Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN STERILISASI

BARANG RE-USE

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH
KOTA TANGERANG
Jl. KH. Maulana Hasanudin No. 63 Cipondoh – Kota Tangerang Telp. 021-557755013
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PKU
MUHAMMADIAH CIPONDOH
NOMOR : / /RSPKUM/VII/2022

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN STERILISASI BARANG RE-USE
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK PKU MUHAMMADIAH CIPONDOH

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PKU MUHAMMADIAH


CIPONDOH

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di


Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah Sakit Ibu Dan Anak
PKU Muhammadiah Cipondoh maka diperlukan adanya
keputusan kepala Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU
Muhammadiah Cipondoh sebagai landasan bagi seluruh
penyelenggara dan pelaksana pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiah
Cipondoh
b. bahwa untuk terlaksananya pelayanan rumah sakit yang
baik dan benar di Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU
Muhammadiah Cipondoh perlu mengeluarkan surat
keputusan penetapan panduan
sterilisasi barang re-use
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.270/MENKES/PER/III/2007 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang pencegahan pengendalian infeksi di pelayanan
kesehatan.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU
Muhammadiah Cipondoh
Tantang Pemberlakuan Panduan Sterilisasi Barang Re-Use
KEDUA : 1. Panduan Sterilisasi Barang Re-Use di Rumah Sakit Ibu
dan Anak PKU Muhammadiah Cipondoh sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu harus dijadikan acuan
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
pasien di seluruh ruangan dan unit kerja lain yang
terkait
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam surat keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
atau perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 06 Juli 2022
Direktur RSIA PKU
Muhammadiah Cipondoh
dr. Andy Rahmat Saleh. MM
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah. Sehingga
sampai detik ini kita mendapatkan nikmat iman dan islam. Alhamdulillah berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga Panduan Sterilisasi Barang Re-use Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU
Muhammadiah Cipondoh dapat terselesaikan.

Dengan kerendahan hati, kami menyadari bahwa dalam buatan Panduan Sterilisasi Barang
Re-use ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar Panduan Sterilisasi Barang Re-use ini lebih baik.

Akhir kata, semoga Panduan Sterilisasi Barang Re-use ini dapat memberikan laporan yang
sebenar-benarnya, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja yang ingin di
capai.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Tangerang, 06 Juli 2022

TIM PPI

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………… i


DAFTAR ISI ……………………… ii
BAB I DEFINISI ……………………… 1
BAB II RUANG LINGKUP ……………………… 3
BAB III TATA LAKSANA ……………………… 4
BAB IV DOKUMENTASI ……………………… 11

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE ii


BAB I
DEFINISI

Barang single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu benda termasuk
segala macam komponen, suku cadang,assesoris yang ditujukan untuk sekali pakai
dalam diagnsosis atau terapi medis pada manusia yang dikelompokkan kedalam
peralatan kritis yang harus disediakan dalam keadaan steril atau harus disediakan
setelah proses dengan desinfeksi tingkat tinggi.
Barang steril sekali pakai yang dapat dipakai ulang harus melalui proses
mulai dari pre cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme
dengan cara desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau strerilisasi dengan mesin
sterilisator
Prabilas (Pre Cleaning) adalah proses yang membuat benda mati lebih aman
untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi jumlah
mikroorganisme yang mengkontaminasi, mengaktivasi virus HBV, HCV, HIV.
Pembersihan (Cleaning) adalah proses secara fisik membuang sampah kotoran dan
sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan untuk mengurangi resiko bagi petugas
selanjutnya.
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) adalah suatu proses yang dilakukan
terhadap peralatan medis golongan semi kritikal dengan menggunakan desinfektan
untuk membunuh semua bentuk mikroorganisme kecuali endospora.
Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap peralatan medis
golongan kritikal dengan menggunakan mesin strelisitor baik suhu tinggi maupun
suhu rendah untuk membunuh semua bentuk mikroorganisme termasuk endospora.
Adapun tujuan dari panduan sterilisasi re-use ini yaitu Memahami proses
strerilisasi barang single use yang di re-use sesuai dengan aturan dan spesifikasi dari
setiap barang yang akan diproses, proses sterilisasi barang single use yang di re-use
berdasarkan pertimbangan cost effectiveness, dan proses sterilisasi barang single use
yang di re-use berdasarkan pertimbangan klinis (pasien safety),

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 1


BAB II
RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup yang melakukan steriliasi Re-Use antara lain : ruang kamar
operasi, ruang kamar bersalin, ruang NICU, dan ruang ICU.

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 2


BAB III
TATA LAKSANA

A. Pertimbangan Teknis
1. Sarana Rumah Sakit
Rumah Sakit harus mempunyai sarana dan fasilitas yang sesuai dengan
spesifikasi dan kapasitas untuk melakukan proses sterilisasi barang re-use, sudah
tersentralisasi, proses sterilisasi dibawah pengawasan Unit CSSD dan sesuai dengan
Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan.
a. Ruangan
1) Area pre cleaning dan cleaning barang re-use kotor
2) Area pengemasan barang re-use bersih
3) Area penyimpanan barang steril
b. Peralatan
1) Proses pre cleaning dan cleaning;
a) Washer disinfector
b) Lemari pengering
c) Spray Gun
2) Proses pengemasan
a) Mesin sealing
b) Mesin labeler
c. Proses sterilisasi ;
1) Mesin sterilisator suhu tinggi ( autoclave atau dry heat )
2) Mesin sterilisator suhu rendah( plasma,formaldehyde atau ethylene
oksida) Proses desinfeksi barang single use yang di reuse
Kategori desinfeksi alat medis dapat dikategorikan menjadi :
Tingkat Penerapan Proses Penyimpanan Contoh alat
resiko
Kritikal Alat yg Sterilisasi Sterilisasi harus  Alat yang
masuk, dijaga : digunakan untuk
penetrasi  bungkusan tindakan invasif.
dalam alat harus  tindakan invasif:
jaringan kering. - instrument
steril,

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 3


rongga,  kemasan bedah/operasi
aliran tidak robek
darah  Bungkusan
harus dibuat
dengan
menghamba
t bioefektif
selama
penyimpana
n.
 simpan alat
steril pada
area steril
guna
melindungi
dari
kontaminasi
lingkungan.
 Alat steril
yang tidak
dibungkus
harus segera
dipakai

Semi Alat yang Sterilsasi Simpan pada  Alat yang


kritikal kontak steam/termal, daerah bersih berhubungan
dengan atau dengan dan kering guna dengan respiratori :
selaput Sterilisasi melindungi dari  LMA (laringeal
lendir DTT kontaminasi mask airway)
lingkungan  Oropharingeal
airway (OPA)
 Circuit ventilator
 Vaginal speculum.
 endotrakeal non

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 4


kinkin.
 probe invasif
ultrasonic (trans
vaginal probe).
 Breast pump
Non Alat yang Bersihkan Simpan dalam  Alat non invasif
kritikal kontak alat dengan keadaan bersih equipment:
dengan menggunakan ditempat yang  Bedpan dan
kulit detergent dan kering urinal.
air .jika  Manset tekanan
menggunakan darah.
desinfektan  Bed
gunakan yang  Termometer.
compatibel  Tourniket
 Tensi meter
 Pot obat
pasien.
 kontainer darah

d. Penyimpanan
Rak atau lemari penyimpanan yang menulis memenuhi syarat
e. Bahan Desinfektan
Standar pemakaian desinfektan di Rumah Sakit terutama yang berkaitan
dengan;
1) Jenis desinfektan
2) Konsentrasi
3) Aturan penggunaan

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 5


Pemakaian desinfektan harus memenuhi standar karena beberapa desinfektan
mempunyai kelemahan antara lain;
1) Mengakibatakan peralatan korosif dan rusak
2) Mengakibatakan karsinogen,toksik, dan iritasi
3) Tidak mempunyai kemampuan membersihkan
f. Bahan Pengemas
1) Sesuai dengan metoda steriliisasi yang dipakai
2) Dapat menahan mikroorganisme
3) Kuat dan tahan lama
4) Mudah digunakan dan tidak beracun
5) Aman dan mudah dibuka
6) Mampu menahan segel dengan baik

2. Sumber daya manusia Rumah Sakit


Rumah sakit harus mempunyai Sumber Daya Manusia yang terampil dan
kompeten dalam bidang sterilisasi baik yang bertugas di Kamar Operasi. Kalau
sumber daya manusianya tidak kompeten sudah bisa diperkirakan akan timbul
masalah–masalah teknis karena barang diproses oleh orang yang tidak mempunyai
pengetahuan, kompetensi,dan keterampilan dibidang strelisasi.

3. Disain/jenis barang
Perlu dipahami juga apakah barang tersebut mudah dibersihkan atau tidak,
barang-barang yang mempunyai disain yang kecil dan rumit misalnya kateter
mempunyai lumen yang kecil dan panjang akan sulit dibersihkan, dengan demikian
besar kemungkinan masih ada sisa bahan-bahan organic maupun bakteri pada
barang tersebut.Tentunya, bila proses dekontaminasi tidak sempurna maka dapat
dipastikan bahwa proses sterilisasi tidak akan sempurna sehingga tidak bias dijamin
mutu sterilisasi barang re-use tersebut.

4. Kerusakan struktur barang


Kemampuan barang untuk melewati proses pre cleaning, cleaning dan
strelisasi tanpa adanya kerusakan pada struktur barang tersebut, kerusakan pada
struktur barang dapat merugikan atau bahkan membahayakan pasien.

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 6


5. Rekomendasi dari pabrik asal barang
Pabrik pembuat barang tersebut mendukung dan merekomendasikan untuk
dilakukan proses pemakaian ulang atau difungsikan menjadi barang re use.

B. Pertimbangan Klinik
1. Keamanan pasien / Pasien safety
a. Perlu dipastikan tidak terdapat sisa kotoran atau bahkan toksik pada barang single
use yang dilakukan proses re use
b. Bila terjadi kerusakan, perlu dipastikan tidak akan berakibat buruk pada pasien.
2. Standard of care
Perlu dilakukan penilaian apakah penggunaan ulang tersebut tidak menyalahi
standard of care di unit pelayanan pasien.

C. Pertimbangan keamanan personil


Proses ulang barang – barang tersebut dapat menimbulkan bahaya pada personil
Rumah Sakit misalnya;
1. Bahaya penularan penyakit, seperti hepatitis,HIV-AIDS<thypus dan lain sebagainya
2. Bahaya penyakit kulit seperti gatal – gatal, kelainan kulit dan lain –lain.

D. Pertimbangan etika dan medico legal


Bila hasil penggunaan barang single use yang diproses ulang tersebut ternyata
tidak seperti yang diharapkan oleh penderita maupun penggunanya, perlu dipastikan
siapa yang bertanggung jawab dan tindak lanjutnya. Apakah tanggug jawab
dibebankan kepada:
1. Kepala Unit Kamar Operasi
2. Kepala unit kerja
3. Dokter yang merawat pasien
4. Perawat yang memakaikan kepada pasien

E. Pertimbangan Cost Effective


Proses penanganan barang single use kotor menjadi barang steril
membutuhkan biaya- biaya yang terkait dengan ;
1. Tenaga kerja ( Sumber Daya Manusia )
2. Sumber Daya (energy listrik, air,uap )

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 7


3. Bahan pembersihan / desinfektan
4. Bahan pengemas dan bahan medis habis pakai lainnya
5. Pemeliharaan peralatan sterilisasi
6. Fasilitas penyimpanan dan distribusi barang steril
7. Pengawasan proses sterilisasi
Perlu dipastikan biaya-biaya yang terkait dengan komponen diatas sebanding
dengan harga barang single use tersebut dan segala resiko yang harus dihadapi.

F. Single Use diproses Re use


Persyaratan barag single use bisa re use
1. Instrumen single use yang di re use adalah instrument dengan harga yang mahal
2. Staf yang berhak menyatakan bahwa instrument masih baik dan dapat dilakukan
proses re use adalah dokter terakhir yang menggunakan alat.
3. Instrumen single use yang di re use harus ditandai dengan spidol yang diberi angka
4. Terdapat literature atau bukti yang menyatakan bahwa barang single use dapat di re
use.
5. Proses untuk pre cleaning, cleaning dan sterilisasi harus sesuai dengan spesifikasi
masing-masing alat.
6. Harus ada procedure tertulis (SOP) tentang alat yang dilakukan reuse
7. Reprocessing alat yang terkontaminasi harus dilakukan pada area yang dirancang
dan digunakan khusus untuk proses pre cleaning/ cleaning dengan syarat :
a. Ruangan harus terpisah dari ruangan lain
b. Ventilasi harus dapat mengeliminasi zat toksik.
c. Pembersihan manual mempertimbangkan bahan pembersih dengan busa yang
sedikit, ph netral, formula enzimatik untuk seluruh komponen biologis seperti
lemak, karbohidrat serat dll
d. Dibawa langsung ke tempat pembersihan dengan container yang tertutup dan mudah
dibersihkan.

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 8


Tahapan Proses Sterilisasi Barang Single Use yang di re-use dikelompokkan
berdasarakan penggunaan barang medic apakah golongan semikritikal atau
golongan kritikal :
1. Golongan semi kritikal tahapan proses barang single use adalah pre
cleaning,cleaning,desinfeksi tingkat tinggi, pengemasan, penandaan, penyimpanan
2. Golongan kritikal tahapan proses barang single use adalah pre cleaning, cleaning,
pengemasan, penandaan, strerilisasi, penyimpanan.

Prosedur proses sterilisasi barang single use yang di re-use


1. Unit Kerja
a. Perawat penanggung jawab alat mengisi buku exspedisi sterilisasi alat.
b. Perawat penanggung jawab alat : mengelompokkan alat berdasarkan proses re use,
menyerahkan alat yang akan di re use dan mengisi buku exspedisi.
c. Petugas pre cleaning : menerima alat dari perawat, melakukan proses pre cleaning,
menuliskan kode angka pada alat re use, memasukkan alat ke dalam container
trolley barang kotor, setelah selesei sterilisas alat petugas sterilisasi alat
menginformasikan kepada unit terkait untuk mengambil barang yang sudah di
sterilisasi dan mengisi buku expedisi.
2. Unit CSSD
a. Petugas CSSD :
1) Menerima buku expedisi dari unit terkait untuk proses sterilisasi alat..
b. Petugas Cleaning melakukan proses cleaning berdasarkan kelompok barang yang di
re use
c. Petugas pengemasan dan penandaan
1) Melakukan uji kelayakan alat sesuai dengan instruksi kerja
2) Mengemas barang yang sudah bersih dari hasil proses cleaning dengan bahan
pengemas sesuai dengan instruksi kerja
3) Memberi dan menempatkan kertas labeling sesuai dengan instruksi kerja
ditambahkan sebagai berikut:
a) Warna gelang dari barang single use
b) Tanggal proses sterilisasi
c) Tanggal expired date

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 9


d) Petugas sterilisasi
1) Melakukan proses steril dengan metode sterilisasi suhu rendah (plasma,
formaldehyde, atau etilen oksida) atau sterilisasi suhu tinggi (steam)
2) Mengirim barang steril ke ruangan penyimpanan barang steril
d. Petugas penyimpanan dan distribusi barang steril
1) Melakukan uji visual
2) Membubuhkan paraf pada kartu persetujuan proses sterilisasi barang single use
sebagai tanda persetujuan bahwa alat memenuhi syarat
3) Melakukan penyimpanan pad rak-rak
4) Mendistribusikan barang steril ke unit kerja
3. Distribusi
a. Petugas unit kerja
1) Mengambil alat yang telat selesai proses sterilisasi diloker pendistribusi
2) Melakukan pemeriksaan bersama dengan petugas pendistribusian barang steril
3) Menanda tangani formulir permintaan sterilisasi
4) Mencatat semua data tambahan pada formulir
5) Membawa alat steril ke unit kerja
b. Penanggung jawab barang steril
1) Menyimpan alat steril pada ruang penyimpanan barang steril
2) Menempatkan kartu persetujuan proses sterilisasi barang single use bersamaan
dengan alat

Monitoring Dan Evaluasi


1. Monitoring
a. Monitoring secara umum dilakukan sesuai dengan cara monitoring yang tercantum
dalam pedoman layanan sterilisasi
b. Monitoring khusus terhadap alat single use yang dilakukan proses reuse menjadi
tanggung jawab utama Tim PPI
c. Dengan pertimbangan keselamatan pasien pennggung jawab sterilisasi mempunyai
wewenang untuk merekomendasikan tidak layaknya alat single use tertentu diproses
re use kepada Bagian/ Instalasi/ Unit terkait
d. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh petugas kamar operasi yang melakukan
sterilisasi dan Tim pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (PPIRS)

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 10


e. Monitoring dan evaluasi kejadian infeksi daerah operasi (IDO) pada pengguna alat
single use yang diproses re use harus jadi perhatian apakah infeksi disebabkan oleh
alat re use yang tidak steril
f. Melakukan uji mikrobiologi alat single use yang diproses re use setiap 5 kali pakai.

2. Evaluasi
a. Evaluasi mutu sterilisasi secara berkala menjadi tanggung jawab unit kerja terkait
kerjasama dengan penanggung jawab mutu sterilisasi.
b. Evaluasi secara umum sesuai dengan cara evaluasi yang tercantum dalam panduan
pelayanan sterilisasi
c. Evaluasi terhadap kinerja alat dan saran selain dilakukan unit kerja dan penanggung
jawab sterilisasi juga menjadi tanggung jawab Tim pencegahan dan pengendalian
infeksi Rumah Sakit
d. Evaluasi kualitas alat dengan melakukan uji mikrobiologi 6(enam) bulan sekali
e. Pemantauan pasien yang menggunakan alat single use di re use melalui surveilens
infeksi daerah operasi (IDO) dilakukan oleh IPCN link unit kerja berkoordinasi
dengan Tim PPIRS

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 11


BAB IV
DOKUMENTASI

Proses sterilisasi ulang barang single use menjadi penting karena ditinjau dari
banyak aspek cara ini bukan hal yang dianjurkan, untuk menjamin bahwa barang
single use yang diproses sehingga bias di re use harus mempunyai beberapa
ketentuan :
1. Pasien atau keluarga pasien setidaknya diberitahu bahwa alat yang mereka gunakan
merupakan alat single use yang diproses untuk re use
2. Penetapan jumlah re use harus berpedoman kepada literature, jurnal resmi atau bukti
pemakaian dilapangan
3. Setiap alat single use yang di re use diberi tanda sesuai dengan penandaan angka
dengan spidol. Penandaan dilakukan oleh penanggung jawab Unit CSSD.
4. Secara umum proses sterilisasi sesuai dengan pedoman layanan sterilisasi
Pada akhirnya disampaikan bahwa barang single use adalah barang yang tidak
boleh dipergunaan berulang, kalaupun dengan alasan penghematan biaya maka
proses yang dimulai dari persetujuan re use sampai barang menjadi steril kembali
harus melalui pengawasan yang ekstra ketat oleh segenap personil yang terlibat
dalam proses ini agar keselamatan pasien benar – benar dipastikan bias terjaga.

PANDUAN STERILISASI BARANG SINGLE USE 12

Anda mungkin juga menyukai