MANAJEMEN RISIKO
PUSKESMAS GIRI MULYA
DAFTAR ISI................................................................................................................................................1
BAB I...........................................................................................................................................................2
A. PENDAHULUAN................................................................................................................................2
B. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................2
C.TUJUAN..................................................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................................3
A. DASAR HUKUM................................................................................................................................3
B. DASAR TEORI...................................................................................................................................3
BAB III.........................................................................................................................................................5
METODE.....................................................................................................................................................5
BAB IV.........................................................................................................................................................7
A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................................................7
B. PEMBAHASAN HASIL ( RESUME)..............................................................................................17
BAB V........................................................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................................18
BAB VI.......................................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam
pelayanan kesehatan, sejak tahun 2007, ketika Sir Liam Donaldson, Chairman
WHO World Alliance For Patient Safety meresmikan “Nine Live Saving Patient
Safety Solution”. Pada perkembangannya, dunia perumah sakitan di Indonesia
melalui PERSI, KKPRS Nasional, KARS dan Departemen Kesehatan
mensosialisasi program Keselamatan Pasien selama kurun waktu tahun 2006-
2007 diberbagai kota di Indonesia.
Proses perbaikan mutu dan pelayanan kesehatan di puskesmas Giri
Mulya adalah dengan mengidentifikasi faktor resiko Keselamatan Pasien yang
mungkin terjadi, menganalisa dan kemudian menerapan solusi perbaikan dan
tindak lanjutnya, diikuti dengan monitoring dan evaluasi dengan sistem.
Puskesmas Giri Mulya secara kontinyu melaksanakan perbaikan untuk
selalu meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Untuk mengidentifikasi faktor
resiko keselamatan pasien terbentuklah tim Manajemen Resiko yang terdiri dari
beberapa staf layanan klinis maupun non klinis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
petugas Puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan
lingkungan sekitar Puskesmas.
2. Tujuan Khusus:
a. Membentuk kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab kegiatan
manajemen risiko di Puskesmas
b. Mengidentifikasi potensi bahaya/risiko dan cara pengendaliannya
c. Menyusun rencana kerja Manajemen Risiko di Puskesmas
d. Melaksanakan kegiatan Manajemen Risiko di Puskesmas
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Manajemen Risiko di
Puskesmas.
BAB II
A. DASAR HUKUM
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2017
tentang keselamatan pasien;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014,
tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015,
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
8. PMK no.25 tahun 2019 tentang Manajemen Risiko.
B. DASAR TEORI
URAIAN KEGIATAN
No Kegiatan 2023
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Melaksanakan x
identifikasi
resiko
2. Membuat x
analisis potensi
risiko
3. Membuat profil x
risiko dan FMEA
4. Menganalisis x
dan uji coba
serta
mengimplement
asikan
monitoring
proses baru
BAB IV
1 Pemeriksaan Umum 8 7 8 8 31 6
2 KIA-KB-Imunisasi 9 8 9 8 34 4
3 Farmasi 9 9 9 9 36 1
Pendaftaran & Rekam
4 8 6 7 7 28 7
Medis
5 Kesehatan Gigi & Mulut 7 7 6 6 26 8
6 UGD 9 8 9 9 35 2
7 Persalinan 8 9 8 8 33 5
8 Laboratorium 9 9 8 8 34 3
1 Promosi Kesehatan 7 7 7 7 28 15
2 Kesehatan Lingkungan 9 8 8 8 33 4
3 KIA-KB 9 9 9 9 36 1
4 Gizi 8 8 9 8 33 5
5 TB 9 9 8 9 35 2
6 Malaria 8 7 6 7 28 13
7 Imunisasi 8 8 8 8 32 7
8 Diare 8 7 7 7 29 10
9 Ispa 8 7 7 8 30 9
10 DBD 8 8 7 8 31 8
11 Hepatitis & HIV 9 7 8 8 32 6
12 PTM 9 9 8 8 34 3
13 Kesehatan Jiwa 7 7 6 7 27 17
14 Kesehatan Usia Lanjut 7 8 7 7 29 11
15 Kesehatan Olahraga 7 7 8 6 28 14
16 UKS 7 7 8 7 29 12
17 Kesehatan Kerja 7 7 7 6 27 16
1 Kepegawaian 10 9 9 9 37 3
2 Pemeliharaan 10 10 9 10 39 1
3 Keuangan 10 9 9 10 38 2
4 Tata Usaha 7 8 10 8 33 4
5 Sistem Informasi 8 7 7 7 29 5
6 Perencanaan 8 6 9 6 29 6
7 Pengadaan 8 6 8 5 27 7
Hasil pelaksanaan kegiatan identifikasi risiko.
Petugas
menerima resep Petugas mengambil /
meracik obat
Membuat etiket
Petugas menyerahkan
obat kepada pasien
Langkah 2 : Mencari Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Berdasarkan Alur Prosedur Kerja Pelayanan Farmasi
Tabel 1. FMEA Pelayanan Farmasi
4 Menyerahkan obat kepada pasien Kegagalan dalam memberikan obat (salah obat)
Kegagalan dalam
2 6 6 6 216 2
mendeteksi nama obat
Kegagalan dalam
3 mendeteksi jumlah obat 1 2 7 14
Tulisan dokter yang
tidak jelas Salah dalam penyiapan obat
Kegagalan dalam Petugas yang kurang Terapi tidak sempurna
4 mendeteksi cara berpengalaman kesalahan dalam 4 5 6 120
penggunaan (kompetensi kurang) penggunaan dosis
Kurang teliti
Kegagalan dalam
5 mendeteksi petunjuk 7 3 6 126
khusus
Kegagalan dalam
6 4 5 6 120
perhitungan dosis
Kegagalan dalam
11 1 1 7 7
menggunakan pelarut
Kegagalan dalam
18 4 7 7 196 3
memberikan informasi
Kurang teliti apoteker
Kegagalan pengobatan
Kegagalan dalam nama yang mirip
pasien semakin parah
19 memberikan obat (salah beban kerja yang 3 8 7 168 4
pasien tidak sembuh
obat) tinggi
pasien tidak
Kurang kompetensi
Kegagalan dalam mendapatkan informasi
20 pemberian ke pasien (salah 2 7 2 28
pasien)
Langkah 3 : Menghitung “Cut Point” berdasarkan Diagram Pareto dalam rangka menentukan skala prioritas pemecahan masalah
3
Kegagalan dalam memberikan informasi 196 706 70,6%
Akan terjadi
Petugas langsung Tidak terdapat (0%) Langkah 4 :
Salah dalam Tulisan dokter salah interpretasi
mengkomunikasikan kejadian kesalahan Menentukan
Resep diterima membaca tulisan yang tidak jelas resep sehingga Setiap
1 dengan dokter petugas dalam solusi dan
oleh petugas dokter di kertas mengakibatkans bulan
Membuat SOP menginterpretasikan indikator
resep alah dosis, salah
komunikasi dengan tulisan di kertas resep keberhasilan,
obat, salahaturan
dokter/penulis resep
pakai berdasarkan
Kegagalan Petugas harus prioritas
pengobatan menyampaikan informasi pemecahan
beban kerja pasien semakin Tidak terdapat (0%) masalah
secara lisan dengan
Pemberian yang tinggi parah kejadian pasien tidak
Kegagalan bahasa yang mudah di Setiap
2 informasi kepada Kurang pasien tidak mendapatkan
pengobatan pahami dan meminta bulan
pasien kompetensi sembuh penjelasan informasi Tabel 4. Solusi
pasien mengulang kembali
pasien tidak obat dan indikator
mendapatkan informasi yang telah
disampaikan keberhasilan
informasi
Memperjelas
Tulisan dokter penulisanresep
yang tidak Salah dalam Membuat SOP
jelas penyiapan obat komunikasidengan Tidak terdapat (0%)
Salah memberikan
Mendeteksi nama Petugas yang Terapi tidak dokter/penulis resep kejadian salah Setiap
3 obat kepada
obat kurang sempurna Petugas bergantian membaca nama obat bulan
pasien berpengalama kesalahan dalam dalam proses pada kertas resep
n (kompetensi penggunaan penerimaan obat,
kurang) dosis meracik/ menyiapkan
kurang teliti obat, dan menyerahkan
obat
Letak obat
yang
Mengubah teknis
berdekatan
peletakan obat dengan
Nama
sistem LASA
obatyang
Kegagalan Pada unit pelayanan
hampir sama
pengobatan/ obat harus tersedia
Kurangnya
Pengambilan terapi daftar obat Look Alike Tidak terdapat (0%)
Salah mengambil kompetensi Setiap
4 obat dari tempat Penyembuhan Sound Alike, Look Alike, kejadian kesalahan
obat petugas bulan
obat yang tidak dan Sound Alike pengambilan obat
Letak
berhasil Petugas bergantian
penyimpana
Adanya efek dalam proses
n yang
samping penerimaan obat,
belum rapi
meracik/menyiapkan
Tidak ada
obat, dan menyerahkan
Langkah 5 : Penyusunan alur baru sesuai solusi yang telah ditetapkan
Resep lengkap
dan jelas
Petugasmemperhatik
an daftar obat Look Petugas mengambil /
Alike Sound Alike, meracik obat
Look Alike, dan
Sound Alike
Petugas membuat
label/etiket
Tidak sesuai
A. Kesimpulan
Dari hasil penilaian identifikasi resiko terdapat 1 KNC yang segera ditindak lanjuti.
B. Saran
Masing – masing unit / program pelaksana mohon untuk menindaklanjuti resiko,
kesulitan dan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan kegiatan di puskesmas
Giri Mulya.
BAB VI
PENUTUP
A. EVALUASI
Terdapat kesalahan pemberian obat pada pasien di bulan Maret 2023 hal ini terjadi
karena masih kurangnya ketelitian petugas dalam pembacaan resep yang diberikan
dokter.
C. TINDAK LANJUT
.Sudah dilaksanakan.
D. EVALUASI
Ketelitian petugas pemberian obat kepada pasien dan komunikasi dengan dokter sudah
membaik, sehingga tidak ditemukan lagi kejadian kesalahan pemberian obat, monitoring
pelaksanaan SOP pemberian obat terus dilakukan.