RISK REGISTER
UKP,UKM DAN LINGKUNGAN
1
2
BAB I
PPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Risk Register adalah salah satu upaya untuk menurunkan KTD adalah dengan
menerapkan manajemen risiko. Risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pada
suatu waktu atau kegiatan. Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai proses
mengenal, mengevaluasi, mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu organisasi
secara menyeluruh.
BAB II
3
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN REGISTER RESIKO
1. Pelayanan/tempat kerja: diisi dengan jenis pelayanan UKM atau UKP, misalnya
pelayanan UKM, Pencegahan Penyakit: Kegiatan Foging. Pelayanan UKP: pelayanan
laboratorium, tempat kerja: Ruang Tunggu Pasien.
2. Risiko yang mungkin terjadi: risiko-risiko yang terkait dengan kegiatan pelayanan,
atau risiko yang dapat terjadi di tempat kerja.
3. Tingkat risiko: diisi dengan risiko ekstrem, risiko tinggi, risiko sedang, atau risiko
rendah, dengan menggunakan severity assessment (penilaian dari hasil probability dan
dampak).
5. Akibat: diisi dengan akibat yang mungkin terjadi terkait dengan risiko.
4
6. Pencegahan: diisi dengan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya risiko.
7. Upaya penanganan jika terjadi insiden: diisi dengan tindakan atau kegiatan yang
perlu dilakukan untuk melakukan koreksi terhadap akibat dari insiden dan melakukan
mitigasi untuk meminimalkan akibat dari insiden.
8. Pelaporan: diisi dengan kepada siapa laporan jika terjadi insiden, kapan harus
dilaporkan, dan siapa yang melaporkan
5
Penentuan skala tingkat dampak (severity) dan kemungkinan (probability) oleh
kesepakatan bersama bersama PJ UKP dan PJ UKM. Setelah menentukan penilaian
terhadap dampak dan kemungkinan terjadinya, selanjutnya adalah menentukan tingkat
keparahan risiko dengan matriks sebagai berikut:
Jika hasil kajian masuk kategori merah (risiko ekstrem) dilakukan FMEA dan kuning
(risiko tinggi), maka harus dilakukan Root Cause Analysis.Jika masuk kategori hijau
(risiko sedang), atau biru (risiko rendah), maka cukup dilakukan investigasi sederhana.
Setelah membuat risk register ,dapat di rencanakan untuk unit/program yang harus
dijadwalkan kegiatan FMEA ,adapun jadwal tersebut hanya perencanaan jika didapati
kasus/kejadian diluar jadwal FMEA hal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa
dilakukan sewaktu-waktu.
1.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
mengidentifikasi risiko digunakan form risk register yang berisi lingkup manajemen
risiko yang akan diidentifikasi kemudian mengenali risiko yang ada pada lingkup
tersebut, menentukan akibat yang bisa terjadi dari risiko yang ditimbulkan kemudian
menganalisa risiko dengan membuat kajian tingkat keparahan (severity
assessment) risiko
B. SARAN
Sebagai Tim Manajemen Resiko dan K3 yang bertangung jawab atas
pengawasan untuk keselamatan dan kesehatan kerja baik pasien karyawan dan
pengunjung serta pengawasan untuk peralatan baik medis dan non medis berharap
dengan adanya kegiatan risk register dapat mencegah dan meminimalisir resiko
C. RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah di lakukan Risk Register rencana tindak lanjut bagi unit/program yang
memerlukan kegiatan FMEA agar segera di tindak lanjuti , di harapkan dapat
meminimalisir resiko yang terjadi dan mencari solusi dengan melakukan perubahan
prosedur/tidak.
dr.Endah Sulistyowati
Nadia Tri Damayanti, A.Md.Keb
NIP.19810225 201101 2 003
NIP.19881115 201704 2 003
Mengetahui
drg.Dewi Ailindawati
NIP.19790121 200501 2 016
7
8