Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TRIWULAN PERTAMA

INDIKATOR MUTU RSUD


LEMBANG

UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEMBANG


KABUPATEN BANDUNG BARAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TRIWULAN
PERTAMA INDIKATOR
PRIORITAS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEMBANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT

Mei 2019
Mengetahui,
Representatif Pemilik UPT RSUD Lembang
Direktur UPT RSUD LEMBANG Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat

DR.dr. Eisenhower Sitanggang.,Sp.OG (K) ,M.Kes drg. Hernawan Widjajanto,M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di UPT


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang disusun suatu indikator sederhana
untuk mengukur kualitas pelayanan. RSUD Lembang telah menetapkan indikator
yang harus dipenuhi oleh semua unit. Indikator tersebut terdiri dari Indikator Area
Klinis, Indikator Area Manajemen, Indikator Sasaran Keselamatan Pasien dan
Indikator Nasional.
Setiap unit/bagian/instalasi wajib melaksanakan kegiatan pemenuhan
indikator yang sudah ditetapkan sesuai dengan regulasi rumah sakit. Kegiatan
tersebut dilaporkan setiap bulan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit serta dilaporkan kepada Kepala UPT RSUD setiap 3 bulan.
Agar terjadi peningkatan kualitas mutu dan keselamatan pasien, maka
diperlukan suatu bentuk pelaporan yang berkesinambungan sehingga akan
mendapatkan suatu pemecahan masalah yang bersifat terus menerus terhadap mutu
RS yang belum tercapai serta dapat memantau dan mempertahankan mutu yang
sudah tercapai.
BAB II
MATERI LAPORAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Telah dilakukan proses pengumpulan data dari setiap unit untuk dilakukan
proses analisis terhadap indikator mutu klinis, indikator mutu manajemen,
indikator sasaran keselamatan pasien dan indikator nasional. Pengumpulan
data dilakukan di RSUD Lembang pada bulan Februari sampai April 2019.

B. Rancangan Kegiatan
a. Dilakukan sosialisasi mengenai penentuan indikator mutu,
pengumpulan data indikator mutu, analisis dan proses perbaikan dari
indikator mutu pada awal bulan Februari 2019
b. Bulan Februari – April 2019 dilakukan proses pengumpulan data
terhadap indikator-indikator yang termasuk pada Indikator Kunci RS.
c. Bulan Mei 2019 dilakukan proses pengumpulan data kepada
tim/komite PMKP RS, serta dilakukan pengolahan data.
d. Bulan Mei 2019 dilakukan proses validasi data dan dilakukas suatu
analisis data menggunakan teknik PDSA, membuat pelaporan dan
publikasi hasil data indikator mutu.

C. Hambatan yang Dihadapi


Selama pelaksanaan kegiatan PMKP hingga saat ini, hambatan yang kami
temukan adalah sebagai berikut:
1. Masih belum terpaparnya sebagian besar karyawan mengenai
indikator mutu yang harus dinilai.
2. Masih belum terpaparnya sebagian besar karyawan mengenai
manajemen risiko.
3. Sulitnya pengumpulan data karena kebudayaan pencatatan dan
pelaporan belum terlaksana sepenuhnya.
D. Analisis Data

A. Indikator Mutu Klinis (IAK)

Capaian
No Judul Indikator Standar
FebruariMaret April
Pertolongan Persalinan dengan tindakan
1 Seksio Cesaria 37% 34% 34% 20%
Kemampuan menangani BBLR 1500 -
2 2500 gram 91% 100% 100% 100%
3 Kejadian Reaksi transfusi 0% 0% 0% 0.01%
4 Kejadian infeksi Pasca Operasi SC - - 0% 0%
5 Kegagalan Pelayanan Radiologi 9% 7% 4% 2%

1. Pertolongan persalinan dengan tindakan seksio cesaria

Rerata persentase pertolongan persalinan melalui section cesaria selama 3


bulan adalah 35%. Data ini menunjukkan bahwa persalinan melalui section
cesaria masih melampaui data standar yaitu 20%, namun terjadi penurunan
menuju batas standar dalam 3 bulan tersebut.
Rerata persentase pemberi asuhan persalinan dengan tindakan SC selama 3
bulan adalah 38%. Data ini menunjukkan bahwa indikator belum mencapai
target standar yaitu 100%.

6. Kegagalan Pelayanan Radiologi

Data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan menuju nilai standar yaitu


2%, dengan rerata per 3 bulan adalah 7%. Hal ini disebabkan dengan mulai
berjalannya proses pencatatan dan pelaporan yang baik serta pegawai yang
sudah bekerja sesuai dengan SPO.

C. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP)

Capaian
Standar
No Judul Indikator
Januari Februari Maret

1 Kepatuhan identifikasi pasien 76% 93% 95% 100%

Verifikasi intruksi verbal via telepon yang


2 94% 100% 98% 100%
ditandatangani oleh DPJP dalam 24 jam

Kepatuhan perawat/bidan/dokter dalam melakukan


3 double check saat memberikan obat high alert 96% 100% 98% 100%
(LASA/high concentrate)

Kepatuhan membuat marking atau tanda pada sisi


4 lokasi operasi berupa garis lurus dengan spidol hitam 0% 100% 100% 100%
permanen oleh dokter pembedah.
Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan hand
5 81% 78% 94% 100%
hygiene pada 5 saat (moment)

Pengkajian pasien jatuh dalam waktu 24 jam setelah


6 22% 35% 67% 100%
pasien masuk rawat inap

1. Kepatuhan identifikasi pasien

Rerata persentase kepatuhan identifikasi pasien selama 3 bulan adalah 88%.


Data ini menunjukkan bahwa capaian indikator belum mencapai target
selama 3 bulan pertama yaitu 100%, namun terlihat sudah ada perbaikan
selama 3 bulan tersebut.
2. Verifikasi instruksi verbal via telepon yang ditandatangani oleh DPJP dalam
24 jam

Data ini menunjukkan bahwa capaian indikator instruksi verbal via telepon
yang ditandatangani oleh DPJP sudah mencapai target pada bulan ke-2
dengan rerata persentase pada 3 bulan pertama yaitu 98%. Terjadi penurunan
kembali di bulan ketiga, hal ini disebabkan oleh pelayanan yang harus
dilakukan di rawat jalan terlampau banyak sehingga proses visite ruangan
dilakukan oleh perwakilan dengan supervise via telepon.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Setelah mengambil beberapa data indikator yang diukur menjadi
prioritas rumah sakit, maka dapat disimpulkan bahwa RS sudah mulai
melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai indikator mutu untuk
meningkatkan mutu unit dan RS. Terlihat beberapa penilaian menunjukkan
bahwa staf RS sudah mulai untuk melakukan kegiatan yang mencerminkan
keselamatan pasien.

Saran
Diperlukan partisipasi dari seluruh masyarakat RS untuk
meningkatkan mutu RS.
BAB V
PENUTUP

Demikian laporan dan hasil analisis PDSA dari indikator kunci RS yang terdiri dai
IAK, IAM, dan ISKP yang sudah dilakukan selama triwulan pertama. Hasil yang
didapatkan, ada beberapa yang sudah memenuhi target sehingga staf harus
mempertahankan pencapaiannya dan melaksanakan keberhasilannya sebagai suatu
budaya keselamatan pasien. Namun ada juga beberapa indikator yang belum
mencapai target, sehingga masalah ini perlu dibenahi dari sisi unit hingga sisi
manajemen atau direktur agar dapat teratasi secara menyeluruh. Diharapkan
masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan profil PDSA yang telah dirancang
dan capaian indikator mutu RS dapat meningkat dalam triwulan kedua.

Anda mungkin juga menyukai