Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TRIBULAN I

KESELAMATAN PASIEN
TAHUN 2023

UPT PUSKESMAS PANGGUNGREJO


KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Tribulan

I Keselamatan Pasien UPT Panggunggrejo Tahun 2023 dapat terselesaikan.

Dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu puskesmas perlu di lakukan

evaluasi apakah sudah mencapai indikator – indikator yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Tribulan I Keselamatan Pasien UPT Panggunggrejo

Tahun 2023 ini tentu masih memerlukan perbaikan karena memang laporan ini

bersifat dinamis dan bahkan harus selalu diperbaiki secara terus menerus seiring

dengan perkembangan di Puskesmas Panggungrejo. Harapannya Laporan

Tribulan I Keselamatan Pasien yang dimiliki Puskesmas Panggungrejo ini benar-

benar dapat diimplementasikan oleh seluruh unit/program serta pelaksana terkait

di Puskesmas Panggungrejo Kabupaten Blitar.

Blitar, 03 April 2023

Koordinator Keselamatan Pasien

Shanty Trimukti Sayekti, A.Md.Keb


NIP. 19850622 201101 2 008

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................4
B. TUJUAN.........................................................................................................5
BAB II CAPAIAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
A. HASIL CAPAIAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN TRIBULAN I………6
B. INSIDEN KESELAMATAN PASIEN……………………..….…………………..8

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................9

BAB IV PENUTUP..................................................................................................13

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan


pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan yang
seharusnya diambil. Tiap fasilitas pelayanan kesehatan harus
menyelenggarakan keselamatan pasien.
Di Indonesia masalah keselamatan pasien di rumah sakit dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 1691 Tahun
2011 tentang keselamatan pasien di rumah sakit. Keselamatan pasien
untuk Puskesmas mulai muncul di Peraturan menteri kesehatan No. 75
tahun 2014 tentang Puskesmas pada pasal 7, yaitu bahwa Puskesmas
harus memperhatikan keselamatan tenaga kesehatan dalam bekerja,
keselamatan pasien dan keselamatan pengunjung.
Kemudian adanya peraturan terbaru terkait keselamatan pasien yaitu
Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien, dimana peraturan baru ini menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan tidak hanya diperoleh di rumah sakit tetapi masyarakat di
Indonesia juga memperoleh pelayanan kesehatan primer di pusat
kesehatan masyarakat.
Dilakukannya pelaporan insiden keselamatan pasien memiliki
banyak manfaat sebagai penanggulangan dari kasus serupa yang pernah
terjadi agar tidak terulang kembali. Dalam akreditas Puskesmas dan
Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) institusi wajib membuat risk
grading event risk, RCA (Root Cause Analysis) dan HFMEA (Hazard
Failure Mode Effects Analysis). Pelaporan ini dibuat mengacu kepada
standar akreditasi KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) maupun SNARS
(Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit).
Penangganan klinik yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan
cedera maka kejadian ini disebut dengan KTC. KNC terjadi jika hampir saja
dilakukan kesalahan dalam penangganan klinis, tetapi kesalahan tersebut
tidak jadi dilakukan. Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis,

4
misalnya tempat tidur yang tidak dilengkapi dengan pengaman, lantai yang
licin yang beresiko terjadi cedera. Mutu layanan klinis tidak hanya
ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam
pemberian pelayanan. Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi terhadap
sistem pelayanan maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya
keselatanan pasien. Mutu layanan klinis dapat ditingkatkan jika ada
komitmen dari pihak pengelola Puskesmas dan tenaga klinis yang
memberikan layanan klinis pada pasien. Pimpinan Puskesmas perlu
memfasilitasi, mengalokasikan dan menyediakan sumber daya yan
dibutuhkan untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis dan upaya
keselataman pasien sesuai dengan ketersediaan anggaran dan sumber
dana yang ada di Puskesmas.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:
Meningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Panggungrejo
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
b. Meningkatkan pelaporan insiden kejadian.
c. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.

5
BAB II
CAPAIAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
TRIBULAN I TAHUN 2023

A. Capaian Sasaran Keselamatan Pasien Tribulan I Tahun 2023 Bulan


Januari sampai Maret 2023

1. Indentifikasi Pasien dengan benar


No. Bulan Total Sasaran Pencapaian % Cakupan
1 Januari 35 35 100%
2 Februari 35 35 100%
3 Maret 35 35 100%

Target capaian identifikasi pasien dengan benar tiap bulannya 100


%, pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari sampai maret sudah
tercapai. Rencana tindak lanjut adalah melakukan monitoring setiap
bulan pada semua unit pelayanan terkait dalam pelaksanan identifikasi
pasien,serta meningkatkan kepatuhan petugas dalam indentifikasi
pasien minimal dengan tiga cara identifikasi yang relatif tidak berubah,
yaitu, nama lengkap, tanggal lahir, alamat lengkap.

2. Komunikasi Efektif dalam Pelayanan


No. Bulan Total Sasaran Pencapaian % Cakupan
1 Januari 30 25 83.3%
2 Februari 30 26 86.7%
3 Maret 30 27 90%

Target capaian komunikasi efektif dalam pelayanan tiap bulannya


100 %, namun pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari sampai
maret belum ada yang tercapai, pada bulan januari capaiannya 83,3%,
bulan februari 86,7%, dan bulan maret tercapai 90%. Trend tiap bulan
capaian komunikasi efektif meningkat meskipun belum 100%. Rencana
tindak lanjut adalah menjadwalkan sosialisasi komunikasi efektif yang
benar pada seluruh petugas dan monitoring pelaksanaan komunikasi
efektif.

6
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai
No. Bulan Total Sasaran Pencapaian % Cakupan
1 Januari 3 3 100%
2 Februari 3 3 100%
3 Maret 3 3 100%

Target capaian keamanan obat yang perlu diwaspadai tiap


bulannya 100 %, pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari sampai
maret sudah tercapai. Rencana tindak lanjut adalah mempertahankan
capaian dan melakukan monitoring setiap bulan pada ruang farmasi
terkait dalam pelaksanan pengelolaan Obat obat yang perlu diwaspadai,
serta lebih meningkatkan lagi pelabelan Lasa dan High Alert

4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,


pembedahan pada pasien yang benar
No. Bulan Total Sasaran Pencapaian % Cakupan
1 Januari 15 13 87%
2 Februari 15 13 87%
3 Maret 15 14 93%

Target capaian memastikan lokasi pembedahan yang benar,


prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar tiap
bulannya 100 %, namun pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari
sampai maret belum ada yang tercapai, pada bulan januari capaiannya
87%, bulan februari 87%, dan bulan maret tercapai 93%. Trend tiap
bulan capaian memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar meningkat meskipun belum 100%. Rencana tindak lanjut
adalah menjadwalkan sosialisasi SOP double check bedah minor pada
seluruh petugas serta monitoring double check bedah minor petugas
setiap bulan agar petugas patuh dalam melakukan double check bedah
minor.

5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan


No. Bulan Total Sasaran Pencapaian % Cakupan
1 Januari 219 210 95,8%
2 Februari 209 200 95.6%
3 Maret 212 201 94.8%

7
Target capaian mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan tiap bulannya ≥ 85%, namun pada tribulan I tahun 2023 dari
bulan januari sampai maret sudah tercapai. Rencana tindak lanjut
adalah mempertahankan capaian dan melakukan monitoring pada
semua petugas dalam melakukan Kebersihan tangan pada 5 moment
dengan 6 langkah cuci tangan menurut WHO.

6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh


No. Bulan Total Sasaran Pencapaian % Cakupan
1 Januari 37 32 86.5%
2 Februari 37 33 89.2%
3 Maret 37 32 86.5%

Target capaian mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh tiap


bulannya 100 %, namun pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari
sampai maret belum ada yang tercapai, pada bulan januari capaiannya
86.5%, bulan februari 89.2%, dan bulan maret tercapai 86.5%.
Rencana tindak lanjut adalah madwalkan sosialisasi screening pasien
jatuh yang benar pada seluruh petugas, Membuat penanda pasien jatuh
dan gelang resiko jatuh sebagai penanda pasien resiko jatuh dan
Distribusikan SOP resiko jatuh di IGD dan rawat inap.

B. Insiden Keselamatan Pasien Tahun 2023


Pada tribulan I tahun 2023 di bulan januari sampai maret terjadi empat
insiden keselamatan pasien.

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sasaran Keselamatan Pasien

1. Sasaran identifikasi pasien


Target capaian identifikasi pasien dengan benar tiap bulannya 100
%, namun pada trimester I tahun 2023 dari bulan januari sampai maret
sudah tercapai, pada bulan januari sampai maret tercapai 100%
 Analisa Akar Penyebab Masalah
Tidak ada masalah
 Renana Tindak Lanjut
a. Mempertahankan capaian dan monitoring setiap bulan pada semua
unit pelayanan terkait identifikasi pasien.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam indentifikasi pasien
minimal dengan tiga cara identifikasi yang relatif tidak berubah,
yaitu, nama lengkap, tanggal lahir, alamat lengkap.
 Pelaksanaan Perbaikan dilakukan setiap bulan
 Hasil yang dicapai :
a. Petugas melakukan identifikasi pasien sebelum melakukan prosedur
tindakan.
b. Tidak ada insiden terkait identifikasi pasien
 Monitoring dan Evaluasi : sudah dilaksanakan

2. Komunikasi efektif dalam pelayanan


Target capaian komunikasi efektif dalam pelayanan tiap bulannya 100
%, namun pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari sampai maret
belum ada yang tercapai, pada bulan januari capaiannya 83,3%, bulan
februari 86,7%, dan bulan maret tercapai 90%. Trend tiap bulan capaian
komunikasi efektif meningkat meskipun belum 100%..
 Analisa Akar Penyebab Masalah
Kurangnya sosialiasi tentang komunikasi efektif yang benar pada
seluruh petugas puskesmas, kurang nya tenaga medis yang
melakukan pelayanan karena banyak kegiatan sehingga menyebabkan
komunikasi efektif tidak dapat dilakukan secara maksimal. Tenaga
medis kurang terpapar tentang komunikasi efektif SBAR.

9
 Rencana Tindak Lanjut
a. Mengatur jadwal kegiatan yang dilaksanakan tiap harinya, agar
pelayanan di puskesmas dapat berjalan dengan maksimal.
b. Menjadwalkan sosialisasi komunikasi efektif yang benar pada
seluruh petugas
c. Monitoring pelaksanaan komunikasi efektif
 Pelaksanaan Perbaikan dilakukan setiap bulan
 Hasil yang dicapai :
a. Petugas dapat memahami komunikasi efektif menggunakan SBAR
dan dapat menerapkannya pada setiap pelayanan
b. Setelah jadwal kegiatan diatur, petugas mulai patuh melakukan
komunikasi efektif saat melakukan pelayanan.
 Monitoring dan Evaluasi : sudah dilaksanakan

3. Keamanan Obat yang perlu Diwaspadai


Target capaian keamanan obat yang perlu diwaspadai tiap bulannya
100 %, pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari sampai maret sudah
tercapai. Pada bulan januari sampai maret tercapai 100%
 Analisa Akar Penyebab Masalah
Tidak ada masalah.
 Rencana Tindak Lanjut
a. Mempertahankan capaian dan meningkatkan kedisiplinan petugas
dalam dalam keamanan obat yang perlu diwaspadai
b. Melakukan monitoring setiap bulan pada ruang farmasi terkait
dalam pelaksanan pengelolaan Obat obat yang perlu diwaspadai.
c. Serta lebih meningkatkan lagi pelabelan Lasa dan High Alert
 Pelaksanaan Perbaikan dilakukan setiap bulan
 Hasil yang dicapai :
a. Jumlah obat yang telah dilabeli meningkat.
b. Petugas rutin melabeli obat tiap bulan.
c. Obat-obat yang segera kedaluarsa segera dikeluarkan terlebih
dahulu
 Monitoring dan Evaluasi : sudah dilaksanakan

10
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar
Target capaian memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar tiap
bulannya 100 %, namun pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari
sampai maret belum ada yang tercapai, pada bulan januari capaiannya
87%, bulan februari 87%, dan bulan maret tercapai 93%. Trend tiap
bulan capaian memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar meningkat meskipun belum 100%.
 Analisa Akar Penyebab Masalah
Kurangnya sosialisasi tentang double check bedah minor pada
petugas dan Kurang patuhnya petugas dalam melakukan double check
bedah minor
 Rencana Tindak Lanjut
a. Jadwalkan sosialisasi SOP double check bedah minor pada seluruh
petugas.
b. Monitoring double check bedah minor petugas setiap bulan agar
petugas patuh dalam melakukan double check bedah minor.
 Pelaksanaan Perbaikan dilakukan setiap bulan
 Hasil yang dicapai
a. Petugas patuh dalam melakukan double check sebelum melakukan
tindakan bedah minor.
b. Tidak ada insiden yang terkait dengan double check bedah minor
 Monitoring dan Evaluasi : sudah dilaksanakan

5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan


Target capaian mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan tiap bulannya ≥ 85%, namun pada tribulan I tahun 2023 dari
bulan januari sampai maret sudah tercapai.
 Analisa Akar Penyebab Masalah
Tidak ada masalah.
 Rencana Tindak Lanjut
a. Merencanakan adanya check list hand hygiene tiap bulan
b. Melakukan monitoring pada semua petugas dalam melakukan
Kebersihan tangan pada 5 moment dengan 6 langkah cuci tangan
menurut WHO.

11
 Pelaksanaan Perbaikan dilakukan setiap bulan
 Hasil yang dicapai
Petugas patuh melakukan 5 langkah cuci tangan dan 5 moment cuci
tangan
 Monitoring dan Evaluasi : sudah dilaksanakan

6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh


Target capaian mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh tiap
bulannya 100 %, namun pada tribulan I tahun 2023 dari bulan januari
sampai maret belum ada yang tercapai, pada bulan januari capaiannya
86.5%, bulan februari 89.2%, dan bulan maret tercapai 86.5%.
 Analisa Akar Penyebab Masalah
Kurangnya petugas yang melakukan penapisan resiko pasien jatuh
dikarenakan banyak pasien dan banyak kegiatan.
 Rencana Tindak Lanjut
Mengatur jadwal kegiatan yang dilaksanakan tiap harinya, agar
pelayanan di puskesmas dapat berjalan dengan maksimal
 Pelaksanaan Perbaikan dilakukan setiap bulan
 Hasil yang dicapai :
a. Petugas mulai rutin melakukan screening pasien jatuh.
b. Dengan adanya screening pasien jatuh, diharapkan tidak ada
cedera pada pasien yang berkunjung di puskesmas
 Monitoring dan Evaluasi : Sudah dilaksanakan.

B. Insiden Keselamatan Pasien Tahun 2023


Pada tahun 2023 di bulan januari sampai maret terjadi 4 insiden
keselamatan pasien. Pada bulan januari terdapat 1 insiden KNC di Ruang
pemeriksaan umum, bulan februari terjadi 2 insiden KTC di loket
pendaftaran dan laboratorim. Pada bulan maret terjadi 1 kejadian KTD.
Semua insiden sudah terlapor dan dilakukan investigasi sederhada untuk
dianalisa dan membuat rencana tindak lanjut agar kejadian serupa tidak
terulang.

12
BAB IV
PENUTUP

Demikian Laporan Tribulan I Pelaksanaan Tim Keselamatan Pasien pada


Tahun 2023 disusun, untuk dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan bagi
Pimpinan Managemen Mutu dalam menentukan kebijakan lebih lanjut pada masa
yang akan datang.
Memang masih banyak yang perlu dibenahi, untuk itu pada periode tahun
berikutnya, segala kekurangan yang ada akan menjadi sasaran progam utama
untuk dilaksanakan. Agar tujuan tersebut terlaksana maka perlu arahan dari
atasan serta dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak

13

Anda mungkin juga menyukai