NOMOR : 091/PER.DIR/RSKIA-ANNISA/VII/22
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS
IBU DAN ANAK ANNISA PAYAKUMBUH TENTANG
PROGRAM MANAGEMEN RESIKO PASIEN RUMAH
SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA
PAYAKUMBUH.
KEDUA : Program Mnagemen Resiko Pelayanan di lingkungan Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak ANNISA Payakumbuh terlampir
dalam keputusan ini.;
KETIGA : program ini menjadi acuan bagi rumah sakit untuk
melaksanakan program manajemen resiko rumah sakit;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Payakumbuh
Pada Tanggal 01 Juli 2022
RSKIA ANNISA
Direktur,
NO : 091/PER.DIR/RSKIA-ANNISA/VII/22
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Rumah sakit yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban
untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan
operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial
maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat pelayanan, juga area
klinis. Rumah sakit perlu menjamin berjalannya sistim untuk
mengendalikan dan mengurangi risiko. Manajemen risiko berhubungan
erat dengan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit dan berdampak
kepada pencapaian sasaran mutu rumah sakit. Ketiganya berkaitan erat
dalam suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
• Identifikasi risiko
• Analisa Risiko
• Evaluasi risiko
B. Tujuan Panduan
C. Batasan operasional
12. Penilai Risiko : adalah anggota dari staf (manager atau yang lain) yang
telah menghadiri pelatihan penilaian risiko. Hal ini adalah tanggung
jawab manajemen untuk memastikan bahwa tiap unit kerja memiliki
paling sedikit satu penilai risiko yang terlatih.
13. Internal : merujuk kepada aktivitas atau dokumen di dalam rumah
sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP
Penilai risiko harus dipilih oleh Kepala Unit Kerja untuk memastikan
bahwa penilai risiko yang dipilih mempunyai keterampilan kerja,
pengetahuan, dan pengalaman yang memadai untuk memenuhi
perannya. Staf yang berminat pada peran sebagai penilai risiko harus
mendiskusikan peran tersebut dan mendapat persetujuan dari Kepala
Unit Kerja. Penilai risiko bertanggung jawab untuk :
a. Menghadiri pelatihan penilai risiko dan pemutakhiran yang
diselenggarakan oleh Tim Manajemen Risiko.
b. Menilai risiko di area kerja mereka menggunakan Form Penilaian
Risiko, mengidentifikasi seluruh risiko yang penting terlebih
dahulu dan memastikan bahwa Kepala Unit Kerja mengambil
perhatian terhadap risiko tersebut.
c. Memastikan bahwa mereka menyimpan dokumen penilaian risiko
yang asli dan memberikan satu salinan kepada Kepala Unit Kerja
untuk disimpan dalam arsip.
d. Menunjukkan bukti penilaian dan rencana tindakan yang lengkap
dengan jadwal waktu penyelesaian.
e. Jika penilai risiko memandang bahwa penilaian risiko mereka
tidak memperoleh perhatian yang memadai, mereka harus
menghubungi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien untuk
meminta nasehat.
TATA LAKSANA
B. Analisis Risiko
Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut
untuk menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus
bertanggung jawab untuk mengelola / mengendalikan risiko / insiden
tersebut termasuk dalam kategori biru / hijau / kuning / merah.
TINGKATRISIKO DESKRIPSIPELUANG / FREKWENSI
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45
hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian
sampai ke Direktur RS
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top manajemen
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2
minggu.
(SEDANG) Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai
dampak terhadap bahaya &
kelola risiko
LOW
Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana
paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur
rutin
KELOLA RISIKO BERDASARKAN RISK GRADING & JENIS IKP
- prosedur kerja
b. penyebab tidak langsung: - individu
- tempat kerja
5. Rekomendasi: jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
LEMBAR KERJA INVESTIGASI
SEDERHANA untuk Bands
Risiko BIRU / HIJAU
Skor risiko = 3 x 2 = 6
3. Kumpulkan data
(Observasi, Dokumentasi , Interview) INVESTIGASI
INSIDEN :
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_
____________________________________________________________________
_ TIM INVESTIGATOR:
Ketua : _____________________________________________________________________
Anggota : 1. ________________________ 4. _________________________
2. ________________________ 5. _________________________
3. ________________________ 6. _________________________
Apakah semua area yg terkait sdh terwakili? o YA o TIDAK
Apakah macam tingkat pengetahuan sdh terwakili? o YA o TIDAK
Notulen: ________________________
Tanggal dimulai:___________ Tanggal dilengkapi: _________________
Dalam hal insiden sentinel maka tim investigator harus terdiri dari:
1. Expert insiden dan analis expert external (misal yang tidak berlatar
belakang medis)
2. Senior management expert (misal direktur medis)
3. Senior clinical expert (misal konsultan senior)
4. Orang yang mengetahui unit kerja / bagian terkait dengan baik namun tidak
terlibat langsung dalam insiden tersebut
Tim ini dibentuk oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien yang akan
bertanggung jawab kepada Direksi RSKIA ANNISA. Tim diberi tenggang
waktu kerja sesuai grading untuk memberikan laporan kepada ketua komite
mutu dan keselamatan pasien.
b. Telaah Dokumentasi
Meliputi penelusuran kepada rekam medik pasien dan seluruh
pedoman / panduan / SPO terkait dengan insiden untuk korelasi
keduanya
c. Wawancara
Dilakukan dalam sesi tertutup kepada setiap personil terkait
secara terpisah termasuk kepada pihak yang dirugikan / pasien
dalam insiden tersebut.
MASALAH
PELAYANAN
Contoh:
6. Analisa Informasi
1. Tehnik 5 Whys (atau tehnik why – why)
Bertanya secara berlapis dengan tujuan menemukan akar
penyebab masalah, dengan mengidentifikasi gejala, penyebab
langsung, faktor kontributor, dan akhirnya akar masalah.
Contoh:
2. Analisis perubahan
Digunakan bila dicurigai adanya perubahan praktek daripada prosedur yang
seharusnya.
Contoh: Kasus salah area operasi
3. Analisis Barrier
Contoh dari kasus di atas:
Pertemuan
Tindakan perbaikan berbasis umpan balik
plus 2
Pertemuan
Uji perubahan yang diajukan
plus 3
Pertemuan Pertemuan dg pimpinan utk persetujuan semua tindakan
plus 4 perbaikan
Post
Konsultan menindaklanjuti sampai pebaikan lengkap
pertemuan
III. Langkah 3. GAMBARKAN ALUR PROSES
Gambarkan seluruh tahapan dalam alur proses beserta dengan sub-
proses dari masing-masing tahapan proses:
Failure Mode Failure Mode Failure Mode Failure Mode Failure Mode Failure Mode
2. KP Pasien
Jatuh
3. KP Tertusuk
jarum
suntik
E. Pengawasan, Audit, dan Peninjauan
1. Kebijakan ini akan diawasi melalui audit tahunan melihat kepada
sampel Form Penilaian Risiko, daftar risiko unit kerja dan daftar risiko
korporat.
2. Audit
3. Tinjauan notulen dari tim unit kerja, komite mutu dan keselamatan
4.1.Mekanisme Pelaporan
Pengelolaa
Risik
n o
Inside
n
Bualaporainside
t - Isi
n formulir
n
Penem - Waktu pelaporan
KPRS paling lambat 2x24
Inside
u jam
n Lapor atasan
langsung
Melakukan Grading
Atasa
risiko
Investigasederhan nyan
dilaporka
g
si a
Melapor KomitKPR n
Sub. e S
KetuKomitMut da Keselamata
Pasie
a e u n n n
Direktur
RS
Formulir Laporan Insiden ke Tim KP di RS
RSKIA ANNISA
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama : .........................................................................................................
No MR :......................................... Ruangan : .............................................
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun > 65
tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien :
Pribadi Asuransi Swasta
ASKES Pemerintah Perusahaan*
JAMKESMAS
Tanggal Masuk
RS : ...........................................................................Jam .................................
....
2. Insiden :
..........................................................................................................................
.............................
3. Kronologis Insiden
......................................................................................................................
.......................... ..
......................................................................................................................
.......................... ..
......................................................................................................................
.......................... ..
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian
Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping pasien
Pengunjung
Lain-lain ...........................................................................................
(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi
kejadian ...................................................................................................
(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
Bagian : ………………………………………………
Unit : ………………………………………………
Risiko Teridentifikasi :
Siapa (atau apa) yang terkena risiko dan bagaimana ? (misal : dokter, perawat, staf,
pasien, pengunjung, gedung, reputasi RS) :
Tindakan pengendalian risiko yang ada (jika ada) (misal : peralatan, kesiapan staff,
lingkungan, kebijakan / prosedur, pelatihan, dokumentasi) :
1. ……………………………………………………………………………………
………………
2. ……………………………………………………………………………………
……………… 3.
……………………………………………………………………………………………
………
1 2 3 4 5
( ) ( ) ( )
Nama& TT Manager R isiko K epala Unit Kerja