Disusun Oleh:
NIM : P17212195034
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Hari/ tanggal :
Tempat,
Mahasiswa
Mengetahui,
CI Lahan
CI Institusi
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTRITIS
1. Pengertian Gastritis
epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Ratu &
Adwan, 2013).
Pengertian yang lebih lengkap dari gastritis yaitu peradangan lokal atau
protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain (Reeves,
bersifat akut, kronik, diffus atau lokal. Menurut penelitian, sebagian besar
2. Etiologi Gastritis
Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang
mengenai lambung seperti terjadi pada luka bakar yang luas atau
sistem kekebalan.
Keadaan ini biasanya terjadi pada usia lanjut gastritis ini juga
lambung.
diketahui. Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul
3. Klasifikasi Gastritis
2) Iskemia
3) Stress
lambung.
untuk anak.
5) Trauma
6) Trauma radiasi
mukosa lambung.
biak.
penularan :
helicobacter pylori.
peningkatan sekresi gastrin pada bagian antrum dan peningkatan HCl pada
a) Gastritis Atropi
Penyebab tersering tipe ini adalah autoantibodi.
b) Gatritis Reaktif
4. Patofisiologi Gastritis
epitel dan pembelahan sel yang dirangsang oleh insulin like growth factore
produksi meningkat
prostaglandin
mengganggu
pembentukan mukus
lambung
menurunkan barrier
Inflamasi
Gastritis
Perdarahan Nyeri Epigastrium Pelepasan vasoakti Proses
penyakit
&
tindakan Merangsang
Nyeri Akut
hipotalamus
Ansietas Kurang
Pengetahuan
5. Manfestasi Klinis Gastritis
1) Gejalanya bervariasi antara satu orang dengan yang lain dan kadang
tidak jelas.
penuh terus.
4) Cepat keyang. Penjelasan mengenai cepat kenyang prosesnya seperti
b. Gastritis atropi
1) Nyeri epigastrik
2) Anemia pernisiosa
c. Gastritis reaktif
seerti refluks enzim lipase dari pankreas dan garam empedu dari
berakbat muntah.
2) Nyeri epigastrik
3) Lemah
6. Komplikasi Gastritis
a. Gastritis akut
terjadi perforasi.
b. Gastritis kronis
Muhamad, 2012).
tabung tipis dengan kamera kecil di akhirnya melalui mulut atau hidung
b. Tes darah.
8. Penatalaksanaan Gastritis
vagus.
GASTRITIS
Pengkajian
2. Riwayat kesehatan
a. Diagnosa medis : Gastritis
b. Keluhan utama pada pasien yang menderita gastritis biasanya mengeluh
nyeri perut bagian kiri atas
c. Riwayat penyakit sekarang pada pasien yang menderita gastritis adalah
nyeri perut bagian kiri atas, mual, muntah
d. Riwayat penyakit dahulu pada pasien yang lebih beresiko yaitu yang
pernah mengalami gastritis (kambuh)
e. Riwayat kesehatan keluarga penderitanya yaitu pada anggota keluarga
yang mengonsumsi alkohol, mengkonsumsi alkohol, mengidap gastritis,
kelebihan diet atau diet sembarang
3. Pengkajian keperawatan
a. Aktivitas dan istirahat.
Gejala yang muncul yaitu kelemahan, kelelahan, tidak bisa tidur karena
nyeri perut, takhikardi, takipnu ( hiperventilasi ).
b. Sirkulasi.
Gejala yang muncul yaitu hipotensi, takhikardi, disritmia, kelemahan
nadi atau perifer, pengisian kapiler lambat, warna kulit pucat, sianosis,
kelembaban kulit, berkeringat.
c. Integritas Ego.
Gejala : Faktor stress akut atau psikologi, perasaan tidak berdaya.
Tanda : Tanda ansietas, misalnya ; pucat, gelisah, berkeringat, perhatian
menyempit.
d. Eliminasi.
Gejala : Perubahan pola defekasi, karakteristik feces.
Tanda : Nyeri tekan abdomen, distensi abdomen. peningkatan bunyi
usus, karakteristik feses ; diare dan konstipasi.
e. Makanan dan cairan
Gejala : Anorexia, mual, dan muntah, cegukan, tidak toleran terhadap
makanan.
Tanda : Muntah, membran mukosa kering, turgor kulit menurun.
f. Neorosensori
Gejala : Pusing, sakit kepala, terasa berdengung, status mental, tingkat
kesadaran terganggu, cenderung mengantuk, disorientasi, bingung.
g. Nyeri atau Kenyamanan
Gejala : Nyeri digambarkan tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, rasa
ketidaknyamanan atau distres samar-samar setelah banyak makan dan
hilang setelah minum obat antasida, nyeri epigastrium kiri menyebar
ketengah dan menjalar tembus kepinggang 1-2 jam setelah makan (ulkus
peptik), nyeri epigastrium kanan 4 jam setelah makan dan hilang setelah
diberi antasida (ulkus doudenum).
Faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol penggunaan obat tertentu,
stress psikologis.
h. Keamanan
Gejala : Alergi terhadap obat
Tanda : Peningkatan suhu.
g. Analisis stimulasi
Dapat dilakukan dengan mengukur pengeluaran asam maksimal (MAO,
maximum acid output) setelah pemberian obat yang merangsang sekresi
asam seperti histamin atau pentagastrin. Tes ini untuk mengetahui
teradinya aklorhidria atau tidak.
Analisa Data
Berdasarkan pengkajian diatas berikut ini adalah analisa datanya (Herdman dan Kamitsuru, 2015)
1. DS :
Konsumsi makanan bersifat
- Klien mengeluh nyeri di perut kiri atas iritasi
- Klien mengatakan tidak nafsu makan ↑
DO : Agen cedera biologis Nyeri
(inflamasi mukosa lambung)
- Klien tampak meringis menahan kesakitan ↑
- Klien tampak gelisah, merengek dan hampir menangis
- Klien tampak melindungi bagian tubuh yang sakit (perut sebelah Nyeri
kiri atas)
2. DS :
- Klien mengatakan tidak nafsu makan Ketidakmampuan makan
- Ketidakmampuan memakan makanan (setiap makan merasa mual ↑
dan mau muntah) Kurang asupan makanan Resiko Defisit
- Nyeri abdomen ↑ nutrisi
DO :
Resiko defisit nutrisi
- Penurunan berat badan
- Bising usus hiperaktif
- Membran mukosa pucat
3. DS : Ancaman pada status terkini
↑ Ansietas
- Klien merasa cemas karena nyeri di perutnya Stressor
- Klien merasa mual dan ingin muntah ↑
- Klien tidak bisa tidur karena nyeri di perutnya
DO: Ansietas
- Klien terlihat cemas
- Klien terlihat tegang
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data diatas dapat diangkat diagnosa keperawatan sebagai berikut, (Herdman dan Kamitsuru, 2015)
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi mukosa lambung) ditandai dengan klien mengeluh nyeri di perut kiri
atas, tidak nafsu makan, tampak meringis menahan kesakitantampak gelisah, merengek dan hampir menangis, tampak
melindungi bagian tubuh yang sakit (perut sebelah kiri atas).
2. Resiko defisit nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan ditandai dengan klien
mengatakan tidak nafsu makan, ketidakmampuan memakan makanan (setiap makan merasa mual dan mau muntah), nyeri
abdomen, Penurunan berat badan, bising usus hiperaktif, membran mukosa pucat.
3. Ansietas berhubungan dengan stressor ditandai dengan klien merasa cemas karena nyeri di perutnya, merasa mual dan ingin
muntah, tidak bisa tidur karena nyeri di perutnya, klien tampak lemah, gelisah.
Nyeri Akut
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
1 Nyeri akut ( (L.08066) Manajemen Nyeri (1.08238)
D.0077)
Setelah dilakukan 1. Observasi
tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
….x….jam, maka status frekuensi, intensitas nyeri
nyeri menurun dengan - Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil : - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
1. Gelisah menurun
memperingan nyeri
2. Keluhan sulit
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
tidur menurun
nyeri
3. Keluhan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
menurun
- Monitor keberhasilan terapi komplementer
4. Meringis tidur
yang sudah di berikan
menurun
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
5. Ketegangan otot
2. Terapeutik
menurun
- Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,hypnosis,
akupresur,terapi musik, biofeedback, pijat,
aromaterapi,, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain).
- Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
strategi meredakan nyeri
3. Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
Nyeri Akut
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
2 Resiko Defisit (L.06053) (1.03111) Manajemen Gangguan Makan
Nutrisi ( (D.0032) 1. Observasi
Setelah dilakukan
- Monitor asupan dan keluarnya makanan dan
tindakan keperawatan
cairan serta kebutuhan kalori
…x….jam, maka status
2. Terapeutik
nyeri menurun dengan
- Timbang berat badan secara rutin
kriteria hasil :
- Diskusikan jumlah perilaku makan dan jumlah
1. Porsi makan yang aktivitas fisik
dihabiskan - Lakukan kontrak perilaku
meningkat - Rencanakan program pengobatan untuk
2. Nyeri abdomen perawatan dirumah
menurun 3. Edukasi
3. Berat badan - Anjurkan membuat catatan harian tentang
membaik perasaan dan situasi pemicu pengeluaran
makanan
- Anjurkan pengaturan diet yang tepat
- Anjurkan perilaku koping untuk peyelesaian
masalah makan
4. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat
badan , kebutuhan kalori dan pilihan makan
Ansietas
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
o Keperawatan Hasil
3 Ansietas (D.0080) (L.09093) Reduksi Ansietas (1.09314)
DAFTAR PUSTAKA
Haq, Nuzulul Z. 2011. Asuhan Keperawatan (Askep) Gastritis. Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. [Serial Online] http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35839-
Kep%20Pencernaan-Askep%20Gastritis.html#popup (diakses 23 Februari 2021)
Herdman, T.H., dan Kamitsuru, S. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 5.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ardian Ratu R & G. Made Adwan.2013, Penyakit Hati, Lambung, Usus, dan Ambeien, Penerbit Nuha Medika,
Yogyakarta.
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medical Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Ekspres.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh
Askep. Yogyakarta : Nuha Medik
FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
BIODATA
Nama :Tn.B
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 50 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Jalan Kecipir no, 8, Bumiayu. Malang.
2
3. Masalah tidur : klien mengatakan tidur sering terbangun karena perut terasa nyeri kualitas
tidur klien 5-6 jam/hari
4. Hal-hal yang mempermudah tidur :
Suasana tidak panas dan gerah, sunyi tidak ada suara berisik anak kecil yang gaduh
5. Hal-hal yang mempermudah Klien terbangun :
Suara keras yang mendadak, serta ketika ada rasa BAB dan BAK, dan suara berisik anak kecil
B. POLA ELIMINASI :
1. BAB : 1-2 Kali sehari
29
D. KEBERSIHAN DIRI/PERSONAL HYGIENE :
1. Pemeliharaan Badan : K l i e n m a n d i 2 x 1 s e h a r i , dengan cara diseka,
bergantipakai ansecararutin2- 3kalisehari
2. Pemeliharaan Gigi dan Mulut : Klien gosok gigi saat mandi, gigi dan mulut bersih
3. Pemeliharaan Kuku : kuku klien rapi dan rutin memotong kuku jika nampak panjang dan
kotor
F. DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komuniasi : Pola Komunikasi kooperatif, baik, mudah di pahami dan jelas
B. Orang yang paling dekat dengan Klien : suami , a n a k d a n s a n a k s a u d a r a
C. Rekreasi : Jarang rekreasi selama
sakit
Hobby : bertani
Penggunaan waktu senggang : Digunakan untuk istirahat
B. Dampak dirawat di Rumah Sakit : klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya dan sering
bertanya apakah penyakitnya dapat sembuh
C. Hubungan dengan orang lain / Interaksi social : tidak ada permasalahan, hubungan dengan keluarga,
dan masyarakat baik
D. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : istri dan anaknya
H. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah : Klien mengatakan ibadah sholat 5 waktu
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit : Sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT, klien sabar dan ikhlas
terhadap penyakitnya.
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
30
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : Klien percaya jika penyakitnya bisa disembuhkan
PEMERIKSAAN FISIK :
A. Kesan Umum / Keadaan Umum : Keadaan Umum Baik
B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 36,3°C Nadi :86x/mnt
Tekanan darah : 120 / 90 mm Hg Respirasi :20x/mnt
Tinggi badan : 160cm Berat Badan : 55Kg
B. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala :Simestris
Ubun-ubun : teraba keras
Kulit kepala : Bersih tidak ada ketombe, kering
b. Rambut : Bersih
Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran merata Bau : tidak
ada bau
Warna : Sebagian sudah nampak uban pada area depan dan samping
c. Wajah : Bersih terawat
Warna kulit : Sawo matang kecoklatan
Struktur Wajah : Struktur lengkap, tidak ada kecacatan
2. M a t a
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan :
Mata lengkap, simetris keduanya
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
Tidak ada benjolan, bersih, dapat membuka menutup dengan baik
c. Konjunctiva dan sclera :
Tidak nampak iritasi, kemeraha ndan tanda peradangan
d. P u p I l :
Pupil mata bulat simetris, tidak ada tanda kelainan
e. Kornea dan Iris : tidak nampak kelainan, katarak (-)
f. Ketajaman Penglihatan / Virus : *)
ketajaman penglihatan baik dan
berbentuk bulat
g. Tekanan Bola Mata :
h. Tidak ada tekanan bola
mata mata normal 19
mmHg
3. H I d u n g
a. Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi :
Simetris, tidak ada benjolan, tulang hidung kuat keras
b. Lubang Hidung :
Lubang hidung simetris, tidak ada penyumbatan,
c. Cuping Hidung :
Simetris, tidak nampak kelainan, tidak ada pernapasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk Telinga : Simetris
Ukuran Telinga : Ukuran telinga kiri dan kanan tidak ada perbedaan
Ketegangan telinga : Ketegangan telinga kiri dan kanan sama
b. Lubang Telinga : Lubang telinga luar nampak bersih
c. Ketajaman pendengaran : Klien pendengaran masih tajam tidak ada permasalahan
5. Mulut dan Faring :
a. Keadaan Bibir : Lembab, simetris, tidak ada sariawan
b. Keadaan Gusi dan Gigi : Bersih, gigi ada beberapa yang lepas, kondisi bersih
c. Keadaan Lidah : Keadaan lidah bersih, tidak ada sariawan
6. L e h e r :
a. Posisi Trakhea : tidak ada masalah, posisi normal
b. Tiroid : Tidak ada pembesaran, normal
c. Suara : Suara jelas tidak ada gangguan
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada benjolan, tidak teraba pembesaran
e. Vena Jugularis : tidak ada pembesaran
f. Denyut Nadi Coratis : teraba cukup
F. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : Simetris, tidak nampak pembesaran, lesi dan kelainan permukaan
- Benjolan/massa : tidak teraba benjolan atau massa
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 12x/menit
- Bunyi Jantung Anak/BJA : -
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan , ulu hati nampak tegang dank lien mengeluh
nyeri
- Benjolan /massa : Tidak teraba massa/benjolan
- Tanda-tanda Ascites : tidak ada tanda acites
- Hepar : tidak teraba pembesaran
- Titik Mc. Burne : tidak terasa nyeri saat penekanan
d. Pekusi
- Suara Abdomen : normal, tidak terdengar kembung
- Pemeriksaan Ascites : tidak ditemukan, tidak terdengar massa cairan dia area perut.
B. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Medis : Klien tidak menyimpan hasil lab dan berkas kelengkapan
pemeriksaan sewaktu di opname)
Laboratorium :
GDS : 109
Ureum : 29
Kreatinin : 1,10
SGOT : 48
SGPT : 72
1. Rontgen : -
2. ECG : -
3. USG :-
4. Lain – lain : -
Mahasiswa
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn.B
Umur : 50 Th
No.Rekam Medik : -
5/7/ DS :
2021 Pasien mengatakan bahwa susah Nyeri karena penyakit Gangguan pola tidur
tidur karena merasa perut nyeri yang dialami
dan akhirnya tiap kali tidur selalu
terbangun.
DO :
- Pasien tampak susah untuk
tidur
- Pada waktu pasien tidur
tiba2 selalu terbangun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO MASALAH MASALAH
MASALAH/DIAGNOSA
DX. DITEMUKAN TERATASI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TD
TANGGAL
1. 5/7/2021 Nyeri akut berhubungan dengan peradangan mukosa
lambung ditandai dengan Klien mengatakan nyeri pada
bagian atas (ulu hati)
HARI/
TUJUAN DAN KRITERIA
NO TANG DIAGNOSA KEP TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
HASIL
GAL
2. 5/7/202 Ansietas berhubungan (L.09093) Reduksi Ansietas (1.09314)
1 dengan krisis 1. Observasi
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi
situasional - Agar mengetahui
(D.0080) keperawatan 3x24 jam, maka - Mengidentifikasi saat tingkat tentang tingkat
ansietas
tingkat ansietas menurun dengan ansietas berubah (mis.kondisi, - Agar mengetahui
kemampuan untuk
kriteria hasil : waktu,stressor)
mengambil
6. Perilaku gelisah menurun - Mengdientifikasi kemampuan keputusan
- Agar mampu
7. Perilaku sering bertanya mengambil keputusan
memonitor tanda2
tentang kondisinya - Memonitor tanda2 ansietas (verbal yang menyebabkan
ansietas
menurun dan nonverbal)
2. Terapiutuk
8. Perilaku sering mengulang 2. Terapeutik - Agar untuk
mendapatkan
pertanyaan menurun - Menciptakan suasana terapeutik
suasana terapeutik
untuk menum uhkan kepercayaan - Agar dapat
memahami situasi
- Menemani pasien untuk mengurangi
yang membuat
kecemasan, jika memungkinkan ansietas
- Agar dapat
- Memahami situasi yang membuat
memberikan
ansietas dan mendengarkan dengan kenyamanan barang
pribadi
penuh perhatian
- Agar dapat
- Menempatkan barang pribadi yang memotivasi situasi
yang memicu
memberikan kenyamanan
kecemasan
- Memotivasi mengidentifikasi situasi - Agar dapat
mendiskusikan
yang memicu kecemasan
perencanaan realistis
- Mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan datang
tentang peristiwa yang akan datang
3. Edukasi
3. Edukasi - Agar dapat
- Menjelaskan prosedur, termasuk mrnjrlaskan
sensasi yang mungkin dialami prosedur
- Menganjurkan mengungkapkan - Agar dapat
perasaan dan persepsi mengetahui perasaan
- Melatih kegiatan pengalihan untuk dan persepsi
mengurangi ketegangan - Agar dapat melatih
- Melatih penggunaan mekanisme kegiatan pengalihan
pertahanan diri yang tepat untuk mengurangi
- Melatih teknik relaksasi ketegangan
Kolaborasi : - Agar dapat melatih
- Mengkolaborasi pemberian obat penggunaan
ansietas , jika perlu pertahanan diri yang
tepat
- Agar dapat melatih
teknik relaksasi
Kolaborasi :
- Agar dapat
mengkolaborasi
pemberian obat
ansietas.
Tindakan :
Observasi :
5/5/202 -Mengientifikasi pola aktivitas
3 dan tidur - Pasien mengatakan
1
09.00 - Mengidentifikasi faktor bahwa susah tidur
pengganggu tidur (fisik dan atau
psikologis ) dikarenakan perutnya
- Mengidentifikasi makanan dan selalu terasa nyeri dan
minuman yang mengganggu tidur
- Mengidentifikasi obat tidur tiap kali terbangun pada
yang dikonsumsi saat tidur
Terapeutik :
-Memodifikasi lingkungan (mis. - Klien selalu tampak
pencahayaan, kebisingan, suhu, kelelahan
matras, dan tempat tidur)
- Memfasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
- Menetapkan jadwal tidur rutin
-Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
- Menyesuaikan jadwal
pemberian obat dan atau tindakan
untuk menunjang sikus tidur
terjaga
Edukasi :
-Menjelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
- Menganjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
- Menganjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak mengandung
supressor terhadap tidur REM
- Mengajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur
-Megajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya.
EVALUASI KEPERAWATAN
NODIAGNOS TANGGAL
A KEP 6/7/2021 7/7/2021 8/7/2021
1 S: S: S:
Klien Klien mengatakan Klien mengatakan nyeri
mengatakan nyeri nyeri perut bagian perut bagian atas (ulu
perut bagian atas atas (ulu hati) masih hati) berkurang sudah
(ulu hati) masih berkurang tidak terlalu nyeri
Klien mampu O: O:
menerapkan TTV: TD:110/90 mmHg
kompres hangat TD:110/80 mmHg S :360C
pada bagian perut S :36,40C N :84 X/menit
yang sakit secara N :82 X/menit RR:20X/menit
mandiri RR:20X/menit Skala nyeri:1
O: Skala Nyeri:2 Klien nampak rileks dan
TTV: Klien nampak tenang tenang
TD:120/90 A: A:
mmHg Masalah teratasi Masalah teratasi
S :36,30C sebagian P:
N :86 X/menit P: Pertahankan intervensi
RR:20X/menit Lanjutkan intervensi 2-5 tanpa modivikasi
Skala nyeri:3 2-5 tanpa modivikasi I :
Klien nampak I : Peratahankan
meringis Implementasi Implementasi diberikan
kesakitan diberikan sesuai sesuai rencana 2-5
A: rencana 2-5 E:
Masalah belum Klien nampak tenang
teratasi E: dan rilkes
P: Klien mulai tenang
Lanjutkan dan rileks
intervensi
2-5 tanpa
modivikasi
I:
Implementasi
diberikan sesuai
rencana 2-5
E:
Wajah klien
nampak mulai
rileks
EVALUASI KEPERAWATAN
NODIAGNOSA TANGGAL
KEP 5/7/2021 6/7/2021 7/7/2021
2 S: S: S:
Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
cemas dengan sedikit tenang dengan tenang
penyakitnya penyakitnya O:
O: O: Bapak tenang dan
Bapak mulai tenang Bapak mulai tenang rileks
Bapak sering Bapak sering A:
mengulang-ulang mengulang-ulang Masalah teratasi
pertanyaan pertanyaan berukrang P:
A: A: Lanjutkan
Masalah teratasi Masalah teratasi intervensi
sebagian sebagian 1,2,4,&5 tanpa
P: P: modivikasi
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi I :
1,2,4,&5 tanpa 1,2,4,&5 tanpa Implementasi
modivikasi modivikasi diberikan sesuai
I: I : rencana 1,2,4,&5
Implementasi Implementasi E:
diberikan sesuai diberikan sesuai - Klien
rencana 1,2,4,&5 rencana 1,2,4,&5 nampak
E: E: tenang dan
- Klien - Klien rileks
mengatakan nampak
mulai tenang tenang dan
- Klien rileks
mampu - Keluarga
menerapkan klien setia
teknik mendamping
relaksasi i klien
nafas dalam
- Keluarga
klien setia
mendamping
i klien
3. S: S: S:
Pasien mengatakan Pasien mengatakan
Pasien mengatakan
bahwa susah tidur bahwa sudah agak
dan selalu terbangun bisa tidur tetapi bahwa sudah bisa
apabila tidur pada belum penuh,
tidur dengan
saat malam hari. terkadang masih saja
A : -Pasien tampak terbangun nyenyak berbeda
kelelahan O:
jauh dengan hari
-Pasien tampak -Pasien sudah sedikit
matanya hitam bisa istirahat sebelumnya
karena kurangnya daripada hari
O:
tidur sebelumnya
A : Masalah belum -Pasien tampak tidak -Pasien sudah bisa
teratasi terlihat kelelahan
tidur dengan
P : Lanjutkan seperti biasanya
intervensi A : Masalah teratasi nyenyak
sebagian
-Pasien sudah tidak
P : Lanjutkan
intervensi tampak kelelahan
lagi seperti
sebelum2nya
A : Masalah
teratasi
P : Hentikan
intervensi