saat
kerja tanpa ada diit yang terkontrol seperti di
rumah.
Pola Eliminasi : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari pad pagi
hari dengan konsistensi lembek, warna dan bau
khas feses serta BAK 4-5 kali sehari dengan
warna kuning jernih dan bau khas urine. Pasien
mengatakan tidak mengalami gangguan saat BAB
dan BAK
Pola Istirahat dan Tidur : Pasien mengatakan tidur 7-8 jam sehari dan tidak
mengalami gangguan saat tidur.
Pola Aktivitas : Pasien mengatakan dirinya dapat beraktivitas
secara mandiri dalam hal pekerjaan ataupun
rutinitas di rumah.
Pola kognitif dan Persepsi : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
gangguan pendengaran, penciuman, pengecapan
dan komunikasi.
Pasien mengatakan merasa bosan meminum obat
karena sudah 2 tahun meminum obat hipertensi,
sehingga meminum obat hipertensi kadang tidak
terkontrol, jika tidak sakit kepala.
Pola Ketidaknyamanan : Pasien mengatakan mengalami nyeri pada daerah
Nyeri kepala bagian atas.
P : Tekanan darah meningkat
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Kepala bagian atas
S: skala 4 dari 1-5 (Berdasarkan tingkat nyeri
SLKI)
T: hilang timbul

7. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Status Generalis
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4V5M6
Tanda-Tanda Vital
TD : 170/90
N : 90x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,3 oC

b. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
Inspeksi : panjang rambut ½ cm, tidak ada lesi, penyebaran ramburt
merata.
Palpasi : tidak ada benjolan.
- Mata
Inspeksi : simetris, kornea hitam, reflek terhadap cahaya baik.
Palpasi : tidak ada pembengkakan.
- Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak tampak serumen.
Palpasi : tidak teraba pembengkakan ,tidak ada nyeri tekan.
- Mulut
Inspeksi : mukosa bibir tampak basah, warna gigi kuning bersih, tidak
tampak stomatitis.
- Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi atau benjolan, warna sama dengan
kulit wajah, tidak tampak serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Leher
Inspeksi : warna kulit sama dengan kulit sekitarnya
Palpasi :tidak ada lesi,tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
- Dada dan Thorax
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi dinding
dada seimbang, tidak tampak benjolan, tidak ada sianosis, tidak sesak
nafas, nafas teratur.
Palpasi : tidak teraba pembengkakan
Perkusi : sonor kiri dan kanan
Auskultasi : pulmo : wheezing (-)
jantung : S1 dan S2 , tidak ada suara tambahan a/ bising(-)
- Abdomen
Inspeksi : tidak tampak lesi, tidak tampak odem.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan ataupun nyeri lepas,
Perkusi : tidak ada kelainan letak, bunyinya timpani.
Auskultasi : bising usus (-)
- Ekstremitas
Inspeksi :
Ekstremitas atas : tidak tampak bengkak, tidak tampak sianosis ataupun
odem.
Ekstrrremitas bawah :tidak tampak lesi ataupun odem
Kekuatan otot: 5/5;5/5

8. Terapi: obat catropil 25 mg/hari


B. Analisa Data
No. Tanggal/Waktu Data Etiologi Problem
1 11/4/2022 DS: Gangguan Nyeri Akut
Pukul 10.15 - Pasien mengatakan sirkulasi darah
sakit kepala, kepala sistemik
terasa pusing
- Pasien mengatakan
minum obat
hipertensi terkadang
tidak terkontrol
DO:
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak
memegang area
kepala yang nyeri
- Pengkajian nyeri:
P: peningkatan tekanan
darah
Q: seperti di tusuk-tusuk
R: kepala bagian atas
S: skala 4 dari 1-5
(Berdasarkan tingkat
nyeri SLKI)
T: hilang timbul dan
semakin parah saat sujud
- TTD
TD : 170/90
N : 90x/menit
RR : 18x/menit
Suhu : 36,5 oC

C. Rumusan Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah sistemik yang ditandai
dengan pasien mengatakan sakit kepala, kepala terasa pusing seperti ditusuk-tusuk
yang hilang timbul dan semakin parah saat akan sujud, pasien tampak meringis dan
memegang area yang nyeri, pasien mengatakan minum obat tidak terkontrol TD
170/90 mmHg.

D. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi (SIKI) Rasional
Keperawatan Keriteria Hasil
(SLKI)
1. Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
(D.0077) (L.08066) (I. 08238)
Tujuan : setelah Monitoring
dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui lokasi,
keperawatan selama karakteristik, karakteristik, durasi,
1x40 menit durasi, frekuensi, frekuensi, kualitas,
diharapkan nyeri kualitas, intensitas intensitas nyeri
berkurang nyeri
Ekspetasi : Menurun 2. Identifikasi respon 2. Mengetahui tanda dan
Keriteria Hasil : nyeri non verbal intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi skala 3. Mengetahui tingkat
menurun nyeri keparahan nyeri
2. Meringis 4. Identifikasi faktor 4. Mengetahui cara
menurun memperberat dan mengatasi nyeri
3. Kualitas tidur memperingan
meningkat nyeri
4. TTD dalam Terapeutik
batas normal 5. Berikan tehnik 5. Mengurangi nyeri
TD :100-120 mmHg non farmakologi secara mandiri
N : 80-100 x/menit untuk mengurangi
RR: 18-22 x/menit nyeri
S: 36-37,5 0C
Edukasi
6. Jelaskan strategi 6. Mempercepat nyeri
meredahkan nyeri berkurang
7. Ajarkan tehnik 7. Meredahkan nyeri
non farmakologi secara mandiri
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
8. Kolaborasi 8. Mempercepat
pemberian terapi peredahan nyeri
farmakologi

E. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Diagnosa Tindakan SOAP
Jam keperawatan
11/04/22 Nyeri 1. Mengidentifikasi Pkl. 11.00 WIB
10.20 Akut lokasi, karakteristik, S:
WIB (D.0077) durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri di daerah
kualitas, intensitas kepala berkurang
nyeri O:
2. Mengidentifikasi - Pasien tampak tidak meringis
skala nyeri kesakitan
3. Mengidentifikasi - Pengkajian Nyeri
faktor memperberat P: nyeri karena adanya peningkatan
dan memperingan tekanan darah
nyeri Q: nyeri seperti di tusuk-tusuk
4. Menjelaskan strategi R: kepala bagain atas
meredakan nyeri S: skala nyeri mengalami penurunan
dengan terapi non dari 4 menjadi 3 dari 1-5
farmakologi (Berdasarkan tingkat nyeri SLKI)
5. Memberikan tehnik T: hilang timbul dan semakin berat
non farmakologi saat sujud
untuk mengurangi
nyeri dengan - TTV:
menggunakan TD : 150/70
kompres air hangat N : 85x/menit
area tengkuk selama RR : 18x/menit
15 menit Suhu : 36,7 oC
6. Menjelaskan terapi A : Masalah teratasi sebagian
non farmakolgi terkait P : Intervensi dilanjutkan di rumah
pengobatan hipertensi - diit rendah garam
7. Memberikan terapi - minum obat terkontrol
lanjutan farmakologi - aktivitas fisik seperti jalan-jalan pagi
(captopril 25 mg/hari) - terapi non farmakolgi berupa kompres
air hangat area tengkuk (jika nyeri
kambuh)
- kontrak lanjut terkait kunjungan rumah
untuk intervensi lanjut berupa terapi
non farmakologi berupa pemberian air
kelapa muda untuk menurunkan
hipertensi yang dapat digunakan
sebagai terapi tambahan untuk
hipertensi.
(Terkait keluhan pasien yang
mengatakan merasa bosan minum obat
hipertensi selama 2 tahun)
Sumber Evidance Based Practice

1. Jurnal Pemberian Kompres Hangat


Valerian, FX Oscar, Sapti Ayubbana, and Indhit Tri Utami. "Penerapan Pemberian
Kompres Hangat Pada Leher Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasien
Hipertensi Di Kota Metro." Jurnal Cendikia Muda 1.2 (2021): 249-255.

2. Jurnal Pemberian Air Kelapa Muda


Andika, Fandi Andika Fandi, and Amir Patintingan. "Pengaruh Pemberian Air Kelapa
Muda Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lanrisang Kabupaten Pinrang." Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan 1.3
(2018): 217-229.

Anda mungkin juga menyukai